Lelaki Greget - Bab 135 Lucas Mo
Dalam pikiran Nini Xia, hanya orang-orang yang memiliki kekayaan, jabatan dan reputasi yang sangat tinggi, baru bisa dianggap layak untuk hidup ini, dia sedang bekerja keras ke arah ini, bekerja keras untuk menjadi pemimpin, dan melalui kerja jeras untuk mendapatkan semua yang dia inginkan.
Dia jauh lebih mengetahui betapa berharganya penampilan wanita di dunia ini, seperti wanita berkelas tinggi Beti Ye seperti ini, pasti menimbulkan banyak pria berkuasa yang mengejarnya, bukan tidak mungkin baginya untuk memilih pasangan hidup yang terbaik, sebaliknya malah bersama orang semacam Erik Luo ini, selain dia adalah orang bodoh, jika tidak itu tidak akan mungkin terjadi.
Erik Luo tidak peduli apakah orang lain percaya atau tidak, mengingat wajah Beti Ye yang tersenyum dan cemberut di benaknya, sentuhan kesedihan muncul di keningnya.
Tak lama kemudian, pesawat mendarat di Bandara Xianyang dan tiba di Chang'an.
Para penumpang pun berkemas dan turun dari pesawat, Nini Xia memakai masker lagi dan berjalan keluar di bawah perlindungan para pengawal, Jackson Liu mengikuti di sampingnya, lalu melihat ke arah Erik Luo, berkata: "Hei, sebaiknya kamu tidak meninggalkan bandara hari ini, kalau tidak aku akan membiarkanmu tahu apa itu penyesalan."
Erik Luo menjentikkan jarinya, dan Jackson Liu jatuh ke tanah dengan suara mendengus, dia terus berteriak karena diinjak oleh orang yang ada di belakangnya, tidak berani menunda lagi, dia pun turun dari pesawat seperti melarikan diri.
Vivi Su bersenandung dan berkata: "Benar-benar tidak tahu hidup dan mati."
Keduanya mengikuti kerumunan dan turun dari pesawat, dengan dua baris pria kekar berjas hitam yang berdiri si kedua sisinya, ketika mereka melihat Jackson Liu, mereka langsung membungkuk dan berteriak: "Halo Tuan Liu! Halo Nona Xia!"
Sepasang suami istri paruh baya datang mendekat, menyapa Nini Xia dengan tersenyum dan berkata: "Nini, aku dengar bahwa kamu akan kembali ke Chang'an, sehingga aku dan Paman Liu-mu langsung datang ke sini dengan cepat, si bocah Jackson ini juga secara khusus mengatur orang untuk menyambutmu, bisa dianggap dia sangat perhatian."
Jackson Liu melirik Nini Xia dengan puas, lalu merasa sedikit cemas ketika melihatnya tak peduli.
Wanita tua itu melihat Nini Xia yang tampak sedikit tidak senang, menegur: "Jackson, apakah kamu membuat Nini tidak senang lagi?"
Jackson Liu buru-buru berkata: "Mana ada, itu semua ulah orang yang di belakang itu, dia terus mengikuti kami sepanjang jalan dan dia juga melukai Dodi dan Dito." Menoleh dan menunjuk ke arah Erik Luo dan Vivi Su.
Nini Xia buru-buru berkata: "Jelas-jelas kamu yang mencari masalah dengan orang lain, apakah salah jika mereka melawan?"
Nyonya Liu melihat dia yang membantu Erik Luo berbicara, muncul perasaan krisis di dalam hatinya, Nini Xia adalah menantu yang telah dipilihnya, bagaimana dia bisa membiarkan orang lain ikut masuk, dia pun mendengus dingin: "Keluarga Liu kita tidak dapat ditindas oleh siapapun, Master Mo, kamu pergi dan beri pelajaran untuk mereka."
Jackson Liu berkata dengan gembira: "Dengan adanya Master Mo, dia pasti akan mampu mengalahkan mereka."
Seorang pria paruh baya yang mengikuti di belakang pasangan suami istri Liu pun berjalan keluar, setelah melihat penampilan Erik Luo, ekspresi wajahnya langsung berubah dan buru-buru menyapa: "Lucas Mo, Keluarga Mo dari Kota Jinbei, telah bertemu Ketua Luo."
"Kamu mengenalku?" Erik Luo langsung teringat begitu dia mengatakan Keluarga Mo dari Kota Jinbei, ketika dia pertama kali pergi ke Lop Nor, dia juga ada memberikan arahan pada Eugene Mo, tidak tahu dia sekarang sudah sampai ke tahap mana.
Lucas Mo dengan hormat berkata: "Tuan Muda Eugene sekarang adalah target pelatihan utama Keluarga Mo, dia sengaja menunjukkan foto Tuan Luo kepada kami, meminta kami harus menyapa ketika bertemu Tuan Luo, dan memberitahunya secepat mungkin, saat ini Tuan Muda Eugene berada di Chang'an, mohon pada Tuan Luo untuk menerima undangannya, sehingga Tuan Muda bisa melakukan yang terbaik sebagai tuan rumah."
Erik Luo tersenyum dan berkata: "Sepertinya Keluarga Mo kalian berkembang dengan baik."
Lucas Mo berkata dengan lebih hormat: "Ini semua karena berkah dari Ketua Luo, Keluarga Mo dapat berkembang dengan baik di bawah bantuan Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy."
Tidak jauh dari sana, Jackson Liu melihat mereka berdua yang malah mengobrol, lalu berkata dengan tidak sabar: "Master Mo, kenapa kamu masih banyak bicara dengannya? Jika tidak nyaman untuk berkelahi di sini, kamu bawa dia kembali saja, dan aku akan memberinya pelajaran dengan baik!"
Lucas Mo tiba-tiba menoleh, tatapannya tajam, lalu menamparnya, berkata dengan dingin: "Jika kamu berani tidak sopan terhadap Tuan Luo lagi, hati-hati dengan nyawamu itu!"
"Kamu … kamu memukulku!" Jackson Liu memegang pipinya, dan berteriak pada orang tuanya: "Dia memukulku!"
Ayah Jackson Liu mengerutkan kening dan berkata: "Master Mo, apa maksud Anda ini? Kami telah bekerja sama dengan Keluarga Mo selama bertahun-tahun, bahkan jika putraku melakukan sesuatu yang salah, Anda juga tidak bisa memukulnya begitu keras. Aku khawatir, aku harus mendiskusikan masalah ini dengan Kepala Keluarga Mo."
Lucas Mo mencibir dan berkata: "Kalau begitu kamu harus cepat, jika sudah terlambat, tidak ada orang yang bisa menyelamatkanmu."
Berbalik dan membungkuk ke arah Erik Luo, lalu memberikan isyarat silakan dan berkata: "Silakan Tuan Luo."
Erik Luo berdiri di depan dalam berjalan maju, dan Vivi Su mengikuti di belakangnya, lalu Lucas Mo mengambil beberapa langkah untuk memimpin jalan, secara pribadi membuka jalan untuk keduanya, sangat rendah hati layaknya seorang pelayan.
Pasangan suami istri Liu tercengang di tempat, dan bergumam: "Sebenarnya apa yang terjadi?"
Nini Xia yang berada di samping semakin kaget dan bingung, dia mengetahui kekuasaan Keluarga Mo, dahulu di Kota Jinbei mereka merupakan keluarga yang memiliki kekuatan kelas pertama, belakangan ini telah berkembang pesat, dan menjadi penguasa dari dinasti Shanxi, bahkan perusahaan besar seperti Keluarga Liu pun harus tunduk kepada Keluarga Mo. Lucas Mo adalah orang yang dikirim untuk melindungi Keluarga Liu, dan sekarang malah menampar Jackson Liu di depan umum, apakah mungkin pria ini masih punya identitas lain?
Erik Luo mengikuti Lucas Mo pergi ke hotel termewah di pusat kota, dan ditempatkan di kamar presidential suite, tidak lama kemudian Eugene Mo datang dengan terburu-buru, dan berkata dengan penuh semangat ketika memasuki pintu: "Ketua Luo, akhirnya aku bisa bertemu dengan Anda lagi!"
Dia berdiri di depan Erik Luo dengan salah tingkah, seolah-olah bertemu idolanya.
Jessica Mo juga ikut datang, dia masih mengenakan gaun putih dengan tas kecil digantung di pinggangnya, dengan ekspresi sedikit malu-malu. Erik Luo ingat bahwa dia merobek tali bahu gaunnya terakhir kali, dan memalukannya di depan umum, lalu tersenyum: "Kamu masih membenciku?"
"Tidak, tidak." Jessica Mo melambaikan tangannya dengan cepat, dan sedikit berhati-hati. Sekarang identitas Erik Luo tidak sama seperti dahulu, dia telah berubah dari penguasa Hedong menjadi jagoan hebat seni bela diri dunia yang terkenal, Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy membawahi banyak anggota bela diri yang tersebar di seluruh negara, ditambah dengan melenyapkan Raja Dongbei dan Dewa Petir, dan sekarang telah menghancurkan Perserikatan Huseng, dapat dikatakan bahwa dia telah menjadi kaisar seni bela diri dunia, bagaimana mungkin dia tidak merasa kagum.
"Duduklah!" Erik Luo melambaikan tangan, memberi isyarat kepada keduanya untuk duduk, dan bertanya: "Bagaimana dengan latihan Pisau Terbangmu akhir-akhir ini?"
Eugene Mo berkata dengan penuh syukur: "Terima kasih atas rahmat Ketua Luo, setelah kembali aku berlatih sesuai dengan metode yang Anda ajarkan, dan keterampilan Pisau Terbangku telah berkembang pesat."
Jessica Mo yang berada di sebelahnya pun tersenyum dan berkata: "Ini tidak hanya berkembang pesat, Ketua Luo, Anda tidak tahu, dia seperti orang gila ketika kembali, dia berbicara dengan Pisau Terbang setiap harinya, menemani Pisau Terbang tidur, bahkan makan pun harus disiapkan satu mangkuk lebih banyak, kita semua mengatakan dia gila, dan hampir dikirim ke rumah sakit jiwa, tetapi tak disangka keterampilan Pisau Terbangnya tiba-tiba meningkat dalam beberapa bulan, bahkan aku sendiri tidak bisa menandinginya."
Berbicara tentang ini, ekspresinya penuh dengan rasa hormat, dan memandang Erik Luo dengan wajah kagum: "Ketua Luo benar-benar guru besarnya dalam bermain Pisau Terbang, saat ini seluruh Keluarga Mo kami berlatih dengan metode ini, dan ada banyak orang yang telah mengalami peningkatan secara signifikan."
Erik Luo tersenyum dan berkata: "Metode ini belum tentu cocok untuk semua orang, Eugene Mo jatuh cinta pada Pisau Terbang, sehingga dia baru memiliki hasil yang seperti itu."
Pada saat ini, Lucas Mo tiba-tiba mengetuk pintu dan masuk, dengan hormat berkata: "Ketua Luo, di luar ada Keluarga Liu yang datang minta bertemu untuk memohon maaf, apakah Anda ingin bertemu dengan mereka?"
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeePengantin Baruku
FebiIstri kontrakku
RasudinIstri Yang Sombong
JessicaBehind The Lie
Fiona LeeAwesome Husband
EdisonLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)