Yama's Wife - Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
Namun, aku salah, dua pria berjalan keluar dari gerbang Liang Mansion, dimana salah satunya jelas adalah Peter Jin, yang terlihat sama persis seperti Peter Jin di masa kini, namun dia mengenakan pakaian kuno berwarna putih. Pria yang satunya lagi memiliki alis yang mirip dengan milik Peter Jin, tetapi dia terlihat lebih mendominasi, Peter Jin lebih pendek setengah kepala dibandingkan pria di sebelahnya, terlihat sedikit menyinggung, bahkan kurang nyaman.
Tapi aku tidak terlalu memikirkannya, mereka berdua jelas adalah saudara dalam kehidupan yang satu ini, kalau tidak, mereka tidak akan terlihat semirip itu.
Pria di sebelah Dave Liang berkata,”Dave Liang, keluarga ini akan diserahkan kepadamu setelah aku berangkat, ibu memiliki keinginan yang berdampak baik, kamu tidak boleh melanggarnya dan menghancurkan hatinya."
Dave Liang hanya menundukkan kepalanya dengan sedikit bersedih,”Kakak Tertua, apakah kamu benar-benar ingin aku menikahi Naomi Li?"
Pria di sampingnya tersenyum dan berkata,”Tentu saja, kita bertiga sudah bertumbuh bersama sejak kecil, kita benar-benar sudah memahami satu sama yang lainnya, kakak akan merasa jauh lebih tenang jika kalian berakhir bersama.”
Dave Liang menghentikan langkah kakinya,”Aiden Liang, kamu tahu jelas bahwa aku tidak ingin mempunyai seorang istri, juga tidak menyukainya, mengapa kamu masih saja memaksaku untuk menikahinya?"
Berdasarkan pakaian mereka, terlihat jelas bahwa di sini sedang musim dingin, nafas yang dihembuskan saat berbicara juga berwarna putih.
Kakak tertuanya, Aiden Liang, kembali menatapnya dan berkata,”Dalam urusan pernikahan, kamu tidak bisa sembarangan melawan perjodohan orang tua, juga tidak hanya tergantung kepada ketersediaanmu. Apakah kamu tidak akan segera pergi ke Anfu Temple untuk memasang dupanya? Apakah kamu akan pergi atau tidak? Jika tidak, aku akan pulang. "
Dave Liang tidak mengatakan apa-apa, lalu terus berjalan sambil tetap menundukkan kepalanya.
Mulai sekarang, sepertinya dia dipaksa menikah dengan wanita yang tidak dia cintai dalam hidupnya ini, menurutku dia sepertinya tetap akan menikahinya, tapi apa yang membuatnya terobsesi?
Kami terus mengikuti mereka berdua, terus hingga akhirnya tiba di Anfu temple, di sepanjang perjalanan, hanya Aiden Liang yang berbicara, Peter Jin yang merupakan Dave Liang tidak banyak bicara.
Setelah sampai di kuil, mereka berdua menaruhkan dupa, prosesnya sama seperti menaruh dupa seperti biasa, tidak ada yang istimewa.
Aku menyadari adanya sebuah pohon besar di halaman kuil, pohon itu ditutupi dengan papan kayu yang dihubungkan dengan kain merah, tidak perlu dipikirkan lagi, itu hanyalah pohon harapan.
Sejauh ini, aku belum menemukan ketertarikan dalam cerita ini, namun cerita ini mampu membuat Night God menghargainya.
Setelah beberapa saat, Aiden Liang dan Dave Liang keluar bersama-sama, Dave Liang mendapati kebradaan pohon harapan, lalu berhenti dan berkata,”Aku ingin membuat sebuah permintaan."
Aiden Liang berkata,”Pergilah, aku akan menunggumu di sini."
Dave Liang bertanya,”Apakah kamu tidak ingin membuat permintaan?"
Aiden Liang menggelengkan kepalanya,”Sebagian besari dari kayu di pohon ini memohon pernikahan, untuk apa aku membuat permintaan? Cepat pergi, udara di luar ini cukup dingin, kita harus pulang lebih awal."
Dave Liang mengambil sebuah papan kayu, mengukirnya dengan pisau, lalu bersiap-siap untuk menggantungnya di pohon. Sebagian besar papan kayu di atas pohon digantung ketika pohonnya masih belum setinggi itu, pada zaman-zaman ini, terlihat jelas bahwa Dave Liang tidak bersedia menggantung papan kayunya di tempat yang lebih rendah, lalu berusaha keras untuk menggantungnya sedikit lebih tinggi, tetapi dia tidak menemukan tempat yang cocok, sehingga dia bergumul untuk waktu yang cukup lama.
Aiden Liang sudah tidak tahan melihatnya, sehingga dia berjalan menghampirinya dan berkata,”Aku akan menggantungkannya untukmu." Dave Liang merasa sedikit terkejut, lalu bergegas menutupi papan kayu itu dalam pelukannya,”Tidak! Aku akan melakukannya sendiri."
Aiden Liang melihat reaksinya yang cukup heboh, sehingga dia juga tidak memaksanya lagi,”Baik, gantungkan saja sendiri, apakah yang terukir di papan kayu itu semisterius itu? Jika kamu tidak menunjukkannya sekarang, aku juga akan kembali untuk melihatnya ketika aku pulang nanti."
Dave Liang bersikeras menjinjit dan mengangkat tangannya serta mengikat papan kayu itu ke salah satu ranting pohon,”Kalau begitu, tunggu sampai kamu kembali saja, jika kamu ingin melihatnya, memperlihatkannya kepadamu.......”
Hembusan angin meniup papan harapan di pohon hingga bertabrakan satu sama lain dan mengeluarkan suara yang mendalam, tidak tahu mengapa, aku selalu saja merasakan kesedihan ketika melihat mata Dave Liang, bahkan ikut tertulan oleh karenanya.
Suasana sekitar berubah, aku tiba di tempat lain dalam sekejap, aku menyadari bahwa tempat sekarang ini adalah keadaan alam yang dilukiskan di buku Night God, tetapi masih belum ada orang di paviliun di sisi air terjun.
Saat aku sedang merasa kebingungan, Aiden Liang berjalan kemari dengan seorang wanita berpakaian ungu, wanita itu terlihat setidaknya hanya berumur enam hingga tujuh belas tahun, namun dia adalah seorang wanita cantik, dengan mata bulat dan kulit yang cerah.
Aiden Liang juga mengenakan pakaian berwarna ungu, orang yang tampan memang pantas mengenakan pakaian berwarna apapun, contohnya adalah Devil Yama, sekalipun dia berpakaian merah secara keseluruhan, dia tetap saja tidak akana terlihat jelek atau konyol. Aku melirik Devil Yama, dia ternyata masih saling bertatapan tajam dengan Nico Li, aku pun sudah tidak bisa merasa emosi ketika melihat keadaan ini.
"Kakak Liang, apakah kamu benar-benar akan pergi? Bisakah kamu meminta kaisar untuk tidak menunjukmu pergi berperang? Medan perang itu tidak memkamung siapapun, jika kamu...... Jika kamu mengalami kecelakaan, apa yang harus aku lakukan?" Wanita itu menatap Aiden Liang dengan lembut sambil berbicara.
Aiden Liang hanya tersenyum acuh tak acuh,”Karena pedang tidak memiliki mata, orang lain bisa saja bertarung sampai mati di medan perang, mengapa aku tidak bisa? Aku, Aiden Liang bukanlah pengecut, jika musuh sekarang datang menyerang, bagaimana aku mungkin bisa berdiri diam demi mempertahankan nyawaku? Naomi, aku mungkin tidak sempat menghadiri acara dirimu dan Dave Liang yang membahagiakan, aku di sini akan mendoakan supaya kalian dapat hidup bahagia. "
Ternyata wanita tersebut adalah Naomi Li, Naomi Li yang akan menikah dengan Dave Liang.
Setelah mendengarkan ucapan Aiden Liang, mata Naomi Li berkaca-kaca,”Kakak Liang, kamu tahu bahwa orang yang kucintai adalah kamu, kenapa kamu ingin aku menikahi Dave Liang? Dengar-dengar...... Kamu yang mengajukan ide ini, walaupun kamu membenciku, kamu juga tidak boleh menggunakan cara seperti ini...... "
Astaga, Naomi Li akan menikahi Dave Liang, tetapi mereka tidak saling menyukai sesama, namun Aiden Liang bersikeras menjodohkan mereka, hal yang membuat orang semakin kebingungan adalah Naomi Li menyukai dirinya, bukan Dave Liang. Aku dapat melihat sesuatu, hal ini sangat mirip dengan cerita di serial televisi, apakah Night God suka menonton serial seperti ini? Namun hal ini terjadi pada orang sungguhan, memang sedikit kejam, lagipula semuanya bukanlah akting.
Jangan katakan Naomi Li tidak bisa memahaminya, aku juga tidak bisa memahaminya, apa tujuan Aiden Liang? Apakah mungkin hanya untuk menemukan menantu bagi saudara laki-lakinya sebelum pergi berperang?
Aiden Liang melihat pemkamungan di kejauhan dan berkata,”Naomi, kamu harus menyadari alasanku tidak menikahimu, perang ini akan berlangsung selama tiga sampai lima tahun, maksimal...... terlebih lagi, kamu tidak akan sanggup menunggunya, aku khawatir aku tidak bisa kembali dalam keadaan hidup, hingga menunda kehidupanmu. Dave Liang cukup baik, aku merasa jauh lebih tenang jika kalian bersama, kalian berdua dapat saling menjaga sesama.”
Naomi Li mulai meneteskan air matanya,”Apakah kamu menyukai orang lain di dalam hati? Jika tidak, kamu tidak bisa memperlakukan diriku seperti ini, katakan saja, aku dapat menanggungnya......"
Aiden Liang menghela nafasnya dan berkata,”Betul, orang yang tidak akan pernah bisa mendapatkan hasilnya, aku tidak ingin menyakiti dirimu ataupun dirinya, aku tidak bisa menikahimu, satu-satunya orang yang bisa kamu nikahi hanyalah Dave Liang."
Ucapan seperti ini adalah ucapan yang paling menyakitkan, dia tidak mencintainya, bahkan tidak ingin melukainya, namun akhirnya tetap saja menyakitinya......
Hal yang membuatku merasa aneh adalah, ada Dave Liang di dalam lukisan pemkamungan itu, tapi kali ini hanya ada Aiden Liang dan Naomi Li di dalam pavilion itu.
Suasana lagi-lagi berubah, Aiden Liang membawa pasukan pergi berperang, dia masih muda dan menjanjikan, bahkan merupakan seorang jenderal. Baju besi perak dengan pedang panjang yang dia genggam dengan erat di tangannya. Dave Liang dan Naomi Li bersama-sama bergerak menuju ke gerbang kota, tetapi Aiden Liang tidak pernah berpaling ke belakang sejak awal.
Aiden Liang pergi ke medan perang dengan ekspresi tidak takut akan kematian, aku benar-benar sangat mengagumi pria yang satu ini.
Night God tiba-tiba berkata,”Langit akan segera menyala terang, mari kutunjukkan sesuatu yang menarik.” Setelah itu, suasananya langsung berubah lagi dan sampai di Liang Mansion.
Novel Terkait
Cinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlMenaklukkan Suami CEO
Red MapleKamu Baik Banget
Jeselin VelaniMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMore Than Words
HannyYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk