Lelaki Greget - Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
Paman?
Erik Luo menggelengkan kepalanya, dan Sendi Li merasa sangat ketakutan sampai bekeringat dan berkata kepada orang-orang muda ini "Aku ingin memberitahu kalian satu kata terakhir. Aku punya tamu terhormat hari ini. Apapun masalahnya, kita akan membicarakannya di lain hari."
“Tamu terhormat? Dia?” Si wanita cantik itu menunjuk ke arah Erik Luo dan berkata sambil tertawa: “Benar-benar lelucon besar. Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy masih mengklaim dirinya sebagai kekuatan seni bela diri terbesar di Tiongkok. Ini benar-benar tidak cukup baik untuk orang rendahan seperti itu untuk menjadi tamu kehormatan. "
"Lancang!"
Amanda Lu dengan marah mengeluarkan suara, secara tiba-tiba muncul di depan wanita cantik itu, dan memberikan tamparan.
Tamparan ini hanya membutuhkan setengah tenaga, tetapi sudah membuat setengah dari pipi si cantik membengkak, dan bahkan sudut mulutnya berdarah.
"Siska Zhang!" Pemuda bertato itu berteriak, berdiri untuk membantu wanita cantik itu dan meraung: "Kamu berani menampar pacarku!"
"Kamu juga akan kupukuli!"
Amanda Lu menjambak rambut wanita itu dan menjatuhkannya ke tanah. Kemudian dia mengangkat kakinya, menginjak-injak tubuh bagian bawahnya.
Selangkangan pria di tempat kejadian itu terasa dingin seketika, dan dia memberi isyarat untuk mundur.
Wanita cantik bernama Siska Zhang menutupi wajahnya dan berkata dengan getir: "Kakak, mereka berani memukuliku. Jika kamu meminta seseorang untuk datang ke sini, aku baru akan puas untuk mundur dari sini hari ini."
"Kalian semua tunggu aku. Aku akan mengirim seseorang ke sini! Sendi Li, kamu akan tamat. Pria muda itu mengeluarkan ponselnya dan mulai menelepon.
Sendi Li mencibir: "Sebaiknya kamu menelepon lebih banyak orang."
Ketika keadaan sampai pada titik seperti itu, beberapa orang-orang menerobos ke ketua Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy dan memarahi ketua Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy, ini sudah kelewatan. Erik Luo pun telah dihinanya. Tentu saja, mereka tidak bisa diam saja.
Amanda Lu kembali ke kursinya dan makan bersama Erik Luo. Sambil makan, dia bertanya: "Dari mana asal-usul orang-orang ini? Kenapa begitu berani dan begitu sombong?"
Sendi Li dengan hormat berkata: "Pemimpin muda bertato ini adalah Jonson Zheng. Dia adalah seorang pengusaha terkenal dari generasi Jiliao. Dia memiliki pengaruh dalam keluarganya. Di sebelahnya adalah pacarnya, Siska Zhang. Tampaknya itu dia juga putri seorang pengusaha kaya lokal. Yang di belakangnya adalah adik laki-lakinya dan tidak memiliki latar belakang yang besar. "
"Oh ..." Amanda Lu mulai mengerti, dengan dingin menatap gadis bernama Siska Zhang dan berkata: "Sepertinya dia ingin mencari masalah. Sayang sekali dia menyinggung orang yang salah, dasar orang bodoh. "
Wajah Siska Zhang berubah dengan jelas, tetapi ketika dia melihat Jonson Zheng tidak menyadarinya, tidak bicara juga, menundukkan kepala tidak tahu apa yang dia pikirkan.
Setelah beberapa saat, terdengar suara langkah kaki di luar. Seorang pria paruh baya dengan pakaian formal masuk. Melihat Jonson jatuh di tanah, dia dengan cepat melangkah maju untuk membantunya berdiri dan berkata: "Tuan muda, apa yang terjadi? Bagaimana kamu mendapat masalah dengan Tuan Li?"
Jonson berkata dengan getir: "Si bajingan Sendi Li pada hari ini telah mempermalukan Siska Zhang, tentu saja aku harus meminta penjelasan."
Pria paruh baya itu menepuk keningnya dan tersenyum pada Sendi Li: "Maaf, Tuan Li, anak itu bodoh dan mencari masalah denganmu. Aku akan membawanya kembali dan memberinya pelajaran. Aku akan membiarkan seseorang datang untuk mengkompensasi barang-barang yang rusak di sini. Aku pamit dulu. "
"Tunggu sebentar!"
Sendi Li berkata dengan wajah dingin: "Tuan Muda kamu baru saja bertemu dengan ketua kami dan menghina Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy. Masalah ini belum berakhir."
"Ketua? Ketua apa?" Pria paruh baya itu tampak bingung. Dia melirik Erik Luo dan langsung menyadarinya. Senyuman tiba-tiba muncul di wajahnya: "Ternyata ini adalah Ketua Luo dari Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy, maaf sudah tidak sopan. Jika Tuan Zheng sebelumnya tahu kamu, pasti akan mengundang kamu untuk minum. "
Erik Luo mengabaikannya dan minum teh sendirian.
Pria paruh baya itu tampak malu, dan dia tertawa: "Sepertinya Ketua Luo adalah pria yang emosional, baiklah, aku akan meminta maaf kepada kamu atas nama Tuan Zheng, emosionalnya masih tidak labil, kamu jangan masukkan dalam hati, oke? "
Setelah berbicara, dia berbalik dan melambai ke Jonson dan berkata: "Ayo pergi, setiap harinya hanya tahu buat masalah saja!"
Sebelum beberapa orang mengambil beberapa langkah, pengawal Sendi Li di kedua sisi mengulurkan tangan dan menghentikan mereka.
Pria paruh baya itu berbalik dan berkata: "Sendi Li, aku sudah meminta maaf. Jangan seperti ini. Pikirkan di sini wilayah siapa. Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy kalian adalah perusahaan asing. Apakah kamu ingin melawan Tuan Zheng kami?"
Sendi Li mencibir: "Toru Zheng itu sampah. Baru saja Jonson Zheng menghina Tuan Luo kita dan dia harus pergi meminta maaf, jika tidak, keluargamu Zheng tidak perlu berkeliaran di Jiliao."
“Oh, berani sekali ya, menurutmu Perserikatan Seni Bela Diri Galaksi kamu itu apa?” Jonson merasa jengkel di dalam hatinya dan mengutuk. Sudah terlambat bagi pria paruh baya itu untuk berhenti.
Amanda Lu bergerak sekali lagi, dan menampar pipi Jonson secara langsung dengan dua tamparan, dan berkata dengan acuh tak acuh: "Aku menyarankan kamu untuk berhenti berbicara omong kosong, Perserikatan Seni Bela Diri Galaksi adalah hal yang tidak bisa kamu hina sembarangan, berlutut dan meminta maaf. "
Mulut Jonson berdarah, matanya melebar, dan dia tidak bisa berkata-kata.
Pria paruh baya itu berkata dengan marah: "Apakah kamu berani menyakiti Tuan muda Zheng kami, tunggu, aku akan memberitahu pengacara, aku akan menuntut kamu! Hmph, Perwakilan dari Perserikatan Seni Bela Diri Galaksi kamu telah ditangkap, dan presiden Amerika akan segera berhadapan dengan kalian, kesombongan kalian tidak akan lama lagi."
Amanda Lu tersenyum dan berkata: “Kalau begitu harus membereskan keluarga Zheng-mu dulu!” Menoleh untuk melihat Sendi Li: “Beritahu perusahaan bisnis dan serang perusahaan keluarga Zheng dengan segenap kekuatan mereka. Aku ingin mereka membuat keluarga mereka bangkrut.”
Wajah pria paruh baya itu berubah dan berkata: "Kalian sudah gila. Jika kalian melakukan ini, akan mengalami kerugian besar, dan kalian pasti akan ditelan oleh perusahaan Amerika!"
"Kamu tenang saja, perwakilan kami itu pasti akan aman dan sehat-sehat saja, dan pejabat Amerika tidak akan bisa bertahan lama."
Amanda Lu melambaikan tangannya dan berkata: "Usir mereka. Selain itu, gadis bernama Siska Zhang ini, keluarga Zhang mereka jangan sampai muncul di Jiliao lagi."
Siska Zhang mendengus: "Kami keluarga Zhang ingin pergi ke mana bukanlah urusan kalian, mari kita tunggu dan lihat saja!"
Sendi Li langsung mengirim seseorang untuk menghajar orang-orang ini, dari segi kekuatan, Perserikatan Seni Bela Diri Galaksi sekarang belum takut pada siapapun.
Setelah mengusir orang-orang ini, Sendi Li buru-buru membungkuk dan berkata: "Maaf telah mengganggu Ketua Luo."
"Tidak masalah." Erik Luo melambaikan tangannya dan berkata: "Aku sudah kenyang, ingin istirahat dulu. Kamu siapkan mobil, dan kami akan berangkat besok."
"Tidak masalah, aku akan mengantarkanmu."
Sendi Li mengirim keduanya kembali ke kamar, menyeka keringat dari dahinya, dan pergi dengan tergesa-gesa.
Setelah memasuki ruangan, Erik Luo menyalakan TV dan menonton, mencoba memahami situasi Vini Tang saat ini. Bagaimanapun, Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy membutuhkan banyak dukungan ekonomi. Vini Tang memiliki bakat untuk bisnis dan juga tulang punggung Galaxy Group. Jika dia memiliki masalah, ditakutkan jalan kesuksesan juga akan rusak.
Berita tersebut menunjukkan bahwa Vini Tang masih dalam tahanan dan tidak ada berita terbaru, David Li mengirimkan pesan yang mengatakan bahwa ia telah tiba di pemerintahan Kanada dan siap bergerak dalam dua hari.
Menutup telepon, dia bersandar di sofa dan memejamkan mata untuk mengistirahatkan pikirannya. Sekarang dia tidak ingin terlalu memperhatikan hal-hal yang sepele ini. Dia hanya ingin berkonsentrasi untuk berlatih dan mengatasi krisis yang akan datang.
Tidak lama setelah Amanda Lu keluar dari kamar mandi, hati Erik Luo tergerak ketika melihatnya, meskipun dia dibungkus dengan handuk mandi, namun dia masih bisa melihat dia mengenakan pakaian dalam putih di dalamnya.
Novel Terkait
Love From Arrogant CEO
Melisa StephanieMy Cute Wife
DessyThe Winner Of Your Heart
ShintaMarriage Journey
Hyon SongCinta Yang Tak Biasa
WennieLove Is A War Zone
Qing QingLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)