Get Back To You - Bab181 Maaf

Perkataan Nyonya Besar belum selesai. Keseriusan kata-kata Robin tidak diragukan.

Valentine Shu masih di belakang, dan baru saja masuk. Dia tertegun, samar-samar mendengar perkataan Robin dan bola kristal di tangannya jatuh menghantam tanah.

"Robin.. Apa yang kamu katakan? Apa Ruby hilang? Aku salah dengar kan?" Valentine Shu dengan cemas berjalan menuju Robin dan diteriaki oleh nenek: "Hei Valentine Shu, hati-hati! Cepat, bantu Nyonya Muda!"

Tuan Besar Sheng memegang koran di kedua tangannya, tetapi ekspresinya tidak bisa dijelaskan.

Dia sudah bertanya-tanya ketika Nyonya Besar mengatakan ada kabar baik, dan kemudian datang Robin yang tiba-tiba berkata Ruby menghilang, Tuan Besar pun tertegun binguung lagi. Lalu, Nyonya Besar mulai menggunakan kata "Nyonya Muda" kepada pelayan, yang membuatnya bahkan lebih terkejut.

Satu-satu kejadian ini, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Bukan hanya dia, Roy Sheng juga gagal mengikuti irama dan tidak mengerti apa yang terjadi.

Assisten rumah tangga itu baru. Dia jarang melihat Valentine Shu. Dia hanya mengetahui Olivia Shu, nona dari Keluarga Shu, satu-satunya nyonya muda di Keluarga Sheng. Darimana datangnya nyonya muda lainnya?

Melihat ke kiri dan kanan di situasi ini, hanya tersisa Valentine Shu yang cocok dengan kualifikasi "Nyonya Muda" di tempat ini. Tanpa berpikir lama, dia bergegas untuk membantu, "Hati-hati! Kacanya berserakan di lantai, jangan sampai terinjak!"

Kakak beradik Keluarga Cheng masih berada di luar, setelah memastikan Nyonya Besar dan Valentine Shu sampai di rumah dengan selamat. Ada banyak orang Tuan Besar Sheng yang bersembunyi di sekitar rumah untuk memastikan keamanan Keluarga Sheng. Tidak ada juga yang berani mencari masalah ke kediaman Keluarga Sheng secara terang-terangan. Memastikan keadaan yang aman ini, mereka baru merasa tenang.

Saat kakak beradik Keluarga Cheng ini sedang bersiap untuk kembali ke rumah sakit, mereka mendengar suara “Prank” dari dalam, seperti suara sesuatu yang pecah. Mereka saling memandang satu sama lain, bergegas keluar dari mobil, dan berlari masuk. Melihat pecahan kaca di lantai, mereka menghela nafas lega. Setidaknya ini bukan suatu masalah.

Valentine Shu tidak peduli terlalu banyak pada saat ini. Dia mendorong pelayan itu dan menginjak pecahan kaca. Membuat Nyonya Besar terkejut prihatin.

"Robin, anak kecil tidak boleh berbohong, Ruby... Ada apa dengan Ruby? Bagaimana bisa Ruby menghilang?" Valentine Shu meraih bahu kecil Robin, hampir menangis ketika bertanya padanya.

Bagaimana mungkin Ruby menghilang...

Tuan Besar juga berdiri dan bertanya kepada Robin, "Apa yang terjadi? Jelaskan semuanya, Robin."

Robin berkata: "Di pagi hari, wanita itu memarahi Ruby Shu dan memintanya ke kamar, untuk berdiam merefleksi diri. Maka itu saya tidak menganggu atau mengajaknya bermain. Saya tadi mengetuk pintu, tapi tak ada jawaban, maka saya buka pintu dan tidak melihat Ruby Shu di dalam."

"Aku memarahi Ruby...." Mendengar kata-kata ini, Valentine Shu tertegun.

Dia benar telah memarahi Ruby...

"Ada apa ini? Ini..." Tuan Besar kedua tidak berada di tempat kejadian dari awal. Tidak tahu apa yang terjadi saat ini.

Nyonya Sheng mendengar bahwa Valentine Shu pergi ke rumah sakit dan segera keluar setelah mendengarnya Kembali. Tuan Besar sedang membaca koran. Melihat kedua anak itu yang tidak keluar membuat keributan, dia pun tidak berpikir banyak dan melanjutkan aktifitasnya. Siapa tahu akan terjadi kejadian seperti ini.

Tuan Besar Sheng bertanya lagi, "Apa mungkin ada di ruangan lain?"

Robin menggelengkan kepalanya dengan pasti dan berkata, "Enggak! Aku pasti telah mencari di ruangan lain sebelum mencari Kakek untuk mengatakan kejadian mengerikan ini. Benar-benar hilang! Saya sudah mencari dimana-mana dan tidak menemukannya!"

Valentine Shu tiba-tiba merasa pusing dan langsung duduk di lantai, matanya masih tertegun.

Bagaimana bisa……

"Ruby… Ruby..."

Ruby menghilang, Nyonya Besar baru saja kesenangan karna baru tau kabar cucu buyutnya, belum sempat mengabari Tuan Besar, malah datang kabar Ruby menghilang. Suasana hatinya langsung turun jatuh.

Meskipun cemas, tapi ia tetap sadar bahwa yang paling penting saat ini adalah menenangkan Valentine Shu.

"Valentine Shu, kamu jangan panik dulu. Kita cari lagi, anak kecil seperti Ruby mana mungkin bisa berlari jauh, mungkin masih berada di dekat sini. Bagaimana bisa seorang anak menghilang bagai udara? Pasti dia menyelinap keluar untuk bermain dan hanya belum pulang. Jangan panik," Nyonya Besar melihat sekeliling dan melihat Niko Cheng dan Nathan Cheng berdiri di pintu. "Niko, Nathan, tolong bantu cari sekeliling!"

Kakak beradik Keluarga Cheng itu masih linglung. Mereka baru merespons kembali saat Nyonya Besar memanggil, "Mengerti! Jangan khawatir, saudari ipar, kita akan pergi dan mencarinya ke sekitar sini sekarang. Ruby akan baik-baik saja!"

Seluruh bada Valentine Shu masih tertegun bengong. Ruby menghilang...

Baik-baik seperti ini. Mengapa Ruby tiba-tiba menghilang dari kediaman Keluarga Sheng?

Ruby yang masih anak-anak berlarian di jalan, apa yang harus dilakukan kalau dilihat kelompok orang yang waktu itu... Apa yang harus dia lakukan jika ada sesuatu yang terjadi padanya...

"Cepat, kakek! Datang bantu! Lantainya sangat dingin, apa yang akan kita lakukan kalau sampai Valentine Shu kedinginan atau lain lain?"

Sekelompok orang mengangkat Valentine Shu yang terduduk di tanah, ke dalam rumah.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Alis Tuan Besar berkerut. "Aku di luar daritadi, darimana Ruby keluar?"

Ruby menghilang, bahkan jika kakek itu tidak tahu bahwa dia adalah cicit perempuannya, dia masih tetap akan khawatir.

"Aku yang salah... Akulah yang memarahi Ruby..." Pikiran ini memenuhi benak Valentine Shu saat ini. Dia merasa sakit hati, mengingat perkataanya pada Ruby pagi ini.

Ruby... Ibu sangat menkhawatirkanmu, kembalilah ...

Hati Valentine Shu masam, dia sudah menangis sejak awal. Dia menutupi mulutnya sambil menangis terisak.

Bukan dia yang sensitif, tetapi jika dia gabungkan semua hal yang terjadi sebelumnya, dan teringat lagi kata-kata kasar yang dia katakan pagi ini pada Ruby, dia tidak bisa tidak menyalahkan dirinya sendiri.

Dia menyesal telah berkata terlalu keras. Sekarang Ruby sudah menghilang lagi, dan hatinya berantakan.

Nyonya besar sudah tidak bisa memedulikan cerita identitas asli Ruby pada Tuan besar dan terus coba menenangkan Valentine Shu.

Bagaimanapun juga, masih ada anak lainnya di perutnya. Valentine Shu harus menjaga tubuhnya baik-baik.

Robin duduk di samping dan tidak berkata apa-apa.

Kakek itu pergi ke kamar Ruby. Dia kembali dengan selembar kertas ukuran A4 di tangannya dan menyerahkannya kepada Valentine Shu, "Valentine Shu... Ini ditinggal Ruby."

Suara kakek itu terdengar aneh, dan Nyonya Sheng mendongak, terdiam, dan bahkan yang mata tua Tuan Besar pun sudah memerah.

Apa yang tertulis di kertas itu?

Nyonya Sheng mengecek melihatnya terlebih dahulu, lalu menggelengkan kepalanya tanpa daya. Suaranya terdengar sedikit tersendat, "Anak ini, Ruby... Benar-benar..."

“Ada apa?” Valentine Shu mengambil kertas itu, melihatnya, dan air matanya semakin deras.

Sebuah gambar, satu besar dan satu kecil. Ini adalah gambar anak yang sangat sederhana. Semua orang bisa menebak bahwa yang besar adalah Valentine Shu, dan yang kecil adalah Ruby. Kedua tangan orang itu digambar dalam satu garis, saling bersilangan dengan arti berpegangan tangan.

Dan ada gambaran hati yang besar di tengah.

Di bagian kertas kosong terdapat tulisan yang tampak seperti "ibu" yang ditulis dengan canggung, dan diikut dengan tiga kata yang duanya ditulis dengan tidak benar: mu nta maaf.

Tetapi mereka semua mengerti bahwa Ruby ingin menulis "Ibu, aku minta maaf, Ruby sangat mencintai ibu". Kalimat terakhir itu tidak bisa ditulisnya, dan dia menggambar untuk menjelaskannya.

Sudah terlihat jelas, Ruby kabur dari rumah.

Di waktu kejadian ini, melihat gambar dan kalimat ini, siapa pun yang melihat juga akan merasa sedih. Valentine Shu yang sudah kehilangan suara karena tangisannya berkata, "Ruby... Maafkan aku ... Ibu yang harusnya minta maaf..."

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu