Lelaki Greget - Bab 30 Demi Kebebasan
Mengapa kamu ingin berlatih seni bela diri? David Li tidak pernah memikirkannya. Ia berpikir untuk waktu yang lama dan berbagai pikiran melintas di benaknya sebelum akhirnya melihat ke atas: "Untuk kebebasan!"
Erik Luo mengangguk. Tidak mungkin bagi seseorang untuk benar-benar bebas, tetapi dia akan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan kemampuan dirinya dalam hukum alam semesta. Setiap kali melampaui seseorang, akan ada satu batasan yang berkurang dan kebebasan bertambah banyak. Mengangguk dan berkata: "Bagus, bangunlah, aku bisa menerimamu sebagai murid."
“Terima kasih, Guru!” David Li bersujud Sembilan kali berturut-turut sebelum bangun.
Mata Vini Tangdi sebelahnya sangat kompleks dan yang dia ingat bahwa Erik Luo masih tidak berani berkata-kata ketika mereka masih kecil, tetapi tidak kepikiran bahwa dia telah belajar ilmu bela diri setelah bertahun-tahun ini. Melihat Bella Ye terus-menerus membual tentang saudara iparnya, Vini Tang berkata dengan nada tidak enak: "Tidak peduli seberapa kuat orang tersebut, karakter baik adalah yang paling penting. Sekarang sudah ada senjata api dan meriam, belajar seni bela diri hanya untuk berurusan dengan preman kampong saja. Aku pikir status saudara iparmu tidak jauh lebih baik daripada Beti Ye, Beti Ye bisa seorang diri membawa perusahaan Ye sampai ke kondisi ini, itu baru hebat!”
Bella Ye berbisik dan berkata dengan tidak setuju, "Itu tidak mungkin terjadi. Kehormatan keluarga Ye kami, semua itu didapat dari saudara ipar kami.”
Vini Tang mencibir dan menggelengkan kepalanya: "Kamu masih kecil dan tidak mengerti seberapa kompleks masyarakat sekarang ini. Dunia saat ini semuanya adalah tentang uang dan kekuasaan, bukan tentang memecahkan masalah dengan kepalan tangan lagi. Kakak iparmu sangat jago berkelahi, bisa berkelahi sampai orang lain mau membicarakan dan menanda-tangani kontrak? "
Tiba-tiba beberapa mobil datang, Alex Huang yang pertama kali turun dari mobil dan berada di belakang sekelompok besar pengawal berbaju hitam, menunjuk ke arah David Li dari jauh: "Nak, berhenti! Jangan lari!"
Alex Huang juga diikuti oleh seorang pria paruh baya yang mengenakan setelan jas, Vini Tang bertanya-tanya: "Bukankah itu Jimmy Huang, salah satu dari sepuluh pengusaha yang luar biasa di Kota Hedong? Apakah mungkin dia memiliki hubungan dengan pemuda dengan nama keluarga Huang ini? "
Sekelompok orang datang dengan agresif, dan Alex Huang menunjuk ke arah David Li: "Kakek, dia yang mematahkan tanganku!"
Mata Jimmy Huang dengan muka suram menatap David Li, hendak berbicara, dan tiba-tiba melirik Beti Ye yang berada di sebelahnya, wajahnya sedikit berubah, dan dia berkata: "Direktur Ye, mengapa kamu ada di sini?"
Vini Tang memandang Bella Ye dan berkata: "Lihat, beberapa hal tidak dapat diselesaikan oleh kepalan tangan. Status Bella bukan seperti yang dulu, dan semua orang yang bertemu akan menghormatinya."
Beti Ye sedikit mengangguk, menatap Erik Luo di sampingnya.
Ketika Jimmy Huang melihat Erik Luo, raut wajahnya berubah, dan pinggangnya diturunkan. Dia tersenyum dengan wajahnya dan berkata dengan gugup: "Tuan Luo, aku tidak tahu bahwa Anda ada di sini, aku seharusnya tidak menabrak anda kan."
Senyum Vini Tang membeku di wajahnya. Dia tidak tahu apa yang terjadi untuk waktu yang lama. Bukankah seharusnya orang ini takut pada Beti? Kenapa dia juga hormat kepada Erik Luo?
Alex Huang yang bingung dan berkata, "Kakak, apa yang kamu lakukan, pria ini juga rekannya ..."
Sebelum dia selesai, Jimmy Huang menamparnya dengan keras dan dengan benci mengatakan: "Berlutut dan minta maaf kepada Tuan Luo!"
Alex Huang meremehkannya: "Biarkan aku berlutut? Bermimpi!"
Jimmy Huang tidak mengatakan apa-apa, meraih rambut Alex Huang, menendangnya dengan kuat di lututnya, menekannya untuk berlutut dan kemudian menatap Erik Luo, dengan senyum yang lebih tidak enak dilihat dari menangis berkata, "Tuan Luo, saudara lelaki aku tidak tahu apa-apa, aku harap anda bisa berlapang dada dan tidak peduli padanya! "
Mata Erik Luo yang dalam menatapnya dan gejolak di dalam hati Jimmy Huang, membuatnya dia semakin banyak keringat.
Setelah waktu yang lama, Erik Luo berkata: "Aku sebelumnya sudah berkata bahwa sudah tidak ada tiga keluarga besar di Hedong. Jangan memanfaatkan momentum ini dan keluar untuk melakukan kejahatan. Hari ini, saudaramu sudah mengirim seseorang untuk mengajak temanku bernyanyi bersama dan juga melukai muridku, menurutmu apa yang harus aku lakukan? "
Jimmy Huang menggigil di sudut mulutnya dan melambai ke arah pengawal di belakangnya: "Tampar mulut dia!"
Kedua pengawal itu segera datang dan memegangi Alex Huang. Alex Huang berkata dengan ketakutan, "Kakakku, apa yang kamu lakukan, mengapa kamu membantu orang luar ...
"Plak!"
Yang satu menampar wajahnya dengan keras, tidak menunggunya berbicara, yang lainnya menampar lagi, sehingga orang yang lewat melihat lebih dari selusin pengawal menampar wajah tuan mudanya secara bergantian, setelah yang satu sudah capek menamparnya maka akan digantikan yang lain, setelah sepuluh menit ditampar terus-terusan, pipi Alex Huang benar-benar membengkak seperti kepala babi.
Vini Tang yang berdiri di sampingnya terkejut, menatap kosong ke arah Erik Luo, berpikir betapa kuat kekuasaannya itu. Hanya diperlukan satu kalimat saja untuk membuat orang berlutut dan dipukuli. Apa yang dia lakukan? Mengapa bocah desa yang dipandang rendah dirinya, pada saat ini sampai pada titik di mana dia harus menghormatinya?
Hatinya sangat sakit, dia pikir dia yang telah belajar di luar negeri selama bertahun-tahun untuk mendapatkan gelar doktor, sudah sangat hebat. Tidak kepikiran bahwa ada banyak orang yang lebih hebat daripada dirinya di dunia ini dan pada awalnya Erik sangatlah sabar!
“Sudahlah!” Erik Luo melambai dengan lembut, dan beberapa pengawal berhenti, berkeringat dan lelah.
Jimmy Huang akhirnya menghela napas lega dan berkata: "Tuan Luo, jangan khawatir aku akan memberinya pelajaran dengan baik ketika aku kembali. Jika kamu membiarkannya keluar untuk membuat masalah lagi, anda tidak perlu turun tangan. Aku akan menanganinya sendiri!"
Erik Luo berkata sambil tersenyum, "Aku harap Anda bisa menepati janjimu dan ketika aku turun tangan, ia akan menjadi mayat."
“Baik, baik!” Jimmy Huang melihat Erik Luo penuh dengan aura pembunuh dan hatinya bergetar, dan dia sibuk memasukkan adiknya ke dalam mobil dan pergi. Setelah masuk ke mobil, dia masih tidak merasa lega. Dia menendang Alex Huang dengan keras dan dengan penuh kebencian berkata: "Kamu makhluk tidak bermata, sehingga mencari masalah dengan binatang buas seperti itu dan hampir menyebabkan bencana besar bagi keluarga Huang!"
Melihat masalah ini sudah selesai, Erik Luo berkata kepada David Li: “Kembalilah bersamaku, aku akan mengajarimu sesuatu.” Karena seseorang di dunia luar cepat atau lambat akan mengetahuinya, ada banyak orang dengan kekuatan yang besar, jadi lebih baik mencari beberapa asisten sekarang.
“Terima kasih, guru!” David Li sangat bahagia hingga lepas kendali. Dia mengambil inisiatif untuk mengemudi dan mengantar empat orang tersebut ke Villa Dongshan.
Dalam perjalanan, Vini Tang hanya bisa tertunduk, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, jauh berbeda dari sikap bangga dia sebelumnya.
Setelah kembali ke villa, Erik Luo membawa David Li langsung ke atap, menunjuk ke jalur bintang alami: "Aku sekarang mengajarkan Anda metode seni bela diri yang lebih hebat. Apakah kamu cocok atau tidak tergantung dengan kemampuan anda."
David Li memandangi bintang-bintang di langit, dan tidak merasakan misteri apa pun.
Erik Luo duduk bersila dan menatap bintang-bintang di langit: "Langkah pertama ini adalah untuk melihat bintang-bintang menarik napas dan menghembuskan napas, bayangkan bahwa bintang-bintang mengandung kekuatan yang tak terbatas dan semuanya dihirup ke dalam tubuhmu."
David Li menggaruk kepalanya dan berkata, “Mengapa aku sedikit merasa ini seperti aliran Tao."
Erik Luo tidak berkata apa-apa, dia mengangkat kepalan tangannya dan memecahkan pot bunga yang berjarak agak jauh dari mereka. David Li terkejut, tanpa bertanya apa pun, dia berkonsentrasi pada tarikan dan hembusan napas sesuai dengan metode yang diajarkan oleh Erik Luo.
Ini adalah dasar dari pembelajaran Jurus Flowing Star Sky, Erik Luo karena Mutiara Xinghai mendapatkan kekuatan yang tidak terduga dari bintang-bintang dan juga karena bakatnya yang luar biasa, ia langsung melewatkan tahap berlatih Jurus Flowing Star Sky. Tetapi orang-orang biasa yang ingin mempelajari ilmu bela diri Xinghai, Jurus Flowing Star Sky ini adalah satu-satunya cara untuk mempelajarinya.
Di tengah malam, David Li berlatih sendirian di atap, sementara Erik Luo kembali ke kamar untuk menemani Beti Ye, sebelum tidur teleponnya tiba-tiba berdering.
Dia mengambilnya dan melihat nomor yang tidak dikenalinya, setelah ragu-ragu untuk sementara waktu akhirnya dia mengangkatnya dan dari telepon terdengar suara wanita yang terburu-buru: "Erik Luo, tolong!"
Novel Terkait
His Second Chance
Derick HoHarmless Lie
BaigeMeet By Chance
Lena TanThe Gravity between Us
Vella PinkyIstri kontrakku
RasudinPengantin Baruku
FebiWonderful Son-in-Law
EdrickDoctor Stranger
Kevin WongLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)