Get Back To You - Bab 196 Tiga Detik Untuk Mempertimbangkan

Jika Joey baik-baik saja, dia tidak akan tiba-tiba berlari kemari dari jalan ke taman kanak-kanak.

“Ada apa, Joey?”

Jameson Ye akan menjadi serius jika itu berkaitan dengan Valentine Shu.

“Daddy, kamu mematikan ponselmu, makanya aku langsung berlari kemari. Mari kita membicarakannya di luar, daddy!”

Ketika pak sopir mengantar Joey ke taman kanak-kanak, mereka melewati toko elektronik dan kebetulan melihat berita yang disiarkan. Joey baru tahu ada sesuatu telah terjadi, makanya dia minta pak sopir secepat mungkin melaju kemari.

“Baiklah.” Jameson Ye langsung melemparkan berkas di tangan ke meja, membalik badan dan mengikut Joey keluar. “Rapatnya dibatalkan, paman. Setelah aku kembali, kita baru akan membahasnya lagi!”

“Baiklah Tuan Muda Ye!”

Para dewan direksi yang ditinggalkan tidak tahu apa yang sebenarnya telah terjadi.

Namun, Direktur Qu kurang lebih telah mendapat gambarannya.

“Kakak Valentine?” Jika tidak salah, bukankah itu sang wanita bernama Valentine Shu?

Meskipun dewan direksi yang lain tidak mengetahuinya, apakah mungkin dia bisa tidak mengetahuinya, kan?

Direktur Qu bahkan sudah menyelidikinya!

Meskipun Direktur Qu belum mendapatkan bukti otentik, wanita bernama Valentine Shu ini kurang lebih seumuran dengan Olivia Shu. Dia juga bermarga Shu, tapi tidak pernah sekalipun diungkit oleh Keluarga Shu. Sudah dapat ketebak status wanita itu apa!

Keluarga Shu memiliki putri haram yang disembunyikan. Jika skandal semacam ini tersebar, apakah Keluarga Shu tetap bisa mengangkat muka mereka di Kota Nan?

Namun, Direktur Qu juga tidak akan mendapat keuntungan jika menyebar skandal Keluarga Shu. Lebih baik dia mendiamkannya dulu, menyerang ketika waktunya sudah tiba.

Direktur Qu awalnya ingin memaksa Jameson Ye turun dengan mengatakan bahwa Jameson Ye yang menyebabkan kerugian perusahaan demi Valentine Shu. Tapi siapa yang akan menyangka malah mengelola Jameson's Corp. dengan baik. Direktur Qu pun hanya dapat menyerah untuk sementara dan jangan sampai dewan direksi yang lain mengetahuinya. Ini merupakan keputusan yang tepat baginya.

……

“Daddy, apakah Ruby Shu dalam masalah…” Joey Ye dengan cemas bertanya, “Waktu itu…”

Jameson Ye mengerutkan wajah tampannya, tidak segera membalas Joey Ye. Pandangannya dari awal tertuju ke depan, menyetir ke suatu tujuan.

Jika itu karena perbuatan mereka, dia berharap dapat menghentikannya tepat waktu!

Joey Ye duduk di sebelah kursi pengemudi. Tangan kecilnya menempel di jendela mobil, menggosok kabutnya.

“Daddy, hujannya sangat deras.” Joey Ye mengerutkan alisnya sambil menatap cuaca di luar jendela. “Ruby Shu itu begitu bodoh, apakah dia bisa tahu harus cari tempat untuk berteduh… Hujan ini dari semalam tidak reda. Cuacanya beneran sangat buruk…”

Joey Ye terus bergumam pada dirinya sendiri. Jameson Ye sampai sekarang tidak menanggapi perkataan Joey Ye. Entah apa yang sedang dipikirkannya.

Dia melewati beberapa lampu merah di persimpangan jalan. Kebetulan saat ini adalah waktu orang-orang pulang kerja. Jameson Ye ada beberapa kali hampir akan menabrak mobil orang lain. Tapi karena keterampilan mengemudinya yang luar biasa, mobilnya masih baik-baik saja, sedangkan mobil yang lain telah bertabrakan dengan kendaraan lain atau menabrak pagar pembatas.

Dilihat dari kaca spion, tidak ada kecelakaan mobil yang besar. Paling banyak mendapatkan cedera ringan.

Joey Ye sampai sekarang tidak menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia hanya melirik ke kaca spion sambil berbicara dengan ringan, “Ayah, ada polantas yang sedang mengejar kemari.”

“Kamu yang urus.” Jameson Ye akhirnya membuka suaranya.

“Baiklah!”

Joey Ye memencet tombol di pintu mobil untuk menurunkan kaca jendela. Lalu dia mengeluarkan kepalanya dan berteriak kepada polantas yang mengejar dengan motor. “Paman polantas, tolong jangan mengejar lagi. Setelah masalahnya selesai, kami akan segera ke biro transportasi. Kamu tenang saja. Kami sekarang harus mengurusi hal yang sangat penting dan berhubungan dengan nyawa seseorang. Jadi tolong berhenti mengejar kami.”

“Anak kecil! Segera minta ayahmu untuk menghentikan mobilnya!” Sang polantas tentu tidak akan mendengarnya.

“Apa yang harus kukatakan agar kamu memahaminya? Jika ini diteruskan, kamu yang akan mengalami kecelakaan lalu lintas. Kamu juga tidak akan bisa mengalahkan kemahiran mengemudi Daddy-ku. Apakah kamu tidak mempercayainya? Tapi tujuan kami bukan untuk membandingkan kemahiran mengemudimu, jangan sampai menyimpang dari tujuannya. Jadi, tolong berhenti mengejar kami. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi.”

Apakah sang polantas akan mendengarkan omongan seorang anak kecil?

Itu tentu akan menjadi sebuah lelucon.

Joey Ye pun menghela nafas. Tiba-tiba di tangannya muncul sebuah pistol kecil. “Maaf paman polantas. Jika kau mengira dia adalah pistol mainan... Sampai jumpa!”

“Dor” Sebelum polantasnya dapat menanggapi, ban motornya tertembak oleh peluru asli. Ban yang rusak membuat motornya miring.

Sang polantas sangat beruntung. Di sekitarnya tidak ada mobil yang lewat. Dia pun jatuh ke sisi jalan, membuang motornya, menghasilkan asap yang begitu tebal.

Sang polantas ingin bangkit berdiri. Tapi karena kakinya cedera, ia pun langsung berlutut begitu bangkit berdiri. Matanya tertuju pada mobil yang akan menghilang dari pandangannya. Anak kecil yang duduk di sebelah kursi mengemudi itu tersenyum sambil melambaikan tangan ke arahnya.

Ap… apakah itu beneran anak kecil?

Apa yang sebenarnya telah terjadi?

Sang polantas seketika mengira dirinya sedang berhalusinasi.

Joey Ye duduk kembali ke kursinya, mengenakan sabuk pengaman, bergumam sebuah kalimat. “Jika selalu meremehkan orang lain, tidak akan ada yang tahu bagaimana dirimu akan mati.”

“Itu sudah cukup.” Jameson Ye berkata, “Kamu masih kecil, tidak perlu sampai membunuh orang lain.”

Jameson Ye tidak ingin anaknya menjadi seperti dia, orang yang akan melumurkan tangannya dengan darah segar.

Itu tidak perlu. Jameson Ye tidak akan membiarkan anaknya mengikuti jalan yang sama dengannya.

“Paham, Daddy.” Joey Ye yang saat ini sangat taat. Dia tidak seperti biasanya, segera membantah omongan Jameson Ye, melainkan terdiam. “Jika orang tidak melawanku, aku tidak akan melawan mereka. Aku tidak akan sembarangan punya.”

“Segera hubungin J.”

“Baiklah!” Joey Ye mengeluarkan ponselnya, mencarikan sebuah nomor, dan menghubunginya. “Paman J, ini aku, Joey. Daddy memintamu untuk mengumpulkan semua orang——, semua orang. Betul, termasuk pak Zhang. Iya, semuanya. Sesegera! Jika ada yang tidak datang sebelum kita sampai di sana, maka selamat tinggal!”

Perkataannya tidak salah. Jameson Ye mereka sekarang hanya lima menit dari tempat tujuan mereka.

Setelah memberi perintah, semua orang di segala tempat langsung mengesampingkan tugas mereka, bergegas ke markas.

Dalam sekejap mata, mobil pada berbelok di tikungan, masuk ke sebuah akses jalan.

Disana terdapat klub dengan bisnis yang sangat bagus dan sangat terkenal di Kota Nan. Siapapun dapat pergi kesana, para pejabat dan koruptor pun ada. Tidak ada yang tahu siapa pemilik di balik layar itu. Yang diketahui adalah dia disebut K, dan tidak ada yang pernah melihatnya.

Mobil berhenti di pintu masuk. Beberapa orang berpenampilan gangster yang berada di depan pintu masuk melihat bahwa mobil yang dikenalnya berhenti di tempat. Mereka pun tersenyum sambil menyapa, " Tuan Ye, Tuan Muda Ye, kalian telah datang!"

Kedua orang itu seakan tidak melihat mereka, menyingkirkan orang-orang yang menghalangi jalan mereka, dan segera masuk ke dalam.

“Ai——"

Beberapa gangster kecil merasa agak tidak nyaman. Ketika mereka hendak mengatakan sesuatu, orang yang bertanggung jawab sudah berjalan keluar, berjalan ke arah mereka, melotot dan berkata. "Pergilah, urus kerjaan kalian sana! ——Tuan Ye, Tuan Muda Ye, silahkan kemari. Semuanya Sudah menunggu kedatangan kalian."

Orang-orang yang bermain di klub dapat merasakan angin kuat yang lewat dan menghilang dalam sekejap.

Mereka berjalan masuk ke ruang bawah tanah yang hanya diketahui oleh mereka orang dalam saja, berjalan sampai tiba di aula besar.

Sesuai dugaan, disana sudah diduduki penuh orang. Semua orang saling memandang, tidak tahu apa yang telah terjadi.

Ketika kecurigaan mereka berlangsung, pintu besar itu akhirnya didorong terbuka oleh seseorang. "Kuberi kalian tiga detik untuk mempertimbangkan untuk mengakui apa yang telah kalian lakukan dibelakangku!”

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu