Lelaki Greget - Bab 20 Habislah kamu
"Amanda, pantas saja kamu tidak menjawab teleponku, ternyata sedang melakukan pertemuan pribadi dengan orang lain di sini!"
Pria muda ini tidak tinggi, berwajah pucat, tetapi matanya tampak seperti ular berbisa, yang terus bergerak melihat Erik Luo.
Wajah Amanda Lu tiba-tiba membeku, lalu berkata dengan dingin: "Andri Lin, aku sedang berbicara dengan klien mengenai bisnis, kamu sebaiknya tidak mencari masalah, jika ada masalah bicarakan nanti secara pribadi."
Andri Lin tampaknya tidak mendengarkan, menatap Erik Luo dalam waktu yang lama dan berkata: "Kamu memiliki mata yang sangat bagus, dari keluarga mana? Bisnis apa yang dilakukan keluargamu?"
Erik Luo mengangkat cangkir teh lalu mencicipinya perlahan, dan menutup telinganya.
"Cukup menarik." Andri Lin tersenyum ke arah Amanda Lu, yang duduk di seberang Erik Luo dan berkata: "Aku adalah direktur muda dari Linhai Group, bisnis apa yang ingin kamu bicarakan, semua ada, jadi kamu bisa bicara dengan pengurus rumah tanggaku, ada yang ingin aku katakan dengan Amanda, kamu keluar sana. "
Selesai dia bicara lalu melihat Erik Luo masih duduk di tempat semula, dia mengerutkan kening dan berkata: "Kamu tidak mengerti bahasa manusia atau apa? Keluar sana!"
Erik Luo berkata dengan acuh tak acuh: "Kamu sebaiknya menarik kembali perkataan yang baru saja kamu katakan, lalu minta maaf padaku."
“Apa?” Andri Lin tertawa, berkata sambil mengangkat cangkir teh: “Tidak ada yang berani berbicara seperti kepada Andri Lin di Hedong, menyuruhku untuk meminta maaf? Tidak mungkin!” dia langsung menyiram teh ke tubuh Erik Luo .
Erik Luo berbeda dari yang lain, dia mengangkat tangannya, lalu menyiramkan semua air teh ke wajah Andri Lin, berkata sambil menggelengkan kepala: "Kalian dua generasi memiliki akhlak yang sama, orang yang menyiramku sebelumnya sudah meninggal, kamu tahu siapa itu ?”
Tatapannya yang dingin dan kejam melihat ke arah Andri Lin, dan tiba-tiba suasana di ruangan itu menjadi tegang.
Amanda Lu melihat dengan matanya sendiri tindakan Erik Luo, lalu berkata sambil memegang tangannya: "Kamu jangan marah, sifat Andri Lin memang begini, tidak usah dipedulikan."
Perkataan ini makin membuat Andri Lin semakin marah, karena membuatnya terlihat tidak bisa melawan pecundang ini, dia melemparkan semua barang yang ada di atas meja hingga jatuh ke lantai, berkata sambil menunjuk Erik Luo: “Beritahu aku siapa namamu, jika aku tidak dapat membunuhmu jangan berkata kalau aku marga Lin.”
“Dia adalah suami Beti Ye,” Amanda Lu mengingatkan dari samping.
Andri Lin tertegun, langsung berkata sambil tertawa: "Siapa aku bilang, ternyata pecundang dari keluarga Ye, jangan berpikir kamu bisa sombong di depanku hanya karena keluarga Ye, aku beritahu kamu, Thomas Han hanyalah seekor anjing di keluarga Lin, keluarga Ye membunuhnya, termasuk lebih kuat sedikit daripada anjing, dan kamu, tidak lebih bagus daripada anjing! Cacing malang yang hanya meminta makan pada Tuan! "
"Kamu cari mati!" Erik Luo langsung menamparnya, Andri Lin langsung terbang tiga meter jauhnya, hampir saja wajahnya hancur, dia bangkit dengan malu, penuh dengan kekesalan, lalu menunjuk Erik Luo: "Kamu berani memukulku, kamu berani memukulku, dari aku kecil tidak ada seorang pun yang berani menamparku! "
Erik Luo kembali menarik kerahnya, menampar dua kali sekaligus, hingga hidungnya bengkak dan membiru. "Jadi ingatlah, akulah satu-satunya orang yang menamparmu, ingat baik-baik, jika masih berani tidak sopan kepadaku, aku akan mematahkan kakimu! Jadi sekarang kamu memilih untuk meminta maaf, atau bersiap menerima tamparan lagi ?”
“Cuihhh, mimpi sana kamu!” Andri Lin meludah, Erik Luo menunduk ke samping, langsung mencekik lehernya lalu mendorongnya ke dinding, kemudian melepaskan ikat pinggang dari pinggangnya dan berkata: “Kalian ini tidak tahu cara menghormati orang, juga tidak tahu untuk berbicara dengan baik, maka hari ini akan aku ajarkan! "
Tali pinggang yang berada di tangannya dilipat menjadi dua bagian, lalu dia menariknya dengan keras.
"Piaakkkk!"
Terdengar suara keras, darah mengalir dari wajah Andri Lin, sangat mengerikan, Erik Luo tidak ragu-ragu, ikat pinggang ditarik sejajar, wajah Andri Lin dipenuhi darah, dan berteriak: "Hentikan, hentikan, aku minta maaf kepadamu, Maaf!"
"Tidak cukup tulus!" Erik Luo menarik ikat pinggang lagi, Andri Lin dengan cepat menutupi kepalanya, berkata sambil menangis: "Maaf, aku salah, tolong lepaskan aku! Aku mohon lepaskan aku!"
"Pergi sana!" Erik Luo menendangnya keluar, Andri Lin terguling beberapa kali di tanah, dia lari, lalu berkata sambil menunjuk Erik Luo: "Tunggu saja, habislah kamu!" Setelah selesai bicara, dia langsung melarikan diri.
Erik Luo duduk kembali, mengambil cangkir teh sambil tersenyum dan berkata: "Bicara sampai mana kita tadi?"
Amanda Lu berkedip, lalu menyadari bahwa dia semakin menyukai lelaki pemberani ini, dan tersirat di pikirannya: "Aku ingin memilikinya!"
“Kamu tahu tidak yang tadi dimaksud itu siapa?” Amanda Lu dengan ekspresi cemas berkata: “Kamu membunuh Thomas Han sebenarnya tidak ada apa-apanya, kakak laki-laki di Hedong adalah keluarga tingkat tiga, Thomas Han hanya melakukan hal-hal kotor dengan pisau, mereka akan segera mendidik orang lain. "
"Keluarga Lin adalah salah satunya?" Erik Luo berkata dengan acuh tak acuh: "Aku tidak peduli apakah mereka keluarga tingkat tiga atau keluarga tingkat sepuluh, pokoknya jangan cari masalah denganku, kalau tidak aku akan membuat mereka menghilang."
Sejak aku mendengar pengemis senior itu berbicara tentang kekuatan penguasa alam, dia jadi tidak mengurusi masalah kecil seperti ini, karena di pikirannya “Kitab Lautan Bintang” mengatakan, jika kamu berhasil melewati tahapan pertama, maka kamu akan mempunyai kekuatan yang luar biasa, hanya dengan satu tebasan tangan, sudah dapat membelah lautan dan membalikkan gunung, apalagi jika dapat melewati hingga tahap akhir, maka akan langsung dapat menelan matahari dan bulan, menghancurkan seluruh bintang, keluarga Lin dan makhluk hidup.
Amanda Lu tidak percaya bahwa Erik Luo benar-benar memiliki keterampilan seperti itu, tetapi dia mengagumi aura kuat seperti ini, lalu berkata sambil tersenyum: "Keluarga Lin bukanlah apa-apa, jika kamu butuh bantuan, kamu bisa cari aku kapan saja."
"Mungkin sekarang aku butuh bantuanmu, sebagai imbalan, aku bisa membantumu sekali." Erik Luo mengambil kontrak dengan malu-malu. Karena dia jarang memohon kepada orang.
Amanda Lu bahkan tidak membacanya, dan langsung menandatangani, lalu berkata sambil tersenyum: "Mungkin aku butuh bantuanmu sekarang, mari makan siang bersama."
"Baiklah!" Erik Luo berdiri dan berkata: "Tapi sebelum itu aku harus mengembalikan kontrak terlebih dahulu, dan ada orang yang menunggu untuk melihat leluconku."
"Benarkah, kalau begitu aku juga ingin lihat!"
Keduanya keluar bersama, Erik Luo menghampiri Sherly Song yang sedang makan sup pedas, dan mengajaknya kembali ke perusahaan.
Amanda Lu baru saja berada di pintu perusahaan sudah menarik perhatian banyak orang, wanita cantik ini setara dengan Beti Ye, banyak pria diam-diam melirik dengan kedua matanya.
Mereka bertiga belum sampai kantor, tiba-tiba mendengar suara Indra Lao: "Aku bertaruh 20 ribu RMB (sekitar 40 juta rupiah), jika kedua pendatang baru itu bisa mendapat 50 ribu RMB (sekitar 100 juta rupiah), aku akan langsung makan kotoran anjing!"
“Aku tidak menyangka kamu begitu antusias makan kotoran anjing,” Erik Luo muncul di depan pintu kantor, lalu melemparkan kontrak ke meja.
Seluruh kantor jadi sunyi, Indra Lao mengambil kontrak lalu melihatnya, wajahnya terlihat sangat jelek, kemudian dia melihat Amanda Lu yang berada di samping Erik Luo dan bersenandung: "Kamu curang, ini tidak masuk hitungan." Lalu membawa kontrak itu pergi ke luar, Erik Luo menghentikannya, menarik kerahnya lalu berkata: "Bukankah sudah berkata akan mengundurkan diri? Indra Lao?"
"Lepaskan aku!" Indra Lao berkata dengan marah: "Mengapa aku harus mengundurkan diri, kamu seorang pegawai meminta aku untuk mengundurkan diri kenapa aku harus menepatinya? Hanya CEO yang bisa memecat aku, pergi sana!"
"Kalau begitu kamu dipecat!"
Tidak tahu kapan Beti Ye muncul di pintu.
Novel Terkait
Mbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraSuami Misterius
LauraCinta Di Balik Awan
KellyGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangMy Charming Lady Boss
AndikaHusband Deeply Love
NaomiLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)