Lelaki Greget - Bab 73 50 miliar RMB
Malvia Li sudah duluan bersembunyi di sudut, dia tertegun dan sangat ketakutan, dia sangat tidak menyangka bahwa Erik Luo berani membunuh secara terbuka, dan dia membunuh begitu banyak orang-orang penting di keluarga Tang.
Empat keluarga besar membangun keluarga mereka dengan seni bela diri, setelah seniman bela diri itu mati, maka keluarga mereka sama seperti harimau tanpa gigi.
“Siapa lagi di keluarga Tang yang ingin melakukannya?”
Erik Luo melihat orang-orang mulai panik di seluruh ruangan, dan matanya tertuju pada seorang gadis muda yang menangis.
“Ellen Tang!”
Saat Ellen Tang dipanggil, badannya gemetar dan menatap Erik Luo dengan ekspresi ketakutan di matanya.
Erik Luo berkata dengan acuh tak acuh: “Keluarga Tang duluan yang hampir membunuhku, dan sekarang mereka mempermalukan temanku di depan umum, kalian harus memberiku uang ganti rugi, karena keluarga Tang mengaku kaya dan kuat, kalau begitu beri aku uang sebanyak 50 miliar RMB (Sekitar 100 triliun rupiah) dan aku akan beri kalian waktu sebanyak setengah jam.”
“50 miliar!”
Semua orang yang hadir terkejut, 50 miliar bukanlah jumlah uang yang kecil, meskipun tidak melukai mereka, tapi itu sudah cukup membuat mereka terjadi pendarahan masif.
Erik Luo mengerutkan keningnya dan berkata: “Apakah ini sulit? Apakah masih ingin digandakan?”
Nafas Ellen Tang menjadi tidak normal, dengan cemas berkata: “Kamu sudah membunuh banyak orang di keluarga kami, apakah masih tidak cukup?”
“Apakah kamu membuat kesepakatan denganku?” Di tangan Erik Luo ada sebuah pisau yang bersinar, yang dikelilingi oleh listrik dan bersiap untuk menyerang.
Wajah Ellen Tang menjadi pucat dan hatinya menjadi putus asa, dia tidak menyangka bahwa orang kampung yang barusan diremehkan olehnya, sekarang dapat menginjak-injak keluarga Tang dalam situasi seperti ini, rasa di hatinya tidak bisa dihindari, dan dia berkata dengan getir: “Kita akan mempersiapkannya sekarang.”
Dia berdiskusi dengan orang-orang yang tersisa selama beberapa menit dan segera menelepon semua orang untuk mengumpulkan uang. Tidak lama kemudia, ponsel Erik Luo berdering, dan setengah jam kemudian, uang 50 miliar RMB masuk ke dalam rekening banknya.
“Bagus.” Erik Luo berdiri dan berkata: “Kebencian antara aku dan keluarga Tang sudah berakhir, siapapun yang ingin balas dendam kepadaku, kalian bisa cari aku, tapi aku menyarankan kalian lebih baik untuk membunuhku, jika tidak aku akan membunuh semua orang-orang di keluarga Tang.”
Suasana tiba-tiba menjadi mencengkram, dan semua orang yang ada di tempat itu sangat ketakutan, mereka tidak berani memikirkan untuk balas dendam, mereka hanya berharap Dewa kematian ini segera pergi.
“Ayo kita pergi!”
Erik Luo mengambil Pisau Lempar berwarna hitamnya dan pergi bersama Amanda Lu dan Malvia Li. Keluar dari villa keluarga Tang, ketegangan tiba-tiba menjadi mereda, Malvia Li berkata dengan suara gemetar: “Kamu… kamu pergi seperti ini, apakah kamu tidak takut mereka melapor kepada polisi?”
“Lapor polisi?” Erik Luo berkata sambil tersenyum: “Sebelum polisi menangkapku, aku bisa membunuh keluarga Tang terlebih dahulu, menurutmu apakah mereka berani melapor kepada polisi?”
Kalimat ini juga menjadi peringatan bagi Malvia Li, yang tidak pernah berhubungan dengan master seni bela diri, dia merasa pandangannya terhadap dunia sudah dirusak, dia tidak berani berdiam lebih lama lagi, dia segera mengucapkan selamat tinggal kepada mereka berdua dan pergi.
Amanda Lu mengikuti Erik Luo berjalan di bawah pepohonan, dengan kicauan burung dan harum bunga di kedua sisi, suasana ini jauh berbeda dari suasana sebelumnya, dia berkata: “Takdir sulit untuk diprediksi, kekuatan manusia sangat kecil.”
Erik Luo berkata sambil tersenyum: “Menurutmu apakah kekuatanku kecil?”
Mata Amanda Lu berbinar dan dia berhenti lalu berkata: “Bisakah kamu mengajariku? Aku ingin menjadi kuat seperti dirimu.”
“Tentu saja.” Erik Luo berkata dengan gembira: “Aku mempunyai tiga murid, jika kamu mau, kamu bisa memanggilku sebagai guru, haha.”
Awalnya Erik Luo bercanda, dia pikir Amanda Lu tidak akan mau menjadi muridnya, tanpa diduga, Amanda Lu setuju dan mengulurkan jari kelingkingnya yang kecil: “Ayo kita berjanji!”
Erik Luo berkata dengan tersenyum bodoh: “Syarat untuk menjadi muridku sangat ketat, jika kamu ingin mematuhi peraturannya, kamu akan menghadapi banyak bahaya, apakah kamu bisa menerimanya?”
Amanda Lu berkata: “Aku akan menerima syarat apapun yang kamu ajukan!”
Senyum di wajah Erik Luo berangsur-angsur menghilang, dia bisa merasakan perasaan yang kuat dari mata Amanda Lu, Itu adalah rasa percaya diri yang teramat sangat. Erik Luo tiba-tiba ragu-ragu, menggelengkan kepalanya dan berkata: “Aku bisa melibatkanmu.”
“Bagaimana dengan Beti Ye, apakah kamu merasa dia terlibat?” Amanda Lu mengerutkan bibir dan matanya memerah dan berkata: “Aku bahkan tidak memiliki hak untuk melibatkanmu dalam bahaya, iya bukan?”
Erik Luo berada dalam dilema, dia pasti akan melindungi Amanda Lu sama seperti anggota keluarga lainnya, tetapi dia khawatir Beti Ye akan berpikir berlebihan saat membuat Amanda Lu menjadi muridnya.
Seolah-olah, melihat dia dilema, Amanda Lu mengulurkan jari kelingkingnya dan berkata: “Aku berjanji, aku bersedia menjadi muridmu atas kemauanku sendiri, aku tidak akan merubah pikiranku.”
“Kamu...” Erik Luo terharu dan tidak bisa berkata-kata, setelah beberapa saat, dia berkata: “Baiklah, aku bersedia menerima kamu sebagai muridku.”
“Guru!” Amanda Lu memanggilnya sambil tersenyum, tetapi dia tidak bisa menutupi rasa sakit dan kekecewaan di matanya.
“Baik.” Erik Luo menunjukan senyum, lalu berbalik badan dan berjalan ke depan, hatinya sangat kacau dan sangat tidak mengerti, bahkan dia tidak tahu perasaan seperti apa yang dia rasakan saat ini.
Ponselnya tiba-tiba berdering, ini adalah telpon dari David Li, setelah mengangkatnya, sebuah suara bahagia datang dari dalam telepon: “Guru, akhirnya aku bisa menghubungimu, baguslah, jika kamu baik-baik saja, apakah Nyonya dan yang lainnya bersamamu?”
“Tidak.” Erik Luo mempunyai firasat buruk di hatinya dan bertanya: “Apakah mereka datang ke Beijing?”
David Li berkata: “Beberapa hari yang lalu, ada orang datang menyampaikan berita bahwa Master terluka, Nyonya peduli dengan ketenanganmu dan membawa semua keluarganya ke Beijing, tetapi sejak kemarin, telepon mereka dimatikan, aku mencarter pesawat, sekarang aku dan orang-orang dari sekolah seni bela diri sudah tiba di Beijing.”
Erik Luo berpikir sejenak dan berkata: “Langsung pergi ke rumah keluarga Ye.”
Menutup telepon, Erik Luo menghentikan taksi dan bergegas ke rumah keluarga Ye bersama Amanda Lu.
Satu-satunya musuh Beti Ye di Beijing adalah keluarga Ye, tidak ada yang berani menggerakkan keluarganya kecuali mereka, selain itu, Organisasi Night Fury mungkin bisa, namun, jika mereka ingin turun tangan, mereka harus memilih di Qizhou, Beijing berada di bawah kaki kaisar, ini terlalu berisiko.
Erik Luo sangat khawatir saat berada di dalam mobil, dia langsung menelepon Michael Tan dan memintanya untuk membantu penyelidikan.
Dalam waktu kurang dari 10 menit, Michael Tan mengirimkan foto ke ponsel Erik Luo, itu adalah Foto yang diambil dengan kamera pengawas, Wahyu Ye sekeluarga didorong ke dalam sebuah mobil Land Rover oleh belasan orang berbaju hitam.
Kemudian Michael Tan kembali mengirim pesan: “Mobil itu milik keluarga Ye, tenang, masalah keluarga Tang berjalan dengan lancara.”
Meletakkan ponsel, mata Erik Luo menunjukan ekspresi murung, jika keluarga Ye berani melawan Beti Ye, akhirnya akan lebih buruk daripada keluarga Tang.
Saat di perjalanan sangat tenang tidak berbicara, seolah-olah benar-benar ingin menjadi murid yang patuh.
Sepuluh menit kemudian, taksi melaju ke gerbang villa keluarga Ye, dua petugas keamanan di Pos keamanan segera melangkah maju dan berkata: “Pergi, ini area pribadi. Taksi tidak boleh berhenti di sini!”
Erik Luo keluar dari mobil dan langsung menuju gerbang, kedua petugas keamanan itu memarahinya: “Hei berhenti, jangan bergerak!”
Kemudian, mereka mengeluarkan tongkat dan mengahajar Erik Luo, tanpa diduga, tongkat itu mengenai punggung Erik Luo dan memantul ke belakang, lalu membuat dirinya terjatuh.
Amanda Lu mengikutinya, Erik Luo terus melambai di sepanjang jalan, penjaga keamanan yang bertugas satu persatu terbang seperti tas kain yang rusak, dalam sekejap mata, mereka sampai di depan villa paling mewah.
“Ada musuh!” Sirene polisi di Villa keluarga Ye sangat keras sehingga banyak orang bergegas dan mengepung Erik Luo dan Amanda Lu.
Jonathan Ye muncul di tangga pintu dan berkata sambil tersenyum: “Perkataan Tuan memang benar, dengan menangkap keluarga kamu, kamu akan datang dengan sendirinya.”
Novel Terkait
My Enchanting Guy
Bryan WuDemanding Husband
MarshallYour Ignorance
YayaCEO Daddy
TantoEternal Love
Regina WangIstri Yang Sombong
JessicaPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)