Lelaki Greget - Bab 130 Tuan Husheng Asli
Erik Luo melempar dengan pisau, tetapi Husheng palsu itu telah menghilang di balik tembok.
Lebih dari belasan orang mengepung mereka. Mereka tidak tahu kekuatan yang dimiliki Erik Luo. Mereka yakin bisa melarikan diri meski dikalahkan. Hal ini membuat Erik Luo tampak berjalan dengan santai. Setiap kali dia melemparkan pisau seseorang pasti akan mati.
Dalam sekejap, mereka semua meninggal di tempat. Tidak ada orang yang pernah melihat pisau terbang yang begitu menakutkan. Mereka bahkan tidak memiliki kemampuan untuk menangkis. Mereka hanya bisa menunggu pembantaian dan melarikan diri dengan panik, beberapa dari mereka lambat.
Dalam sekejap mata, Perserikatan Husheng menjadi kosong, dan Erik Luo segera membawa Vivi Su pergi.
Danau Kanas memiliki pemandangan yang indah, dan keduanya melihat pemandangan yang indah ketika mereka turun dari mobil. Vivi Su pernah ke sini dan membawa Erik Luo menyusuri sungai untuk masuk ke dalam.
Ini sudah masuk musim dingin. Beberapa hari yang lalu, ada hujan salju, pohon-pohon pinus yang tinggi tertutup salju putih. Tempat ini tampak murni dan tanpa celah, hanya sungai yang mengalir, seperti cerita di negeri dongeng.
Mereka berdua berjalan tidak jauh, dan tiba-tiba kendaraan yang tak terhitung jumlahnya muncul di depan mereka. Itu adalah kru yang mereka temui kemarin.
"Hei, sedang syuting di sini, cepat pergi!"
"Kenapa ada kalian berdua lagi?"
Petugas adegan segera berjalan setelah melihat mereka berdua dan terus melambaikan tangannya: "Cepat, tempat ini sudah ditutup. Untuk syuting, tolong jangan melakukan hal yang gila. Jika terjadi masalah semua orang akan kesulitan, bukan?"
Erik Luo melihat dari kejauhan dan melihat bahwa di tepi danau tiga kilometer jauhnya, Husheng palsu sedang berlutut di tanah, tidak tahu apa yang dia lakukan. Dia memiliki firasat samar di lubuk hatinya, dan wajahnya dengan serius berkata, "Ada bahaya di sini, cepatlah." Setelah berbicara, dia berjalan menuju ke dalam danau.
"Hei, hentikan!" Kedua tim kru menjangkau dan menghentikan Erik Luo. Vivi Su melompat di belakangnya, meraih kerah keduanya dan melempar mereka berdua. Keduanya terbang lebih dari sepuluh meter, dan jatuh ke tanah.
Vivi Su memandang kedua pria itu dengan dingin dan berkata: "Jika dia berkata ada bahaya, maka pasti ada bahaya. Jika ingin selamat pergilah secepat mungkin."
Mereka berdua terus berjalan ke depan, dan Nini Xia tiba-tiba muncul di hadapannya. Dia mengenakan kostum kuno, yang bahkan tampak menjadi lebih indah di tumpukan salju ini. Seorang pria tinggi dan tampan berdiri di seberangnya, juga mengenakan kostum kuno, tampak saling berhadapan.
"Ada apa! Dari mana kedua orang ini berasal?!" Suara sutradara terdengar tidak jauh, "Cepat bereskan kedua orang ini!"
Rina Liu berlari menghampiri dan berkata: "Ada apa dengan kalian? Apakah kalian tidak tahu sedang ada syuting di sini?"
Erik Luo Chun melirik Husheng palsu di kejauhan: "Ada bahaya di sini, segera keluar!"
Rina Liu mencibir dan berkata: "Ada bahaya? Aku malah merasa kamu yang berbahaya. Jangan bermain-bermain denganku. Aku sering bertemu dengan orang sepertimu. Bukankah kamu bertindak seperti ini hanya untuk mendapatkan perhatian Nini Xia? Biar kukatakan padamu ini adalahl yang tidak mungkin terjadi, Nini Xia cantik seperti bidadari yang turun dari langit, tidak mungkin orang sepertimu bersama dengannya! "
Tidak jauh dari sana, Nini Xia mengerutkan kening dan berkata: "Kak Rina Liu, jangan banyak bicara, cepat lepaskan mereka, adegan kali sudah berkali-kali salah, jadi aku tidak bisa menunda lagi."
Rina Liu kembali berkata: "Apakah kamu tidak mendengar itu, cepat pergi atau aku akan memanggil seseorang untuk membereskan kalian!"
Erik Luo menggelengkan kepalanya dan melambaikan tangannya: "Ayo kita selesaikan mereka."
“Yang benar adalah mengusir kalian dari tempat ini!” Rina Liu mengulurkan tangannya untuk menarik kerah Erik Luo, mata Vivi Su sangat cepat, dia mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tangannya, memutar tangannya,Rina Liu berteriak kesakitan, dan berkata: “Beraninya kamu melakukan kekerasan padaku, Cepat panggil orang untuk membawa mereka pergi! "
Orang-orang besar yang tak terhitung jumlahnya segera bergegas datang, berteriak dengan marah: "Cepat lepaskan, jangan sampai kami harus melakukan kekerasan!"
Vivi Su melempar Rina Liu lebih dari sepuluh meter jauhnya, dan berkata dengan dingin: "Aku hanya akan mengatakan yang terakhir kali, cepatlah jika kamu ingin pergi dari sini, aku tidak keberatan membantumu!"
Sutradara tidak jauh dari san dan berkata dengan marah, "Apa yang kamu lakukan, bisakah kamu mengeluarkan mereka dengan cepat?"
Mereka didesak oleh sutradara dan tidak berani menunda lebih lama lagi, jadi mereka bergegas maju untuk menangkap Vivi Su, tetapi bagaimana mungkin orang-orang biasa ini menjadi lawan Vivi Su? Sebelum mereka mendekat, mereka sudah dipukuli sampai menangis. Suasana di sana seketika menjadi sangat kacau.
Nini Xia dengan tergesa-gesa berteriak: “Jangan berkelahi!” Dia segera melangkah maju dan berdiri di depan Erik Luo dan berkata, “Cepat dan tolong hentikan dia, apakah kamu menginginkan tandatangan dariku? Aku akan memberikannya padamu!” Dia segera mengambil buku catatan. Menandatangani namanya, menyerahkannya kepada Erik Luo dan berkata, "Bisakah kamu berhenti sekarang?"
Dia hanya berpikir kalau Erik Luo bersikeras dan bisa sampai di tempat ini untuk mengejarnya, tidak mungkin dia akan berjalan sejauh ini.
Melihat Erik Luo acuh tak acuh, dia dengan tidak sabar berkata: “Apakah kamu juga ingin foto? Oke!” Dia mengeluarkan ponselnya, berdiri di samping Erik Luo dan segera mengambil foto: “Apakah sudah cukup sekarang? Sekarang tolong suruh pengawalmu berhenti, maka aku akan segera mengirimkan foto. "
Erik Luo menatapnya seperti orang bodoh, berbalik pergi, dan berkata sambil berjalan: "Selesaikan secepat mungkin."
Dan dalam sekejap mata dia melayang sejauh seratus meter, hanya menyisakan bekas jari kaki ditumpukan salju.
Mata indah Nini Xia tampak sangat terkejut, dan mulutnya terbuka sedikit.
Aktor di sebelahnya menurunkan dagunya sangat kaget dan tergagap: "Ini ... apa yang sudah terjadi, apakah ada kawat yang menggantung di tubuhnya?"
Keduanya melihat sekeliling untuk waktu yang lama, tetapi tidak menemukan kabelnya, dan mereka bahkan lebih terkejut.
Pada akhirnya,Vivi Su memukuli seluruh kru dan melarikan diri dengan tergesa-gesa, tetapi setelah mereka melarikan diri, mereka berhenti dan memandang Vivi Su dari kejauhan.Mereka tampak siap untuk bergerak, seolah-olah ingin kembali dan melanjutkan syuting.
Vivi Su menggelengkan kepalanya dan berbalik untuk mengejar Erik Luo. Dia tidak bisa menghentikan orang yang mencoba membunuhnya.
Erik Luo dengan cepat bergegas menuju ke arah Husheng palsu, dan ketika dia berlari ke depan, Husheng palsu tertawa berdiri dan berkata: "Kamu terlambat, Tuan Husheng akan segera muncul, kamu hanya menunggu untuk mati! Dia di dalam, dan tak terkalahkan! "
“Kalau begitu kamu yang akan mati terlebih dahulu!” Erik Luo bangkit berdiri dan memukul Husheng palsu.
Wajah Husheng palsu itu berubah drastis, Dia tidak menyangka kalau pukulan Erik Luo begitu menakutkan bahkan udara pun ikut berputar.
“Tuan Husheng, tolong aku!” Husheng palsu tidak bisa menghindarinya, jadi dia hanya bisa mengulurkan telapak tangannya dan menahan.
Terus berseru, seluruh lengannya dipukul dengan sekuat tenaga. Ternyata di saat itu, Husheng palsu itu mematahkan lengan kanannya dan mencabut seluruh kekuatannya. Meski lengannya patah, tapi untungnya masih selamat.
"Kamu tidak bisa melarikan diri!"
Erik Luo melemparkan lima pisau terbang berturut-turut, kekuatan Husheng palsu itu tidak terlalu kuat, dan dia harus berbalik untuk menghadapinya. Erik Luo bergegas ke arahnya dari belakang, dia mengangkat telapak tangannya dan menepuk kepalanya.
Tiba-tiba, kekuatan menakutkan terpancar dari dasar danau, Erik Luo memukul dengan telapak tangannya, seperti ada energi tiba-tiba muncul, Husheng palsu itu tampak baik-baik saja dan sehat.
Novel Terkait
Back To You
CC LennyInnocent Kid
FellaBaby, You are so cute
Callie WangSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniPergilah Suamiku
DanisWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)