Lelaki Greget - Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
Di dalam ruang itu ada beberapa anak muda anggota Keluarga Lu dengan sombongnya berkata: “Lihat bocah ini, sombongnya kelewatan. Bukankah sama saja diberi pelajaran oleh kami, orang-orang Keluarga Lu. Lagipula Kendy, kalian kali ini benar-benar dalam masalah. Kalau kalian dari awal menelepon Paman Kedua, bukankah tidak akan terjadi apa-apa? Kalian malah membawa orang seperti ini kemari. Benar-benar.”
Kendy Lu yang berada di sebelahnya merengek-rengek: “Saat itu kita tidak terpikir untuk…”
John Lu yang berdiri agak jauh mendengus dingin: “Rakyat jelata macam ini bahkan berani mengerjai Keluarga Lu. Kali ini dia harus diberi pelajaran.”
Petugas itu marah melihat Erik Luo tidak berekspresi: “Tangkap dia!”
Pasukan-pasukan yang berada di kedua sisi bersiap maju menghampirinya. Tiba-tiba saja Erik Luo mengeluarkan sebuah berkas. Petugas itu kemudian memeriksanya. Saat sudah membacanya dengan seksama dia terkejut. Brak! Dia mundur selangkah ke belakang dan memberinya hormat gaya tentara.
Erik Luo mengangguk ringan dan berkata: “Biarkan aku yang membereskan masalah di sini. Jangan biarkan ada orang yang datang dan menggangguku.
“Siap!” Dia segera memundurkan pasukannya. Saat mereka beranjak pergi, dia sekilas melirik ke arah John Lu. Menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian membawa pasukannya pergi.
Orang-orang Keluarga Lu yang sedang menunggu di kejauhan terkejut melihatnya. Tidak disangka ternyata Erik Luo punya kemampuan semacam itu. Salsa Huang marah dan berkata: “Apa-apaan sih orang-orang ini? Sudah datang tapi tidak menangkap orang. Coba telepon lagi Kakak Kedua. Biarkan dia datang sendiri!”
John Lu berkata kepadanya: “Apa yang kamu tahu? Orang ini adalah orang kepercayaan Kakak Kedua. Dia saja tidak sanggup menghadapi orang itu. Artinya Kakak Kedua juga tidak bisa melakukan apa-apa terhadapnya. Kita semua terkecoh. Siapa sangka bocah ini memiliki latar belakang di dunia militer. Tetapi tidak apa-apa. Berhubung pejabat tidak ingin campur tangan, ya, kita selesaikan saja secara pribadi.”
Dari kedua sisi tempat duduk itu, berdirilah serentetan orang yang tidak terhitung jumlahnya. Yang berdiri terlebih dahulu adalah seorang ahli dari Keluarga Lu, Jerry Lu. Kemudian para Guru Besar Tingkat Surga. Diikuti oleh seorang ahli dari Keluarga Tang, Andy Tang. Dia memimpin belasan Guru Besar Tingkat Surga dan berkata: “Berani mengganggu orang-orang keluarga Tang. Siapapun dirimu. Hari ini kamu tidak dapat meninggalkan tempat ini.”
Jonathan Ye bersama beberapa Guru Besar Tingkat Surga-nya juga berdiri dan berkata: “Kamu memutuskan kedua tangan anakku. Hari ini aku tidak akan mengampunimu!”
Erik Luo melihat ke arah tiga puluh orang lebih itu, tertawa datar dan berkata: “Sekelompok orang-orang tak berguna. Sekali hajar saja habis. Ayo biarkan ahli kalian yang paling hebat yang maju ke depan.”
“Ingin aku sendiri yang turun tangan. Kamu belum pantas!” Andy Tang ba-tiba menyerangnya. Dia hanya menyisakan sekelebat bayangan di udara. Dalam sekejap mata, dia sudah berada di hadapan Erik Luo. Dia berteriak: “Berikan nyawamu!”
Orang-orang yang berada di kedua sisi mereka ketakutan sambil berkata: “Jurus Shadowless Steps Keluarga Tang memang sehebat namanya. Akhirnya kita dapat menyaksikannya sendiri!”
“Ketiga ahli itu sudah serentak maju. Mengapa orang-orang dari Keluarga Hu tidak ada yang bergerak?”
Sebelum mereka sempat berkata lebih lanjut, Andy Tang sudah ditampar oleh Erik Luo dan terpental jauh. Darah segar menyembur saat dia sedang mengambang di tengah udara. Mengenaskan sekali.
Para seniman bela diri yang menyaksikan hal itu seolah sama-sama mengisap udara yang dingin mencekam. Dengan syoknya berkata: “Dengan hanya satu tamparan dia berhasil menghajar Guru Besar. Jangan-jangan apakah ini sudah merupakan kekuatan tingkat kekosongan?”
“Tidak mungkin. Dia masih sangat muda!”
Kendy Lu yang diam-diam bersembunyi berkata dengan wajah pucat pasi: “Dia, bagaimana mungkin dia bisa sehebat itu?”
“Semuanya. Serbu!”
Jonathan Ye kenal betul dengan kehebatan Erik Luo. Dia berseru. Kemudian tiga puluh orang itu serentak maju menyerangnya. Ketiga Keluarga Besar mengeluarkan jurus penumpas andalannya masing-masing. Ada yang jurus tinjunya lebih hebat. Ada yang jurus berpindah-pindahnya lebih menonjol. Ada yang pandai menggunakan senjata. Tiga Puluh lebih Guru Besar serentak menyerangnya. Erik Luo pun tidak berani lengah saat menghadapi mereka. Dia menepuk-nepuk labu kuningnya. Kemudian senjata kapak baja raksasa yang dia rebut dari Jonathan Ye itu muncul di tangannya.
Orang-orang Keluarga Ye terkejut: “Hah. Bukankah ini adalah Kapak Pembelah Langit milik Keluarga Ye? Dengar-dengar Tuan Besar sengaja memesan untuk dibuatkan di luar negeri. Bahan dasarnya terbuat dari leburan titanium luar angkasa. Tajam tak terkalahkan. Bagaimana mungkin bisa jatuh ke tangan orang ini?”
Jonathan Ye sudah merasa sangat malu saat dia kehilangan kapak itu. Sekarang Erik Luo malah mengeluarkannya untuk dipakai menyerang mereka. Seolah seperti sengaja mempermalukan dan menghinanya saja. Amarah ini tidak dapat hilang begitu saja. Dia berteriak dengan suara memekakkan telinga: “Mati saja kamu!” sambil mengayunkan kapak lain di tangannya.
Erik Luo mengangkat kapak raksasa itu tinggi-tinggi. Kedua kapak itu saling menghantam. Kemudian kilat dan petir mulai menyambar.
Trang. Kapak yang berada di tangan Jonathan Ye terbelah menjadi dua bagian seperti membelah tahu. Dia sangat terkejut, lalu dia mundur ke belakang dengan paniknya. Tetapi tetap saja kapak Erik Luo berhasil meninggalkan bekas sayatan pada tubuhnya. Meskipun semburan darahnya cukup deras, tetapi setidaknya dia berhasil bertahan hidup.
Sementara itu, pada saat yang bersamaan. Ketiga puluh orang yang lain menyusulkan serangan mereka. Pisau, pedang, tinju, tapak, semua itu siap mendarat di tubuh Erik Luo. Tetapi Erik Luo sama sekali tidak menghindar. Kapak raksasa di tangannya seperti ledakan petir yang dashyat. Saat diayunkan dengan kuat, sambaran energi Qi murni yang sangat dashyat mengalir dan menumpas segala sesuatu yang dilewatinya. Tujuh hingga delapan orang sekaligus yang berada di posisi yang paling dekat dengannya, terobek kulit dan dagingnya. Tubuh mereka pun terpelanting jauh.
Padahal hanya sebagian kecil saja tenaga yang dia keluarkan. Apabila dia menggunakan seluruh tenaganya. Mungkin tubuh orang-orang itu sudah terbelah dua.
Kemudian serangan berikutnya kembali mencapai Erik Luo. Buk, buk, buk. Suaranya terdengar seperti memukul batu yang dilapisi kapas. Erik Luo tidak terluka seujung rambut pun. Dia mengayunkan lagi kapaknya, dan belasan Guru Besar Tingkat Surga kembali melanting ke udara.
Dengan dua kali serangan saja semua musuh sudah terkalahkan!
Semua orang yang berada di sana terdiam, bagaikan jangkrik di musim dingin. Bahkan bernapas pun tidak berani bersuara. Para Guru Besar yang lain sudah sangat ketakutan seperti sekujur tubuhnya dialiri es. Mana berani menyerang lagi.”
Kendy Lu yang masih juga diam-diam bersembunyi berkata dengan suara bergetar: “Sekarang bagaimana? Takutnya, takutnya sekarang kita hanya dapat memanggil Tuan Besar untuk datang!”
Nina Lu tersenyum pahit: “Sepertinya kita semua salah. Orang ini sungguh-sungguh memiliki kemampuan untuk menghentikan pernikahan kedua keluarga ini!”
Erik Luo mengayun-ayunkan kapak itu di atas tangannya dan berkata: “Keluarga Tang. Aku bertanya sekali lagi. Pernikahan ini akan kalian batalkan atau tidak?”
Dengan marah Edo Tang berkata: “Bocah, jangan kelewatan! Tuan Besar Keluarga Tang akan segera datang. Mati kamu!”
“Omong kosong!” tiba-tiba Erik Luo melesat pergi. Dalam sekejap mata mucul di hadapan Edo Tang, mencekik lehernya dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Dia berkata: “Kamu mau mati? Atau membatalkan pernikahan ini?”
Anggota-anggota Keluarga Tang lain di sekitarnya terkejut sekaligus mengamuk. Tetapi tidak ada seorang pun yang berani maju untuk mneghalanginya. Apalagi Daniel Tang. Baru sekarang dia sadar perbedaan kedua belah pihak sangatlah besar. Orang muda ini dari awal sudah merupakan jagoan di tingkatan alam kekosongan. Takutnya kalau bukan Tuan Besar sendiri yang turun tangan, tidak akan ada yang bisa mengalahkannya.
Jagoan tingkat alam kekosongan yang baru berusia 20 tahun! Dia memiliki bakat yang sangat langka. Apabila dirinya mencoba melawannya, pasti akan sia-sia saja!
Edo Tang yang menggantung di udara tadinya berusaha mati-matian untuk melawan. Kemudian dia mulai merasa sulit bernapas, makanya tidak berani lagi melawan dan mengangguk-anggukkan kepalanya.
Baru Erik Luo menurunkan dan menghempaskannya ke atas tanah: “Baik. Pernikahan hari ini tidak perlu dilanjutkan.” Dia membalikkan kepalanya dan melihat Amanda Lu. Dia berkata: “Apakah kamu puas dengan hasil ini?”
Amanda Lu tersenyum dan berkata: “Sangat puas.”
Wajah John Lu hitam kebiruan: “Dasar mahluk tidak tahu berterima kasih. Kamu malah membantu orang luar untuk melawan keluarga sendiri?”
“Ayah. Bagaimana aku bisa membantunya?” Raut wajah Amanda Lu terlihat sangat tenang: “Dari awal sampai akhir aku bahkan sama sekali tidak menggerakkan ujung jariku. Bagaimana mungkin aku dapat membantunya?”
Salsa Huang menghentakkan kakinya sambil berkata: “Amanda! Mengapa kamu bukannya membela orang sendiri, tetapi memihak kepada orang luar! Kalau kamu benar-benar tidak mau menikah pun, tidak perlu membuat keributan sampai seperti ini. Cepat katakanlah kepada temanmu ini, jangan membuat keributan yang lebih besar lagi. Anggap saja ibu memohon padamu. Erwin sudah diantarkan ke rumah sakit. Siapa tahu dia masih bisa tertolong. Cepatlah minta dia pergi dari sini, kita dapat melanjutkan pernikahan ini di lain hari.”
Amanda Lu berkata dengan tidak percaya: “Kalian akan membiarkanku menikahi orang cacat?”
“Mau bagaimana lagi? Ini sudah menjadi nasibmu!” hati Salsa Huang terasa sakit. Tiba-tiba dia mengambil pisau makan di atas meja dan meletakkannya pada lehernya sendiri: “Kalau kamu tidak bersedia. Hari ini aku akan mati di sini!”
Novel Terkait
The Gravity between Us
Vella PinkyPengantin Baruku
FebiAsisten Bos Cantik
Boris DreyKamu Baik Banget
Jeselin VelaniThat Night
Star AngelCintaku Pada Presdir
NingsiLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)