Yama's Wife - Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
Aku hanya bisa terus berpura-pura menjadi orang yang profesional dan berkata: "Tuan Jin, apa akhir-akhir ini kamu menemui hal-hal aneh?"
Lalu Paul Jin berkata dengan sungguh-sungguh, "Aku tidak tahu apa yang kamu katakan, memang ada ... Kadang-kadang, aku tidur dalam keadaan linglung di tengah malam dan selalu merasa seperti ada orang yang berjalan-jalan di samping tempat tidurku, meskipun tidak banyak, tapi jika terus begini, aku tidak bisa tidur nyenyak, dan seluruh tubuhku mulai terganggu. Hal yang paling serius adalah dalam beberapa hari terakhir ini, aku tiba-tiba merasa ada yang menarik kakiku dan dengan kasar menarikku ke bawah tempat tidur, aku bangun dan tidak menemukan apa-apa. Sekali atau dua kali mungkin itu halusinasiku, tapi lebih dari itu ... "
Ini aneh. Sejak kecil, aku pernah mendengar hal-hal aneh, dan aku mungkin tahu beberapa hantu yang menyakiti orang. Aku belum pernah melihat hantu yang hanya berjalan di depan tempat tidur dan menarik orang ke bawah tempat tidur. Karena Devil Yama menemukan Paul Jin ini, itu artinya Devil Yama tahu apa yang terjadi.
Aku berpura-pura sedang berpikir, dan berkata setelah beberapa detik: "Ini harus dilihat dulu, baru bisa diketahui apa yang menganggumu, begini saja, kamu kembali dulu, aku akan mencari waktu untuk pergi melihat-lihat."
Paul Jin buru-buru berdiri dan berkata: "Nona Alice Fan, terima kasih, aku harap kamu bisa secepatnya membantuku, aku sudah memanggil banyak orang dan menghabiskan banyak uang, tapi masih tetap saja, tidak ada hasil sama sekali, kamu tenang saja, aku akan memberimu berapa saja asalkan kamu bisa menyelesaikan masalahini!"
Ini bukan soal uang, aku hanya memikirkan tentang hantu apa itu, apa niatnya, dan ... apakah aku bisa melakukannya.
"Kita akan biarakan lagi nanti, orang-orang di bidang seperti ini, tidak bisa menjamin sepenuhnya, jika berhasil, uang yang dibutuhkan tidak akan sedikit, jika gagal, aku tidak akan menerima uang sepeser pun darimu." Aku belajar kata-kata ini dari kakek ketigaku.
Dalam menghadapi uang, harus bersikap tenang.
Yang aku kagumi dari kakek ketiga adalah dia orang yang berintegritas, dia jelas bukan tipe pembohong.
Setelah menyuruh Paul Jin eprgi, aku segera kembali ke kamar untuk mencari Devil Yama. Dia benar-benar tidur nyenyak, dia tampak seperti sudah mati.
Aku berjalan mendekat dan menepuk wajahnya, tidak terjadi apa-apa, aku meraih wajahnya dengan satu tangan dan menariknya, namun tetap tidak ada gerakan, aku berteriak di telinganya: "Cepat bangun, selirmu kabur dengan orang lain!"
Melihat dirinya masih belum bangun, aku berteriak dengan keras lagi: "Halaman belakangmu terbakar!"
Dia hanya setengah membuka matanya: "Apa yang kamu lakukan?"
Aku bercerita tentang kedatangan Paul Jin, dan bertanya padanya apa yang sebenarnya terjadi dengan Paul Jin, dia menatapku dengan senyuman, dan berkata, "Lihat saja sendiri kalau ingin tahu? Jangan tanya aku semuanya. Jika aku memberitahu kamu, jadinya tidak berarti lagi, pergi dulu dan aku akan beri tahu nanti, jangan khawatir, aku akan pergi denganmu."
Sore harinya, setelah orang tuaku berangkat kerja, aku dan Devil Yama pergi ke rumah Paul Jin. Sebelum Paul Jin pergi, ia meninggalkan alamat untukku, Devil Yama masuk ke liontin giok dan aku naik taksi. Sebelum keluar, aku sudah menghubungi Paul Jin.
Di dalam mobil, sopir mengobrol denganku dan bertanya apa yang aku lakukan pergi ke sana, katanya alamat yang aku tuju itu tempat orang kaya.
Tentunya aku tahu bahwa Paul Jin orang kaya, tapi aku masih kaget sesampainya disana, pertama kali melihat vila itu, masih sedikit bersemangat.
Aku hanya bisa berkata kepada Devil Yama: "Kamu masih cukup pandai memilih orang. Orang yang tinggal di rumah seperti ini pasti kaya."
Devil Yama mungkin belum bangun sepenuhnya, dan suaranya terdengar malas: "Di underworld, rumah seperti itu juga ditinggali oleh orang mati."
Aku tahu bahwa rumah kertas yang dibakar orang mati beberapa tahun yang lalu masih berupa rumah besar, lambat laun menjadi vila atau semacamnya, yang jamannya relatif baru.
Sebagian besar rumah yang dibakar sampai mati juga akan muncul di dunia bawah, jadi tidak mengherankan jika Devil Yama mengatakan itu.
Vila-vila di kawasan ini semuanya terletak bersebelahan, seperti di dalam komplek, harus melewati gerbang besi yang besar untuk masuk. Tentu saja ada satpam, dan tidak sembarangan orang tidak bisa masuk.
Saat kami sampai di gerbang, pemuda yang tadi pagi bersama Paul Jin sudah menunggu disana, dan aku masuk tanpa hambatan.
Setibanya di vila Paul Jin, pemuda itu masuk denganku, dan aku melihat dekorasi dan perabotan bergaya di vila itu.
Paul Jin sedang duduk di sofa ruang tamu lantai satu. Melihatku masuk, ia buru-buru berdiri dan menyapaku: "Nona Alice Fan, aku tidak menyangka kamu akan datang begitu cepat, aku awalnya ada di perusahaan, dan langsung bergegas pulang saat kamu menelpon mau datang, kamu istirahat dulu sebentar, setelah itu kita pergi melihat bersama."
kku mengangguk dan duduk di sofa di seberangnya. Panas sekali saat masuk barusan. AC di dalam cukup sejuk. Aku belum berhenti untuk mendinginkan diri. Devil Yama memerintahkanku: Di depan akuarium ikan di sebelah kirimu, perhatikan."
Aku berpura-pura sangat tenang dan memandangi akuarium ikan yang lebih besar tidak jauh dari tangan kiriku, lalu bangkit dan berjalan mendekat, berdiri di depan tangki ikan dan melihat dengan santai, aku tidak ikut kelas biologi, dan memintaku untuk mengamati dengan teliti, dan aku tidak suka ikan, jadi kenapa menyuruhku melihatnya?
Paul Jin mengikuti: "Nona Alice Fan, apakah ada yang salah dengan akuarium ikan ini?"
Aku tidak tahu harus berkata apa, tapi suara itu berasal dari Devil Yama: "Ikan putih itu menarik."
Aku tercengang sejenak dan mengulangi kata-katanya: "Ikan putih itu menarik ..."
Di saat yang bersamaan, tatapanku juga tertuju pada ikan putih di pojok, di dalam akuarium terdapat banyak ikan aneh yang semuanya langka. Ikan putih itu tidak mencolok seperti ikan lainnya, dan tinggal sendirian di dasar akuarium, tidak bergerak. Ikan putihnya sangat cantik, siripnya bening, tipis dan besar, serta ekornya juga tanpa ada warna campuran di badannya .Badannya panjangnya sekitar 20 sentimeter dan langsing. Ada dua kumis panjang di sekitar mulutnya. Yang lebih khas lagi adalah, mata ikannya berwarna kuning emas ...
Novel Terkait
The True Identity of My Hubby
Sweety GirlHidden Son-in-Law
Andy LeeIstri Pengkhianat
SubardiWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraSang Pendosa
DoniYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk