Get Back To You - Bab 282 Bagaimana Mungkin Aku Tidak Menginginkan Dirinya

Satu hari lagi-lagi berlalu.

Saat melihat Valentine Shu sudah terbangun, semua orang pun membiarkan mereka berdua di dunia mereka sendiri dan tidak mengganggu mereka.

Ditambah lagi dengan kondisi Valentine Shu yang belum membaik, semua orang juga tidak ingin berdosa karena mereka sendiri bukan, jika Maverick Sheng bersedia menerimanya, mereka hanya perlu memperhatikannya, bukan?

Sebagaian besar orang pun dapat memikirkan seberapa menyakitkan kesalahan Maverick Sheng kali ini.

Jika dibandingkan dengan sebelumnya, semua orang merasa bahwa Valentine Shu tidak memiliki kedudukan di mata Tuan Muda Sheng, kali ini, siapun dapat melihat bahwa Tuan Muda Sheng sudah menjadikan Valentine Shu sebagai orang yang ia sayangi.

Jadi, orang akan terus berubah, keadaan hari ini tidak akan selalu sama dengan hari esok.

Jika dibicarakan dari sisi ini, jika istri komandan ini semakin tersakiti, bukankah hal itu hanya akan melukai hati komandan yang sudah melunak?

Dosa seperti ini benar-benar hanya akan menyiksa dirinya sendiri!

Para pembantu selalu berkata demikian setiap kali mengantarkan makanan untuk mereka.

Pelayan itu mendeskripsikan jelas gambaran yang ia lihat saat melangkah masuk: Kedua tatapan Nyonya Muda terlihat terecengang, Tuan Muda terlihat sakit hati saat diam menatapnya di sisinya, dia benar-benar merasa sangat sakit hati melihatnya.

Sebenarnya, Valentine Shu memang melewati hari-harinya di tengah keheningan selama beberapa hari ini.

Namun ia sesekali akan mengucapkan beberapa patah kata kepada Maverick Sheng, lalu Maverick Sheng akan menyuruh orang untuk pergi mengambilkannya di rumahnya —— foto dirinya dengan Ruby yang diambil selama beberapa tahun ini, serta rekaman yang ia ambil saat ia pentas di Taman Kanak-Kanak sebelumnya.

Walaupun ia tahu ia akan merasa semakin sakit hati saat melihatnya, namun bagaimana mungkin ia dapat menahan diri untuk menolak permintaannya?

Benda-benda itu diantarkan dengan cepat ke ruang pasien, Valentine Shu bersandar pada bantal dan meletakkan album fotonya pada kakinya, lalu membukanya sehalaman demi sehalaman.

Maverick Sheng hanya duduk di sisinya dan melihat dirinya yang selalu terdiam sangat lama setiap membalikkan lembarannya, mulai dari lembaran pertama dimana Ruby baru saja dilahirkan, hingga satu minggu, satu bulan, seratus hari, dan perlahan terus bertambah.

Dia tidak pernah tahu ada album seperti ini sebelumnya!

Setiap lembaran foto itu selalu dilengkapi catatan kecil yang ditulis oleh Valentine Shu, setiap foto yang ia ambil seakan-akan mempunyai artinya tersendiri, dengan demikian, album ini serupa seperti sebuah album yang merekam setiap kesenangan yang dialami Ruby semasa pertumbuhannya, dapat dilihat bahwa Valentine Shu membuatnya dengan sepenuh hatinya, bahkan menggunakan ekspresi yang bahagia.

Maverick Sheng yang duduk di sisinya melihat banyak sekali “Ruby”, Valentine Shu selalu meninggalkan senyuman yang sangat manis untuk setiap lembarnya, wajah kecil serta lengan dan kaki yang gemuk, semuanya itu menujukkan kepolosan dan kegemasan putri kecilnya itu.

Dia dan Valentine Shu meliaht albumnya secara keseluruhan, seakan-akan melihat sendiri proses perkembangan Ruby dari bayi hingga menjadi seorang gadis kecil.

Hatinya kini dipenuhi oleh perasaan yang terus berselisih, salah satu sisinya merasa senang, merasa sangat senang melihat semua foto ini, senyuman Ruby, senyuman Valentine Shu......

Namun di sisi lainnya juga merasa sangat sedih. Karena ia hanya dapat memiliki kebahagiaan ini untuk waktu yang sangat singkat, dia bahkan masih belum sempat menyayangi putri kecilnya itu, namun dia sudah terlebih dahulu menghilang dari kehidupan mereka.

Dia dan Keluarga Shen hanya berhubungan dengan Ruby untuk jangka waktu yang sangat singkat, namun mereka sudah merasa sangat sulit dipisahkan dan sangat bersedih, terlebih lagi Valentine Shu.

Valentine Shu sudah tidak menangis tersedu-sedu hingga tidak dapat mengendalikannya seperti kemarin malam, dia melihat albumnya dengan tenang, namun matanya terlihat berkaca-kaca, pada saat ia tidak bisa menahannya, dia pun akan menutup mulutnya, lalu menahan air matanya dan terus lanjut membalikkannya.

Dia akan perlahan mengelus Ruby yang berada di setiap lembaran foto, seakan-akan itu adalah tubuh Ruby, lalu merasa sedih dan senang pada saat yang bersamaan.

Jika dikatakan dia akan bersedih jika kehilangan bayi dalam perutnya, karena dia merasa kasihan terhadap bayi yang kurang bernasib dengan dirinya, namun kesedihannya itu tidak akan sedalam ini.

Namun pada saat ini ia juga kehilangan Ruby, jadi walaupun bayi yang belum ia lahirkan itu memiliki porsi yang lebih sedikit, dia juga tetap akan bersedih, namun kesedihan itu tidak akan sesakit kesedihan yang Ruby tinggalkan untuknya.

Pikirannya kini dipenuhi oleh Ruby, dia sudah tidak mempunyai ruang kosong yang cukup untuk pergi memikirkan bayi yang tidak bernasib dengannya itu.

Maverick Sheng memperhatikan setiap lembar foto Ruby tahun ini, penampilanya tidak jauh berbeda dengannya saat ini, perbedaannya dengan foto yang lainnya adalah bukan karena senyumanya yang polos, melainkan ia selalu mengerutkan bibirnya ke arah kamera di setiap lembaran fotonya, mengapa ia terlihat selalu emosi.

“Ada apa dengan foto ini? Apakah ia merasa tidak senang?” Sepertinya ia belum sempat menuliskan catatan kecil di sisinya, ia hanya mencetak fotonya lalu menyelipkannya di dalam.

Valentine Shu berusaha untuk menenangkan suaranya saat mendengar pertanyaannya, namun jika diperhitungkan, ini adalah kedua kalinya ia membuka mulut untuk berbicara dengannya —— Pertama kali adalah untuk menyuruhnya pergi mengambil albumnya.

“Dia sedang emosi, dia berkata aku tidak membiarkannya mencari ayahnya, aku merasa ekspresinya ini cukup lucu, sehingga aku pun memfotonya sebagai kenang-kenangan—— foto ini sudah diambil beberapa bulan yang lalu.”

Ruby...... Betapa baiknya jika ia bisa kembali, dia akan menjadi putri kecil yang dimanjakan oleh Keluarga Sheng, semua orang akan menyayanginya, mengisi semua hal yang belum ia dapatkan selama ini.

Seberapa inginkah dirinya ini mendengar Ruby memanggilnya sebagai daddy? Dia terus memikirkannya sejak ia pertama kali bertemu dengannya. Namun sayang sekali keinginannya ini tidak akan pernah terkabul lagi.

Setelah melihat semua isi album tersebut, Valentine Shu masih saja belum puas sampai disini, ia pun mulai melihat pentasnya pada hari itu.

Ruby yang berada dalam rekaman terlihat melompat dengan girang, suara tawanya terus mengiang di telinga, saat melihat Ruby menyanyi, melompat, serta bersenang-senang di atas panggung, Valentine Shu pun tertawa dan menangis, hatinya terasa sangat pilu, benar-benar sangat menyakitkan.

Maverick heng yang berada di sisinya itu berusaha untuk mendeskripsikan seberapa hebat Ruby pada hari itu, namun suasananya tidak membaik seperti yang ia harapkan.

Namun siapapun tidak pernah menyangka bahwa bahwa pentas ini merupakan bayangan terakhir yang Ruby tinggalkan.

Hal yang membuat Valentine Shu lebih bersedih lagi adalah rekaman suara yang penuh dengan tangisan Ruby saat pergi meninggalkan rumah.

Valentine Shu pun langsung menangis hingga hampir saja jatuh pingsan saat mendengarnya.

Maverick Sheng tidak pernah berani mendengarkan rekaman ini sejak pertama kali ia dapatkan!

Namun Ruby tidak mengatakan apapun, suara tangisannya itu terasa seperti pisau yang terus menusuk hatinya, dia sudah beberapa kali mencoba untuk mendengar suara Ruby untuk mengingatnya kembali, namun dia tidak pernah bisa menyelesaikannya, rasa sakit itu benar-benar tidak bisa dideskripsikan.

Valentine Shu menangis sambil mencoba untuk terus mendengarkannya hingga akhir, Maverick Sheng sudah tidak tahan melihatnya, ia merebut rekamannya, lalu berbicara dengan suara yang semakin memberat,”Jangan dengarkan lagi!”

Valentine Shu tidak menurutinya, ia menangis dan memintanya untuk mengembalikan rekaman itu kepadanya, namun Maverick Sheng tetap saja tidak mau tidak peduli apapun yang ia katakan, ia mengerutkan alisnya dan berkata,”Valentine Shu, jangan terus siksa dirimu! Aku saja tidak tahan terus mendengarnya, apalagi dirimu? Apakah kamu merasa bahwa kematian Ruby itu bersangkutan denganmu hingga kamu ingin terus menyiksa dirimu? Kamu boleh menyiksa diriku, namun jangan terus lukai dirimu sendiri, apakah kamu tahu aku merasa sangat sakit hati?”

“Apa merasa...... Merasa apanya?” Valentine Shu mengerutkan alisnya, lalu mencoba untuk melihat ke arah lain dan menahan tetesan air matanya, lalu berbicara setelah mengumpulkan tenaga yang cukup,”Aku yang memang mencelakai Ruby hingga meninggal, ini bukan hanya merasa, melainkan memang kebenarannya! Apakah kamu sudah mendengarnya? Sayangku menangis sesakit itu di dalam rekaman tersebut, dia mengira aku sudah tidak menginginkannya lagi...... Huh...... Bagaimana mungkin aku tidak menginginkan dirinya...... Dia bahkan lebih penting dibandingkan nyawaku...... Bagaimana mungkin aku tidak menginginkan dirinya......Ah......”

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu