Get Back To You - Bab 423 Dia Tidak Menganggapku?

Kalau bicara soal rupa yang cantik, ia punya; badan yang sempurna, ia juga punya; pendidikan akademis, setidaknya masih bisa diperlihatkan pada orang lain; IQ, setidaknya masih tergolong normal; tapi kalau soal keseimbangan......

Ia benar-benar tidak memilikinya.

Dia benar-benar tidak memiliki potensi dalam hal ini...... sama sekali.

Perkataan Nadia ada benarnya juga, orang-orang yang penuh dengan iri dan dengki seperti mereka, mana mungkin tidak akan 'lewat pintu belakang' kalau mereka memilikinya? Namun sayangnya mereka tidak punya, oleh karena itu mereka hanya bisa mengatai orang-orang yang memilikinya.

Oleh karena itu, sejak awal, Valentine sama sekali tidak pernah menolak untuk 'masuk dari pintu belakang', hidup itu memang seperti ini, penuh dengan ketidakadilan, titik awal yang tidak saja, proses yang tidak sama, serta titik akhir yang tidak sama pula.

Di dunia ini ada sekian banyak orang yang selalu mengandalkan 'pintu belakang' mereka, ditambah satu dengan Valentine pun juga bukan apa-apa.

Dia mendapatkan kesempatan untuk 'masuk dari pintu belakang', kalau begitu ya masuk saja, kenapa pusing?

Ia tidak perlu menolaknya mentah-mentah, lalu berkata bahwa dirinya tidak akan pernah bergantung pada siapa pun, hanya bergantung pada diri sendiri! Kalau ia memilih cara itu, dirinya yang sama sekali tidak berpengalaman ini pasti diinjak mati-matian oleh orang-orang yang keji.

Namun, Jameson hanya membantunya di titik awal saja, ia bisa membantunya untuk mengikuti kelas pelatihan ini dari 'pintu belakang', ia juga bisa membantunya untuk keluar dari kelas pelatihan ini, dan bahkan membuatnya menjadi artis kelas internasional, namun apa Jameson bisa membantunya untuk langsung menjalani karpet merah?

Serendah apapun kemampuannya, setidaknya ia harus mempelajari ilmu-ilmu dasarnya.

Tak mungkin Valentine harus menggantungkan dirinya pada Jameson seratus persen, ia tetap harus berusaha keras, kalau memang dirinya tidak cocok dengan dunia entertainment, ia juga bisa memilih untuk mundur.

Dirinya kan masih muda, benar kan?

Di bawah bimbingan Nadia, akhirnya langkah catwalk Valentine pun bisa membuat sang guru pembimbingnya merasa puas.

Tak lama, Valentine pun bisa mengikuti pelajaran kelasnya, sang guru pembimbing, Joanna sedang mengajari mereka bagaimana agar mereka bisa memiliki aura artis papan atas yang dewasa dan elegan.

Namun, untuk orang-orang seperti Nadia Shen, Joanna langsung berkata, "Kau tidak perlu belajar lagi, hanya perlu menjaga mulutmu saja."

Mendidik seekor macan yang bisa menyantap manusia menjadi seekor kucing yang jinak, tentu saja tidak perlu.

Nadia memiliki karakternya sendiri, kalau ia berhasil kelak, MC International pasti juga akan memberikannya sebuah image yang sangat pantas untuknya, ia tidak perlu mengkhawatirkan hal itu.

Tugas yang tersisa untuknya hari ini adalah tugas membaca, pilih sebuah buku untuk dibaca seharian.

Membaca itu sungguh sangat membosankan, seketika, seisi kelas pun penuh dengan suara keluhan para murid, Joanna pun langsung menolaknya.

Joanna melihat sekilas kelasnya itu, lalu ia pun melihat Valentine yang sedang duduk di pojokan sambil membuka sebuah buku dengan tenang.

"Lihatlah Valentine Shu, dengan begitu kalian akan tahu mengapa aku menyuruh kalian untuk membaca buku!"

Joanna menyadari, dalam satu hal ini, Valentine sepertinya sudah tidak perlu dilatih lagi, auranya ini sudah ada sejak awal.

Setelah murid-murid lainnya memaki Valentine dalam hati, akhirnya mereka pun mulai memilih sebuah buku dan duduk untuk membacanya.

Murid-murid yang ikut dalam kelas pelatihan itu, sebagian besar adalah gadis-gadis yang baru saja beranjak dewasa, mereka adalah putri-putri kesayangan keluarga mereka yang selalu dimanja, tak mungkin mereka bisa memiliki aura seperti Valentine dalam waktu yang singkat.

Joanna melihat mereka yang tidak tahan untuk duduk diam dan membaca buku dengan baik, mereka terlihat benar-benar tidak suka membaca.

Berbeda dengan Valentine, sejak awal ia selalu duduk dengan tenang, membaca bukunya dengan sangat serius, membaca buku tidak terlihat seperti sebuah pelatihan baginya, ia sangat menikmati hal itu.

Di bawah sinar matahari, rupanya yang cantik itu tampak sangat menarik hati.

Sampai Joanna pun tercengang melihatnya.

Wanita ini......

Sepertinya ia sedikit mengerti mengapa Tuan Muda Ye memilihnya untuk memerankan Sherry Jing, ia bukanlah sebuah pajangan yang hanya bergantung pada kecantikannya saja.

"Jepret......"

Setelah suara itu berbunyi, semua orang, termasuk Valentine pun mengangkat kepala mereka dan melihat ke arah pintu.

Ada seorang pria yang sedang jongkok dan membawa sebuah kamera di tangannya, setelah memotret, ia pun bangkit berdiri, setelah itulah baru ia menyadari bahwa semua orang sedang melihat ke arahnya, dengan malu ia berkata, "Maaf, kurasa aku sudah mengganggu kalian."

Pria itu usianya sekitar tiga puluhan, meskipun rupanya tidak setampan Maverick ataupun Jameson, namun masih bisa dibilang lumayan. Dari senyumnya terlihat bahwa dirinya sangat ramah.

"Sutradara Yu?" begitu melihatnya, Joanna pun tersenyum lebar, "Bukankah kau sangat sibuk, kenapa datang kemari?"

Orang itu sutradara?

Valentine hanya meliriknya sejenak, ia merasa tidak ada hubungannya dengannya, oleh karena itu ia pun menundukkan kepalanya kembali dan melanjutkan bukunya.

Namun murid-murid lainnya segera menegakkan tubuh mereka, merapikan rambut mereka, lalu berlagak sedikit genit.

Orang itu bukanlah seorang sutradara biasa, Valentine tidak kenal, namun mereka tahu.

Dia adalah sutratada terkenal! Entah berapa pendatang baru yang menjadi terkenal karena karyanya, jangankan pemeran utama wanita, hanya dengan menjadi pemain latar di dalam film Jammie Yu saja, mereka pasti akan memiliki kesempatan besar untuk terkenal.

"Beberapa waktu lalu aku sempat minum teh dengan Tuan Muda Ye, dia mengatakan bahwa ada beberapa pendatang baru yang lumayan, hari ini aku datang kemari untuk menghadiri rapat, oleh karena itu aku sekalian mampir kemari, ternyata benar, tidak sia-sia aku datang kemari."

"Oh?"

Sepertinya hubungan Joanna dengan Jammie lumayan baik, mereka berbincang-bincang dengan natural, "Siapa?"

"Meskipun sekarang sudah cukup cantik, namun, lain kali saja kutunjukkan padamu."

Jammie tidak ingin memberitahunya.

Joanna mengerti dan tidak bertanya-tanya lagi.

Jammie pun melirik ke dalam sejenak, lalu tersenyum dan bertanya, "Bukankah gadis itu memerankah Sherry Jing? Menarik sekali...... Aku, Jammie Yu, adalah seorang sutradara yang cukup terkenal, apa dia tidak ingin menonjolkan dirinya pada kesempatan bagus seperti ini, atau jangan-jangan...... dia sama sekali tidak menganggapku?"

Sutradara besar ini hanya menyindir saja, bukan menghina dirinya sendiri.

"Haha......" Joanna tertawa, "Sutradara Yu, kau ini benar-benar rendah hati, candaanmu ini lucu sekali. Kau adalah sutradara internasional yang terkenal, siapa yang sesombong itu sampai berani tidak menganggap dirimu?"

"Bukankah ada satu di situ?" kata Jammie sambil mengangkat alisnya.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu