Lelaki Greget - Bab 165 Kampung Tianyang
Tiga hari berlalu dengan cepat, dimana Filbert Ao belajar keterampilan mengemudikan pesawat ruang angkasa dan membawa orang-orang terbang ke Gunung Wanren.
Gunung Wanren adalah lokasi Kampung Tianyang, salah satu dari Lima Sekte Besar, tingginya lebih dari seribu meter dan lurus ke langit, gunung ini menempati area yang sangat luas dengan radius setidaknya ratusan kilometer, ada banyak vila mewah yang tersebar di lereng gunung, namun bangunan yang paling megah tetap berada di puncak gunung, dimana terdapat kompleks bangunan yang megah, dan area parkir pesawat yang jauhnya sampai ke luar gunung, digunakan untuk pesawat luar angkasa yang ikut berpartisipasi dalam seni bela diri.
Sebaliknya, pesawat luar angkasa yang dinaiki Erik Luo kecil dan menyedihkan, di sisi lain ada empat pesawat luar angkasa besar yang diparkirkan, yang luasnya sebanding dengan sepuluh lapangan sepak bola, seperti empat monster yang sedang merayap.
Setelah Erik Luo dan yang lainnya mendarat, langsung ada orang yang datang untuk memverifikasi nama mereka dan membawa semua orang ke tempat lain untuk beristirahat.
Ada terlalu banyak pelamar seperti Erik Luo yang berkelompok ini, mereka bahkan melihat tim yang terdiri dari puluhan ribu orang saat mereka berjalan, untungnya medan tempur di lapangan puncak gunung sangat besar, dengan ratusan ribu orang berdiri pada saat yang bersamaan juga tetap terlihat kosong.
David Li menghela napas dan berkata: "Ada begitu banyak praktisi spiritual di Gujing ini, tidak heran mereka begitu kuat."
Ketika Erik Luo melihat beberapa kenalan, wajahnya sedikit berubah, lalu dia dengan cepat mengubah wajahnya dan menggantinya dengan wajah lain. Beberapa orang itu benar-benar Soni dan sekeluarga yang pernah ditemuinya sebelumnya, Amanda Lu tidak punya pilihan lain selain menutupi wajahnya dan berbisik: "Apa yang harus kita lakukan sekarang? Aku pasti tidak akan bisa muncul pada saat itu, mereka akan mengenaliku."
"Jangan khawatir." Erik Luo menepuk punggungnya, memberi isyarat agar tetap tenang, lalu mengikuti orang pembawa jalan melewati lapangan, sebuah bangunan tinggi besar muncul di hadapan mereka, dengan puncak yang tidak terlihat jelas dalam sekilas, dan bagian atas yang padat dengan jendela.
"Wow, hotel yang besar sekali!" David Li berseru, melakukan perhitungan sekilas, setidaknya ada puluhan ribu kamar di atas itu.
Ada enam bangunan dengan tinggi yang sama, bisa dilihat kekayaan Kampung Tianyang yang berlimpah.
Mereka diatur di lantai pertama, ternyata ini merupakan struktur dupleks, seluruh lantai pertama adalah ruang tamu dengan kamar tidur di atasnya. Filbert Ao membagikan earphone dan berkata: "Nanti adalah kegiatan bebas, usahakan untuk tidak berhubungan dengan orang lain, jangan sampai membocorkan informasi detail, dan dengarkan instruksi kapan saja."
Setelah selesai membagikannya, Erik Luo mengajak David Li dan yang lainnya berjalan-jalan, saat berjalan, tiba-tiba ada seorang pria tua berusia lima puluhan menghentikan mereka, berkata sambil tersenyum: "Permisi, kalian kelompok mana, bisakah aku ikut dalam kelompok kalian?"
Filbert Ao berkata dengan tertegun: "Tidak salah ya Paman, kamu masih berpartisipasi dalam seni bela diri di usiamu seperti ini? Apa ada orang yang mungkin menerimamu?"
Orang tua itu merentangkan tangan dan berkata: "Memang salahku, aku telah tiga kali berpartisipasi dalam seni bela diri, dari usia 20 hingga usia 50, dan selalu tidak ada orang yang menerimaku, keterlaluan."
"Itu karena kekuatanmu yang lemah." Filbert Ao tertawa.
Erik Luo berpikir bahwa dia juga perlu satu orang untuk mengetahui informasi secara spesifik, mengangguk dan berkata: "Kami adalah tim Galaxy, siapa namamu?"
Orang tua itu mengibaskan rambutnya dan berkata: "Namaku Tiger Lang, bukankah terdengar begitu hebat? Sayang sekali, aku memiliki bakat yang buruk, aku bahkan belum mencapai tingkatan pemusatan selama 30 tahun, menurutmu menyedihkan tidak?"
"Sangat menyedihkan." Filbert Ao memperlihatkan ekspresi simpatik, dan bertanya: "Lalu menurutmu standar apa yang bisa dipilih sebagai murid oleh Lima Sekte Besar?"
Tiger Lang bersenandung dan berkata: "Kalian bertanya pada orang yang tepat, menurut pengalamanku dalam tiga kali berpartisipasi seni bela diri, setidaknya ada 200 juta orang yang akan berpartisipasi dalam seni bela diri Gujing setiap sesinya, audisi dimulai tahun lalu, dan hanya tersisa dua juta orang sampai tahun ini. Saat ini dua juta orang ini berkumpul di Kampung Tianyang, dan pada akhirnya hanya sekitar dua ribu orang yang akan dipilih, dua ribu orang ini adalah kebanggaan langit, dan mereka dibagi menjadi Lima Sekte Besar."
David Li bertanya: "Jadi kekuatan macam apa yang bisa dianggap sebagai finalis di antara dua ribu orang ini?"
Tiger Lang menyentuh jenggotnya dan berkata: "Ini belum pasti, biasanya harus berada di puncak Alam Pemurnian Qi, jika ingin menjadi salah satu yang teratas, itu harus menjadi kekuatan tahap tengah Tingkat Dewa. Ada satu tahun, bahkan ada seorang pemuda yang keluar dari Tingkat Kembali ke Kekosongan, dan sekarang adalah pemimpin kedua dari Kampung Tianyang, kalian akan segera melihatnya."
Filbert Ao bertanya: "Lalu bagaimana dengan murid-murid yang tidak terpilih?"
Tiger Lang berkata: "Yang tidak terpilih akan pergi berpartisipasi dalam kelompok penjaga kota, upahnya juga lumayan, tapi sumber daya pelatihannya buruk, mungkin akan sangat sulit jika ingin maju lagi, inilah alasan mengapa aku ingin masuk ke Lima Sekte Besar, bahkan di usiaku saat ini, selama aku ingin bekerja keras untuk menerobos ke Alam Tingkat Dewa, hidup seratus atau dua ratus tahun lebih lama juga bukan masalah."
Tiba-tiba di depan ada kerumunan orang ketika mereka sedang berbicara, dan seseorang berteriak: "Cepat lihat, Peri Beti dari Istana Dewa Salju sudah datang."
Erik Luo sedikit terkejut, dan kemudian dia melihat ke arah yang dituju semua orang itu, melihat sekelompok murid berpakaian putih mendekat dari kejauhan, pemimpinnya adalah seorang wanita cantik, Beti Ye mengikuti di sisinya dan para murid di belakang mengelilingnya seperti bintang yang mempersembahkan bulan, dengan ekspresi bangga di wajah mereka.
"Itu Nyonya!"
David adalah yang tertinggi, dalam sekilas saja dia sudah bisa melihat, dan dengan cepat berbisik kepada Filbert Ao dan yang lainnya.
Erik Luo melewati kerumunan, tatapannya terus menatap sosok Beti Ye, dengan semangat di dalam hati. Setelah satu tahun tidak bertemu, temperamennya semakin berbeda, begitu berkelas, kedua mata yang tajam seperti pedang, membuat semua orang tak tahan untuk menundukkan kepala karena malu.
Tiba-tiba tatapannya bertemu dengan Erik Luo, dan wajahnya langsung berubah.
Wanita cantik di sebelahnya merasakan sedikit perubahan dan bertanya: "Ada apa? Beti?"
Beti Ye kembali ke akal sehatnya, dan melihat Erik Luo yang sedikit menggelengkan kepalanya, dia buru-buru menarik kembali pandangannya, kembali ke ekspresi dinginnya dan berkata dengan tenang: "Tidak ada, hanya tiba-tiba berpikir jenius seperti apa yang akan ada di tahun ini."
Wanita itu tersenyum dan berkata: "Tidak peduli jenius seperti apa, kamu pasti akan memenangkan posisi pertama, seni bela diri yang terakhir kali muncul seorang master Tingkat Kembali ke Kekosongan dan itu merupakan kejadian yang terjadi seratus tahun yang lalu, kali ini kamu pasti bisa mewakili Istana Dewa Salju kita untuk memenangkan posisi pertama."
Beti Ye mengangguk ringan dan melihat ke tempat Erik Luo berada tadi, sosoknya telah menghilang, tetapi hatinya tetap tidak bisa tenang, dia sangat bersemangat sampai ingin berteriak, bahkan ingin bergegas ke sisi Erik Luo dengan cara apapun, dalam pikirannya membayangkan adegan pertemuannya dengan Erik Luo, senyum muncul di sudut mulutnya.
"Lihat, Peri Beti tersenyum!"
"Ah, Dewiku telah tersenyum padaku, dia telah tersenyum padaku!"
"Jangan bermimpi! Dia telah dipesan lebih dulu oleh Tuan Muda Kampung Tianyang, membayangkannya pun tidak bisa."
Berbicara tentang Tuan Muda Kampung Tianyang, banyak orang menghela napas, dan ada beberapa orang berkata tak berdaya: "Siapa suruh Tuan Muda begitu kuat, kurang dari tiga puluh tahun saja sudah mencapai Tingkat Kembali ke Kekosongan, menjadi jenius yang kemungkinan besar akan mencapai Alam Gabungan Perguruan, bersama Beti Ye adalah ciptaan langit dan bumi yang paling cocok, pria berbakat dan wanita cantik!"
"Tidak tahu juga dari mana Istana Dewa Salju menemukan wanita begitu cantik seperti itu, jika dia bergabung dengan Kampung Tianyang, takutnya Tiga Sekte Besar lainnya akan menderita!"
Novel Terkait
Istri Yang Sombong
JessicaHanya Kamu Hidupku
RenataCinta Dan Rahasia
JesslynMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniMata Superman
BrickCutie Mom
AlexiaLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)