Lelaki Greget - Bab 25 Roda Tenaga Dalam
Wahyu Ye meletakkan koran dari tangannya dan berkata dengan wajah serius: "Aku pernah mendengar ada tiga keluarga besar di Kota Hedong. Mereka hampir mengendalikan semua sumber daya di Kota Hedong, aku sudah menyuruh orang untuk memeriksanya dan dalam tiga keluarga itu memiliki tiga belas anggota. Dani Lin adalah anak muda terkuat di keluarga Lin, dan juga aku mendengar bahwa masing-masing keluarga memiliki orang-orang hebat bahkan jauh lebih kuat daripada Dani Lin".
Erik Luo yang duduk di depannya berkata: “Lebih baik mereka tidak membuat masalah denganku!"
Wahyu Ye merasa bahwa menantunya makin lama semakin misterius, tetapi dia sangat percaya pada Erik Luo, dan tidak banyak bertanya. Lalu dia bangkit dan menepuk pundaknya dan berkata: "Ayah tidak dapat membantumu, tetapi aku percaya pada kemampuanmu, maka berhati-hatilah dan perhatikan keselamatan. Jangan biarkan Beti kehilangan suaminya dan aku kehilangan menantu, haha".
"Aku pasti bisa!"
Erik Luo menghela napas, dari dulu dia tidak takut dengan apapun, dan tidak takut kematian, tetapi semalam, dia tiba-tiba takut bahwa suatu hari terjadi sesuatu pada dirinya dan Beti Ye akan sangat bersedih.
Pada hari itu Beti Ye tidur di rumah. Pada malam itu Erik Luo bolak-balik badannya dan tidak bisa tidur. Seakan kesulitan jika tidak melihat bintang-bintang dilangit pada malam hari itu.
Melihat Beti Ye yang telah tertidur di sebelahnya, dia diam-diam bangkit, pergi ke atap rumahnya sambil duduk bersila, dan menatap bintang-bintang di langit.
Tiba-tiba, kekuatan bintang di perut bagian bawahnya bergetar, dan kemudian seluruh tubuh bergetar, seolah-olah pikirannya ikut bergetar.
"Akan keluar!"
Jika tanpa melihat Kitab Lautan Bintang, maka hampir saja dia dalam bahaya, dan bahkan dia dengan cepat mengumpulkan seluruh tenaga dalamnya.
Setelah tiga jam, seluruh tenaga dalamnya telah terkumpul, dan dia secara perlahan membuatnya menjadi dalam satu pusaran, seolah seperti sebuah magnet yang menyerap seluruh tenaga alam yang di sekitar dan mengumpulkannya menjadi satu, lalu disimpan ke dalam kekuatan bintang dan menjadi seperti sebuah roda.
Hanya saja kekuatan yang baru dikumpulkan itu sangatlah kecil dan tidak sebanding dengan kekuatan bintang, hal ini seperti bumi yang dikelilingi bintang-bintang alam semesta.
Putaran dari Kekuatan Bintang terus-menerus menarik tenaga dalam tersebut, meskipun lambat, tapi suatu hari semuanya akan terhisap semua.
Erik Luo menghembuskan napas, dan memasuki tahap kedua dari bagian “Roda tenaga dalam”. Ketika di dalam tubuhnya mengumpulkan tenaga dalam menjadi sebuah roda yang utuh, maka hal itu dapat dikatakan sempurna, sehingga dapat digunakan oleh dirinya sendiri.
Kemudian dia mengepalkan tanggannya, dan dalam sekejam tenaga dalamnya terkumpul lalu dia meninju pagar besi yang berada dua meter di depannya sampai bengkok.
“Sungguh hebat sekali!” kata Erik Luo sambil melihat tangannya dengan sangat senang.
Di tengah malam itu, dia terus menggunakan Kekuatan Bintang untuk melatih tubuh dan matanya. Kekuatan Mata Raja Langit harus dapat dikembangkan lagi, untuk sekarang dia dapat menembuskan pandangan pada benda yang setebal satu meter, lalu sekarang dia dapat melihat dengan jelas sebuah semut yang berada pada lima kilometer jauhnya. Matanya lebih kuat daripada yang dulu.
Dia percaya bahwa kekuatan matanya akan terus berkembang, dan kelak dia pun akan bisa sampai melihat sebuah batu di planet mars.
Di pagi hari, dia bangun dan kembali ke kamar tidur, dengan perlahan dia kembali berbaring di samping Beti Ye.
Keluarga Lin sampai tidak tidur dan bersama dengan dua keluarga lainnya melakukan rapat bersama, untuk membahas rencana dari Erik Luo. Kemudian mereka bubar saat di pagi hari
Kemudian seorang mata-mata melaporkan keadaan ini, dan melihat tiga keluarga itu melakukan rapat bersama dan pada pagi hari mereka bubar.
Kemudian ada beberapa orang dalam yang begitu keberatan dengan sikap tiga keluarga besar tersebut, dan mereka ingin menyingkirkan Keluarga Ye dari Kota Hedong.
Seluruh orang di Hedong pun gemetar, mereka sangat tahu kekuatan dari tiga keluarga besar, satu dari Keluarga Lin saja sudah membuat orang tertekan sekali, apalagi tiga keluarga yang bergabugn, Keluarga Ye kali ini pasti akan musnah.
Berita itu bahkan sampai ke Perusahan Keluarga Ye, dan orang-orang di perusahaan itu menjadi panik, mereka takut jika tiga keluarga besar akan menyakiti orang yang tidak bersalah.
Beti Ye menyuruh semua orang untuk libur, karena dia tahu jika tiga keluarga itu datang menyerang maka Perusahaan Keluarga Ye akan benar-benar hancur seperti debu.
Saat menjelang malam, Erik Luo sedang berjalan sendiri untuk pulang ke rumah. Kemudian dia sudah tahu ada tiga belas orang yang sedang mengikutinya dari belakang, jadi dia melewati jalan kecil, dan setelah dia berjalan melewati jalan kecil itu, dia sampai di sebuah gedung yang belum selesai dikerjakan.
Di dalam sini tidak ada orang, dan sangat sunyi sekali.
Kemudian Erik Luo berhenti, dan melihat beberapa puluh bayangan orang yang mengelilingi dia.
Kemudian puluhan orang itu, dipimpin oleh tiga pria tua yang berambut putih, dan terlihat penampilannya tidaklah muda, dan dari mata mereka terlihat sangat gagah dan berkilau.
Lalu seorang pria tua gemuk mengeluarkan suara batuknya dan berkata kepada Erik Luo: "Sudah 20 tahun berlalu, dan seorang bocah seperti kamu telah membuat kami bertiga untuk bersama-sama turun tangan menghadapi, kamu benar-benar hebat".
Pria tua di sebelahnya dengan dingin berkata: "Kota Hedong selalu menjadi dunia dari tiga keluarga besar, dan seorang aliran huajin dari menantu Keluarga Ye dengan begitu berani menentang kami, dan kali ini kami akan melenyapkan kalian".
Erik Luo melihat sekeliling dan tersenyum: "Apa yang harus aku katakan tentang tiga keluarga besar ini, barang tua seperti kalian mencoba untuk menghadapiku, apakah kalian benar-benar ingin membunuhku?"
"Kurang ajar! Berani sekali menghina ketiga senior, benar-benar cari mati!"
Seorang wanita setengah baya berteriak dan mengangkat tangannya ke kepala Erik Luo dan tanpa diduga orang itu hanya berjalan dua langkah dan langsung terdengar suara jatuh di lantai, dengan sebuah pisau kecil di dahinya.
Pisau ini hanya pisau biasa dan ini hanya Pisau Puercha, semua orang tidak melihat dengan jelas bagaimana Erik Luo menggerakan tangannya, dan begitu terkejut dan merasa marah.
"Bocah sepertimu benar-benar hebat, tapi hanya sampai di sini saja! Akan kuberitahu padamu Kota Hedong itu milik siapa! "
Tiga pria tua itu menyerang secara bersamaan, dengan pukulan yang bertubi-tubi, dan pada waktu yang bersamaan sebuah perisai melindungi tubuh Erik Luo.
Orang-orang yang berada di lingkaran luar terkejut dan berkata dalam hati: "Tidak disangka ketiga senior itu mengeluarkan kekuatan ini, sebenarnya bocah macam apakah dia ini, dengan usia mudanya ini dia membuat tiga orang tua aliran huajin tertinggi untuk menyerang dirinya secara bersama-sama!"
"Lihat itu, itu adalah orang dari Keluarga Lin kami dengan kekuatan ‘Tinjuan Seribu’, pukulannya ini bisa sampai membuat gajah yang datang pun menjadi daging bubur".
"Keluarga Zhao kami juga tidak kalah dengan kekuatan ‘Blade Palm’, aku melihat dengan mata kepala sendiri bahwa dia menghancurkan dinding beton dengan satu pukulan! "
"Keluarga Huang kami mengeluarkan pukulan “dua belas zodiak” yang akan membunuh dalam satu pukulan!"
"Seni bela diri dari tiga orang ini begitu menakjubkan sekali, siapa yang bisa menahan saat mereka bersama-sama menyerang, aku lihat bocah ini dengan satu jurus seperti ini saja tidak bisa menahannya, dan dengan begitu apa lagi yang bisa kita lakukan”.
"Dan juga Keluarga Ye begitu tidak beruntung, baru saja mendapatkan seorang aliran huajin yang hebat, tetapi tidak mengerti untuk tidak memanfaatkannya, dan malahan mencari masalah dengan tiga keluarga besar, ini benar-benar mencari kematiannya sendiri!"
Semua orang telah menyimpulkan hasil dari pertarungan ini.
Erik Luo dikepung di tengah tiga orang, dan dia dapat melihat gerakan mereka dengan sangat lambat, dan tenaga dalam di tubuhnya bergejolak dan mengeluarkan kekuatannya.
Ketiga lelaki tua itu merasa begitu ketakutan, dan mengubah serangan mereka untuk bertahan, dan terdengar tiga suara terjatuh bersamaan, dan setelah itu dari mulut mereka keluar darah.
Orang-orang yang berbicara dan berkomentar itu tiba-tiba berhenti, dan dalam sekejap suasana menjadi hening.
Semua orang melihat bahwa ketiga lelaki tua itu merasakan sakit di dada mereka, seakan organ di dalam tubuhnya pecah dan terlihat tidak bisa untuk bertahan hidup.
Novel Terkait
Habis Cerai Nikah Lagi
GibranMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeAsisten Bos Cantik
Boris DreyDemanding Husband
MarshallCinta Seorang CEO Arogan
MedellineSang Pendosa
DoniBeautiful Lady
ElsaLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)