Get Back To You - Bab182 Aku Tidak Bermaksud

Valentine Shu, bagaimana bisa kau sekejam ini??

Bukankah Ruby sudah berkata jangan begitu galak karena dia bisa takut. Mengapa dia tidak peduli dengan perasaan Ruby, malah menyuruhnya pergi ke dinding untuk merefleksi kesalahannya?

"Ruby..."

Valentine Shu sedih karena dia ingat kekejamannya terhadap Ruby.

Melihat Valentine Shu menangis segitu sedihnya, kedua tetua itu tidak bisa menghiburnya.

Ruby pasti melarikan diri dari rumah, ini tidak diragukan lagi.

Mereka sangat khawatir dengan Ruby, tidak ada yang bisa berkata perkataan "Ruby akan baik-baik saja."

Di kejadian terakhir kali itu, mereka juga tahu bahwa ada orang yang ingin menculik Ruby. Jika sekarang dia langsung terpapar di depan sekelompok orang itu, akankah dia benar-benar aman?

"Nenek... Apa yang harus dilakukan..." Valenitne Shu, tidak tau apa yang bisa dia lakukan, menangis dan memegang Nyonya Besar Sheng. "Aku memarahi Ruby. Ruby pasti marah padaku makanya dia lari dari rumah. Dia pasti menyalahkanku karena memarahinya... Apa Ruby tidak akan kembali... "

Ruby sejak dulu memang adalah anak penurut yang pengertian. Maka dari itu Valentine Shu jarang berbicara keras dengannya, dan kecil kemungkinannya untuk melarikan diri dari rumah. Sekarang hal semacam ini benar-benar terjadi, Valentine Shu merasa bersalah, menyalahkan dirinya sendiri ketakutan sejadi-jadinya.

“Tidak, tidak, Ruby sangat penurut, dia akan segera kembali.” Meskipun Nyonya Besar Sheng menghiburnya seperti ini, dia tetap tidak yakin.

"Nyonya Besar! Ada mini rekorder di depan pintu, tidak tahu punya siapa ..." Bibi Fan masuk dengan tergesa-gesa, berpikir bahwa Ruby telah diculik, dan penculiknya meninggalkan rekaman ini.

Ketika dua orang tua itu melihat pena rekaman, mereka hampir berpikir bahwa Ruby telah diculik karena mereka tidak melihat pena rekaman ketika masuk.

Tentu saja, Nenek Sheng dengan sepenuh hati ingin memberi tahu identitas Ruby pada Kakek. Valentine Shu berencana untuk membujuk gadis kecil itu sambil memberikan hadiah kepadanya. Maka dari itu kemungkinan untuk melihatnya ketika masuk juga kecil.

Valentine Shu menatap pena rekaman dan mengenalinya, "Itu Ruby!"

Ruby akan tidur lebih dulu, ketika Valentine Shu terkadang bekerja lebur, dan Ruby menggunakan pena rekaman ini untuk merekam beberapa kata sebelum tidur. Agar Valentine Shu tahu apa yang ingin dikatakan Ruby kepadanya sebelum tidur.

Terkadang terdengar kalimat hangat tentang perasaannya, atau apa yang dia lakukan seharian di sekolah TK hari ini, dan terkadang menyanyikan lagu anak-anak yang baru dia pelajari untuk Valentine Shu.

Melihat pena rekaman yang dia kenal, Valentine Shu merasa perih masam di hatinya. Dia mengambilnya dan membukanya untuk mendengar perkataan yang ditinggalkan Ruby.

Tanpa diduga, suara tangisan Ruby yang menangis sampai sesak itu terdengar. Dia menangis selama beberapa menit tanpa mengatakan apa-apa, dan suasana di ruang tamu tiba-tiba menjadi suram diam, hanya suara tangis Ruby.

Tak perlu dikatakan lagi, Ruby langsung menangis ketika dia kembali ke kamar. Dia menangis sampai semua orang di ruang tamu merasa kasihan.

Anak yang sangat lucu, siapa yang tega menggertaknya sampai menangis.

"Ruby... Maaf… maaf..."

Bagaimana dia bisa membuat Ruby menangis sampai sesedih ini?

Setelah menangis sekitar tiga menit, baru terdengar suara Ruby yang menagis isak sambil berkata dengan terputus-putus, "Note... Bu ... Bu sangat galak... Bu tidak... dak mau Ruby lagi... hik ... Ibu tidak mau Ruby lagi..."

"Note" adalah nama panggilan Ruby untuk pena rekamannya. Tampaknya rekaman ini tidak dimaksudkan untuk didengar siapa pun. Ruby yang sedang sedih, berpikir bahwa pena rekaman dapat mendengar kesedihannya itu.

Ada sebuah tali pada perekam yang putus.

Tuan Besar Sheng dapat menebak bahwa Ruby pergi dengan pena rekamannya, tetapi talinya putus dan secara tidak sengaja jatuh di depan pintu tanpa dia ketahui.

"Ruby, Mama Ruby tidak pernah tidak menginginkanmu..." Valentine Shu sangat cemas sehingga dia tidak berpikir ini hanya pena rekaman, dan tidak bisa membuatnya berbicara dengan Ruby secara langsung.

Melihat ke bawah pada kertas gambar ini, ada banyak titik kecil di lipatannya. Jelas bahwa Ruby menggambar gambar ini sambil menangis.

Dalam rekaman itu, Ruby menghisap hidungnya dan terus menangis, yang membuat orang merasa sangat kasihan.

“Woo... Kakak kecil laki-laki itu berkata ... bahwa ibuku akan menikah dengan seorang paman ... Dan tidak mau aku lagi... Aku sangat marah... Ibuku tidak akan... tidak akan tidak mau Ruby lagi.. Ya kan Note?... Ruby sangat penurut... "

"Kakak laki-laki itu gak membohongi saya... Ibu benar-benar... benar-benar tidak ingin Ruby lagi... Hik... Ibu sudah punya kakak laki-laki itu... maka... makanya gak mau Ruby lagi... Ruby sudah sangat baik... sangat penurut sekarang... Ibu... Kenapa gak mau Ruby.. Note... Apa... Apa Ruby tidak sepintar kakak itu... Makanya ibu tidak mau Ruby lagi... ''

"Note... Kenapa kamu tidak berbicara ... Apa kamu... Apa kamu juga berpikir bahwa Ruby... adalah anak nakal... Huu... Huu... pasti yah... Ibu pasti marah... Ibu marah aku merusak... pesawat kakak itu... gak mau minta maaf... Ruby adalah anak nakal... Ibu tidak ingin anak nakal..."

Layar kecil menunjukkan bahwa waktu perekaman telah berakhir, yang berarti bahwa Ruby tidak merekam lagi.

"Ruby! Ruby?" Valentine Shu sangat cemas, "Ruby, ibu tidak ada tidak menginginkanmu, jangan menangis... Ibu sangat mencintaimu... Anak perempuanku... Jangan pergi..."

Rekaman itu tidak bisa menanggapinya, Valentine Shu berteriak beberapa kali, dan pada akhirnya tidak tega untuk memecahkannya.

Itu punya Ruby. Mungkin Ruby akan sadar bahwa pena rekaman telah jatuh dan akan kembali?

Tetapi dua orang tua itu bahkan sudah berpikir bahwa Ruby tidak akan kembali. Dia mengira Valentine Shu tidak menginginkannya, tidak mau anak nakal, makanya dia meninggalkan Keluarga Sheng.

"Valentine Shu... Jangan terlalu cemas, kita akan menemukannya. Sejauh apa seorang anak bisa pergi? Kami akan mengirim orang untuk mencarinya, cari sepanjang siang dan malam. Bahkan jika butuh kita akan menggeledah seluruh Kota Nan sampai kita menemukan Ruby!" Nyonya Sheng berkata, "Tapi jangan menangis lagi. Hati-hati dengan bayi yang ada di perutmu... Ruby harus dicari, tetapi kamu harus menjaga tubuhmu juga!"

"Ruby..." hidup dan mati Ruby masih tidak jelas. Valentine Shu tidak bisa mendengar apa-apa, hanya menangis kesakitan memegang pinggang nenek itu.

"Robin!" Kakek Sheng mengerutkan kening, "Apa yang kamu sembarang bilang ke Ruby?"

Ruby mengira tidak aka nada yang memerhatikannya dalam keadaan kacau seperti ini. Tetapi kakek itu justru mengingatkan dan bertanya.

Ruby berkata dengan sangat jelas dalam rekaman barusan. Robin yang bilang bahwa Valentine Shu tidak menginginkannya, yang kemmudian membuat Ruby berpikir sembarangan. Gadis kecil itu tidak begitu pintar. Begitu melihat Valentine Shu yang marah dan melihatnya melindungi Robin, dia merasa bahwa perkataan asal Robin itu benar. Benar-benar berpikir Valentine Shu tidak menginginkannya lagi.

"Kakek buyut..." Robin tahu bahwa dia telah membuat kekacauan besar, matanya merah, dan tangisannya juga naik. Dia melompat keluar dari sofa dan meraih sudut pakaian Valentine Shu untuk meminta maaf. "Maaf... Maafkan aku wanita... Aku tidak tau Ruby akan kabur dari rumah ... Aku tidak bermaksud seperti ini..."

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu