Lelaki Greget - Bab 19 Indra Lao

Di sini sudah berantakan sejak awal, sangat kacau, dan kemarin malam ada jasad pengemis yang ditinggalkan, darah di tubuhnya juga sudah mengering, sangat menyedihkan.

Erik Luo merasa sedih, dan mencari tempat untuk menguburkan jasadnya, membuat tanda khusus, takutnya orang-orang itu pergi dan akan kembali lagi, dia bergegas berdoa kemudian turun gunung pulang ke rumah.

Empat orang anggota keluarga Ye dari awal sudah duduk di meja untuk sarapan, ketika melihat Erik Luo masuk, Beti Ye dengan cepat bangkit berdiri, menarikkan kursi untuknya dan berkata: "Kamu pergi kemana, mengapa semalaman kamu tidak pulang?"

"Tidak apa-apa," Erik Luo menggeleng-gelengkan kepalanya, kejadian yang terjadi semalam sangat membuatnya terkejut, dan juga kalau mengatakannya, pasti tidak ada yang akan percaya.

Beti Ye dengan antusias menuangkan susu untuknya, dan mengambilkan telur untuknya, seolah berubah menjadi orang lain, orang yang duduk di meja lainnya juga memandang keduanya dengan pandangan aneh, berbicara tentang beberapa topik yang ada awal tapi tidak ada akhir.

Erik Luo masih merasa sedikit tidak nyaman, Wahyu Ye tersenyum dan berkata: "Erik Luo, aku sudah tua, masalah perusahaan kuserahkan kepadamu dan Beti Ye, cepat atau lambat, perusahaan itu juga akan menjadi milik kalian berdua, lebih perhatian sedikit, aku akan menyuruh Beti Ye mengatur posisi untukmu hari ini, pertama-tama mulai kenali lingkungan perusahaan dari tahap bawah, dan pahami seluruh mekanisme kerja, baru bisa mengendalikan satu perusahaan."

"Oh," Erik Luo menjawab sepatah, tidak memasuki hati perkataannya, dia tidak tertarik pada hal-hal seperti uang dan kekuasaan, sekarang dia tidak peduli tentang itu, dia hanya berpikir tentang bagaimana meningkatkan kekuatannya sesegera mungkin untuk menghadapi bencana yang akan datang, membayangkan bumi dibanjiri musuh kuat yang tak terhitung jumlahnya, kekacauan macam apa yang akan dihadapi.

Setelah selesai makan, Erik Luo ikut Beti Ye ke perusahaan, ditugaskan untuk bekerja di departemen pemasaran, karena Beti Ye terlalu sibuk bekerja, jadi menyuruh sekretaris mengantarnya ke kantor departemen pemasaran dan mengatur meja kerjanya.

Sebagian besar orang di perusahaan tidak mengenali Erik Luo, mengira dia hanyalah karyawan baru biasa, satu demi satu menyambut kedatangannya. Erik Luo mengangguk kepala sambil tersenyum, berjalan dan duduk di meja kerjanya, menyadari duduk di sampingnya adalah seorang gadis cantik, Meski mengenakan seragam kerah putih dan dandanan dewasa, dia masih bisa melihat ketidakdewasaannya, bertanya dengan santai:"Kamu baru lulus?"

"Iya! Selamat datang, namaku Sherly Song, kita akan menjadi rekan kerja!" Dia mengulurkan tangan kecil lembutnya, Erik Luo tersenyum, kemudian berjabat tangan dengannya.

"Pendatang baru itu, apakah datang bekerja untuk mengobrol?"

Sebuah suara keras berbunyi dari pintu, Erik Luo memutarkan kepala dan melihat, melihat ada seorang lelaki tua gemuk dengan kepala botak berdiri di sana, melotot melihat dirinya dengan mata lebar.

Sherly Song terkejut dan berbisik: "Dia adalah manajer, kita semua memanggilnya Indra Lao, seorang pendendam, jangan menganggunya."

Erik Luo terlalu malas untuk mengurusi orang seperti Indra Lao, bersandar di kursi mulai membaca buku.

"Aku berbicara padamu, apakah kamu tidak mendengarnya? Siapa namamu?" Indra Lao bergegas masuk ke dalam dan mengetuk meja kerja Erik Luo.

Orang kantor lainnya berbisik pelan dan berkata: "Sangat menyedihkan, Indra Lao sudah lama menyukai Sherly Song, pendatang baru ini di hari pertama pun sudah bertemu dengan pujaan hati manajer itu, tidak heran dia menjadikannya sasaran."

"Kamu tidak melihat meja di sebelah Sherly Song selalu kosong, datang satu pergi satu, semua ini adalah perbuatan buruk Indra Lao."

"Aku pernah sekali melihat Indra Lao menyentuh paha Sherly Song, benar-benar seorang pecundang ..."

Panca indera Erik Luo sangat sensitif, dia mendengarkan dengan jelas perkataan orang-orang ini, dan menghina Indra Lao yang di depannya, dengan malas berkata: "Pergi, jangan ganggu aku membaca buku."

"Apa katamu!" Indra Lao pun langsung berubah, kemudian menunjuk Erik Luo dan berkata: "Kamu dipecat, kemas barangmu segera keluar!"

Erik Luo sedikitpun tidak melihatnya, dengan santai membalikkan buku dan berkata: "Ada hak apa kamu memecatku? Berdasarkan atas kamu adalah Indra Lao? Atau berdasarkan kamu seperti sebuah tank air besar?"

Sherly Song di sebelahnya tidak bisa menahan tawa, membuat Indra Lao pun menjadi marah, menunjuk Shery Song dan berkata: "Kamu juga dipecat, kemasi barang-barangmu dan pergi!"

Dia benar-benar kehilangan kesabaran dengan wanita ini, menolak dirinya berulang kali, dan sungguh tidak tahu status sendiri.

Sherly Song tercengang, mulutnya rata, dan dengan perasaan bersalah dia mulai membersihkan barang-barang di atas meja kerjanya.

Erik Luo mengenggam tangannya, melihat Indra Lao dan berkata: "Dia tertawa sebentar, kamu juga memecatnya, apakah keluargamu yang membangun perusahaan ini? Kenapa kamu tidak sekalian memecat CEO dan membuat dirimu menjadi bos?"

Indra Lao tersenyum dingin dan berkata: "Baiklah, aku beritahu kamu kenapa aku memecatnya." Melempar file ke atas meja dan berkata: "Kinerja kerjanya bulan lalu adalah 0, dan dua bulan lalu juga sama, orang tak berguna seperti ini, masih pantas menetap di perusahaan? "

Sherly Song berdebat dan berkata: "Aku memiliki hasil kerja, tapi semua sudah ditelan olehmu!"

Erik Luo melihat informasi klien di atas meja, mengambilnya dan berkata: "Hari ini kami bisa mendapatkan pesanan 5 juta RMB (sekitar 10 miliar rupiah)."

"Apa? Lima juta?" Indra Lao tertawa dan berkata: "Aku benar-benar bertemu dengan dua orang luar biasa, mengandalkan cacat mental kalian berdua, jika bisa mendapatkan pesanan 5 juta RMB, aku langsung makan kotoran anjing."

"Kamu tidak perlu makan kotoran anjing, kamu cukup keluar dari pekerjaanmu sudah cukup, berani bertaruh tidak?"

Indra Lao duduk di kursi sebelahnya dan berkata: "Aku menunggu di sini, aku ingin melihat bagaimana kalian bisa mendapatkan lima juta pesanan."

Erik Luo menarik Sherly Song dan berkata, "Ayo, pergi cari klien."

Pegawai kantor lainnya menggelengkan kepala, berpikir bahwa pemuda itu terlalu sembrono, Bagaimana mungkin sehari bisa mendapatkan pesanan 5 juta RMB, kalau benar terjadi adalah seorang pemasaran yang hebat.

Berita Erik Luo bertaruh sehari pesanan 5 juta RMB pun segera menyebar ke seluruh perusahaan, bahkan beberapa orang mulai bertaruh, Erik Luo pasti akan kalah.

Sekretaris pertama-tama langsung melaporkan berita ini kepada Beti Ye, Beti Ye menggosok kepalanya berpikir lama dan berkata: "Periksa situasinya dulu, orang ini benar-benar, ke mana pun dia pergi pasti membuat orang tidak tenang."

Setelah Erik Luo keluar langsung naik taxi pergi ke Gedung Huayang, Sherly Song menundukkan kepalanya dan dengan frustasi berkata, "Kamu ingin mencari Direktur Lu, Amanda Lu? Tidak ada gunanya, aku pernah ke sana sekali, dia tidak enak diajak berbicara, bagaimana mungkin kita bisa mendapatkan pesanan 5 juta RMB, lebih baik pergi makan semangkuk sup pedas dan bersiap untuk dipecat. "

Erik Luo tersenyum tanpa berbicara apapun, setelah tiba di Gedung Huayang, langsung pergi menuju kantor Amanda Lu, mengetuk pintu.

Sherly Song dengan panik dan berkata: "Tidak, kita harus membuat janji terlebih dahulu, kalau tidak Direktur Lu pasti akan memarahi kita mati-matian, dia ini terkenal akan ketegasannya ..."

Pintu ruang diskusi pun sudah terbuka, seorang wanita cantik dengan penampilan bergengsi muncul di pintu sekarang, diikuti oleh sekretaris disampingnya, sepertinya dia ingin keluar.

“Kenapa kamu datang ke sini?” Amanda Lu sedikit terkejut, dan kemudian berkata kepada sekretaris: “Undurkan jadwal ketemu dengan klien yang akan kita temui nanti.”

Sekretaris itu terkejut dan berkata: "Tetapi klien ini sangat penting!"

"Undurkan!"

Nada bicara Amanda Lu tidak diragukan lagi, sekretaris terkejut kemudian memperhatikan Erik Luo, lalu bergegas menelepon.

Sherly Song terkejut dengan mulut terbuka, menepuk-nepuk pundak Erik Luo dan berkata: "Semua tergantung padamu, aku pergi makan semangkuk sup pedas dulu." “dia sebenarnya tidak berani tinggal di hadapan Amanda Lu, langsung menyelinap pergi.

“Masuklah.” Amanda Lu tersenyum dengan senyuman sudut mulut, mempersilakan Erik Luo masuk dan duduk di kantor, menuangkan teh sendiri.

Postur tubuhnya saat menyajikan teh sangat indah, memberikan orang perasaan menikmati, Erik Luo mengucapkan terima kasih, menuang teh dan meminumnya seteguk, tidak sabar memuji dan berkata: "Tingkat menyeduh tehmu setinggi nilai wajahmu."

Amanda Lu pun tertawa, baru saja mau bicara, pintunya terbuka dengan keras, seorang pemuda yang berwajah muram muncul di depan pintu.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu