Lelaki Greget - Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
Keluarga Wahyu Ye keluar dari mobil dan segera dikelilingi oleh wartawan yang jumlahnya tak terhitung, mendatangi dan mengajukan pertanyaan. ‘Sebagai pengusaha terkenal di kota ini, apa pendapat anda tentang pembunuhan berencana yang dilakukan oleh menantu anda?’
Beberapa orang juga bertanya kepada Beti Ye apakah akan menceraikan suaminya karena dicurigai melakukan pembunuhan.
Keluarga Wahyu Ye tidak mau berurusan dengan itu, mendorong wartawan dan bergegas masuk ke ruang pengadilan.
Tempat duduk sudah dipenuhi oleh keluarga Lin. Ketika melihat keluarga Wahyu Ye masuk, banyak dari mereka tersenyum sinis. Steven Lin, pemimpin keluarga Lin, berkata sambil tersenyum: "Wahyu Ye, sangat disayangkan. Ketika keponakanku bekerja untuk keluarga Tang di Beijing, menantumu menyakitinya. Kali ini, dia secara pribadi ingin membunuhnya, setidaknya akan dijatuhi hukuman 30 tahun. Jangan salahkan aku."
Wahyu Ye mendengus dingin, membawa istri dan putrinya ke sisi lain untuk duduk.
Beti Ye melihat Erik Luo berdiri di sana dengan borgol dan belenggu, dia merasa sedih dan hampir menangis.
Erik Luo tersenyum padanya, menunjukkan ketenangan.
Andri Lin dan Dani Lin keduanya mengenakan perban dan duduk di kursi penggugat. Andri Lin membuat pola dengan bibirnya: "Kamu sudah mati!" Kemudian dia tertawa, memandang Beti Ye di kursi penonton, dan berkata dengan suara rendah: "Jangan khawatir, aku akan mengurus istrimu untukmu!"
Wajah Erik Luo tidak berekspresi. Dalam hatinya, Andri Lin sudah mati. Jika hukumannya selesai hari ini, dia akan mengambil kesempatan untuk melarikan diri dan membunuh binatang buas itu terlebih dahulu.
Tiga menit kemudian, sidang secara resmi dimulai. Erik Luo mengakui semua kejahatannya. Hakim ketua segera mengumumkan hasilnya: "Terdakwa Erik Luo, dihukum 30 tahun penjara karena percobaan pembunuhan….."
"Tunggu!"
Pada saat itu pintu samping ruang sidang dibuka, seorang lelaki berjas berjalan mendekati hakim dan mengucapkan beberapa patah kata. Hakim ketua segera berkata: "Ada perubahan pada kasusnya dan sidang akan ditunda!"
Hakim ketua bergegas pergi dan Erik Luo dibawa ke luar.
Semua orang di keluarga Lin tercengang dan bertanya-tanya: "Apa yang terjadi? Jelas sekali akan dijatuhi hukuman. Mengapa tiba-tiba sidangnya ditunda?"
"Apakah keluarga Ye punya dukungan?" Steven Lin menatap Wahyu Ye dan yang lainnya. Wahyu Ye juga bingung dan bergumam: "Ada apa? Apakah orang-orang yang sebelumnya kita mintai tolong bersedia membantu kita?"
Erik Luo dibawa ke ruang tunggu, begitu masuk, dia tertegun. Dia segera memberi hormat dan berkata, "Halo, ketua."
Pria paruh baya yang sedang duduk di kursi mendengus dingin dan melambaikan tangannya serta berkata: "Buka borgol dan belenggunya."
Segera seseorang datang untuk membuka borgol dan belenggu. Hakim ketua dan yang lainnya berdiri di samping, menundukkan kepala dan membungkuk, bahkan tidak berani bernapas.
"Aku akan membawa orang ini!" Pria paruh baya itu langsung berdiri, mengambil tasnya dan berjalan ke luar. Dua pria muda berjas mengikutinya dengan kepala terangkat tinggi. Mereka sama sekali tidak memperhatikan orang-orang di ruangan itu.
Setelah orang itu pergi, hakim ketua akhirnya menghela napas lega, hakim di sebelahnya bertanya, "Apa yang terjadi? Bagaimana mereka bisa membawa orang itu pergi?"
“Jika tidak bagaimana? Apa berani mencari masalah dengan persatuan polisi?” Hakim ketua berkata dengan marah.
Erik Luo keluar dari pengadilan, bertanya-tanya: "Mengapa kamu di sini, Michael Tan? Apakah kamu ingin aku kembali ke tim? Aku tidak akan kembali!"
"Lihat dirimu, menikahi seorang wanita cantik membuatmu payah." Michael Tan masuk ke kendaraan militer, Erik Luo mengikutinya. Dua pria muda berjaga di bawah.
“Jika aku tidak mendengar kabar ini, kamu akan dipenjara, tahu? Kenapa kamu tidak meneleponku ketika ada masalah seperti ini?” Michael Tan melototinya dan menyalakan sebatang rokok.
Erik Luo sedikit tersentuh. Bukannya dia tidak ingin menelepon, tetapi dia tidak memiliki wajah untuk meminta pertolongan kepada ketua lamanya itu. Dia sudah meninggalkan tim nomor satu, akan lebih memalukan jika dia mengatakan hal seperti itu.
Michael Tan menghisap rokoknya dalam-dalam dan berkata: "Aku sudah mendaftarkanmu kepada atasan. Kamu akan terus bekerja di bawah tanganku dan melakukan tugas rahasia. Tenanglah, di China sangat bebas."
"Tugas apa?" Erik Luo tidak bisa memikirkan tugas apa pun yang perlu dilakukan sendiri di China.
"Tugas ini ..." Michael Tan menghisap rokoknya lagi dan berkata: "Kamu tahu ‘kan para pahlawan menggunakan kekerasan untuk melanggar hukum? Sekarang para pesilat ini sudah terlalu merajalela. Mereka datang dan pergi secara misterius. Dengan mudah membunuh orang dan membakar. Juga tidak ada informasi yang bisa digunakan untuk menangkapnya. Mereka dapat bercampur dengan baik bahkan menyusup ke pejabat. Ketua sangat khawatir."
Dia berkata seperti ini, membuat Erik Luo mengerti, mengangguk dan berkata: "Benar-benar merajalela. Dani Lin menyebut dirinya master aliran Huajin. Dia terlihat sangat kuat."
"Kamu pernah melawannya?" Wajah Michael Tan sedikit berubah.
“Tentu saja, jika tidak bagaimana aku bisa tertangkap.”
Michael Tan memandang Erik Luo lagi dan berkata: "Ya, anak muda, master aliran Hua Jin adalah orang yang kuat. Tapi tidak akan masalah karena kamu bisa melawannya. Hanya saja harus memperhatikan beberapa orang yang menyebut diri mereka guru besar. Beberapa dari mereka benar-benar seorang guru besar, di seluruh negeri hanya ada beberapa orang. Tujuan ketua sangat jelas yaitu merebut kekuatan jahat yang merajalela ini dan klik!" Dia membuat isyarat menembak kepalanya.
"Oh ..." Erik Luo mengangguk, berpikir bahwa dengan cara ini, dia diperintahkan untuk menyingkirkan ampas ini dan membunuh mereka?
Michael Tan menyerahkan sertifikat padanya dan berkata: "Ambil ini dan keluarkan ketika kamu dalam kesulitan. Ini setara dengan medali emas bebas maut. Tapi aku memperingatkanmu untuk tidak membuat terlalu banyak keributan. Lakukan dengan tenang, hati-hati dan lakukanlah dengan baik, dengan begini kamu baru bisa memiliki hidup yang bebas nantinya. Mengerti?"
“Mengerti!”
"Pergi jika sudah mengerti!"
Erik Luo merasa sedikit enggan berpisah, lalu berkata: "Ayo makan bersama."
"Aku tidak punya waktu. Aku pergi, jaga dirimu!"
Erik Luo menyaksikan mobil itu menghilang dari hadapannya, kemudian dia tersadar dan menepuk buku catatan di tangannya.
Dengan medali emas bebas maut ini, dia tidak akan masuk ke penjara dalam waktu dekat. Adapun keluarga Lin….
"Erik Luo!" Wahyu Ye bergegas menghampirinya dan berkata dengan terkejut: "Kamu baik-baik saja! Barusan pengadilan menyatakan bahwa tidak ada cukup bukti untuk membebaskanmu. Sebenarnya apa yang terjadi?"
Erik Luo menyimpan buku catatannya dan berkata: "Bukan apa-apa. Bos lamaku membantuku. Ayo kembali."
Beti Ye juga bergegas menghampirinya, memegang Erik Luo dengan erat dan gugup: "Kupikir kamu benar-benar akan masuk penjara, membuatku takut setengah mati."
"Maaf, sudah membuatmu menderita!" Erik Luo menyentuh bekas luka di sudut mulutnya yang belum sembuh. Dia merasa kasihan padanya dan membuatnya semakin membenci Andri Lin.
Tepat pada saat ini, keluarga Lin datang. Steven Lin berkata sambil tersenyum: "Aku tidak menyangka kalian memiliki trik yang sama, tetapi harus berhenti sampai di sini. Kami, keluarga Lin memiliki banyak cara. Kita lihat saja nanti."
Andri Lin mengedip pada Erik Luo dan berkata: "Lindungi istrimu, jangan biarkan dia sendirian!"
Erik Luo tersenyum ringan: "Jaga kepalamu! Jangan sampai jatuh ke tanah."
"Lihat saja, malam ini, aku akan membunuh keluargamu!" Dani Lin berkata dengan dingin dan membawa keluarga Lin keluar.
Semua orang tercengang ketika Erik Luo muncul di pintu, berseru ‘Tidak mungkin’.
"Bagaimana mungkin dia baik-baik saja? Aku mendengar informasi bahwa dia akan dihukum!"
"Apakah keluarga Lin membiarkannya pergi? Tidak mungkin!"
Beberapa tokoh tingkat tinggi mencemooh: "Mungkin keluarga Ye memiliki beberapa koneksi, tetapi tidak bisa lepas dari nasib mereka yaitu dihancurkan oleh keluarga Lin. Jika dengan cara ini tidak bisa, kita bisa menggunakan cara kotor! Jangan lupa bagaimana keluarga Lin dimulai!"
Meskipun tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh keluarga Lin, tapi sebagian besar orang mendengar informasi bahwa keluarga Lin mengatakan akan membuat keluarga Ye menghilang sepenuhnya dari Hedong malam ini.
Novel Terkait
Rahasia Istriku
MahardikaSee You Next Time
Cherry BlossomSomeday Unexpected Love
AlexanderSi Menantu Dokter
Hendy ZhangGet Back To You
LexyMr Huo’s Sweetpie
EllyaAfter Met You
AmardaLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)