Lelaki Greget - Bab 108 Ruang Senjata
"Pergerakan yang sangat cepat!"
Erik Luo diam-diam terkejut, melangkah maju untuk memblokir serangan ke tubuh Beti Ye, kedua tangannya mengeluarkan petir dan menyerang lawannya.
Orang tersebut tidak berani menghadapinya secara langsung, dan mundur, saat memiliki kesempatan itu, Erik Luo merasa sebagian besar kekuatannya hilang, membuatnya sangat tidak nyaman.
Melihat lawan yang melarikan diri, Erik Luo melambaikan tangannya dan menembakkan lima pisau terbang, menyegel jalannya ke segala arah, tetapi sosok itu tiba-tiba menghilang ke udara. Perasaan yang mengkhawatirkan muncul di hati Erik Luo, dan kemudian melemparkan lima pisau terbang lagi ke belakang di punggungnya.
"Ding Ding Ding Ding Ding” suara 5 pisau, Tubuh Dragon Tu terlihat, dia memakai armos emas, meskipun pisau terbang tidak mengenai, tetapi hal tersebut hampir melukainya, kemudian menghela napas: "Tidak di sangka peningkatanmu begitu besar, aku masih tidak bisa menghindari pisau terbangmu".
Erik Luo tertegun: “Ternyata kamu, sudah lama diam-diam berlatih, kamu telah membuat kemajuan besar, dan kamu akan menjadi orang tercepat di dunia nantinya.” Ia berpikir jika Dragon Tu telah mempelajari kekuatan wind dari Riky Hai, dia takut tidak ada orang di dunia ini yang dapat menangkapnya.
“Kenapa kamu belum pergi, apakah kamu berencana untuk tinggal di tahun baru?” Erik Luo menebak Dragon Tu memiliki kepribadian yang menyendiri, dan dia tidak mungkin tinggal.
Dragon Tu tersenyum dan berkata, "Aku masih berhutang nyawa padamu, apalagi tempat ini sangat cocok untuk berlatih, dan aku harus tinggal di sini meskipun aku akan dipukul mati".
Filbert Ao berkata: "Dragon Tu telah membantu banyak saat membangun formasi besar ini. Baru-baru ini kami melakukan pelatihan pembunuhan secara diam-diam. Orang-orang di sini akan dibunuh oleh Dragon Tu. Dia jauh lebih kuat daripada kakak kedua. Tingkat kewaspadaan kami telah meningkat banyak".
Kevin Tang mendengus: "Aku mempelajari jurus pedang sword kill".
Filbert Ao tersenyum dan memeluk bahunya dan berkata: "Kakak kedua, jangan menganggapnya serius, ini hanya pelatihan saja".
Erik Luo teringat sesuatu dan mengeluarkan pedang patah yang di punggung Kevin Tang dan melihatnya, "Bagaimana kamu bisa membunuh seseorang tanpa pedang yang bagus, Filbert Ao, bagaimana ruang senjata yang aku minta, apa sudah kamu persiapkan?"
"Sudah siap, ikut aku"
Erik Luo mengikutinya ke puncak gunung. Ini adalah alun-alun kosong. Ada beberapa hall di tengah alun-alun. Di tengahnya ada menara tiga lantai. Dua ribu lampu emas berkumpul di puncak menara, yang sangat spektakuler.
Filbert Ao tertawa dan berkata: "Energi formasi yang ada di depan tidak dapat disia-siakan, di tambah dengan dua ribu energi armor emas, semua listrik dari seluruh Gunung Naga sudah cukup, dan juga dapat disuplai ke tungku ruang senjata sepanjang tahun".
Keduanya memasuki lantai tiga menara, dan begitu mereka memasuki pintu, ada gelombang panas. Ada banyak pecahan batu spiritual di tungku paling tengah, yang dibakar merah oleh energi cahaya keemasan. Filbert Ao mengambil sebatang besi panjang memasukkannya ke dalam, dalam sekejap meleleh menjadi besi cair, dan dia tidak bisa tidak berkata, "Sepertinya energinya kebesaran".
Erik Luo cukup puas. Dia mengeluarkan sepotong besi hitam yang diperoleh dari Lop Nor dan memasukkannya ke dalamnya. Di bawah peleburan energi panas, besi hitam ini bahkan tidak berubah warnanya.
Filbert Ao berkata dengan heran, "Apa ini?"
Keduanya menunggu setengah jam sampai besi hitam itu perlahan-lahan terbakar merah. Filbert Ao memang seorang yang mau belajar, mendengar bahwa Erik Luo ingin membuat senjata, dia juga ikut membantu. Butuh waktu lama untuk memisahkan sepotong logam seukuran kepalan tangan.
“Titik lelehnya sangat tinggi!” Filbert Ao sungguh giat, dia mengambil palu dan membuat besi tersebut menjadi panjang dan tipis.
Setelah berkali-kali memadamkan dan menempa, bilah tipis itu akhirnya terbentuk. Dua orang tersebut menggunakan waktu dua hari untuk menjadikan bagian depannya, dan merusak tiga mesin pengasah dan barulah berhasil membuatnya.
Tahap terakhir adalah tahap terpenting untuk mengukir formasi jimat, sebagai seorang pembuat senjata, maka harus tahu bahan senjata tersebut terbuat dari apa, dan mengikuti bentuk dari senjata membuat formasi jimat yang cocok, sehingga kemampuan senjata itu dapat berkembang dengan maksimal.
Kevin Tang menggunakan teknik pedang sword kill, dan kecepatannya harus lebih cepat, jadi Erik Luo menghabiskan tiga hari mengukir delapan belas formasi jimat wind dan lima hari lebih dari 30 formasi jimat gold. Dengan begini dapat meningkatkan memperkuat pedang tersebut.
Proses penggambaran formasi jimat itu sangat membosankan, dan Filbert Ao tidak bisa merasakan kekuatan jimat itu sendiri, jadi setelah melihat sebentar, dia diam-diam pergi.
Erik Luo memusatkan semua perhatiannya dan terus menggambar garis emas pada pedang. Untungnya, dia memiliki penglihatan yang sangat baik. Bagi seorang yang mengukir senjata ini butuh waktu beberapa tahun untuk membuat ini, tapi bagi dia hal seperti ini bukanlah masalah.
Sepuluh hari kemudian, pedang killer sword ini akhirnya selesai.
Energi qi murni masuk ke dalam, pedang tersebut menyala dengan cahaya keemasan dan terdengar sedikit suara. Sayang sekali pedang ini tidak terlalu sempurna, formasi jimat yang diketahui Erik Luo sangat sedikit. Bahkan Riky Hai belum bisa mencuri banyak buku formasi jimat yang ada, jadi formasi jimat ini hanya yang paling umum saja diukir pada pedang ini.
Kedua, dia tidak memiliki tubuh energi reiki yang cocok untuk membuat senjata spiritual, jika tidak pedang ini bisa dilemparkan menjadi senjata spiritual, dan kekuatannya bisa terus meningkat.
Namun pedang semacam itu bisa dikatakan sebagai yang tertinggi di dunia ini. Erik Luo sangat puas, mengambil pedang itu kembali ke bawah gunung, dan memberikannya kepada Kevin Tang.
Kevin Tang menunjukkan senyum di wajahnya yang kaku, menatap pedang itu berulang kali seperti anak kecil, dan dengan kuat menyimpan pedang itu punggungnya, dan tidak ada yang dia biarkan menyentuh pedang tersebut kecuali Erik Luo.
“Pelit sekali.” Filbert Ao mengerutkan bibir.
Pada saat ini, David Li buru-buru berjalan dan berkata kepada Erik Luo: "Guru, pagi hari Nyonya membawa adik perguruan dan Vivi Su keluar. Sampai sekarang, aku telah menelepon mereka, tetapi tidak ada yang mengangkatnya, aku takut mereka bertemu masalah".
Erik Luo segera mengeluarkan ponselnya untuk mencari lokasi Beti Ye lewat alat pelacak. Peta tersebut menunjukkan bahwa ia sedang berada di sebuah mall dan langsung memerintahkan David Li untuk mengirim seorang murid di dekat mall tersebut untuk mencarinya. Dalam beberapa menit kemudian, seseorang melaporkan bahwa ia tidak melihat siapapun dan hanya melihat tiga ponsel.
Erik Luo terdiam, awalnya dia memasang GPS di ponsel Beti Ye. Tetapi sekarang ponsel itu jauh dari orangnya, maka hal ini akan sulit untuk ditemukan.
“Guru, apa yang harus aku lakukan sekarang?” David Li cemas dan sambil menepuk kakinya, “Pasti si brengsek Leon Yi yang membawanya, dia pasti tidak pergi jauh dan hanya bersembunyi, dan memang telah menunggu kesempatan ini”.
Pada saat ini, ponsel Erik Luo berdering, dan ketika dia mengangkatnya, seseorang mengirim gambar. Itu menunjukkan tiga wanita terikat di tempat tidur dan ditutup matanya. Ada juga garis tulisan halus di bawahnya: "Tidak dapat disangka wanita Dewa Petir Cilik merupakan barang bagus, sekarang aku ingin menikmatinya."
Filbert Ao dan orang lain di sebelahnya sangat marah ketika mereka melihatnya, Erik Luo langsung menghancurkan telepon di tangannya, bangkit dan berjalan ke ruangan meditasi dan duduk bersila, menarik napas dalam-dalam, membuang semua pikiran yang mengganggu. Secara diam-diam mengucapkan mantra kuno di mulutnya untuk memancarkan energi.
Ini adalah metode pencarian jiwa yang diperoleh Riky Hai secara tidak sengaja dari Dunia Dewa. Dia dapat menemukan orang yang dia cari ribuan mil jauhnya. Metode pencarian jiwa inilah yang dia gunakan untuk menemukan Erik Luo.
Hanya saja metode rahasia ini perlu mencapai Tingkat Alam Dewa sebelum dapat digunakan, jika tidak maka akan menyebabkan kerusakan pada roh dan akan meninggalkan gejala sisa.
Hanya saja sekarang tidak bisa begitu banyak mempertimbangkan banyak hal, karena yang terpenting menemukan Beti Ye, setelah metode tersebut digunakan, dalam sekejap otaknya sakit bagai ditusuk oleh jarum.
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyHabis Cerai Nikah Lagi
GibranVillain's Giving Up
Axe AshciellyMy Lifetime
DevinaAwesome Guy
RobinCinta Tapi Diam-Diam
RossieAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)