Lelaki Greget - Bab 41 Jurus Hit The Heaven
Di antara kitab langka curian Riky Hai, ada sebuah kitab langka berisi jurus pelatihan tubuh Jurus Hit The Heaven, ini adalah jurus pelatihan tubuh ini adalah hasil didapat dari Organisasi Red Flame dari klan beruang. Namun syarat pelatihan sangat ketat dan susah, umat manusia tidak ada yang berhasil melatih, oleh karena itu kitab langka ini dikucilkan di sudut ruangan.
Kebetulan Riky Hai adalah pencuri yang mencuri segalanya, sehingga kitab yang jarang dilihatnya ini juga dicuri oleh dia.
"Hanya saja jurus pelatihan badan ini sangat ketat dan susah, tidak tahu kamu dapat bertahan sampai terakhir atau tidak, andai saja di tengah pelatihan kamu tidak dapat bertahan maka kemungkinan bisa menjadi orang cacat!"
Inilah yang dikhawatirkan oleh Erik Luo.
"Aku bisa bertahan!"
Jawab David Li tanpa ragu-ragu menjawab. Dia demi melatih ilmu seni bela diri sudah memakan penderitaan yang cukup banyak, yang paling menderita bukan sakit yang dirasakan oleh tubuh ini, melainkan sudah lelah dengan cara yang salah.
"Baiklah!" Erik Luo duduk bersila: "Pertama aku akan mengajarkan semua mantra yang ada di dalam kitab ini, sebelum melatih mantra jurus pelatihan tubuh ini, harus menghabiskan satu hari untuk persiapannya."
Dalam satu hari penuh ini, Erik Luo selain mengajarkan mantra, juga sengaja meracik cairan obat, lalu merendam keseluruhan badannya, hari kedua baru benar-benar dimulai.
Di hari yang sama, tiga keluarga besar juga bersamaan keluar dari kota Hedong, semua kekayaan yang mereka miliki, seperti villa, saham, tanah, tabungan, semuanya diwariskan kepada keluarga Ye.
Anggota keluarga Ye dan Vini Tang semuanya bergerak, hanya untuk memeriksa surat-surat pewarisan saja sudah menghabiskan waktu satu hari penuh, berikutnya harus melakukan perombakan besar-besar terhadap perusahaan, sangat sibuk sekali.
Keluarga Ye akhirnya menjadi perusahaan besar satu-satunya di kota Hedong, kekuasaannya sangat kuat, ini semuanya belum pernah terjadi sebelumnya.
Di sore hari, David Li duduk bersila di rumah lantai teratas, Erik Luo berdiri di belakang dia, sepasang tangan menekan kepalanya dan berkata: "Sudah siap? Jika di dalam proses kamu tidak sanggup bertahan, harus langsung berteriak berhenti, agar aku bisa langsung menghentikannya, agar luka yang kamu alami bisa lebih ringan."
"Baik!" Jawab David Li, namun di dalam hatinya sudah bertekad, meskipun tidak tahan juga tidak akan berteriak berhenti, tidak boleh gagal. Andai saja menjadi orang cacat, lebih baik dia langsung mati saja.
Erik Luo menarik napas dalam-dalam, mulai mengatur energi.
Jurus Hit The Heaven ini, langkah pertamanya seharusnya melakukan metode fire, namun metode fire sangatlah bahaya, oleh karena itu, Erik Luo langsung melangkah ke langkah kedua, metode thunder. Kebetulan energi Qi murni dia memiliki elemen yang sama dengan listrik, melalui energi Qi murni dirinya di salurkan ke dalam tubuhnya, juga memiliki efek yang sama. Lebih aman dari klan beruang yang berdiri di atas gunung menunggu sambaran petir.
Energi Qi murni disalurkan dari kepala David Li, Erik Luo sekuat tenaga mengontrol energi Qi murninya berjalan di permukaan tubuh, jangan sampai melukai darah daging dan meridian nadi-nadinya.
Namun demikian, energi Qi murni elemen listrik dia juga bukan sembarangan orang yang sanggup menahannya, setelah satu putaran, David Li sudah kesakitan, keringat bercucuran, namun dia tetap bertahan, tidak bersuara sama sekali.
Di permukaan badannya, tubuh David Luo mulai menyusut kecil, badannya ada yang disengat listrik hingga daging pun kelihatan, napas pun mulai sesak, akhirnya dia sudah tidak bisa menahan rasa sakit yang mengerikan ini, berteriak dengan kuat.
"Masih sanggup tahan?" Tanya Erik Luo.
"Masih bisa!" Jawab David Li yang suaranya hampir seperti berteriak.
Beti Ye yang baru selesai mengurus masalah, di bawah halaman rumah melihat lantai paling atas rumah, badan David Li ada listrik, dia pun terkejut, langsung lari ke sana melihat, melihat sekujur badannya sudah menghitam, dan banyak aliran darah, sangat sadis sekali.
Dia juga ada mendengarkan bahwa hari ini Erik Luo akan menemani David Li pelatihan, namun tidak disangka, pelatihan seperti ini, melihat mata David Li memutar menjadi putih, dia dengan panik berkata: "Jangan teruskan lagi, bisa mati!"
"Tidak, aku masih sanggup bertahan!" David Li menggertakan giginya, suaranya keluar celah-celah giginya.
Apa yang terpikirkan oleh Beti Ye, dia langsung duduk di hadapan David Li dan berkata: "Ikut aku baca paritta, bisa mengurangi penderitaan kamu, Na Mo, He Le Da Na, Duo La Ye Ye, Na Mo, Ou Li Ye......"
David Li langsung ikut membaca, mungkin karena efek dari mengalihkan perhatian, rasa sakit di badan David Li sudah tidak terasa begitu menderita. Sampai akhirnya dia sudah tidak membaca paritta lagi, hanya mendengar suara merdu Beti Ye, langsung menyejukkan hati dia.
Meskipun raganya terus merasakan kesakitan, namun roh dan raga seperti sudah terpisah, sesakit apapun juga harus ditahan.
Erik Luo dalam hati terkejut, dia terus menyalurkan energi Qi murni, setelah 108 kali, luka David Li mulai disembuhkan oleh energi Qi murni, Erik Luo menggunakan cara penyembuhan energi Qi murni halus menyembuhkan kulitnya, setelah 108 kali, lukanya sembuh total.
Erik Luo menghembuskan napas panjang, lelah terbaring di lantai, energi Qi murninya benar-benar terkuras banyak, dia langsung menatap bintang yang jauh, mulai mengumpulkan energi Qi murninya.
Beti Ye diam-diam turun, melanjutkan pekerjaannya.
Erik Luo selesai mengumpulkan energi Qi murni, waktu sudah tengah malam, David Li pergi mandi, membersihkan bekas hitam yang ada di badannya, dan merasa kulitnya mejadi lebih mulus.
“Jika sudah melatih Metode thunder kulit kita akan kuat seperti baja, itu masih hasil yang kecil, ayo kita lanjutkan lagi!”
Setelah Erik Luo selesai mengumpulkan energi Qi murni, melanjutkan proses pelatihan seperti tadi. Kali ini David Li sudah berpengalaman, meskipun tidak ada Beti Ye yang membaca paritta di sampingnya, namun dia juga bisa bertahan.
Subuh, Erik Luo menyimpan energi Qi murninya, David Li membuka matanya, berteriak kuat, kedua tangan meninju ke lantai.
“Krak...” Lantai langsung retak.
Erik Luo merasa bangga dan menganggukkan kepala berkata: “Untung saja mencari jalan yang benar, kalau bisa bertahan, tidak butuh waktu yang lama, bahkan guru besar di tingkat surga juga bukan lawan kamu lagi!”
“Terima kasih guru!” David Li langsung berlutut satu kaki, dan memberi hormat. Hanya butuh satu malam, kemampuannya meningkat ratusan kali lipat dibanding selama 3 tahun dia terus pergi mencari guru.
“Ini semua karena ketekunanmu!” Erik Luo merasakan ketekunan David Li, kalau orang biasa pasti tidak akan sanggup bertahan.
Ini sudah hari ketiga, Erik Luo menulis Surat Tantangan, menyuruh orang mengirim ke Sekolah Bela Diri Naga Terbang, menantang pimpinan sekolah, Vincent Song.
Berita ini langsung menggemparkan kota Hedong dan kota Hexi. Tidak peduli dunia bela diri atau rakyat biasa, reputasi Vincent Song sudah tersebar di kota Hedong dan kota Hexi, Sekolah Bela Diri Naga Terbang ada 3000 murid, kekuatannya sangat mengerikan.
Dan, Erik Luo bagi mereka sangatlah asing, apalagi setelah mendengar orang bahwa dia hanya seorang anak muda, langsung meremehkannya, semuanya berpikir bahwa dia hanya orang yang tidak tahu diri, datang untuk mati saja.
Siang hari, Erik Luo bersiap-siap, berencana sendirian pergi ke kota Hexi menantang Sekolah Bela Diri Naga Terbang. David Li tetap tinggal di kota Hedong, agar Vincent Song tidak mengeluarkan taktik licik.
Jarak ke kota Hexi hanya 300 kilometer, Erik Luo malas mengemudi mobil, dengan rendah hati pergi naik kereta api.
Untung saja ini bukan hari libur, orang yang naik kereta api tidak banyak, dia pun mencari tempat duduknya lalu duduk, melihat di samping hanya ada seorang remaja muda berbadan kurus, mukanya sangat cemberut. Di saat memutar kepala melihat Erik Luo, tatapannya seperti ingin menelan dia hidup-hidup.
Erik Luo sedikit terkejut, remaja muda ini sebenarnya memiliki dendam besar apa, sehingga terhadap orang biasa saja menatap dengan penuh kedendaman.
Dia pun tidak memedulikan dia lagi, mulai memejamkan mata beristirahat.
Beberapa saat kemudian, orang-orang mulai naik ke kereta api, Erik Luo merasa ada orang yang berjalan mendekatinya, dia menyipit mata melihat, melihat di depannya berdiri seorang gadis kecil berumur sekitar enam tujuh tahun, jarak muka dia dengan mukanya tidak melebihi 10 sentimeter, mata besarnya terus berkedip.
Dari belakang langsung muncul tangan menarik kerah bajunya, dengan suara kecil memarahi: “Jangan menatap orang lain dengan tatapan begini, tidak sopan!”
Erik Luo membuka matanya, matanya langsung bersinar.
Gadis cantik yang berdiri di depannya berumur sekitar 19 tahun, rambutnya diikat ke belakang, wajahnya sangat polos sekali, namun pakaian yang dipakai semuanya pakaian bermerek, sudah dipastikan bukan orang biasa, gadis kecil ini juga memiliki aura bangsawan, dua orang ini pasti bukan orang yang sering naik kereta api.
Novel Terkait
Mendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniMeet By Chance
Lena TanMy Cute Wife
DessyCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyDon't say goodbye
Dessy PutriLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieThe Great Guy
Vivi HuangSang Pendosa
DoniLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)