Lelaki Greget - Bab 78 Raja Dongbei
Berita kehancuran Keluarga Tang dengan cepat menyebar ke seluruh Beijing, dan nama Dewa Petir juga menyebar dengan cepat. Ketika terdengar bahwa ayah mertua Erik Luo sudah mengambil posisi sebagai kepala dari Keluarga Ye, semua orang menghela napas karena Keluarga Ye akan mulai bangkit, dan mulai hari ini siapa yang berani memprovokasi Keluarga Ye di Beijing?
Keluarga Hu yang selalu netral datang untuk memberikan selamat pada Wahyu Ye terlebih dahulu, dan juga tidak ketinggalan Keluarga Lu juga ikut memberikan hadiah.
Keluarga Tang tidak memiliki petinggi, dan industrinya langsung terpengaruh, Wahyu Ye tanpa basa-basi langsung mengambil alih sebagian besar dari bisnis perusahaan Keluarga Tang, dan hanya tersisa sedikit untuk Keluarga Hu dan Keluarga Lu untuk ikut serta mencicipinya
Akibatnya kekuatan Keluarga Ye menduduki posisi pertama di Beijing, dan menjadi kakak besar di ibu kota.
Di malam hari, Erik Luo membawa Amanda Lu ke atap, dan bersiap untuk mengajarinya dasar-dasar dari Perguruan Xinghai yaitu Jurus Flowing Star Sky.
Bagaimanapun, semua jurus latihan itu adalah hasil curian Riky Hai, itu semua adalah jurus rahasia dari berbagai sekte. Jika latihan itu ditemukan oleh orang luar, maka mereka pasti akan terbunuh.
David Li dan lainnya tidak cocok berguru dengan cara Perguruan Xinghai, jadi dia hanya mencoba kualifikasi dari Amanda Lu.
Erik Luo meminta Amanda Lu untuk duduk bersila di sampingnya, lalu berkata “Aku akan memandumu untuk melakukan step pertama dari jurus Flowing Star Sky. Lihatlah bintang-bintang di langit, masing-masing dari bintang itu memiliki energi yang besar, dan kamu harus bisa merasakan energy itu.”
“Aku sudah merasakannya, lalu?” Amanda Lu benar-benar merasakan energy dari bintang-bintang itu, dan dia merasa seperti ada ikatan antara dirinya dan bintang-bintang itu.
Erik Luo tertegun, “Sudah terasa? Tarik napas dalam, dan pahami hubungan kamu dan langit yang penuh bintang ini, bayangkan mereka memberimu energi yang luar biasa, berkumpul di perut bagian bawah.”
Amanda Lu memandangi langit penuh bintang yang jauh itu, lalu menganggukan kepala dan berkata, “Aku merasa sedikit gatal, seolah cacing yang bergerak merambat naik.”
Erik Luo melompat dan berkata,”Ingat perasaan ini, jangan berhenti, terus serap energinya.”
Setelah beberapa saat, Amanda Lu bertanya dengan penasaran, “Ini sedikit meningkat, seperti menahan kencing, apa masih dilanjutkan?”
Ekspresi Erik Luo berubah, menurut Kitab Lautan Bintang, tubuh Amanda Lu termasuk tubuh astral khas. Jika dia dibimbing sejak usia muda, dia pasti akan menjadi guru besar setelah umur 18 tahun, tapi sayang dia dilahirkan di tempat bumi yang seperti ini, dia sudah membuang sia-sia 10 tahun usianya.
“Selanjutnya aku akan memandumu untuk melewati siklus mingguan.”
Erik Luo mengulurkan tangannya dan menekan kepalanya ke belakang untuk membantunya merasakan Energi Qi murni di bagian bawah perutnya yang bergerak, setelah beberapa belas kali, Amanda Lu bisa melakukannya sendiri dengan tepat, sehingga Erik Luo berhenti membantunya.
Beti Ye berjalan dengan membawa 2 cangkir teh di tangannya, Erik Luo mengambilnya dan menyesapnya, lalu membereskan dalam diam seolah memberinya isyarat agar tidak mengganggunya.
Dua orang itu berjalan ke sisi atap yang lainnya, Beti Ye dengan suara rendah berbisik, “Dia sedang latihan jurus apa? Aku juga ingin berlatih.”
Dia tidak ingin membuat Erik Luo mundur, dia berharap setidaknya dia memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya, dan di saat yang bersamaan dia tidak ingin ditandingi oleh Amanda Lu, dia sudah dengan keras berlatih, maka dia harus lebih bekerja keras darinya.
“Baiklah!” Erik Luo langsung membimbingnya dengan cara yang sama. Tapi Beti Ye tidak bisa merasakan apapun, dia seperti David Li dan yang lainnya.
“Sepertinya kamu tidak cocok dengan teknik ini.” Erik Luo menghela napas, dan Beti Ye juga merasa kecewa dan dengan tegas berkata, “Aku akan berlatih dengan giat, pasti akan ada hasilnya.”
Erik Luo tertawa sambil menggelengkan kepalanya, “Setiap orang memiliki metode yang sesuai dengan masing-masing, contohnya, gajah yang melatih kekuatannya, monyet harus melatih kelincahannya, dan kita tidak bisa membiarkan gajah memanjat pohon, menurutmu apa akibatnya? Setiap orang memiliki bakat masing-masing, bahkan orang bodoh sekalipun, dia memiliki caranya sendiri, tapi kamu ini cocok apa……….”
Seolah ada cahaya yang terang melintasi benaknya, Erik Luo masih terdiam, dia langsung memikirkan Riky Hai dengan giat.
“Ada!” Erik Luo langsung menepuk kepalanya dan berkata, “Jurus Everlasting Seal!”
Ini adalah metode yang sangat jauh dari sekte, hanya sedikit orang yang mempraktikkannya. Karena kemajuannya sangatlah lambat, maka orang yang berlatih ingin memiliki tuntutan yang tinggi, maka semua orang banyak yang berkecil hati.
Jurus ini berkembang secara perlahan, tapi ketika sudah memasuki tingkat kedewaan, maka dengan cepat dia tidak bisa dikalahkan.
Sebelumnya, Beti Ye sudah pernah membebaskan Kevin Tang dari hawa pembunuhnya dengan membacakan mantra, yang merupakan suara hati dan jiwa yang kuat, dan ini sangat cocok untuk Jurus Everlasting Seal.
Dan langkah pertama dari Jurus Everlasting Seal adalah dengan chanting.
Erik Luo mengajarkannya ribuan mantra, dan meminta Beti Ye untuk mengingatnya, dan dia akan mencari sebuah tempat untuk berlatih dan melafalkannya sampai dia nanti merasakan auranya.
Ini membuat Beti Ye sangat senang, dia pikir akan membosankan untuk berlatih, tapi mantra adalah apa yang dia inginkan, duduk meditasi chanting adalah keahliannya.
Setelah mengatur dua orang, Erik Luo baru duduk dan mulai berlatih.
Sekarang di persepektifnya sudah bisa melihat lebih dari 10 meter halangan, keberadaan villa itu seperti tidak menghalanginya, matanya semakin kuat. Dia bahkan baru-baru ini bisa melihat mikroskopis, dia bisa melihat dengan jelas bentuk dari pasir.
Mata Raja Langit membawa begitu banyak kejutan bahkan sampai membuatnya tidak terkejut lagi.
………….
Setelah Keluarga Ye mulai stabil, Wahyu Ye mulai melakukan pembangunan Villa Gunung Naga di Qizhou, Erik Luo merasa bahwa 300 hektar dengan aura terkuat sebagai tanah terlarang pribadi untuk dibudidaya di masa depan, dan sisa tanah itu diberikan kepada Wahyu Ye untuk diatur sesuka hatinya.
Amanda Lu juga mengucapkan 3 mantra dari Keluarga Lu, Erik Luo siap berangkat untuk membuka harta karun di Lop Nor.
Sebelum keberangkatannya, Beti Ye mengumpulkan semua orang untuk Erik Luo, dan membawa sekeluarga untuk bersantai di klub hiburan. Dia tidak menyangka bahwa dia akan bertemu dengan seorang teman lama ketika masuk.
“Beti!”
Seorang pria dengan kacamata berantai emas datang menghampirinya, dengan gembira berkata “Kebetulan, kamu juga datang ke Beijing.”
Pria ini adalah Aditya Yang, wajah Beti Ye berubah dingin, dia sangat jijik pada lelaki ini, semakin lama semakin jijik. Dia mengerutkan keningnya dan menganggukan kepalanya, “Benar-benar kebetulan.”
Bella Ye yang ada di sebelahnya dengan tanpa basa-basi langsung berkata, “Kakakku sudah menikah, kamu buat apa mengganggunya lagi? Apa kamu tidak bisa memiliki sedikit harga diri?”
“Aditya, kamu bicara dengan siapa?” saat ini ada seorang pemuda dengan kemeja berwarna putih berjalan mendekat. Dia dikelilingi oleh 2 orang wanita cantik. Kedua matanya tajam seperti orang dari dunia seni bela diri.
Tatapan pemuda itu langsung tertuju pada Beti Ye dan tidak berpindah lagi, setelah sekian lama, dia baru tersenyum pada Aditya Yang sambil berkata, “Apa ini temanmu? Mengapa kamu tidak memperkenalkan mereka?” dari kalimat ini terdengar jelas aksen dari daerah Dongbei.
Aditya Yang langsung mengangguk, “Tuan Muda, ini adalah teman lamaku, Beti Ye.”sambil melihat ke arah Beti Ye dengan semangat, “Beti, ini adalah Tuan Muda dari Keluarga Zhang, yaitu tuan Rey Zhang, biasanya sangat sedikit orang yang bisa menjadi temannya, ini kesempatan langka, kalian mengobrol saja.”
Beti Ye menganggukan kepalanya, lalu menjulurkan tangannya ke Erik Luo sambil berkata, “Maaf, aku dan suamiku masih ada urusan, kami pamit dulu.”
Dia sudah berada di dunia ini lama, dia tidak ingin menyinggung perasaan orang lain, dan ini bahkan sudah termasuk tidak sopan.
Rey Zhang juga tidak keberatan, dia berhenti di depan kedua orang itu sambil tersenyum manis, “Ternyata kamu adalah teman Aditya, kita semua ditakdirkan bertemu, silakan duduk. Mari bermain bersama, hari ini aku yang traktir.”
Novel Terkait
Wonderful Son-in-Law
EdrickLove at First Sight
Laura VanessaMy Lady Boss
GeorgeCinta Yang Terlarang
MinnieHanya Kamu Hidupku
RenataGet Back To You
LexyLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)