Lelaki Greget - Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
Wajah Ivy Ai berubah, dia tahu bahwa adiknya akhirnya membuat masalah, jika dia tahu duluan dia tidak akan membawanya kemari.
Riska melompat, berdiri di atas kursi, meletakkan kedua tangannya di pinggang dan berkata: “Orang lain tidak menang bertarung dengannya, aku berani jamin dia pasti menang.”
Ketika semua orang melihat dia masih kecil, mereka tidak menyalahkannya, dan berkata sambil tersenyum: “Gadis kecil kamu masih belum tahu, jika kamu sudah berada di sini belasan tahun, kamu pasti akan berpikir Pemimpin Sekolah seni bela diri Naga Terbang yang akan menang, dia sudah berlatih seni bela diri belasan tahun lamanya.”
Hari ini, semua orang yang hadir di sini adalah teman Vincent Song, jadi hanya Riska dan beberapa orang lainnya yang berbicara dengannya.
Deni Song yakin pasti ada seseorang di belakang gadis kecil itu dan dia bertanya: “Siapa orang tuamu?”
Dia sangat jelas ingin menyelidiki masalah ini, Ivy Ai menggelengkan kepalanya dan menahan Riska, dia siap bertarung dengan orang-orang ini.
Deni Song melambai kepada dua pria kekar di bawah panggung dan berkata: “Pergi, tolong keluarkan anak ini dan orangtua dia, aku mengundang kalian semua untuk datang kemari untuk melihat bagaimana ayahku memukuli bocah itu, bukan menyuruh kalian memberinya semangat, dan Jika kalian ingin menyemangati orang ini, keluar dari sini! “
Sebagian besar murid-murid di sekolah seni bela diri Naga Terbang tidak terima, dan sisanya diam, bahkan Reza pun menciut, dengan gemetaran berkata: “Bajingan kamu, kamu sudah membuat masalah besar, cepat keluar dari sini, aku tidak bisa melindungi kalian!”
Dua pria kekar datang dan dengan kasar meraih kerah Riska dan membawanya keluar.
Ivy Ai sangat marah dan meraih pergelangan tangan pria kekar itu, tanpa diduga, Erik Luo menghajarnya terlebih dahulu dengan cara menendangnya, kedua pria itu tidak mengucapkan sepatah kata pun, dia melompati penonton dan jatuh di atas arena.
Erik Luo menarik Riska, mengantarnya duduk di kursi, mengelus kepalanya dan berkata: “Terima kasih sudah menyemangatiku!”
Reza yang berada di sampingnya, sangat terkejut melihat pemandangan ini sehingga dia menciut dan duduk di kursinya lalu berkata: “Kamu cari mati! Ini semua akan berakhir, kamu benar-benar tidak ada otak, sampai-sampai kamu berani menyinggung orang-orang sekolah seni bela diri Naga Terbang!”
Erik Luo tidak memperhatikannya sama sekali, dia bangkit dan pergi ke arena pertarungan, sambil berjalan, dia berkata: “Menindas anak kecil, orang-orang sekolah seni bela diri Naga Terbang benar-benar tidak ada harga diri!”
“Kamu! Beraninya kamu datang kemari!”
Deni Song menunjuk ke Erik Luo, wajahnya memucat dan bagian bawahnya terasa sakit, barangnya itu hancur total, dia sangat membenci Erik Luo.
Para penonton terkejut dan berkata: “Ternyata dia adalah anak laki-laki yang bernama Erik Luo, bagaimana dia bisa masuk? Mengapa sebelumnya tidak memberi pemberitahuan?”
Reza benar-benar tercengang, dia tidak menyangka bahwa orang yang selalu ikut bersamanya adalah bocah laki-laki bernama Erik Luo, dan dirinya sendiri pernah berkata bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang seni bela diri, jika orang ini ingin bertarung, sepuluh orang seperti dirinya tidak akan mampu melawannya! Kakinya melemah karena ketakutan saat memikirkan itu.
Mata indah Ivy Ai membesar, dia tidak menyangka bahwa dirinya sudah tinggal bersamanya untuk waktu yang lama, dia merasa bahwa kali ini menyelinap naik kereta adalah suatu keputusan yang tepat.
Wajah Riska memerah karena senang, dan dia berteriak: “Hei bocah, kamu harus semangat!”
Deni Song mencibir: “Karena kamu berani datang kemari, hari ini, kamu jangan harap bisa pergi!”
Setelah selesai berbicara, dia pergi dengan tergesa-gesa, dan segera ada seseorang yang berada di luar berteriak: “Pemimpin sekolah seni bela diri Naga Terbang ada di sini!”
Ketika pintu dibuka, seorang pria paruh baya dengan pakaian seni bela diri berwarna hitam masuk dan menyapa semua orang yang hadir, kemudian, dia menatap Erik Luo dan berkata: “Apakah kamu yang ingin mengalahkan orang-orang sekolah seni bela diri Naga Terbang kami?”
“Iya, aku!” Erik Luo berdiri di hadapannya dengan tangan di bawah, dan dia sama sekali tidak melemah.
“Bagus!” Vincent Song berkata dengan berani: “Aku biasanya sangat jarang bertarung, karena kamu sudah melanggar aturan, pasti ada hukuman, aku sudah menyuruhnya membuat perjanjian, jika kamu kalah, kamu tandatangani dan berikan semua bisnismu di Kota Hedong kepadaku, jika kamu menang, aku akan menandatangani dan memberikan semua bisnisku di Kota Hexi untukmu, bagaimana?”
“Sangat adil!” Erik Luo awalnya hanya ingin mengalahkan orang-orang sekolah seni bela dirinya, karena dia masih ingin membuat perjanjian lain, tentu saja dia akan menerimanya.
“Senang sekali!” Vincent Song tertawa dan berkata dengan suara murung: “Jika kamu berani memutuskan kontrak, aku akan membuat istri dan anakmu menghilang dari muka bumi ini.”
Erik Luo adalah orang yang paling tidak ingin diancam, tatapan matanya menjadi murung dan berkata: “Tunggu kamu di kehidupan selanjutnya saja, baru kita bicarakan lagi.”
“Aduh!”
Tiba-tiba, seorang remaja berguling dari atas arena, dan tubuh dia berhenti di dekat Vincent Song.
Vincent Song mengerutkan kening dan berkata: “Dari mana bocah ini, Cepat suruh orang...” Sebelum selesai berbicara, pemuda kurus itu tiba-tiba mengeluarkan belati dari pinggangnya, tanpa ampun menikam ke jantung Vincent Song.
Dia sangat cepat, tindakannya sangat terampil dan saat bertengkar dia sangat kejam, sangat jelas, dia sudah sering berlatih dan tugasnya adalah membunuh Vincent Song, namun, dia masih meremehkan kekuatan Vincent Song, Guru besar tingkat surga adalah manusia yang luar biasa, dia tidak akan ada luka apa-apa saat ditusuk pisau, terlebih lagi, Vincent Song tidak akan pernah membiarkan dia dekat dengan dirinya.
Mata Vincent Song menunjukkan ekspresi seperti ingin membunuh, satu tinjuan menghantam kepala pemuda itu.
Jika pukulan ini tidak bisa membuatnya mati, tapi setidaknya bisa menyebabkan luka parah.
Erik Luo sudah mengenalinya sebagai pemuda kurus di kereta, tanpa berpikir lagi, dia menunjuk ke Vincent Song.
Ini adalah jurus rahasia yang dia pelajari dari Kitab Lautan Bintang yang bernama “Jurus Star Finger”, yang secara khusus digunakan untuk mematahkan tulang manusia, jurus ini sangat mengerikan, tetapi gerakannya sangat indah, sehingga menyulitkan musuh untuk membedakan apakah itu benar atau tidak.
Orang-orang di sekitar dengan heran berkata: “Jurus macam apa ini? Sepertinya jurus ini belum pernah dilihat!”
“Tidak peduli jurus apa yang digunakannya, Pemimpin sekolah Song bisa mengalahkanya dengan satu kepalan tangan!”
Hanya Vincent Song, yang berada di arena, yang tahu kekuatan jari Erik Luo, dia sangat ketakutan sehingga dia menendang bocah itu dengan tergesa-gesa, dan mengeluarkan semua tenaganya untuk menangani bayangan jari Erik Luo.
Orang-orang di samping melihat bahwa Vincent Song mengeluarkan Pukulan Badai Halilintar, dan semua orang bertepuk tangan: “Pukulan Badai Halilintar Pemimpin sekolah Song benar-benar luar biasa!”
“Aku tidak menyangka bahwa pemimpin sekolah Song akan menjadi terkenal begitu dia bertarung, bocah ini juga bisa menjadi terkenal di pertempuran pertama ini!”
Di arena, dua orang langsung bertarung dan melakukan banyak gerakan, Vincent Song bersenandung, menutupi bahunya dan melangkah mundur, bahu kirinya sudah diraih dan dipatahkan oleh Erik Luo.
Vincent Song sangat kaget dan marah, sebenarnya dia tidak percaya bahwa dia akan lebih lemah dari bocah seperti ini, dia berteriak dnegan marah: “Akan kubunuh kamu!”
Tangan kanannya memberi pukulan sebanyak sembilan kali di depannya, dan ada sembilan suara ledakan di udara.
“Ini sembilan pukulan badai halilintar, Pemimipin sekolah Song sudah sangat marah, dan bocah ini pasti akan mati!”
“Aku sudah lama tidak bertemu denganmu, seni bela diri pemimpin sekolah Song sudah meningkat lagi, ini benar-benar mengerikan!”
Vincent Song sudah memberikan sembilan tinjuan, tetapi Erik Luo masih berdiri diam, satu tangan di belakang punggungnya, yang satunya tiba-tiba meninju, dan memukul tinjuan Vincent Song dengan keras.
“Panggg!”
Setelah terdengar suara keras, Vincent Song terbang dan menabrak dinding di ujung penonton dan baru berhenti, dia batuk darah setelah mendarat.
Suasana tiba-tiba menjadi hening, orang yang baru saja bertepuk tangan seolah-olah tenggorokan mereka seperti dicekik, dan wajah mereka dipenuhi ketidakpercayaan.
“Bagaimana ini bisa terjadi? Hanya dnegan satu pukulan?” Akhirnya seseorang berteriak.
Para penonton yang sedang duduk tiba-tiba terkejut, dan mulai bertanya-tanya: “Sebenarnya Erik Luo ini siapa?”
“Dari mana asalnya? Mengapa dia begitu kuat, dia bukan tuan muda dari keluarga besar kan?”
Erik Luo berjalan dengan perlahan ke arah Vincent Song dan bertanya: “Apakah kamu sudah terima kekalahanmu?”
Novel Terkait
Si Menantu Dokter
Hendy ZhangLove And War
JaneMy Goddes
Riski saputroCinta Tak Biasa
SusantiLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieLoving Handsome
Glen ValoraLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)