Lelaki Greget - Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
"Apa!"
Syifa Ding membuka mulutnya dan berpikir bahwa suami Beti Ye adalah orang bodoh, dia tidak mengambil kesempatan yang begitu besar ini?
Rico Huang tidak berkecil hati. Dia sangat tahu kekuatan Vincent Song. Setelah bertemu Erik Luo hari itu, diam-diam dia memutuskan ingin menjalin hubungan dengan Erik Luo. Investasi ini hanya untuk menjual mukanya ke Erik Luo dan menginvestasikan 300 juta RMB (sekitar 600 miliar rupiah) untuk berteman.
Dia berpikir sejenak dan melanjutkan pembicaraan: "Tuan Luo, aku tahu bahwa kamu mungkin tidak menyukai uang ini, tetapi sekarang telah menjadi tren untuk membuka sekolah bela diri. Keluarga Ai di kota Qizhou bahkan membentuk Perserikatan seni bela diri untuk menghubungkan seluruh sekolah bela diri di kota Qilu. Jika kamu ingin melawannya, bagaimana kamu bisa melakukannya tanpa kekuatanmu sendiri? "
Erik Luo tiba-tiba memikirkan harta karun yang disembunyikan di bawah Lop Nur. Jika dia mendapatkan tiga ribu prajurit berarmor emas di masa depan, akan lebih mudah menggunakan sekolah bela diri sebagai samaran.
"Apa kamu tidak takut akan terbebani? Keluarga Ai tidak mudah diprovokasi!” Erik Luo menatap Rico Huang sambil tersenyum.
Rico Huang berkata sambil menyeringai: "Sejujurnya, orang tua aku telah meninggal lebih awal, aku yatim piatu. Aku tidak bisa melahirkan anak. Bisa dikatakan bahwa aku tidak mempunyai orang tua untuk dijaga dan anak untuk dididik. Industri hari ini, semuanya bisa ada karena aku menggunakan hidupku dan berjuang untuk mendapatkannya. Aku tidak menyukai hal lain, aku suka berjudi. Aku bertaruh bahwa Tuan Luo adalah pahlawan di antara orang-orang. Cepat atau lambat, kamu akan mengejutkan semua orang. Bahkan jika aku kalah, aku akan bersedia."
"Menarik!" Erik Luo mengangguk dan berkata sambil tersenyum: "Oke, 300 juta RMB telah kamu keluarkan, dan kita berbagi setengah dari keuntungan yang didapat. Tetapi ada satu syarat, kamu harus membantu perusahaan Ye berdiri teguh di kota Hexi."
Jika ingin ada pergerakan, maka harus melakukan persiapan yang baik.
Erik Luo masih membutuhkan dukungan ekonomi pada tahap ini, karena di masa depan, dia akan membutuhkan sumber daya yang sangat besar untuk menerobos tingkatan "pemusatan". Tanpa uang, ia tidak akan mampu bersaing dengan negara-negara besar. Kecuali jika dia berlatih sampai tingkat yang benar-benar sempurna, dia akan dapat melakukan perjalanan di bumi tanpa rasa takut.
"Terima kasih banyak atas perhatianmu."
Rico Huang tidak menutupi kegembiraannya, menggosok tangannya dan berkata: "Aku akan membuat persiapan. Aku tidak tahu nama apa yang Tuan Luo ingin berikan untuk sekolah bela dirinya?"
Setelah Erik Luo berpikir lama, dia berkata: Panggil saja Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy!”
Sejak menerima warisan dari pengemis tua, dia telah menganggap dirinya sebagai murid perguruan Xinghai. Namun, nama "Xinghai" terlalu mencolok, dan diganti menjadi Galaxy.
"Bagus, Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy bagus, aku akan melakukannya sekarang! Selamat tinggal, Tuan Luo. Selamat tinggal semuanya!” Rico Huang menghadap Beti Ye dan yang lainnya untuk bersalaman dengan mereka, tetapi dia berpura-pura tidak melihat Darwin Zhang dan pergi terburu-buru dengan wanita cantik itu.
Darwin Zhang dan Syifa Ding berdiri di tempat yang sama untuk waktu yang lama. Mereka berdua merasa bahwa mereka tidak dapat mengungkapkan kesedihan mereka. Bahkan Direktur Huang sangat menghormati dan berhati-hati pada keluarga Ye. Terutama Erik Luo, tampaknya dia adalah tulang punggung dari keluarga Ye. Apakah dia benar-benar memiliki kemampuan kuat yang belum muncul?
Syifa Ding merasakan penyesalan dan malu di dalam hatinya. Dia pikir dirinya memiliki penglihatan yang sangat bagus seperti obor yang cerah. Dia berpikir bahwa jika dia menguasai Darwin Zhang, dia akan memiliki masa depan yang cerah. Tanpa diduga, dia berpaling dari prajurit muda yang beberapa kali dianggapnya tidak penting. Dalam hatinya, dia menjadi lebih cemburu pada Beti Ye. Mengapa Tuhan memberikan semua hal baik padanya!
Keduanya tidak bisa berada di sini lagi, jadi mereka pergi dengan terburu-buru dan pulang dengan depresi.
Bella Ye bahagia didalam kesedihan orang dan berkata: "Biarkan wanita sial ini pamer sepanjang hari, dirinya merasa betapa hebatnya menikah dengan keturunan orang kaya. Kakak perempuanku lah yang memiliki suami bijaksana dan status yang mulia. Benarkan, saudara ipar?
Erik Luo tersenyum dan mengangguk, Beti Ye malu di dalam hatinya. Dirinya hanya orang bodoh yang buta. Jika ayahnya tidak membantunya, tidak tahu dia akan ditipu menjadi seperti apa oleh Aditya Yang. .
Memikirkan hal ini, dia memegang tangan Wahyu Ye dan Erik Luo dengan erat, dirinya merasa bahwa dia benar-benar wanita paling bahagia di dunia.
Setelah beberapa orang berlajan sampai sore hari, mereka pergi ke restoran Kerajaan paling mewah di kota untuk makan malam. Erik Luo dan Beti Ye pergi mencari tempat parkir di dekatnya. Wahyu Ye bersama dengan Santi Tang dan Bella Ye pergi ke pintu restoran Kerajaan. Tanpa diduga, ketika mereka memasuki restoran, mereka dihentikan oleh beberapa pengawal berbaju hitam: "Mohon maaf, hari ini, restoran ini telah dipesan oleh orang, pergilah ke tempat lain."
Bella Ye berkata: "Kalian bukan orang sini kan? Siapa yang memesan di dalam? Kenapa aku tidak pernah mendengarnya?"
Pengawal itu tidak sabar berkata: "Kamu tidak perlu bertanya tentang siapa yang memesannya. Intinya, mereka adalah orang-orang yang tidak bisa kamu ganggu. Cepat pergi!"
Bella Ye terkekeh: "Di kota Hedong, kami keluarga Ye juga tidak bisa diganggu. Cepat katakan, siapa mereka? Kakak iparku akan memukulinya!"
“Keluarga Ye, siapa kalian?” Beberapa pengawal tertegun, mereka melihat dan mencurigai ketiga orang itu.
Tiba-tiba terdengar suara besar mobil sport di belakang. Ketiga orang itu berbalik untuk melihat, melihat dua mobil Ferrari berhenti di depan pintu. Satu berwarna merah dan satunya lagi berwarna perak. Beberapa pemuda dan pemudi turun dari mobil, pemimpinnya adalah seorang pria muda berkulit gelap, dengan dua wanita cantik di sekelilingnya. Di belakangnya adalah seorang gadis cantik dengan kuncir kuda, dan kemudian seorang pria paruh baya sendirian.
Melihat pria paruh baya ini, wajah Wahyu Ye mulai menjadi jelek.
Para pengawal itu segera menyambutnya dan berseru: “Tuan Fei, kamu telah datang. Restoran sudah dipesan."
"Baik!"
Tuan Fei menjawab dan siap untuk masuk ke pintu. Ketika dia melihat Wahyu Ye, dia berhenti dan berpikir keras dengan lama. Dia berkata: "Hahh, sepertinya aku pernah melihatmu. Bukankah kamu William Ye, orang yang diusir dari rumah? Aduh, kebetulan sekali! Jika dipikir-pikir, kamu masih pamanku!”
Mendengar kata "William Ye", tubuh Wahyu Ye sedikit gemetar. Wajahnya tanpa ekspresi dan berkata: "Kalau tidak salah, nama kamu Jason Ye? Ya, aku ingat, kamu putra Andi Ye, kalian benar-benar tidak bisa mengubah kebiasaan buruk. Ayah dan anak sama-sama menjijikan. "
Wajah Jason Ye berubah, dia menjatuhkan teh susu di tangannya ke lantai, menunjuk ke Wahyu Ye dan memarahinya: "Kamu adalah orang yang telah diusir dari rumah, sangat kasihan. Aku beritahu kamu, kamu sudah tidak punya hubungan apapun dengan keluarga Ye kami. Jangan lupa bagaimana orangtuamu masuk penjara! "
Mata Wahyu Ye menjadi merah dan mencibir: "Benar, aku tidak ada hubungannya dengan keluarga Ye di kota Beijing. Di sini adalah keluarga Ye di kota Hedong. Kembalilah secepat mungkin. Kamu tidak bisa membuat hal sembarangan di sini."
"Hahaha!" Jason Ye menutupi perutnya dan berkata sambil tersenyum: "Kamu benar-benar lucu. Kamu barang tua benar-benar lucu. Kamu sombong di depan aku dengan mencampurkan prestasimu yang terkenal di kota Hedong? Kamu benar-benar tidak tahu malu, kamu pernah tinggal di keluarga Ye. Apa kamu tidak tahu bahwa kami keluarga Ye bisa membuatmu menghilang sepenuhnya di kota Hedong dengan mudah? "
Bella Ye mendengar dia memarahi ayahnya dengan kata benda tua, dia langsung marah. Dia memegang pinggang dan berkata dengan marah: "Aku tidak percaya, cobalah! Jika kamu berani menganggu kami, saudara iparku akan memukulimu menjadi lumpuh. Keluarga Ye di Kota Beijing semuanya adalah sampah, kamu salah satu dari sampah itu! Kamu hitam seperti bola, masih keluar untuk bermain dengan wanita, mengapa ibumu tidak memperimbangkan dengan jelas ketika melahirkanmu! Gila!” Dia pernah menggunakan semua kata-kata marah dan kata-kata buruk ketika dia masih menjadi nakal pada tahun itu, dan sekarang dia telah bertobat, tapi ini masih sedikit kasar juga.
"Apa maksudmu bajingan kecil?"
Jason Ye tidak pernah dimarahi orang seperti ini, wajahnya pucat, dan dia melambai: "Tangkap dia. Aku akan memberi wanita murahan ini pelajaran yang bagus!"
Novel Terkait
Cinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniCinta Seorang CEO Arogan
MedellineKembali Dari Kematian
Yeon KyeongMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeAfter The End
Selena BeeLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)