Get Back To You - Bab 191 Kenapa Begitu Panas

“Maverick Sheng, lihatlah pemikiran apa yang telah kamu tanamkan pada anak-anak!“

Wajah Nyonya itu penuh dengan keluhan.

Pemikiran yang begitu mengakar kuat dalam pikiran Robin, berpikir dengan jari kaki pun sudah pasti mengetahui bahwa dua lelaki itu yang menanamkannya.

“Ya sudahlah jika memang Maverick Sheng sudah rusak, tapi sekarang cicitku pun mau diracuni! Kuberitahu kalian yah, lain kali jauhilah Robin!”

“Bagaimana bisa ini merupakan ajaran buruk? Apanya yang racun? Kenapa terdengar begitu tidak enak,” Tuan besar Sheng berdalih, “Suami yang jantan itu――”

“Minggir! Apanya yang suami jantan, aku hanya mengetahui Robin adalah cicit kesayanganku! Mati-matian mengatur seorang Maverick Sheng itu sudah batasku. Kalian jangan lagi mempengaruhi Robin untuk ikut dengan kalian!”

Maverick Sheng sangat pintar. Di saat seperti ini, dia memilih untuk terdiam, tidak berkata apapun.

Bahkan jika Maverick Sheng tidak berbicara, Robin juga menolak untuk menerimanya. “Nenek buyut, laki-laki seharusnya melindungi keluarga dan negaranya dengan seluruh jiwa raganya, menjadi tuan di rumah tidak akan ada artinya! Aku juga ingin seperti Daddy, membawa senjata asli, mengambil segala hal terlebih dahulu, membawakan keagungan untuk Keluarga Sheng!”

“Bagus!” Tuan Besar Sheng berteriak, “Ini baru anak laki-laki Keluarga Sheng! Robin, Kakek Buyut tidak sia-sia menyayangimu kamu!”

Albert Yuchi pun ikut tertawa. Apa yang dipikirkan dalam hatinya kurang lebih sama dengan dua lelaki lainnya.

Valentine Shu merasa sangat senang, tetapi sama seperti Nyonya Besar Sheng, ambisinya tidak terlalu besar, hanya berharap sekeluarga bahagia, anak-anak dapat tumbuh besar dengan tenang dan damai, tidak hidup dengan banyak lika-liku.

“Anak baik. Nenek Buyut tahu kamu memiliki ambisi dan pemikiran yang baik. Namun, cara mengagungkan keluarga Sheng juga bermacam-macam, kamu tidak perlu melibatkan diri untuk melakukan latihan militer, bukan? Kita ganti cara juga sama saja.”

“Tidaklah! Aku sudah berbicara dengan kakek buyut. Posisinya nanti akan diberikan padaku!”

“Anak bodoh. Menjadi komandan tidaklah mudah! Daddymu menjadi komandan tentara saja tidak hanya harus memiliki bakat sendiri, tetapi juga harus berkali-kali bekerja lebih keras daripada orang biasa. Jika kamu ingin menjadi komandan, maka kamu tentu akan mengalami banyak sekali penderitaan. Masih ingatkah kamu tentang kakek buyutmu yang membuang Daddymu yang baru menginjak usia 5 tahun ke dalam gunung untuk bertahan hidup di alam liar, dan hampir saja termakan oleh serigala? Apakah kamu juga ingin merasakan latihan yang begitu mengerikan itu?”

“Apa yang perlu ditakutkan!” Robin menepuk-nepuk dadanya, dengan penuh percaya diri, ”Daddy payah tidak berarti aku juga payah. Itu hanya serigala saja. Jika dia ingin makan aku, maka aku yang akan langsung makan dia! Lihat siapa yang akan makan siapa. Jika tidak melakukannya, siapa yang akan tahu siapa yang akan tertawa di akhir, bukan?”

“Robin Sheng―― “ Begitu mendengar perkataan Robin Sheng, Maverick Sheng ingin langsung turun dari ranjang dan menjitaknya. Namun, tindakannya pun terhenti oleh pelototan keras Valentine Shu. Maverick Sheng pun kembali duduk dengan tenang.

Berani mengatakan dia payah?!

Valentine Shu merasa sedikit malu. Jika serigala ingin memakan dia, maka dia akan langsung memakan serigala… Apakah Robin-nya agak terlalu berani?

Apakah ini bocah yang baru menginjak usia lima tahun?

Anak-anak keluarga biasa seharusnya masih menghisap jari-jari mereka pada usia seperti ini. Namun, Robin mengikuti Maverick Sheng dan kakek buyutnya, sama-sama kasar dan tidak harmonis.

Nyonya Besar Sheng mengeleng-gelengkan kepala. Mau dinasihati pun juga tidak bisa. Mengingat bahwa dia pada awalnya juga pernah mencoba untuk mengancam cucunya, tetapi cucunya masih saja tidak menyetujuinya, seakan-akan Nyonya Besar Sheng yang sedang membohongi mereka. Melihat cicitnya juga tidak mau mendengarkan perkataannya…

Mungkinkah anak cucu Keluarga Sheng memang ditakdirkan seperti ini?

Nyonya Besar Sheng dalam hati berpikir, tunggu sampai Robin benar-benar merasakan penderitaan, barulah dia akan menangis sambil berlari pulang. Tetapi bagaimana Nyonya besar Sheng tidak tahu bahwa Robin ini merupakan versi kecil cucunya, apapun mirip. Teringat pada sebelumnya saat dia merasakan penderitaan, dia juga tidak kembali pulang ke pangkuannya dengan menangis. Nyonya Besar Sheng masih dapat berharap bahwa Robin akan menyerah setelah merasakan penderitaan?

Kemungkinan ini sangatlah kecil. Jangankan melihat Robin sekarang adalah tuan yang terbekati, Nyonya Besar selalu merasa, sekali dia keluar, akan sangat sulit untuk diberitahui.

“Sekarang kita harus berjuang melawan waktu. Jika masih tidak menemukan Ruby…” Albert Yuchi belum selesai bicara, “Ipar Maverick Sheng, kalian istirahatlah. Anak perempuan kalian juga adalah anak perempuan kami, urusan mencari Ruby serahkanlah pada kami. Kakek, nenek, aku pamit dulu yah.”

“Aku tahu. Albert, maaf sudah merepotkanmu. Tunggu sampai masalah ini selesai, nenek akan menyuruh Bibi Fan memasakkan makanan enak untuk kalian. Pergilah. semoga kalian bisa menemukan Ruby kembali…”

Masalah sudah sampai ke tahap ini, semua orang sudah merasa putus asa.

Valentine Shu dengan lemas tidak bertenaga terduduk di sofa.

Sebenarnya mereka semua memikirkan sesuatu, di sebuah Kota Nan yang begitu besar ini, Albert Yuchi saja bisa menemukan Robin. Jika Ruby benar-benar muncul di tempat umum, bagaimana mungkin sudah sekian lama tidak juga ditemukan, bukan?

Diculik oleh para pedagang-pedagang, mengalami kecelakaan, terbunuh, ketiga kemungkinan ini semakin kuat.

Mereka tentu saja berharap Ruby berada di luar ketiga situasi ini. Namun, jika memang mereka harus memilih salah satu dari ketiga keadaan ini, tentu saja mereka akan memilih yang pertama.

Walaupun Ruby bisa menahan banyak sekali penderitaan, tetapi mereka masih berharap untuk menemukannya. Tetapi jika itu adalah dua keadaan yang terakhir, bahkan jika sudah ditemukan pun…

Tidak ada orang yang berani melanjutkan pemikirannya. Mereka hanya bisa berharap pada pemikiran bahwa mereka pasti bisa menemukannya.

Kepulangan Robin membuat mereka semakin berpikir akan ketidakberhasilan kepulangan Ruby. Suasana hati setiap orang tidaklah baik, terutama Valentine Shu. Awalnya dia sudah bisa mengontrol emosinya dengan baik, tapi sekarang dia kembali menitikkan air mata lagi.

Rubynya… takut tidak bisa ditemukan lagi.

Robin awalnya ingin mengatakan sesuatu, tapi begitu melihat Valentine Shu menangis, dia pun terpaksa menutup mulutnya, diam-diam berjalan pergi, menoel-noel Valentine Shu. “Wanita… tolong jangan sedih lagi. Jangan menangis lagi, yah. Aku pun tidak tahu harus bagaimana menghiburmu. Ini semua salahku, tidak bisa menemukan Ruby Shu kembali…”

“Robin, bicara apa kamu…” Valentine Shu menahan air matanya, mengangkat kepalanya melihat Robin dan berkata, “Aku tidak menyalahkanmu, dan tidak seorang pun dari Keluarga Sheng yang menyalahkanmu. Kamu hanyalah seorang anak kecil, masalah Ruby itu karena kesalahanku sendiri. Salahku yang mengira bahwa pandangan dan caraku itu benar, memperlakukan Ruby dengan terlalu keras…”

Valentine Shu sambil berbicara, sambil menundukkan kepala menahan air matanya, dengan sedih memegangi dahinya sendiri.

Tuan Besar Sheng adalah orang yang dapat menghukum siapapun yang bersalah. Kali ini benar-benar merupakan kesalahan Robin, tapi jika mereka ingin menyalahkannya, maka hanya Valentine Shu yang dapat mengatakannya. Dia tentu tidak dapat melakukannya. Bagaimanapun juga, Robin hanyalah seorang anak kecil. Bahkan orang dewasa dapat melakukan kesalahan, terlebih lagi anak kecil, bukan?

Tuan Besar Sheng kelihatannya ketat terhadap anak cucunya, namun di lubuh hatinya yang terdalam tetap menyayangi mereka.

Melihat Robin yang mengakui kesalahannya, sang Tuan Besar yang sering dikatai berhati besi oleh Nyonya Besar pun tidak bisa menyalahkannya terus.

Robin berjalan ke sisi Maverick Sheng. “Daddy, Daddy pukul saja aku supaya wanita itu dapat meredakan amarahnya, yah! Di sini hanya kamu yang dapat melakukannya. kakek buyut dan nenek buyut tidak tega memukulku, jadi Daddy saja yang pukul… Kali ini aku tidak akan menangis! Juga tidak akan menghindar! Siapa yang akan menghalangi cucu orang lain, kan!”

Nenek Buyut Sheng tidak tahu harus berbuat apa dalam situasi yang canggung ini. Ya ya, kamu memang bukan cucu, tapi kamu adalah Cicitku.

Ini merupakan pertama kalinya Robin meminta dipukul, dimana membuat Maverick sheng sedikit terpana. Maverick Sheng belum menemukan alasan mengapa, Valentine Shu pun berteriak, “Maverik Sheng, kamu berani!”

“Tentu tidak!” Maverick Sheng segera menjawab.

Valentine Shu berjalan ke sana dan berlutut di depan Robin, mengulurkan tangan dan mengelus-elus wajahnya, memberinya senyum yang menenangkan. “Jangan berpikir macam-macam lagi. Bersyukur kamu tidak kenapa-napa. Aku tidak apa-apa――Robin… Wajahmu mengapa begitu panas?”

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu