Get Back To You - Bab 361 Bakung Lelabah Merah Bermekaran
“Kakak, siapakah Ruby yang terus kamu bicarakan sejak awal itu?” Johnson Jiang langsung duduk di sofa single tanpa sedikitpun rasa bersegan.
Valentine Shu tercengang.
“Apakah dia?” Dia melihat foto Valentine Shu dan Ruby di dinding,”Gadis kecil yang hanya sedikit lebih tidak lucu dibandingkan diriku, benar-benar sangat berpotensi! Aku tidak melihatnya kemarin malam? Kemana dia? Ah, halo, Kakak?”
Valentine Shu langsung pergi meninggalkan “pemukiman kumuh” itu tanpa memalingkan kepalanya.
......
Perawatan Nyonya Besar Sheng dilanjutkan di rumah karena dia sudah tidak memperlihatkan gejala lainnya lagi, lagipula keadaan di rumah itu jauh lebih baik dibandingkan di rumah sakit.
Karena kedua masalah kecil ini, Valentine Shu pun tiba di rumah lebih larut dibandingkan biasanya.
“Jadi, biarkan saja Pak Liu yang mengantar kalian pulang, menunggu bus pasti akan memakan waktu yang lebih lama.”
“Robin berkata bahwa dia ingin mencoba pengalaman yang berbeda.” Valentine Shu menjawab tanpa mengungkit permasalahan wartawan dan Johnson Jiang.
“Valentine Shu, jika kamu merasa sesak, bagaimana kalau keluar dan berjalan santai sejenak?” Nyonya Besar Sheng juga sudah mendengar mengenai permasalahan warisan kemarin malam, ia mengkhawatirkan dirinya merasa terbeban oleh karena hal ini.
“Tidak, Nenek, tidak sesak. Maverick Sheng bertindak demi negara, aku setidaknya harus membantunya menjaga keluarga kecil ini, supaya ia dapat sepenuhnya berkonsentrasi.”
“Kamu ini sudah semakin pintar berbicara, apakah kamu dipengaruhi Robin karena sudah bersamanya cukup lama?” Titan Qiu tersenyum,”Valentine Shu, sebenarnya nenekmu ini mempunyai alasannya sendiri dalam mewariskan semua hartanya kepadamu, dia mungkin akan merasa sedikit lebih nyaman dengan pilihan ini, jangan berpikir terlalu berlebihan, anggap saja sebagai sedikit kompensasi yang ia berikan kepada kalian berdua yang merupakan ibu dan anak ini, terima saja. Aku kira, Eveny juga berharap dapat memberikan kehidupan yang lebih baik untuk kalian kedepannya, lalu membayar atas semua kesalahan yang sudah pernah ia lakukan sebelumnya.”
“Aku mengerti, Nenek, aku sebenarnya bukanlah korban langsung dari permasalahan ini, tetapi ibuku. Jadi, aku tidak akan menghabiskan uang ini pada diriku sendiri, aku akan menggunakan uang ini untuk mengobati penyakit ibu. Mengenai identitas dirinya, aku kira aku tidak akan menyampaikannya kepadanya terlebih dahulu untuk sementara waktu itu, aku hanya khawatir efek terpukulnya akan terlalu besar. Ibuku sangat mencintai ayahku, kenyataannya bahwa mereka adalah saudara pasti akan membuatnya bersedih, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan ketika saatnya tiba.
“Jangan dipikirkan lagi, ini bukanlah sebuah permasalahan yang seharusnya seorang anak sepertimu ini khawatirkan.”
“Nenek...... Ada satu hal yang terus kuperhatikan...... Aku adalah anak yang lahir ditengah hubungan yang tidak pantas antara ayah dan ibuku, apakah keberadaanku ini akan mempermalukan kedua keluarga? Keluarga Sheng..... Apakah aku akan melibatkan reputasi Keluarga Sheng......”
“Anak bodoh......” Titan Qiu mengelus kepala Valentine Shu,”Melibatkan apa yang sedang kamu bicarakan, seberapa berhargakah reputasi Keluarga Sheng? Ini juga merupakan salah kami yang sudah tidak mempertimbangkannya secara matang, hingga tidak menceritakan hal ini kepadamu. Valentine Shu, kakek bermaksud untuk berharap supaya kamu tidak terikat oleh karena identitas-identitas ini lagi, hidup bahagia dengan Maverick Sheng, jangan sampai diganggu oleh faktor dari luar. Tidak ada satupun dari kami yang keberatan, lihat, bukankah kamu baik-baik saja? Kamu cerdas, Robin dan Ruby juga sangat normal, Robin bahkan sangat cerdas, benar bukan?”
“Nenek......”
“Tidak apa-apa, Anakku, kamu tidak perlu terlalu mengkhawatirkan beberapa hal lagi, mengerti? Kakek dan nenek, serta Maverick Sheng, tidak akan mungkin tidak menginginkan dirimu lagi hanya karena hal-hal ini, tenang saja. Terlebih lagi, Robin kini juga hanya mengakui dirimu sebagai mommy, jika kita bersikap egois dan mengusirmu keluar, sepertinya Robin si rubah kecil itu juga akan ikut menghilang, bukan?” Titan Qui berbicara sambil tersenyum mengisenginya, hingga akhirnya langsung tertawa.
Ucapan yang Nyonya Besar tuturkan itu sebenarnya adalah yang sesungguhnya, ketergantungan dan rasa suka Robin terhadap Valentine Shu terlihat semakin jelas, jika mereka benar-benar mengusir Valentine Shu keluar, sama halnya seperti yang Robin katakan sebelumnya, dia pasti akan ikut pergi bersama dengan Valentine Shu!
Terlebih lagi, mereka benar-benar tidak merasa keberatan.
Hubungan tidak pantas tersebut terjadi antara Debbie Ren dan Ethan Shu, kesalahan apakah yang dimiliki oleh Valentine Shu sebagai seorang anak? Jika mereka melepaskan Valentine Shu hanya karena hal ini, maka Keluarga Sheng benar-benar sesungguhnya memalukan.
Terlebih lagi, Debbi Ren dan Ethan Shu juga tidak bersalah dalam hal ini, ini adalah takdir mereka yang membuat mereka menjadi tidak beruntung saja.
Namun hal yang tidak diketahui oleh Valentine Shu dan Keluarga Sheng adalah, semua perusahaan media cetak sedang mencetak gila-gilaan dan menunggu untuk menggemparkan seluruh kota keesokan harinya.
......
Namun, pada saat media cetak belum menggemparkan seluruh kota, keadaan di halaman rumah Keluarga Sheng sudah terlebih dahulu bergejolak keesokan harinya.
Pada saat Bibi Fan sedang mempersiapkan sarapan di pagi hari, Nyonya Muda yang sedang senang belakangan ini tidak berebut turun ke dapur dengannya karena menemani Tuan Muda Kecil tidur.
Dia sedang memasak bubur, namun mendengar suara bel pintu halaman berdering.
Bibi Fan mengelap air pada tangannya, sambil bergumam kepada dirinya sendiri,”Siapa yang datang sepagi ini?”
Bibi Fan tidak melihat alat komunikasi dengan gambar dan langsung membuka pintu halaman, pada saat ia melihat wajah yang ia kenali itu, bahkan setelah tercengang selama satu detik penuh, ia pun tiba-tiba berteriak,”Ruby?!!!!”
Ruby merasa sedikit terkejut, hingga menyinggkir dan bergumam,”..... Valentine.”
Pak Liu bahkan masih khawatir bahwa gadis ini salah saat melihat halaman rumah semewah ini.
Saat ia melihat pihak lawan bicaranya terkejut dan senang pada saat yang bersamaan, ia pun menenangkan suasana hatinya.
Pak Liu berkata,”Halo, apakah kamu adlah wali Ruby?”
Mata Bibi Fan terlihat memerah, ia bersujud dan memeluk Ruby, lalu berbicara dengan tertegun,”Betul, betul, silahkan masuk dahulu, aku akan pergi memanggil Nyonya Besar dan Nyonya Muda sejenak”
Pak Liu ikut melangkah masuk, Bibi Fan juga tidak memperhatikan peraturan dan langsung berteriak di ruang tengah,”Nyonya Besar, Nyonya Muda, cepat kemari, Ruby sudah kembali1”
Valentine Shu yang baru saja terbangun dan sedang menatap wajah tidur Robin itu langsung tercengang mendengar suara teriakannya, ia bahkan mengira dirinya sedang berhalusinasi.
“Valentine.....”Suara yang terdengar menyenangkan telinga itu menghampirinya.
Valentine Shu terkejut hingga melompat dan langsung berlari keluar pintu, ia kmeuidan melihat sebuah bayangan tubuh yang kecil di atas tangga.
“Ruby!!” Valentine Shu berteriak dengan suara bergemetar, serta wajah yang sudah dipenuhi oleh tetesan air mata.
“Huhuhuhuhu..... Ibu......” Ruby tiba-tiba berteriak dan menangis tersedu-sedu,”Ibu...... Apakah kamu...... Sudah tidak menginginkan Ruby lagi...... Kenapa...... Tidak datang mencari Ruby...... Huhuhu......”
Hati Valentine Shu terasa sakit, sangat amat sakit.
Dia langsung memeluk Ruby dengan erat,”Ruby...... Ruby-ku......”
Tubuh kecil yang lembut itu terasa nyata dalam tangannya, semua ini adalah sebuah kenyataan, ia masih hidup dan hangat.
Rubynya..... Putri sayangnya..... Tidak mati......
Valentine Shu menangis,”Ruby...... Ruby sayang milik ibu...... Ibu, bagaimana mungkin ibu tidak menginginkan dirimu...... Ibu...... Ibu sangat merindukanmu...... Ibu paling mencintaimu......”
“Huhuhuhu...... Valentine jahat...... Ruby sangat takut......”
“Maaf..... Ruby..... Maaf......”
Kedua ibu dan anak itu menangis bersama-sama, menangis dengan sangat tersedu-sedu, semua orang yang berada di sekeliling bahkan ikut menteskan air mata melihatnya.
Nyonya Besar Sheng yang sedang berada dalam keadaan kurang sehat itu perlahan menghampiri sambil menangis,”Ruby.......”
Robin terbangun mendengar suara tangisannya, saat melihat keadaan ini, dia pun akhirnya tidak dapat menahan diri untuk berlari turun, lalu datang memeluk Valentine Shu dan Ruby.
Karena masih merupakan seorang anak kecil, ia pun ikut menangis heboh,”Ruby...... Semua ini adalah salah kakak...... Huhuhu.......”
Setelah perasaan semua orang akhirnya menenang, waktu satu jam sudah terlebih dahulu berlalu.
Perasaan mendapatkan kembali yang hilang itu benar-benar terjadi terlalu tiba-tiba, seluruh Keluarga Sheng masih saja berada dalam situasi kebingungan.
Pak Liu terlihat lebih tenang, ia kemudian menceritakan hal-hal yang terjadi selama beberapa hari ini secara mendetil.
Ditambah lagi dengan beberapa hal yang diceritakan oleh Ruby, semua orang baru tahu, walaupun Nyonya Besar Shu, namun dia tidak sepenuhnya menjaganya, tetapi langsung menyuruh orang-orang yang berpakaian hitam itu untuk menjaganya, seorang putri yang berada diantara orang-orang berpakaian hitam itu selalu saja menggertak Ruby.
Hari dimana mereka melarikan diri itu adalah ketika kedua orang terjatuh ke dalam air bersamaan, karena mengenakan pakaian yang sama persis, ditambah lagi dengan mayat yang sudah basah hingga penampilan wajah sudah tidak terlihat lagi, Valentine Shu pun salah mengenalinya.
Walaupun Ruby diselamatkan, namun sekuale yang kemudian terjadi membuatnya tidak dapat berbicara serta mengalami kebingungan terhadap memorinya untuk sementara waktu, ditambah lagi dengan selembar kartu pelajarnya itu, maka dia terus menundanya sampai saat ini.
Valentine Shu ingin bersujud, namun Pak Liu langsung menuntunnya.
“Paman, terima kasih...... Benar-benar terima kasih...... Jika bukan karena dirimu...... Ruby.......” Valentine Shu sudah tidak bisa melanjutkan perkataanya lagi, perasaan kehilangan yang ia alami itu terasa seperti baru saja terjadi kemarin malam, rasa sakit itu benar-benar melukai hatinya.
“Tidak apa-apa, tidak apa-apa, ini memang takdir keberuntungan gadis kecil ini, kamu harus lebih memperhatikan anakmu lagi kedepannya.”
“Pasti, pasti.”
Pak Liu kemudian menolak tegas hadiah terima kasih dari Keluarga Sheng, ia memeluk Ruby sejenak, lalu melangkah pergi.
Setelah melalui banyak sekali hal, Ruby yang sebelumnya ceria itu masih mengalami trauma dalam hati, sehingga ia terus meringkuk dalam pelukan Valentine Shu.
Permasalahan besar seperti ini tentu saja harus dibicarakan dengan Maverick Sheng, lagipula, rasa sakit yang dialami oleh semua orang saat kehilangan Ruby itu sama.
Pada saat melakukan panggilan video dan melihat wajah kecil Ruby, Maverick Sheng yang tidak pernah merasa takut saat bertarung di tengah lautan senjata dan api itu bahkan tercengang sejenak.
“....... Ruby?” Suara Maverick Shen teredengar sedikit bergemetar.
“Paman jahat.......” Ruby mengerutkan bibir kecilnya, namun air matanya terlihat mengalir deras.
“Valentine Shu, apa yang sebenernya terjadi?! Ruby, dia...... Ruby masih hidu!” Suara Maverick Sheng terdengar sedikit menguat.
Valentine Shu yang sudah menenangkan suasana hatinya untuk cukup lama itu tersenyum dan berkata,”Betul, putri kita, Ruby, sudah kembali, dia tidak pergi meninggalkan kita.......”
“Ruby.......” Maverick Sheng sedikit kehabisan kata-katanya untuk sejenak, dia tidak tahu bagaimana mengekspresikan rasa senangnya ini, dia ingin sekali langsung kembali saat ini juga untuk memeluk istrinya dan anaknya.
Valentine Shu menggeser sudut pengambilan rekamannya, hingga akhrinya mencakup semua orang, sambil berbincang, satu jam lagi-lagi berlalu.
Pada akhirnya, Valentine Shu berbisik di samping telinga Ruby sejenak, lalu melihat tatapan Ruby berubah menjadi penuh rasa senang.
Ruby berbicara dengan nada yang manis,”Daddy....... Ruby akan menunggumu pulang.”
Mata Maverick Sheng langsung memerah dalam sekejap.
Ruby...... Baru saja memanggilnya daddy!
Dia sudah menunggunya sangat lama, hingga akhirnya dapat saling mengakuinya dengan putri kecilnya!
“Ruby, baik, Daddy pasti akan segera pulang!”
Keluarga Sheng hari ini dipenuhi oleh perasaan emosional.
Kembalinya Ruby itu seharusnya menjadi sebuah perayaan yang besar.
Namun karena Maverick Sheng tidak berada di rumah, hal yang lebih penting adalah, Valentine Shu tidak ingin memberikan kabar mengenai Ruby yang “kembali setelah menghilang” ini kepada Keluarga Shu.
Walaupun Keluarga Shu kini juga sedang ribut, namun Valentine Shu memtuskan untuk tidak tidak akan membiarkan Ruby keluar dan menghadap publik karena trauma yang sebelumnya masih tersisa.
Semua ini harus kembali direncanakan setelah Maverick Sheng pulang nanti.
Jadi, akhirnya, Keluarga Sheng mempersiapkan meja penuh makanan enak dan merayakan dirinya yang kembali dengan senang.
Namun, karena sebelumnya sudah menerima bantuan banyak orang, Valentine Shu tetap saja menelepon dan memberi tahu orang-orang tersebut, meneybarkan kabar bahagia mengenai kembalinya dirinya ini, juga memohon mereka untuk menjaga rahasia ini, semua orang tentu saja mengiyakannya dengan senang hati.
Jadi, tidak ada orang yang tergesa-gesa datang ke rumah Keluarga Sheng untuk menjenguk Ruby.
......
Pada malam harinya, Valentine Shu akhirnya sepenuhnya merasa tenang.
Dia menemani kedua kesayangannya bermain selama seharian penuh, hingga akhirnya kini baru mempunyai waktu untuk mengecek ponselnya.
Valentine Shu membuka ponselnya, lalu melihat sebuah nomor asing bersikeras terus meneleponnya berpuluh-puluh kali.
Saat melihat pesan singkatnya lagi, sebuah pesan mengejutkan yang berisi “Kakak, aku akan segera mati” terkirim hingga seratus kali, dimana satu pesan selalu dikirimkan setiap beberapa menit berlalu.
Dirinya awalnya masih merasa penasaran siapa yang tergesa-gesa mencarinya, saat ia melihat pesan singkatnya, dia pun baru menyadarinya.
Johnson Jiang!
Betul, dia hampir saja melupakan keberadaan orang ini.
Arti dari mati......
Tidak, berdasarkan frekuensi telepon dan pesanannya, tidak peduli bagaimanapun, apakah dia masih belum mati sampai saat ini?
Pesan yang terakhir baru saja dikirimkan beberapa menit yang lalu, hal ini membuktikan bahwa ia masih hidup, ini hanyalah sebuah pesan singkat yang membosankan.
Ketika ia meneleponnya, sisi lain panggilan terdengar suara sekarat di sisi lain panggilan,”Kakak...... Apakah kamu sudah ingin datang membersihkan mayatku.......”
“Johnson Jiang, apakah kamu mengira kamu bisa membohongiku? Katakan, bagaimana kamu bisa mengetahui nomorku? Aku tidak pernah ingat bahwa aku pernah memberikannya kepadamu.”
“Tertulis di dinding rumah......” Dia terus menjawabnya dengan nada sekarat.
Dinding rumah?
Dia mengingatnya, demi mencengah hal yang tidak diinginkan, dia memang pernah menuliskan nomornya di sisi dinding, awalnya ia persiapkan untuk Ruby, siapa yang menyangka Johnson Jiang ternyata juga akan melihatnya.
Dia benar-benar sangat menyesalinya!
Dia tidak seharusnya menuliskannya dan biarkan Johnson Jiang mati saja, untuk apa orang yang bawel dan menjengkelkan seperti ini hidup di dunia ini!
“Cepat katakan ada apa, jika tidak ada apa-apa, aku akan memutuskannya terlebih dahulu.”
“Kakak....... Aku sepertinya melihat Dewa Kematian datang untuk menjemput nyawaku dengan sabitnya...... Sampai jumpa, Kakak...... Tidak kusangka aku harus mengucapkan selamat tinggal saat aku bertemu denganmu untuk pertama kalinya....... Sepertinya seluruh tubuhku dibungkus oleh rasa sedih yang kental.......”
“.......”
Halo.......
Dia semakin kelewatan saat berbicara!
Jika dibandingkan dengan menelepon dengan Valentine Shu, dia lebih tepat disebut sedang bergumam pada ponselnya, seperti tidak memahami apa yang sedang Valentine Shu bicarakan.
“Tutup mata...... Aku dapat melihat bunga bakung lelabah merah bermekaran ...... Dewa Kematian sudah mengatakan bahwa aku dapat kembali hidup setelah melewati pintu kematian.......”
“.......” Valentine Shu mengelus dahinya dengan sangat tersakiti,”Johnson Jian, apakah guru pernah mengajarkanmu bahwa berbohong itu juga memerlukan sedikit keahlian? Kamu ini hanya sembarangan mencampurkan budaya timur dan barat......”
Jika dia membicarakan kedua dewa yang bertanggung jawab untuk memberikan penghargaan kepada mereka yang baik dan menghukum mereka yang jahat, ia mungkin masih akan sedikit mempercayainya.
“Aroma segar...... Tetap saja terlihat sangat menakjubkan...... Setelah aku berjalan ke arah bawah dari aliran darah ini...... Aku tidak akan merasakan kesakitan lagi...... Sepertinya aku benar-benar akan mati......”
“......”Hei, apakah kamu sebenarnya sedang mendengarnya berbicara?
Novel Terkait
Wahai Hati
JavAliusThat Night
Star AngelSang Pendosa
DoniBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesLove and Trouble
Mimi XuLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaMarriage Journey
Hyon SongGet Back To You×
- Bab 1 Mau?
- Bab 2 Kita Akan Tunangan Tiga Hari Lagi
- Bab 3 Gadis Kecil Yang Membuatnya Sakit Hati
- Bab 4 Paman, Apa Yang Ingin Kamu Lakukan Terhadap Diriku......
- Bab 5 Anak Kembar
- Bab 6 Siapa Yang Memperbolehkanmu Berpura-pura Di Depanku
- Bab 7 Apakah Kamu Merasa Semua Ini Ada Artinya?
- Bab 8 Ditampar
- Bab 9 Aku Kira Tidak Akan Sakit
- Bab 10 Kalian Sangat Mirip
- Bab 11 Anak Putra Yang Dilahirkan Manusia Murahan
- Bab 12 Robin Terjatuh Ke Dalam Air
- Bab 13 Apakah Kamu Ini Idiot?!
- Bab 14 Tidak Bisa Memeluknya
- Bab 15 Mengapa Kamu Sekejam Itu?!
- Bab 16 Ia Tidak Boleh Kehilangan Ruby Lagi
- Bab 17 Kembalikan Robin Kepadaku
- Bab 18 Ruby Mengalami Kecelakaan?
- Bab 19 Ibu, Jangan Mati
- Bab 20 Tamu Yang Datang Dengan Maksud Jahat
- Bab 21 Mayor Jenderal Yang Pemberani
- Bab 22 Mengapa Badanmu Sepanas Ini?
- Bab 23 Orang Jahat! Lepaskan Valentine!
- Bab 24 Dia Adalah Ibuku
- Bab 25 Sampaikan Yang Sebenarnya!
- Bab 26 Selalu Ada Cara Untuk Mencari Kesalahannya
- Bab 27 Jangan Tangkap Ibuku
- Bab 28 Apakah Benar-Benar Merupakan Putrinya?!
- Bab 29 Sangat Bersedia!
- Bab 30 Jika Ia Menjadi Ayah Ruby
- Bab 31 Mencari Kekasih
- Bab 32 Apakah Ada Lelaki Yang Menginginkanmu?
- Bab 33 Seorang Lelaki Yang Baik
- Bab 34 Membujuk
- Bab 35 Pertemuan
- Bab 36 Mayor Jenderal Sheng Datang Mengantar Makanan
- Bab 37 Perdebatan
- Bab 38 Kemampuan Bertengkar Yang Hebat
- Bab 39 Pesan Menyuruhnya Pergi
- Bab 40 Senang Melihatnya Marah
- Bab 41 Orang Sibuk
- Bab 42 Dia Adalah Mantan Suamimu?
- Bab 43 Yang Seharusnya Datang
- Bab 44 Pasti Menginginkan Penjelasan
- Bab 45 Dada Besar ,Tidak Berotak
- Bab 46 Nona Besar Keluarga Kaya
- Bab 47 Orang Penting Sudah Datang
- Bab 48 Mengukur Suhu Tubuh Yang Kelewatan
- Bab 49 Berbelas Kasih
- Bab 50 Hidupnya Tidak Baik
- Bab 51 Ruby Diculik
- Bab 52 Kecelakaan
- Bab 53 Penjahat Yang Sial
- Bab 54 Bayangan
- Bab 55 Menakuti Semua Orang
- Bab 56 Siapa Di Balik Layar
- Bab 57 Hanya Tinggal Beberapa Hari
- Bab 58 Canggung
- Bab 59 Kakak Kecil Mengapa Tidak Menyukaiku
- Bab 60 Paman Bangun, Kamu Menimpa Ibu
- Bab 61 Kita Sudah Cerai! Aku Bukan Istrimu!
- Bab 62 Paman Memukul Ibu
- Bab 63 Ada Perbandingan, Ada Perbedaan
- Bab 64 Oh, Suka
- Bab 65 Bisakah Mulutmu Berkata Lebih Kotor Lagi?
- Bab 66 Dia Selalu Membuat Orang Marah
- Bab 67 Kegembiraan Keluarga 4 Orang
- Bab 68 Makan Seperti Berperang
- Bab 69 Tiba-Tiba Baik Padanya
- Bab 70 Anak Haram
- Bab 71 Hukum Keluarga
- Bab 72 Balas Dendam Demi Olivia Shu
- Bab 73 Aku Membenci Kamu
- Bab 74 Jika Kakak Valentine Menikah Dengan Ayahku
- Bab 75 Biarkan Aku Menjaga Kalian
- Bab 76 Cepat Menikah Dengan keluarga Ku
- Bab 77 Aku Tidak Menyukainya, Apakah Kamu Senang?
- Bab 78 Lebih Baik Jika Kamu Mommy Ku
- Bab 79 Marverick Sheng Yang Hilang
- Bab 80 Menghalanginya Dengan Ciuman
- Bab 81 Mata Yang Hanya Tertuju Kepada Uang
- Bab 82 Mantan Istri
- Bab 83 Apakah Dia Putriku
- Bab 84 Menjadi Malaikat Yang Menenangkannya
- Bab 85 Setimpal Atau Tidak
- Bab 86 Nyonya Muda Yang Anggun Dan Terhormat
- Bab 87 Jameson Ye
- Bab 88 Jangan Ganggu Aku Jika Tidak Ada Kepentingan
- Bab 89 Bertemu
- Bab 90 Bergulung Menuruni Tangga
- Bab 91 Dialah Orang Yang Terluka
- Bab 92 Hanya Dia Yang Tidak Paham Dengan Situasinya
- Bab 93 Salah Mengenali Orang
- Bab 94 Wanita Yang Tidak Masuk Akal
- Bab 95 Menyingkirlah
- Bab 96 Masalah Yang Membingungkan
- Bab 97 Karena Dia Peduli
- Bab 98 Pria Dewasa Dan Pria Naif
- Bab 99 Akan Melakukan Tindakan Tidak Bermoral Hingga Akhir
- Bab 100 Yang Dikatakan Adalah Kamu
- Bab 101 Memiliki Kasih Sayang Yang Khusus Terhadap Seseorang
- Bab 102 Melihat Sekali Pisahkan Sekali
- Bab 103 Hal Yang Sangat Ingin Di Lakukan
- Bab 104 Aku Berlutut Padamu
- Bab 105 Sembuh Dan Keluar Rumah Sakit
- Bab 106 Berkat Yang Tulus
- Bab 107 Kecelakaan Yang Indah
- Bab 108 MVP Kota Nan
- Bab 109 Diktator
- Bab 110 Apakah Kalian Saling Kenal
- Bab 111 Tidak Ada Hubungannya
- Bab 112 Kehilanganmu Adalah Kerugian
- Bab 113 Aku Tidak Menyesal
- Bab 114 Kenapa Dia Datang
- Bab 115 Diberi Pelajaran
- Bab 116 Dua Ayah
- Bab 117 Meremehkan
- Bab 118 Pembuka Pertama
- Bab 119 Ciuman Yang Tidak Disengaja
- Bab 120 Mencari-Cari Suami
- Bab 121 Apa Yang Terjadi ?
- Bab 122 Di Sini Ada Orang Yang Jatuh Cinta Dengan Mata Berbinar
- Bab 123 Ada Gadis Bodoh Di Rumah
- Bab 124 Perlombaan 2 Orang
- Bab 125 Istriku Mengatakan Agar Mengalah Padamu
- Bab 126 Apakah Kedua Orang Ini Sudah Kehilangan Akal ?
- Bab 127 Kakak Mertua Memang Hebat
- Bab 128 Jangan Belajar Dari Orang Naif
- Bab 129 Apakah Kamu Tidak Sedih ?
- Bab 130 Hadiah Pertama
- Bab 131 Alasan Menghilangnya
- Bab 132 Anak Kandung
- Bab 133 Dua Paket
- Bab 134 Siapa Yang Menjadi Orang Kedua
- Bab 135 Putri Yang Perhatian
- Bab 137 Palingan Berlutut Saja
- Bab 136 Istriku, Jangan Marah Lagi
- Bab 138 Tentu Milikku
- Bab 139 Kamu Aneh !
- Bab 140 Sombong !
- Bab 141 Sudah Terlambat Mantan Suami
- Bab 142 Tidak Perlu Menjelaskan Kepadaku
- Bab 143 Sekelompok Orang Suka Berbicara Omong Kosong
- Bab 144 Satu-Satunya Cinta
- Bab 145 Kamu Adalah Mommy Ku!
- Bab 146 Perang Kedua Belah Pihak
- Bab 147 Ibu Juga Mencintaimu
- Bab 148 Tarian Battle
- Bab 149 Apa Yang Aku Pedulikan
- Bab 150 Pembunuhan
- Bab 151 Melindungi Dari Tembakan
- Bab 152 Hidup dan Mati
- Bab 153 Golongan Darah Langka
- Bab 155 4R
- Bab 154 Sudah 2 Bulan
- Bab 156 Sejarah Cinta Komandan yang Rumit
- Bab 157 Bukan Luka Tak Disengaja?
- Bab 158 Apa Anak Itu Benar-Benar Anaknya?
- Bab 159 Mayor Jenderal Marah Besar
- Bab 160 Mau Rasa Hormat
- Bab 161 Perawat Pribadi
- Bab 162 Analisisnya
- Bab 163 Titik Ini Terasa Sakit
- Bab 164 Dendam Yang Harus Dibalas
- Bab 165 Kali Ini Adalah Peluru Sungguhan
- Bab 166 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 167 Memang Pantas
- Bab 168 Permasalahan Siapa Yang Diutamakan
- Bab 169 Menghadap Tembok Dan Merenung
- Bab 170 Istri Komandan Paling Berani
- Bab 171 Demam
- Bab 172 Merasa Sangat Getir
- Bab 173 Orang Yang Kucintai Adalah Kamu
- Bab 174 Istriku, Jangan Pergi
- Bab 175 Apakah Aku Sedang Bermimpi
- Bab 176 Putri Kecil Keluarga Sheng
- Bab 177 Siapa Memaksa Siapa
- Bab 178 Kaulah Satu-Satunya Bagiku
- Bab 179 Aku Akan Melindungimu
- Bab 180 Ruby Menghilang
- Bab181 Maaf
- Bab182 Aku Tidak Bermaksud
- Bab183 Apa Kamu Membenciku
- Bab184 Tuhan Tidak Melihat
- Bab185 Dua Sejenis
- Bab 186 Pertemuan Yang Kebetulan
- Bab 187 Semua Khawatir
- Bab 188 Aku Senang Kamu Khawatir
- Bab 189 Berjuang Hidup
- Bab 190 Lebih Baik Mati
- Bab 191 Kenapa Begitu Panas
- Bab 192 Panggil Dia Mommy
- Bab 193 Istriku
- Bab 194 Harus Membayar Sesuai Kompensasi
- Bab 195 Sesuatu Terjadi Di Sana
- Bab 196 Tiga Detik Untuk Mempertimbangkan
- Bab 197 Inilah Konsekuensinya
- Bab 198 Mengapa Kamu Bukan Anak Laki-laki
- Bab 199 Yang Tidak Hamil Pergi Duluan
- Bab 200 Ada Sesuatu Yang Ingin Dibicarakan
- Bab 201 Pembayaran Ganda
- Bab 202 Aku Akan Selalu Menemanimu
- Bab 203 Serigala Malam
- Bab 204 Kamar Kerja Sendiri
- Bab 205 Negosiasi Dua Keluarga
- Bab 206 Pria Milik Siapa
- Bab 207 Hanya Kamu Yang Bisa Menangis
- Bab 208 Kamu Berani, Atau Tidak Berani?
- Bab 209 Alasan Untuk Pergi
- Bab 210 Biarkan Dia Mencampakkanku
- Bab 211 Tidak Batal Menikah
- Bab 212 Intimidasi
- Bab 213 Aku Membenci Kalian
- Bab 214 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 215 Apakah Tidak Sakit
- Bab 216 Aku Tidak Memaksamu
- Bab 217 Itu Yang Dia Inginkan
- Bab 218 Aku Tahu Kamu Mencintaiku
- Bab 219 Istri Panglima Perang
- Bab 220 Aku Akan Menikah Lagi Jika Kamu Mati
- Bab 221 Berbohong Demi Kebaikan
- Bab 222 Tidak Bisa Di Sembunyikan Lagi
- Bab 223 Jangan mengacau
- Bab 224 Dia Adalah Mantan Suamiku
- Bab 225 Lumpuh
- Bab 226 Pasien Vegetatif
- Bab 227 Penangkal Kebaikan Pernikahan
- Bab 228 Membatalkan Pernikahan
- Bab 229 Ini Adalah Kepercayaan
- Bab 230 Tidak Suka Dengan Alasanya
- Bab 231 Istri Saudara, Tak Mudah Ditindas
- Bab 232 Keluarga Sheng Menang
- Bab 233 Aku Mau Menikah dengan Orang Lain
- Bab 234 Bermain-main
- Bab 235 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 236 Wanita Tidak Setia
- Bab 237 Undangan Pernikahan
- Bab 238 Sudah Cukup
- Bab 239 Yang Tidak Dipahami
- Bab 240 Tidak Apa-Apa, Aku Tidak Apa-Apa
- Bab 241 Sepertinya kamu menutup telepon
- Bab 242 Sangat Panjang
- Bab 243 Siapa kalian?
- Bab 244 Kejutan yang berangsur-angsur
- Bab 245 Perlakuan sama seperti Ratu
- Bab 246 Dia Tak Senang
- Bab 247 Usir Mereka Keluar
- Bab 248 Tuan Muda Ye
- Bab 249 Dia adalah Jameson Ye
- Bab 250 Nyonya Muda
- Bab 251 Istri CEO Yang Terhormat.
- Bab 252 Aku Bersedia.
- Bab 253 Cepat Tangkap James Ye!
- Bab 254: Otak Bodoh.
- Bab 255 Lihat Siapa Yang Berani Menikahimu.
- Bab 256 Yang Dimaksud Dengan Kepercayaan
- Bab 257 Panggil Suami
- Bab 258 Terjadi Masalah
- Bab 259 Pasti Bukan Demi Uang
- Bab 260 Karma
- Bab 261 Darah Keturunan Bangsawan
- Bab 262 Jari Tangan Dipotong
- Bab 263 Sama-Sama Hancur
- Bab 264 Kabar Buruk
- Bab 265 Menemukan Mayat
- Bab 266 Tidak Lagi Memarahi Mu
- Bab 267 Situasi Yang Sebenarnya Saat Itu
- Bab 268 Apa Yang Sudah Dia Lakukan?
- Bab 269 Apakah Kalian Sudah Senang?
- Bab 270 Golongan Darah Multi Fungsi
- Bab 271 Kebohongan Bertahun-Tahun
- Bab 272 Analogi Lambat Tidak Bisa Menyelamatkan Kecemasan
- Bab 273 Christina Xiao
- Bab 274 Kamu Adalah....
- Bab 276 Biarkan Dia Tidur Nyenyak
- Bab 275 Putri Military Camp
- Bab 277 Kita Pernah Bertemu Saat Masih Kecil
- Bab 278 Tetap Bersama, Hidup Ataupun Mati
- Bab 279 Tidak Menyadarkan Diri
- Bab 280 Aku Tetap Akan Menunggumu
- Bab 281 Selamanya Dan Tidak Akan Berubah
- Bab 282 Bagaimana Mungkin Aku Tidak Menginginkan Dirinya
- Bab 283 Memakamkannya
- Bab 284 Dia Yang Menyelamatkanmu
- Bab 285 Kremasi
- Bab 286 Rasa Sakit Siapa Yang Bisa Menandinginya?
- Bab 287 Pergi
- Bab 288 Mommy, Kamu Tidak Menginginkan Robin Lagi Kah
- Bab 289 Aku Bayi
- Bab 290 Ini Adalah Istriku!
- Bab 291 Pembalasan
- Bab 292 Sudah Memaafkannya
- Bab 293 Dia Adalah Peri
- Bab 294 Menjadi Ibu Yang Baik
- Bab 295 Benarkah Dia Tidak Sengaja?
- Bab 296 Pahlawan Kecil
- Bab 297 Ingin Bunuh Diri
- Bab 298 Semuanya Sudah Berakhir
- Bab 299 Sudah Tidak Ada Hubungannya Denganku
- Bab 300 Setan Kecil
- Bab 301 Jangan Ribut, Tidurlah
- Bab 302 Aku Juga Ingin Ciuman Selamat Pagi
- Bab 303 Pria Rumah Yang Baik
- Bab 304 Memanggil Bibi Atau Kakak
- Bab 305 Tidak Terlalu Baik
- Bab 306 Yang Namanya Bakat
- Bab 307 Ingin Kembali
- Bab 308 Saatnya Melepaskannya
- Bab 309 Penjelajah
- Bab 310 Paman Siapa?
- Bab 311 Bagaimana Dengan Bantuannya?
- Bab 312 Yang Terpopuler
- Bab 313 Menambah Cicit
- Bab 314 Jauh di dalam musuh
- Bab 315 Mengajari Sampai Rusak
- Bab 316 Boleh Tidak Kalau Bukan Pasangan?
- Bab 317 Ketidakterdugaan Atau Kebetulan
- Bab 318 Jameson Ye Yang Berbeda
- Bab 319 Langkap Apa
- Bab 320 Putus Asa
- Bab 321 Penuh Percikan
- Bab 322 Seri
- Bab 323 Jelas-Jelas Wanita
- Bab 324 Cara Ikat Yang Kuat
- Bab 325 Mengusir Tanpa Menjelaskan
- Bab 326 Pria Baik
- Bab 327 Bangga Walaupun Kalah
- Bab 328 Hadiah Pernikahan
- Bab 329 Merasionalisasikan
- Bab 330 Ingin Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 331 Meminta Jodoh Pernikahan
- Bab 332 Apakah Kamu Tidak Suka Dengan Mommy?
- Bab 333 Polos Dan Suci
- Bab 334 Menyembunyikan Masalahnya?
- Bab 335 Kekasih
- Bab 336 Tidak Melihat Kejahatan
- Bab 337 Berani Memberitahuku?
- Bab 338 Kebahagiaan Tidak Lain Adalah Begitu
- Bab 339 Aku Ingin Melihat
- Bab 340 Perpisahan
- Bab 341 Tetap Hidup Untuk Kalian
- Bab 342 Yang Disebut SKSD
- Bab 343 Yang Satu Berlari, Yang Satu Mengejar
- Bab 344 Tidak Kembali Lagi
- Bab 345 Bersyukur Tidak Terjadi Apa-apa
- Bab 346 Orang Yang Dicintai
- Bab 347 Pergi Atau Tidak
- Bab 348 Jangan Membuat Dirimu Menyesal
- Bab 349 Hidup Dalam Kebencian
- Bab 350 Keselamatan Diri
- Bab 351 Genggam Kebahagiaan
- Bab 352 Bertobat
- Bab 353 Pertama Kali
- Bab 354 Semuanya Adalah Orang Yang Kekanak-kanakan
- Bab 355 Siapa Yang Mempedulikannya
- Bab 356 Kerinduan Yang Tak Pernah Terhenti
- Bab 357 Dikerumuni
- Bab 358 Langkah Yang Salah Di Masa Muda
- Bab 359 Kagum, Cemburu, Benci
- Bab 360 Kenapa Dia Harus Merasa Terganggu ?
- Bab 361 Bakung Lelabah Merah Bermekaran
- Bab 362 Orang Bodoh Yang Tidak Flu
- Bab 363 Token Terhebat
- Bab 364 Lelaki Yang Berdiri Di Atas Awan
- Bab 365 Darimana Asalnya
- Bab 366 Orang Yang Tidak Bersalah Tidak Perlu Memperjelas Dirinya
- Bab 367 Sangat Mendalami
- Bab 368 Mommy, Kamu Ini Bodoh
- Bab 369 Hilangkan Semua Jejak
- Bab 370 Gempa Kedua
- Bab 371 Hilang
- Bab 372 Kecelakaan Mobil Mendadak
- Bab 373 Apakah Ada Sedikit Perasaan Suka Teradapku ?
- Bab 374 72 Jam Yang Berharga
- Bab 375 CEO Perusahaan
- Bab 376 Sekelompok Orang Datang Lagi Dari Sisi Kanan
- Bab 377 Kegiatan Bakti Sosial
- Bab 378 Akan Selalu Ada Harapan
- Bab 379 Aku Yang Mencelakainya
- Bab 380 Apakah Ia Seharusnya Menyalahkannya?
- Bab 381 Mempunyai Istri Di Rumah
- Bab 382 Dimanakah Dirimu
- Bab 383 Menyadari Adanya Jejak
- Bab 384 Aku Tetap Akan Pergi Sekalipun Ke Neraka
- Bab 385 Sekalipun Mati, Aku Tetap Ingin Melihatmu Sekali Lagi
- Bab 386 Sebutkan Sekali Lagi
- Bab 387 Kelahiran Dan Kematian Berbeda Di Titik Yang Sama
- Bab 388 Seperti Dikutuk
- Bab 389 Aku Juga Lupa Ingatan
- Bab 390 Kehilangan
- Bab 391 Aku Tidak Makan Obat
- Bab 392 Aku Mommymu?
- Bab 393 Trik Merendahkan
- Bab 394 Aborsi
- Bab 395 Jika Tidak Bisa Berdiri....
- Bab 396 Menatap Dengan Tajam
- Bab 397 Selingkuh Darinya
- Bab 398 Mematahkan Kakimu
- Bab 399 Seperti Dua Orang
- Bab 400 Dia Putrimu
- Bab 401 Coba Saja Kamu Tertawa Lagi!
- Bab 402 Omong Kosong Apa Kamu!
- Bab 403 Pergi Jauh-Jauh
- Bab 404 Melakukan Rehabilitasi
- Bab 405 Jatuhlah
- Bab 406 Membiarkannya Menjalani Sendirian
- Bab 407 Menjadi Orang Terkenal
- Bab 408 Yuchi Kembali Ke Pasukan
- Bab 409 Kenangan Adalah Sesuatu Yang Indah
- Bab 410 Dimana Integritas Itu?
- Bab 411 Apakah Tuan Muda Sheng Tidak Bisa Mengangkatnya?
- Bab 412 Terlalu Membuat Orang Bingung
- Bab 413 French Kiss
- Bab 414 Tidak Bisa Bercanda
- Bab 415 Silahkan Pergi!
- Bab 416 Jika Tidak Minum, Yang Sakit Adalah Hati
- Bab 417 Kiriman Dari Orang
- Bab 418 Doa Permohonannya
- Bab 419 Bebas
- Bab 420 Pasangan Sempurna
- Bab 421 Lewat Pintu Belakang
- Bab 422 Talenta Adalah Hal yang Sangat Penting
- Bab 423 Dia Tidak Menganggapku?
- Bab 424 Benar-benar Tidak Kenal?
- Bab 425 Apa Dia Masih Menanggap Kita Sebagai Sahabatnya
- Bab 426 Buta Atau Tuli?
- Bab 427 Paradise On Earth 1
- Bab 428 Paradise On Earth 2
- Bab 429 Lebih Baik Kabur Dulu
- Bab 430 Ayo Bermain Bersama?
- Bab 431 Bantu Kami Sebentar?
- Bab 432 Jangan Bicara Omong Kosong
- Bab 433 Apa Intinya
- Bab 434 Perasaan Yang Familiar
- Bab 435 Pertemuan Lampu Latar
- Bab 436 Malaikat
- Bab 437 Pembawa Sial
- Bab 438 Mari Kita Berbicara
- Bab 439 Bersedia Atau Tidak Menikah Denganya
- Bab 440 Apakah Kamu Benar-Benar Akan Bahagia?
- Bab 441 Aku Menunggumu
- Bab 442 Peran Wanita Ketiga
- Bab 443 Malam Natal (1)
- Bab 444 Malam Natal (2)
- Bab 445 Malam Natal (3)
- Bab 446 Malam Natal (4)
- Bab 447 Malam Natal (5)
- Bab 448 Ciuman Yang Lama Terlewat
- Bab 449 Hadiah Natal Terbaik
- Bab 450 Janji Satu Tahun
- Bab 451 Tahun Baru
- Bab 452 Kalah Dalam Pertempuran Awal (1)
- Bab 453 Kalah Dalam Pertempuran Awal (2)
- Bab 454 Kalah Dalam Pertempuran Awal (3)
- Bab 455 Ada Orang Yang Tidak Jujur
- Bab 456 Penggeledahan Tubuh
- Bab 457 Percaya Padamu Dalam Kondisi Apapun
- Bab 458 Konsekuensinya Ditanggung Sendiri
- Bab 459 Berikan Aku Kesempatan Sekali Lagi
- Bab 460 Rekor Box Office
- Bab 461 Apa Dia Akan Datang?
- Bab 462 Natal Bersalju
- Bab 463 Bibir Kecil Yang Sudah Lama Ddirindukan
- Bab 464 Valentine Shu, Aku Kembali
- Bab 465 Tidak Akan Pergi Lagi
- Bab 466 Aku Cinta Padamu (Final)