Lelaki Greget - Bab 54 Orang Udik
Semua orang yang berada di dalam ruangan berdiri, bersiap untuk menyambut pemuda terkenal di Beijing, hanya Erik Luo yang masih duduk di sofa dengan menggoyangkan sandal dan mengambil piring besar berisi buah.
Ellen Tang menghinanya, berpikir bahwa Ivy Ai membawa orang ini kemari benar sangat memalukan, nanti biar kakaknya yang akan memberi pelajaran kepadanya!
Ivy Ai terus menemani Erik Luo, setelah mendengarnya dia juga berdiri, lagipula dia sebagai tuan rumah, tidak boleh menghancurkan persahabatan dengan seperti ini.
Chika Peng dengan gugup dan bergegas keluar dari kamar mandi, dan terus-terusan merapikan roknya.
Tidak berapa lama pintu mulai terbuka, dan seorang pemuda kekar berjalan masuk, berjalan dengan gagah, penuh dengan percaya diri, terlihat sedikit sombong, sama sekali tidak memandang siapapun.
Ada beberapa anak muda di belakangnya, tapi mereka dikalahkan oleh auranya.
Ellen Tang menyapanya terlebih dahulu, memegang lengannya dan berkata: “Kak, kenapa kamu baru datang, teman-temanku ini sudah lama menunggu untuk bertemu denganmu.”
Daniel Tang tersenyum dan berkata: “Membiarkan para wanita cantik menunggu lama, ini salahku, aku harus menghukum diriku dengan minum tiga gelas bir.”
“Aku temani kamu!” kata Chika Peng lompat kesenangan dan berjalan ke arahnya, membuat dadanya bergoyang menarik perhatian, Daniel Tang juga tidak bisa menahan meliriknya, Chika Peng segera menegakkan dadanya, menunjukkan kesombongan kepada kekasihnya.
“Kamu adalah Chika Peng! Aku ingat kita pernah bertemu!” kata Daniel Tang dengan ragu-ragu sejenak untuk menyebutkan namanya.
Chika Peng dengan semangat berkata: “Ternyata kamu masih mengingatku.”
Kemudian, dia meraih lengan Ellen Tang dan berkata: “Aku bilang apa, Kak Daniel pasti masih mengingatku.”
Daniel Tang mengangkat gelas dan tertawa: “Kesanmu terhadapku sangat mendalam.”
Chika Peng sangat bahagia, menarik Daniel Tang ke arah sofa untuk duduk.
Daniel Tang melirik Ivy Ai, melihat dia berada di samping Erik Luo, tatapannya langsung menuju ke dirinya.
Dibandingkan dengan Chika Peng, Ivy Ai sedikit lebih kalem, membuat orang merasa sangat nyaman, meskipun di ruangan ini banyak wanita cantik, tapi berbeda dengan dirinya, sangat menarik perhatian.
Ellen Tang dengan cepat menarik tangan Ivy Ai, berjalan ke depan Daniel Tang dan berkata: “Kak, ini adalah teman baikku, Ivy Ai, kalian mengobrol baik-baik ya.”
Setelah selesai mengatakannya, dia mengedipkan mata, dan memberi isyarat kepadanya untuk duduk, Ivy Ai dengan sopan berjabat tangan dengan Daniel Tang, tersenyum dan berkata: “Hari ini aku yang traktir, berharap Tuan Daniel bisa bersenang-senang hari ini.”
Setelah selesai berbicara, dia kembali duduk di samping Erik Luo.
Ellen Tang melihatnya sangat marah, berpikir apa hebatnya orang desa itu? Bagaimana dia terus menempel kepadanya tidak lepas-lepas, dan baru saja ingin berbicara, Daniel Tang berbicara duluan: “Bagaimana menyapa orang ini?”
Ellen Tang terkekeh dan berkata: “Ini adalah teman Ivy, datang dari desa, tidak punya begitu berwawasan!”
Ivy Ai baru saja ingin menjelaskan, Erik Luo meliriknya, mengisyaratkan drinya tidak peduli, kemudian melanjutkan memakan buahnya.
Ivy Ai menutup mulutnya, menunduk, tidak lagi melihat Ellen Tang yang jelas terlihat sangat marah.
Daniel Tang menganggukkan kepala, dan berkata: “Aku mengira adalah seorang seni bela diri, berpikir ingin berkompetisi.”
“Bagus!” tiba-tiba Ellen Tang berbinar dan berkata: “Setidaknya dia harus belajar sedikit, kak bagaimana kalau kamu menunjukkan dua trik kepadanya, agar dia belajar juga.”
“Tidak tertarik!” kata Erik Luo menolak, sama sekali tidak melihat ke mereka berdua.
“Aku lihat kamu hanya tidak berani!” kata Ellen Tang dengan marah sambil mengacungkan jempol, tapi cara ini sama sekali tidak berguna.
Chika Peng tidak puas dan berkata: “Ivy, aku bilang ya teman kamu ini sedikit tidak tahu hal apapun, Kak Daniel berbaik hati ingin menunjukkan kepadanya, ternyata masih tidak tahu beruntung, aku dengar orang yang belajar seni bela diri harus bisa tetap sederhana dan tetap tenang, dengan begitu baru ada kemajuan, kesempatan sebagus ini kamu tidak mau, aku lihat selama hidupmu tidak akan berhasil.”
Seorang pria muda di samping tertawa dan berkata: “Chika Peng yang cantik, kamu jangan marah, lihatlah dandanannya jelas-jelas berasal dari desa, tidak berwawasan, tentu saja tidak mendengar reputasi Kak Daniel, bisa dimengerti. Hanya saja, aku ingin mengatakan beberapa patah kepada Ivy Ai, pertemuan kita seperti ini, tidak mengajak sembarangan orang, ada beberapa hal penting yang tidak dapat didengar oleh orang lain.”
Ekspresi wajah Ivy Ai berubah, takut Erik Luo marah, dia diam-diam meliriknya, melihatnya sangat tenang seperti tidak mendengar apa-apa, kemudian menghela napas dan melihat buahnya sudah habis, dengan cepat memberikan sepiring buah lagi, mengambil tissue, terlihat seperti seorang pelayan wanita.
Chika Peng dengan ragu berkata: “Ivy, aku bilang ya apakah kamu sedang dibohongi, mantra apa yang dia berikan kepadamu, bagaimana kamu begitu menurut kepadanya?”
Pria muda sebelumnya berkata lagi: “Aku mendengar ada beberapa orang di Miao Jiang ada beberapa orang bisa melakukan ritual santet, setelah mensatet orang itu akan menuruti semuanya melakukan apapun, aku melihatnya dengan kepala mata sendiri, paman ketigaku diberikan santet, lalu meminta pertolongan ke banyak orang, mencari seorang master untuk mengobatinya.”
Daniel Tang mengerutkan keningnya, dan menatap Ivy Ai berkata: “Ivy, aku dengan Paman Ai pernah membicarakanmu sebelumnya, mengatakan bahwa kamu telah bertemu dengan beberapa orang berstatus rendah di Kota Hedong. Keluarga Ai adalah keluarga terkenal di Qilu, berhubungan dengan beberapa orang yang tidak berguna sama sekali tidak akan menjatuhkan derajatnya, jika kamu ingin berpacaran, aku bisa memperkenalkan beberapa kepadamu, mereka semua adalah orang-orang terhormat di Beijing, bisa sangat menguntungkan bagi Keluarga Ai, jangan tertipu oleh orang yang terlihat lugu.”
Dia mengatakannya sambil melihat Erik Luo, mengisyaratkan bahwa Erik Luo adalah orang berstatus rendahan.
“Ini tidak berarti bahwa Keluarga Tang mempunyai banyak identitas, di mata aku, empat keluarga besar di Beijing, semuanya juga berstatus rendahan seperti sampah.” kata Erik Luo sambil menggoyangkan gelar wine di tangannya, meminumnya, seolah mengatakan suatu kalimat yang tidak bearti.
Ekspresi wajah semua orang di dalam ruangan berubah, sehingga tidak ada yang berbicara untuk waktu yang lama, Ellen Tang berdiri, menunjuk Erik Luo dan mengutuknya: “Kamu mengira dirimu siapa! Kamu bahkan tidak sebanding dengan anjing penjaga kami Keluarga Tang, jadi apa hakmu berbicara seperti itu! Kalau bukan karena Ivy Ai, aku sudah menyuruh orang untuk mengusirmu!”
Chika Peng juga memarahinya: “Berbaik hati mengundangmu untuk datang minum, tapi kamu malah berbicara sembarangan, kamu ini orang udik, tidak berpendidikan!”
Daniel Tang membawa adiknya untuk duduk kembali dan berkata: “Orang desa, tidak perlu memedulikannya.”
Erik Luo menggelengkan kepalanya dan berkata: “Aku tidak mengerti kalian yang merendahkan orang lain, mengandalkan status keluarga merasa bahwa dirinya adalah orang terhebat nomor satu, siapa yang memberikan kalian rasa percaya diri seperti itu?”
“Kami adalah Keluarga Tang di Beijing!” kata Ellen Tang dengan bangga.
“Keluarga Tang adalah hal sepele, aku bisa membunuh kalian hanya dengan satu jariku saja!”
Erik Luo berdiri kemudian berjalan keluar ruangan, diikuti dengan tertawaan orang-orang, Chika Peng tertawa: “Sangat konyol, seorang pria bodoh, bisa membunuh dengan satu jari, sungguh sangat konyol, cepat pergilah, pergi ke rumah sakit jiwa untuk berobat!”
Orang-orang di dalam ruangan semua tertawa lebar, Erik Luo tiba-tiba menoleh, menggambil gelas wine di atas meja, dan melempar winenya.
Seketika winenya berubah menjadi beberapa panah tajam, yang mengarah ke mulut Chika Peng, Chika Peng merasa tenggorokannya seperti tertusuk jarum, dan dia tidak dapat berbicara.
Novel Terkait
Love And War
JaneMy Cute Wife
DessyMenaklukkan Suami CEO
Red MapleMy Secret Love
Fang FangIstri ke-7
Sweety GirlWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiCinta Yang Terlarang
MinnieLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)