Get Back To You - Bab 193 Istriku

Valentine Shu menggendong Robin dengan lebih erat. Lalu dia menundukkan kepala dan mencium kening Robin, sambil menangis sambil tertawa, bagaikan harta yang begitu berharga. “Sayang yang baik yah…”

Perasaan Valentine Shu yang seperti ini, tentu saja tidak akan bisa dimengerti Maverick Sheng sepenuhnya.

Mereka bisa mengerti kegembiraan dan sukacita Valentine Shu, namun tidak dapat merasakannya.

Bibi Fan yang melihat di pinggir merasakan begitu hangat. Air matanya pun mengalir keluar. Bibi Fan mengelap air matanya dan berkata, “Nona Valentine Shu, penderitaan dan kepahitan pasti akan datang, tapi Tuhan tidak akan sekejam itu.”

Andaikan saja…

Ruby juga sudah kembali. Itu tentu akan lebih baik, sekeluarga dapat berkumpul bersama.

Di waktu itu, Bibi Fan tidak berani berpikir-pikir lagi dalam benaknya. Sekarang seorang pun tidak ada yang berani mengungkit-ungkit masalah Ruby di depan Valentine Shu.

Valentine Shu hanya mengangguk-anggukkan kepala, mengendong Robin namun tidak berkata apa-apa.

Melihat Robin menggenggam kerah baju Valentine Shu, Bibi Fan dan Maverick Sheng langsung teringat pada suatu malam lima tahun yang lalu.

“Aku teringat pada malam dimana kita bercerai. Robin menangis sampai-sampai seluruh keluarga Sheng gelisah tidak tenang,” kata Maverick Sheng sambil mengenang.

“Benar… Robin anak ini, baru tumbuh sebesar ini. Aku baru berdiri di depan pintu langsung mendengar tangisannya seperti bom waktu. Sang anak menangis dengan nyaring, dia pun tumbuh menjadi anak cemerlang. Aku tidak berharap Robin bisa begitu cemerlang, hanya berharap dia bisa bertumbuh dengan tenang dan damai.” Valentine Shu juga kembali mengenang kejadian di malam itu.

Berharap anak ini dapat bertumbuh dengan tenang dan damai, ini mungkin harapan semua Ibu, kan.

“Sekarang, semakin aku memikirkannya, aku semakin merasa bahwa Robin, anak ini, dari kecil sudah mengerti akan sayang pada Mommy-nya… Dia tahu kami sekeluarga menyakiti Mommy-nya, makanya dia memberontak, membuat kita tidak bisa hidup dengan tenang, membantu meredakan amarah Mommy-nya. Bocah ini benar-benar… Kalau tidak, mengapa bisa begitu kebetulan, ya kan? Kamu begitu datang, tangan begitu menggendongnya, dia pun dalam sekejap tidak menangis. Begitu lucu, bukan?”

“Benarkah? Kamu juga berpikir demikian, aku pun juga berpikir begitu. Aku merasa Robin terlalu menyayangi orang. Dalam sekejap dia merasa senang, berisik sampai-sampai kalian tidak bisa tidur. Aku benar-benar sangat senang,” kata Valentine Shu. Ada senyum terkecut di wajahnya. “Mungkin… Ini semua adalah kehendak Tuhan.”

Tanpa sadar Robin membawa mereka pada benang merahnya. Kalau saja Robin bisa menghisap ASI, Marverick Sheng juga tidak akan…

Mereka tidak akan memiliki kesempatan itu, Valentine Shu terlebih lagi tidak akan memiliki Ruby.

Juga tidak akan ada orang yang menemaninya selama beberapa tahun ini.

Jika dikatakan lagi, Valentine Shu bisa memiliki Ruby pun berkat Robin, bukan?

Dengan berpikir sampai sini, Raut senyum Valentine Shu semakin dalam.

“Jika Tuhan berkehendak… semoga Tuhan tidak begitu kejam…” Maverick Sheng tersenyum kecut sesaat.

Tahun-tahun ini dilalui dengan begitu tenang dan damai. Tahun ini benar-benar terjadi banyak hal, tidak henti-hentinya terjadi lika-liku. Begitu banyak orang yang menginginkan nyawa Valentine Shu dan Ruby.

Di malam itu, dua orang itu tidak bisa tidur terlelap, kekhawatiran terhadap Ruby kembali merajalela. Walaupun memaksakan diri untuk beristirahat, tetap saja tidak bisa terlelap.

Ini adalah obat dengan sedikit racun, oleh karena itu Valentine Shu tidak memakan obat tidur apapun, takut mempengaruhi janin dalam kandungannya.

Albert Yuchi mereka mencari sepanjang malam di luar, tidak ada seorang pun yang beristirahat. waktu dua puluh empat jam yang begitu berharga telah berlalu, Ruby masih saja belum ditemukan.

Langit sudah terang. Robin masih saja belum terbangun sejak semalam sesudah minum obat.

Bibi Fan pergi untuk membelikan mereka sarapan.

Valentine Shu berdiri, berjalan ke arah pinggir ranjang dan membuka horden, melihat ke luar. Kemudian dengan pelan berkata, “Hujan sungguh lebat, sudah turun semalaman, masih saja belum berhenti…”

Bukan gerimis, namun hujan yang sangat lebat, turun semalaman, sama sekali tidak berniat untuk berhenti. Sampai pada tengah malam, keduanya tidak lagi mengobrol, hanya mendengar hujan deras yang mengguyur jendela, masing-masing masuk dalam pikirannya.

Tidak perlu dikatakan lagi, mereka semua sedang mengkhawatirkan Ruby.

Hujan begitu deras, apakah gadis itu mengerti cara mencari tempat untuk berteduh?

Hujan begitu deras, apakah gadis itu bisa tergelincir?

Hujan begitu deras……

“Ya Tuhan, apakah kamu sedang menangis?” Valentine Shu memandang langit yang berwarna abu-abu kelam, ditutupi dengan awan yang tebal. Melihat keadaan seperti ini, hujan pada hari ini tidak akan berhenti. “Jelas-jelas aku yang menelantarkan anak perempuanku, apa yang perlu kamu tangisi? Apakah kamu benar-benar baik? Jika kamu juga sakit hati, kembalikanlah Ruby padaku… atau, jangan meringis seperti kucing dan berbelas kasihan palsu.”

Valentine Shu sudah kehilangan harapan sampai-sampai tidak lagi percaya pada Tuhan.

Valentine Shu sekarang tidak percaya pada apapun, hanya ingin agar Ruby segera ditemukan.

“Bibi Fan, tutup saja beritanya. Tidak ada yang menarik untuk ditonton,” kata Maverick Sheng yang melihat Valentine Shu terbengong-bengong di depan layar.

“Terserah saja…” Valentine Shu terduduk sambil berkata, “Apakah dia bisa berhenti jika tidak melihat? Tuhan jelas-jelas sedang membawa kita ke jalan menuju kematian…”

Tak lama Robin pun terbangun. Valentine Shu menyuapinya minum obat, dan sekarang sedang menyuapinya sarapan.

“Robin Sheng, kamu sekalipun tidak pernah sebaik ini di depanku!”

“Harus dong.” Robin menyipitkan matanya sambil berkata, “Wanita-lah yang kehilangan anak perempuannya, bagaimana aku bisa membuatnya marah, kan? Tentu saja aku harus jadi baik. Ketika kamu juga kehilangan anak perempuanmu, aku pasti juga akan menjadi jadi.”

“Dasar kau――”

Bukannya yang diterlentarkan itu juga anak perempuan Maverick Sheng?

Maverick Sheng kesal sampai-sampai ingin mengeluarkan kata-kata kotor. Karena Valentine Shu memelototinya, ia pun menelan ludah, dan langsung kembali terdiam.

Robin begitu melihat keberuntungan ini, langsung merasa senang. “Sudahlah, sudahlah. Lain kali jika ada wanita, Daddy tidak akan berani bertindak sembarangan!”

“Dia tidak mungkin selamanya menemanimu! Robin Sheng, aku beritahu kamu jangan sombong, yah. Begitu istriku pergi, lihat bagaimana aku akan memukul pantatmu hingga memar.”

“istriku, istriku… Siapa yang tidak punya istri, kenapa harus pamer, coba katakan lagi.” Robin pun berkata, “Ayolah, apakah wanita ini berkata mau menikah denganmu? Bersuara menyebutkan istri, seperti dia sudah berjanji akan menikah denganmu! Daddy, bukankah aku pernah bilang, wanita mana yang ingin menjadi istri tua bangka yang begitu kasar dan juga tidak berbelas kasihan sepertimu, bukan? Ya Cuma Olivia Shu perempuan bodoh itu yang mau!”

“Robin?” Kata Maverick Sheng dengan nada aneh.

Masih ada lagi, dia? Tua Bangka?

“Daddy aku beritahu yah, aku sudah tidak tahan lagi, aku sama sekali tidak menyukai Olivia Shu, wanita munafik itu. Dulu aku tidak mengatakannya, karena takut Daddy memukulku, sekarang ada wanita ini, maka aku tidak takut lagi, makanya aku harus mengatakannya! Aku akan tercekik jika terus menahan ini!”

“Apanya yang perempuan munafik?”

“Aih! Laki-laki! Binatang yang berakhlak rendah!” Robin mengelengkan kepala dengan penuh kebencian, tapi dia tidak berbicara lagi.

“Robin Sheng, sekali lagi kamu――”

“Maverick Sheng, kenapa kamu begitu kekanak-kanakan? Untuk apa terlalu keras dengan Robin?” Valentine Shu mengatakan satu kalimat itu dengan tidak berdaya. “Baiklah jangan ribut lagi, makan sarapanmu, sudah mendingin.”

Robin masih kecil, jadi tidak boleh dianggap serius.

Dalam hati masih berpikir, sebentar mengaku sebagai suami keluarga Sheng, sebentar langsung menjauhi diri dari lelaki ini, perubahan identitas diri juga sangatlah cepat, kan.

“Tidak bisakah kamu tidak membuatnya semakin parah.” Maverick Sheng memegang mangkok sambil makan sendirian. Melihat mereka sekilas, dia berkata. “Kamu belum menikah pun sudah memikirkan anak ini, hanya menenangkan dia, hanya menyuapinya makan. Aku di sini kesepian. Aih, betapa malangnya diriku ini.”

“Kamu gak salah? Kamu cemburu dengan Robin?” Valentine Shu tidak tahu harus berkata apa lagi.

Novel Terkait

Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu