Lelaki Greget - Bab 39 Memberontak
Amanda Lu yang sudah mabuk dengan wajah memerah bersandar di bahu Erik Luo.
Erik Luo hampir tidak bisa menahan diri, langsung menggendong dia ke tempat tidur, Amanda Lu tersenyum lalu mengambil pakaian dalam emban berwarna putih yang ada di sebelahnya, dikenakan di tubuhnya: “Apakah ini juga untuk aku? Apakah terlihat bagus?”
Dia memandang Erik Luo dengan maka yang berkaca-kaca, pipinya sedikit memerah, sedikit memutarkan badannya agar bisa memperlihatkan kecantikannya kepada Erik Luo.
“Cantik, cantik!”
Erik Luo benar-benar takut padanya, ternyata wanita yang cantik dan anggun itu bisa berubah penampilannya menjadi begini setelah minum arak, dia memikirkan apa yang harus dia lakukan.
Amanda Lu mendekat ke Erik Luo, memegang kepalanya, berkata: “Kalau cantik kenapa kamu tidak melihat aku, atau kamu tidak suka denganku…haha… kalian semua tidak suka sama aku, tidak suka denganku!”
Dia sambil menangis sambil tertawa, berdirinya sempoyongan hampir terjatuh, Erik Luo dengan cepatnya mengulurkan tangan dan memeluknya, Amanda Lu pun memanfaatkan kesempatan ini memeluk lehernya Erik Luo, dengan mata yang hampir menangis, dengan sedihnya berkata: “Kalau kamu belum menikah, apakah kamu akan menyukai aku?”
Karena kasihan dengan dia yang sedang mabuk, menganggap dia seperti anak kecil yang mesti dibujuk, jadi Erik Luo pun mengangguk saja.
Amanda Lu tertawa ria, menciumnya lalu berkata: “Aku sudah tahu, aku hanya ingin kamu menyukai aku walaupun cuma sedikit.”
Erik Luo senyum terpaksa, membaringkan dia di tempat tidur, menutup dengan selimut dan berkata: “Kamu sangat baik, kamu akan menemukan seseorang yang lebih baik dari aku.”
“Tidak...” Amanda Lu menarik tangan Erik Luo, bergumam: “Selain kamu, tidak ada orang yang aku suka di dunia ini. Bahkan aku juga tidak tahu mengapa bisa begini. Apakah kamu mengutuk aku? Kamu jahat ...
Dia pun tertidur setelah mengutarakan isi hatinya, Erik Luo membelai rambutnya, menghela napas, lalu pergi keluar.
Amanda Lu tersenyum dibalik selimut saat pintunya ditutup.
Setelah keluar, Erik Luo ingin menelepon Beti Ye, tetapi Beti Ye malah lebih terlebih dahulu menelepon dia. Erik Luo segera menerima panggilannya, Beti Ye berkata:“Kamu sibuk tidak? David Li terluka dihajar orang, katanya akan ada orang cari masalah di rumah, kalau tidak salah anggota dari Sekolah Bela Diri Naga Terbang, apa yang harus kita lakukan?”
“Aku akan segera pulang!”
Erik Luo menutup teleponnya, segera meminta bantuan Michael Tan, dengan pesawat militer berangkat dari Beijing, bergegas ke kota Hedong.
Walaupun dengan kecepatan penuh, untuk sampai di Hedong tetap butuh waktu satu jam lebih, dia menarik napas dalam-dalam, melihat labu yang ada di pinggang membuat dirinya kembali tenang. Kalau sampai terjadi apa-apa dengan Beti Ye, dia pasti akan memporak-porandakan Sekolah Bela Diri Naga Terbang.
Di kota Hedong, dalam Villa Dongshan.
David Li yang terluka terbaring di sofa, tidak bisa berbicara, Vini Tang yang ada di sebelahnya dengan cemas berkata: “Bagaimana ini, jalan keluar sudah ditutup, kalau tidak segera ke rumah sakit, David dalam bahaya.”
Wahyu Ye dengan seriusnya berkata: “Jangan panik, dokter pribadi akan segera datang.”
Beti Ye berkata: “Mereka menutup jalan agar kita tidak bisa keluar, ini adalah taktik mereka. Menurut aku tiga keluarga besar pasti akan mengambil kesempatan ini untuk membuat masalah.”
“Itu sudah pasti!”
Wahyu Ye berkata: “David mengatakan mereka memiliki Guru Besar Tingkat Surga, kita tidak akan sanggup melawan mereka, tidak peduli apa yang terjadi nanti, kita harus coba untuk bekerja sama, asalkan kita semua baik-baik saja, sisanya kita tunggu kepulangan Erik Luo, baru kita selesaikan bersama.”
Santi Tang dengan cemas berkata: “Aku tidak yakin Erik Luo bisa membereskan mereka, atau kita panggil polisi saja!”
David Li menatap dia dan berkata: “Master...dengan satu... satu jari saja... bisa menghabiskan mereka!”
Wahyu Ye berkata: “Apa gunanya menelepon polisi? Kamu tidak mendengar kata David, Guru Besar Tingkat Surga tidak takut dengan peluru, bagaimana mungkin bisa menaklukkan mereka? Sebaliknya kita akan difitnah mereka, sekarang tidak ada cara lain, hanya bisa menunggu Erik pulang!”
Dokter pribadi pun tiba, segera memberi transfusi darah kepada David Li.
Setelah sekian lama, mobil yang tidak terhitung jumlahnya melaju ke halaman luar, semua orang di rumah itu jadi panik, semuanya berdiri kecuali Wahyu Ye.
“Paammmmm!”
Pintunya ditendang, Derrick Wang yang pernah berselisih dengan Erik Luo masuk dan berdiri di depan pintu.
Kemudian seorang pria muda dengan jubah hitam yang dikelilingi oleh sekelompok orang memasuki ruangan, Steven Lin beserta tiga keluarga besar lainnya juga termasuk di dalam.
Derrick Wang berdiri di depan, memperkenalkan pria muda yang berjubah hitam, dengan bangganya berkata: “Aku perkenalkan, ini adalah master dari Sekolah Bela Diri Naga Terbang Deni Song, tuan muda Song!”
Deni Song sedikit mengangkat kepalanya, menatap David Li lalu berkata: “Aku sudah tahu kamu yang mengadu, di mana master pengecut itu? Tidak berani menghadapi kami?
Setelah transfusi darah, kondisi David Li sedikit membaik, memaksa untuk duduk, dia tersenyum: “Kamu tidak pantas menyebut nama masterku, kalau ayahmu yang datang, mungkin masih berhak bertarung dengan dia, tetapi tidak dengan kamu!”
“Keras kepala!” Saat Deni Song ingin menyerang, Derrick Wang merendahkan badannya dengan suara ringan berkata: “Selesaikan dulu tugas kita!”
Deni Song mendengus, berusaha keras memadamkan emosinya, menatapi Wahyu Ye dan yang lainnya, dia terpesona ketika matanya tertuju pada Beti Ye, seketika itu timbul niat mesumnya.
Derrick Wang pun tersenyum berbisik di telinganya: “Aku tahu tuan muda menginginkannya, setelah menyelesaikan tugas ini, nanti akan diserahkan kepadamu.”
Deni Song menganggukkan kepalanya sambil melihat Steven Lin yang ada di belakangnya, Steven Lin langsung maju, dengan suara keras berbicara dengan Wahyu Ye: “Kalian, beberapa hari yang lalu menantumu merampas harta kekayaan yang tidak terhitung jumlahnya dari tiga keluarga besar kami, sekarang juga harus dikembalikan!”
Wahyu Ye berkata: “Memang kalian bertiga sudah merasa hebat karena ada yang mendukung kalian? Steven Lin, lebih baik kamu mempertimbangkannya lagi, kalau tidak, kamu akan menyesal saat menantuku sudah kembali.”
Steven Lin tertawa dan berkata: “Dia itu hanya tingkat surga tahap awal, bagaimana mungkin bisa sebanding dengan master dari Sekolah Bela Diri Naga Terbang? Dia sudah menguasai kota Hexi, terkenal selama bertahun-tahun, mana mungkin takut dengan menantu otak udang! Memang lelucon!”
Dia mengeluarkan setumpuk dokumen dari tasnya dan melemparkannya ke depan Wahyu Ye dan berkata: "Sebaiknya kalian menandatangani dokumen ini, maka dianggap tidak terjadi apa-apa. Jangan sampai tuan muda Song yang turun tangan, kalau sampai terjadi maka kalian semua pasti tamat.”
Karena orang mereka terlalu banyak, Wahyu Ye menganggukkan kepala memberikan kode kepada Beti Ye. Beti Ye mengambil surat perjanjian dan membaca lama sebelum menandatangani.
Steven Lin menunjukkan wajah bahagia, berkata dengan bangga: "Betapa bangganya kalian ketika merampas harta tiga keluarga besar kami, tetapi sekarang sudah harus dikembalikan. Aku beritahu kalian, kota Hedong akan selalu menjadi milik tiga keluarga besar kami, keluarga kecil Ye seperti kalian jangan ingin mendapatkan itu."
Orang-orang dari kedua keluarga juga mengejek: “Mau mengandalkan anak kecil ini untuk menguasai kota Hedong, tidak akan mungkin terjadi!”
"Ini akibat dari mengusik tiga keluarga besar kami!"
Wahyu Ye menutup mata dan telinganya untuk memulihkan tenaganya.
Setelah Beti Ye menandatangani semua surat, Steven Lin dengan senang hati mengambil dan memeriksanya lagi, lalu kembali ke sisi Deni Song berkata, "Tuan muda, semuanya sudah beres!"
Deni Song mengangguk puas dan memandangi Beti Ye sambil tersenyum: "Aku punya permintaan lain. Aku ingin meminta direktur Ye datang ke kamar untuk membicarakan sesuatu."
Novel Terkait
Anak Sultan Super
Tristan XuCEO Daddy
TantoMarriage Journey
Hyon SongAdore You
ElinaThe Sixth Sense
AlexanderAku bukan menantu sampah
Stiw boyLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)