Lelaki Greget - Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
Erik Luo memiliki tubuh yang kekar, dan penampilannya yang tanggung, dapat membuat semua orang merasakan aura militernya.
Tapi Beti Ye yang berada disebelahnya lebih menarik perhatian, lagipula paras wanita cantik seperti ini sangat langka, meskipun wajahnya pucat, tapi dia memiliki kecantikan yang tidak biasa.
Pada saat seperti ini, Erik Luo dan Beti Ye saling memandang, keduanya tersenyum tipis, seolah-olah semua orang yang hadir di sini hanyalah udara, di matanya hanya ada pasangan masing-masing.
Fernando Yi perlahan-lahan berdiri, dan berkata: “Datang tepat waktu, kamu telah membunuh adik laki-lakiku, aku belum mencarimu untuk menyelesaikannya, ternyata kamu datang sendiri ke sini.”
Filbert Ao menggelengkan kepala dan berkata: “Kalian Keluarga Yi benar-benar sedikit tidak tahu malu, adikmu yang menjengkelkan itu telah melecehkan kakak ipar dan adik seperguruanku, dia sendiri yang mencari mati. Waktu masterku terluka kamu memanfaatkannya untuk menyerangnya, dan melukai kakak iparku yang hanya mempunyai waktu 30 hari untuk hidup, Ayahmu Dewa Petir tidak berguna adalah musuh nomor satu di Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy kami, apakah kamu telah memberitahunya untuk mencuci bersih lehernya dan menunggu kami datang?”
Fernando Yi menghela napas dan berkata: “Orang seperti kalian, bahkan tidak sebanding dengan jari adik laki-lakiku, sudah mati ya mati, dan masih berani membalas dendam kepadaku?
“Apa?” Filbert Ao bertanya-tanya: “Aku bilang kalian Keluarga Yi bagaimana berperilaku? Sungguh telah menganggap diri sendiri adalah dewa?”
Amanda Lu di sampingnya ikut berkata: “Saudara seperguruan tidak tahu bahwa di dunia ini banyak orang yang sakit jiwa, aku pikir keluarga ini sudah gila, untuk apa membuang waktu berbicara dengan orang gila, hati-hati tertular.”
“Benar juga.” Filbert Ao segera diam, melihat sekeliling, seolah-olah sungguh dirinya akan tertular.
Keduanya berbicara satu sama lain, dan bernyanyi, membuat ekspresi Fernando Yi sangat jelek, dia menganggukkan kepala dan tersenyum: “Baiklah, aku lihat apakah kalian masih bisa berbicara seperti itu lagi.”
Dia melompat, dalam sekejap berdiri di depan David Li, melambaikan tangannya dan memukulnya.
David Li merasa tercium aroma dari hidungnya, melawan rasa ingin pingsannya, dengan cepat melompat dan berteriak: “Kamu menggunakan racun!”
Fernando Yi tertawa dan berkata: “Benar, terhadap kalian orang yang tidak berguna, tentu saja menggunakan cara yang khusus!”
Dia melambaikan kedua tangannya,dan beberapa bubuk halus yang tak terhitung jumlahnya melayang keluar dari lengan bajunya, Erik Luo melihat bahwa dia akan mencemari makanan di atas meja, langsung mengangkat tangannya dan mengeluarkan lampu listrik yang kuat dari tangannya, bersamaan dengan Energi Qi murni, lalu menghancurkan semua bubuk itu, dan Fernando Yi sendiri tidak bisa menahan energinya sehingga membuatnya mundur, hampir saja muntah darah.”
Erik Luo menatapnya dengan tatapan peringatan dan berkata: “Jangan mengganggu kami yang sedang makan.”
Filbert Ao dan keempat muridnya semua berdiri dan bergegas untuk menyerang Fernando Yi.
David Li duluan menyerangnya, memukulnya seperti beruang tua yang menabrak pohon, Fernando Yi baru saja berdiri dan menerima pukulan kembali, Filbert Ao dari arah belakang memutar kedua tangannya dan mengeluarkan lima energi Qi murni, menyerang punggung Fernando Yi.
Yang lebih mengerikan lagi adalah Kevin Tang jatuh dari atas kepalanya, pedang tajam dengan racun ular berbisa, dan kemungkinan bisa menembus bagian atas kepalanya.
Bagaimanapun Fernando Yi baru saja naik ke tingkat Kekosongan, ditambah lagi pengalaman bertempurnya kurang, di situasi kritis dia terburu-buru menghindar.
Mereka bertiga memukulinya dengan sangat kejam, hampir membuatnya terluka parah.
Orang tua bermarga Bai itu ingin membantu, hanya saja ditahan oleh Amanda Lu.
Karena dia tahu bahwa Galaxy memiliki kekuatan yang luar bisa, berkembang pesat dalam beberapa bulan, dari tingkatan Alam Kekosongan telah menembus ke tingkatan Alam Perputaran Qi, menghadapi orang tua bermarga Bai itu jagoan tingkat Alam Kekosongan yang tidak bisa membiarkan hal seperti ini terjadi, semua orang di sekeliling terkejut, berpikir Erik Luo dan muridnya adalah orang macam apa, menujuk satu orang untuk bersaing dengan jagoan tingkat Alam Kekosongan.
Pada saat ini, Keluarga Bai telah mendengar suara, bergegas untuk membantu orang tua Bai itu, tapi beberapa orang ini tidak cukup kuat untuk melawan Guru Besar di tingkat surga, sosok Amanda Lu seperti listrik, dan kedua tangannya membiru, setiap kali dia menembak seseorang, orang itu pasti akan patah tulang, dalam sekejap menjatuhkan lebih dari sepuluh orang.
Di sisi lain, Fernando Yi sudah dalam keadaan yang sangat memalukan, Erik Luo merasa bahwa sangat berisik, langsung menembaknya dengan pisau terbang, Fernando Yi berteriak kesakitan, telapak tangannya terpotong dan terjatuh ke tanah. Dia tidak berani tinggal lebih lama lagi, langsung kabur melalui jendela.
Di sisi lain, Keluarga Bai melihat bahwa tuannya telah melarikan diri, satu per satu ikut melarikan diri juga, menghilang dalam sekejap.
Seluruh aula menjadi kosong, hanya tersisa barang dan sayur yang berserakkan di tanah.
Akhirnya sunyi.
“Aku masih ingin makan masakan kue goreng berasa khas Kota Tengchong.” Beti Ye bersendawa, dia tidak ingin makan lagi karena menjaga bentuk tubuhnya, hari ini dia sudah makan banyak.
Erik Luo berkata kepada pelayan yang bersembunyi di sudut ruangan: “Suruh orang dapur membuatkan kue goreng khas Kota Tengchong, cepat.”
Filbert Ao terburu-buru berkata: “Cepat, cepat, lari.”
David Li mengikutinya ke dapur, dan mengawasi koki memasak.
Tidak lama kemudian, seluruh pelayan restoran bahkan pemiliknya mengantarkan sup, tiga koki berdiri di samping untuk memperkenalkan masakannya, seolah-olah sedang menjamu kaisar besar.
Semua orang mencicipinya, kemudian mengeluarkan sendawa, dan keluar untuk menikmati pemandangan Spring City ini, kemudian menyewa sebuah mobil besar dan mewah, dan berkendara ke Guilin semalaman untuk bersiap menikmati pemandangan bukit danau yang indah.
Ketika berkendara ke gunung tandus dan hutan belantara, Beti Ye melihat bahwa bumi diterangi dengan cahaya bulan, tiba-tiba memiliki pemikiran, tersenyum dan berkata: “Menurutmu bagaimana kalau kita BBQ-an di sini? Pasti sangat menyenangkan.”
David Li yang sedang mengendarai mobil menoleh, dan menghentikan mobilnya di samping, makanan dan bir di mobil sangat lengkap, bahkan peralatan karoke saja sudah dipersiapkan, kemudian mengambil kayu bakar, menyalakan api unggun dan duduk, bergiliran bernyanyi sambil BBQ-an, ini pertama kali semua orang melakukannya, mendapatkan pengalaman baru.
Giliran waktunya Wahyu Ye menyanyi, Beti Ye menepuk tangan tertawa dan berkata: “Aku tidak pernah mendengar ayah menyanyi.”
Santi Tang tersenyum dan berkata: “Ayahmu dari dulu tidak pernah menyanyi di depanku, dia bilang dirinya rela masuk ke peti mati daripada bernyanyi.”
Wahyu Ye menggaruk kepalanya dengan canggung berkata: “Aku bernyanyi sangat buruk.” Dia sebenarnya merasa malu untuk menunjukkan keburukannya di depan banyak orang, tetapi melihat tatapan anaknya, hatinya tidak bisa menolak, menganggukkan kepala dan berkata: “Baiklah, aku akan menyanyi satu lagu.”
Semua orang langsung diam dan serius mendengarnya, melihat Wahyu Ye sangat lama, berteriak: “Adik, kalau kamu berani, maju...”
Semua orang tertawa terbahak-bahak, nada anehnya membuat semua orang bahagia. Wahyu Ye melihat anak perempuannya tertawa bahagia, meskipun dia bernyanyi dengan buruk, tetapi dia tetap meneruskan untuk bernyanyi.
Bella Ye tidak bisa menahannya lagi dan berkata: “Ayah kamu jangan menyanyi lagi, aku sungguh tidak tahan, nada anehmu ini jika ingin belajar nyanyi pasti sangat sulit.”
Tiba-tiba ada cahaya dari kejauhan, puluhan mobil melaju dan terbang dari padang pasir, kemudian mengelilingi mereka, lampu mobilnya sangat menyilaukan mata. Erik Luo sangat kesal, dan menembakkan pisau terbangnya satu per satu, membuat semua lampu mati.
Fernando Yi turun dari mobil, dengan ekspresi kejam berkata: “Sedang bersenang-senang ya, kalian sangat santai nampaknya, tapi sayangnya tanganku patah, dan aku menjadi orang cacat sekarang. Sebelumnya di restoran tidak sempat menggunakan senjata rahasia, sekarang terimalah kematian kalian!”
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangTen Years
VivianCinta Yang Terlarang
MinnieHarmless Lie
BaigeTakdir Raja Perang
Brama aditioLelaki Greget
Rudy GoldLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)