Lelaki Greget - Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
Semua orang melihat ke arah Erik Luo, sebagian besar orang terlihat senang, Eden Zheng sambil tertawa berkata: "Tidak salah apa yang dibilang kakak Boy, orang seperti dia yang tidak memiliki identitas dan tidak memenuhi syarat, memang tidak cocok datang ke tempat seperti ini."
Erik Luo terkejut berkata: "Ini bukan rumahmu, terserah aku masuk atau tidak, kamu bisa mencegat aku?"
Boyce Ai menghina: "Bukan aku mencegatmu, aku Boyce Ai tidak bawa jalan, yang jaga pintu juga tidak akan membiarkanmu masuk, mengerti!"
Rita Wen mengerutkan dahi berkata: "Kita semua berteman, kamu jangan begitu pelit, kita semua sudah datang, kenapa tidak boleh masuk lihat-lihat?"
"Betul!" Yonathan Jiang ikut bicara: "Semua orang dengar kamu traktir, dan ikut datang kemari, sekarang buat drama apalagi, benar-benar sangat sial."
Erik Luo menggeleng kepala: "Tidak perlu omong kosong dengannya, mari kita masuk ke dalam."
Selesai bicara ia bawa jalan masuk ke dalam.
Boyce Ai tertawa keras berkata: "Kamu kira dirimu siapa? Jika kamu bisa masuk aku akan semarga Luo denganmu!"
"Jangan memedulikannya!" Eden Zheng menempel ke Boyce Ai, dengan manja: "Kita cukup menunggu lelucon dari mereka, orang tidak berbudaya seperti ini tidak berpengetahuan."
Rita Wen menggigit giginya, dan berjalan mengikuti Erik Luo, paling tidak dia akan mengeluarkan identitasnya kepada penjaga pintu dan bicara dengan baik kepada mereka.
Erik Luo dengan santai berjalan ke pintu masuk, satpam penjaga pintu adalah murid utama di perserikatan seni bela diri Galaxy, melihat Erik Luo dan segera menyapanya.
Erik Luo mengangguk kepala, melihat Rita Wen dan Yonathan Jiang yang berlari kemari di belakang dan berkata: "Mereka adalah temanku."
Boyce Ai dan yang lainnya yang berada jauh di belakang semuanya ternganga, melihat Erik Luo dan Rita Wen lainnya begitu saja berjalan masuk ke dalam, dan baru sadar setelah beberapa saat kemudian.
Boyce Ai bingung: "Apakah dia mengenal yang menjaga pintu?"
"Itu pasti, jika tidak kenal bagaimana dia bisa masuk?" Boyce Ai mengerutu: "Kita ke sana dan menanyakannya, penjaga pintu ini beraninya memanfaatkan relasi orang dalam, nanti akan kulaporkan agar mereka dipecat!"
Puluhan orang berjalan ke pintu masuk, Boyce Ai mengeluarkan undangan: "Aku orang keluarga Ai, belakang ini semua adalah temanku, hari ini bawa mereka bermain." terjeda dan bertanya: "Eh, yang tadi itu siapa? Mengapa kamu tidak melihat undangan dan langsung membiarkannya masuk? Jika terjadi masalah kamu bisa bertanggung jawab?"
Tatapan mata murid perserikatan seni bela diri Galaxy ini sontak berubah tajam, melototi Boyce Ai, mengembalikan undangan ke tangannya dan berkata: "Yang tidak perlu tahu jangan cari tahu, segera masuk jika ingin masuk."
Boyce Ai menciut setelah dipelototinya, segera berjalan masuk ke dalam, sambil jalan sambil mengerutu: "Sialan, penjaga sialan sombong apanya, nanti akan kupecat, sial!"
Sontak semua orang terpana melihat pemandangan di depan mata, terlihat ruangan utama yang sangat besar dan luas, di ruangan utama tertata banyak meja dan kursi, kedua sisinya ada lantai 2 setengah tingkat, tapi semuanya telah dipenuhi orang, sangat susah berjalan di tempat seperti ini, seperti datang ke pasar.
"Keluarga Ye benar-benar kaya!"
Banyak orang hanya bisa terpana melihat pemandangan seperti ini, ini benar-benar lebih mewah dan megah daripada istana.
Rita Wen dan Yonathan Jiang sama juga terpana, dengan mulut menganga melihat sekeliling, Erik Luo juga ditarik untuk berkeliling, menemani mereka makan dan minum.
Tidak berapa lama bertemu lagi dengan Boyce Ai dan yang lainnya, di sisinya dikelilingi puluhan orang, mengundang perhatian orang banyak. Melihat Erik Luo dan Rita Wen mereka duduk di meja sedang makan dan minum, Boyce Ai dengan wajah menghina berkata: "Kalian sudah melihatnya belum, orang tidak berpendidikan seperti ini, datang ke tempat seperti ini hanya tahu makan saja."
Eden Zheng mengerutkan dahi: "Rita, aku sarankan kamu jangan bergaul dengan mereka lagi, perbanyak ngobrol dengan kakak Boy, siapa tahu perusahaan kalian tertolong, berteman dengan mereka akan ada masa depan seperti apa, sampai kamu menyesal jangan bilang aku tidak mengingatkanmu."
Rita Wen memasang wajah datar tidak bicara, walau dia mati juga tidak akan bergaul dengan orang seperti Boyce Ai.
Boyce Ai juga memendam amarah, sejak dia menjadi orang keluarga Ai terus disanjung orang-orang, tidak pernah mendapat perlakuan seperti ini, dengan tatapan dingin melihat Erik Luo: "Jika kalian sudah selesai makan, cepatlah enyah, jangan di sini membuatku malu, orang seperti kalian, benar tidak cocok menjadi teman sekolah Boyce Ai."
"Kamu masih menganggap diri sendiri sebagai apa?" Erik Luo menatapnya dengan sinis, dan berkata: "Kamu bahkan bukan kentut di mataku, jangan mengganggu kita makan, enyah."
"Sialan?" Boyce Ai dibuat marah sampai tertawa, "Merebut dialogku? Sombong apa kamu yang jadi tentara saja? Kuberitahu kamu, waktu sekolah aku bisa mencari orang untuk memukulmu sampai babak belur, sekarang juga masih bisa, kamu Erik Luo sudah ditakdirkan bernasib murahan, seumur hidup diinjak di bawah kakiku, jangan berharap mengubahnya, mengerti?"
Dia mengulurkan tangan memukul ke arah Erik Luo, tangan belum sampai, tangannya sudah dicengkram oleh Erik Luo, menggunakan tenaga menekannya, Boyce Ai menjerit kesakitan, tanpa terkontrol dan berlutut di lantai, memarahinya: "Sialan, lepaskan tanganmu, jika tidak aku akan menyuruh orang membunuhmu!"
Erik Luo sama sekali tidak mengindahkan kesakitannya, dengan tenang duduk minum teh di sana. Rita Wen dengan suara kecil: "Mari kita pergi saja, orang keluarga Ai jangan diganggu."
Yonathan Jiang juga berbicara: "Kalian pergi dulu, jika ada orang yang datang, aku akan mencegatnya."
"Ingin pergi, hari ini kalian satu pun jangan harap bisa pergi!" Boyce Ai menjerit, menunjuk Erik Luo dan yang lainnya: "Aku akan membunuh kalian satu persatu!"
Eden Zheng dengan wajah mengejek melihat Rita Wen dan berkata: "Kamu lihat, sekarang sudah berantakan, lebih baik kamu minta maaf kepada kakak Boy, masalah ini mungkin kamu bisa dimaafkan."
Boyce Ai meludah dan berkata: "Minta maaf juga tidak berguna, kecuali dia berlutut meminta ampunku, dasar sialan, masih berani memukulku."
Tidak berapa lama terdengar suara di luar kumpulan orang: "Siapa yang berani menyentuh orang keluarga Ai?"
Novel Terkait
Back To You
CC LennyInventing A Millionaire
EdisonPenyucian Pernikahan
Glen ValoraBeautiful Love
Stefen LeeGue Jadi Kaya
Faya SaitamaThe Great Guy
Vivi HuangLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)