Yama's Wife - Bab 78 Dihantui
Aku bertanya padanya: "Kenapa tiba-tiba kamu menelponku? Kenapa kamu mengucapkan terima kasih? Kamu juga harus menjelaskan ini dulu..."
Kalau karena aku membantu ayahnya, dia tidak perlu menelpon ku untuk mengucapkan terima kasih.
Ia terdiam beberapa detik dan berkata, "Ayahku mengembalikan foto Ibuku ke tempat semula. Ia tidak lagi harus sendirian di ruang penyimpanan yang dingin. Aku benci wanita bernama Aimee Li itu, dan Ayahku akan menceraikannya. Aku pikir ini pasti ada hubungannya denganmu, jadi aku ingin berterima kasih."
Ternyata banyak sekali hal yang tersembunyi di dalam hatinya yang pendiam ini.
Aku dengan santai berkata padanya sama-sama, apalagi aku tidak sedikit menerima uang dari ayahnya, dia tidak perlu seperti ini ...
Setelah itu, dia tidak berencana untuk menutup telepon, dan tiba-tiba mengubah bagian depan percakapan: "Aku ingin kamu membantuku ..."
Aku langsung bertanya: “Ada apa?” Dia tiba-tiba memintaku untuk membantu. Reaksi pertamaku dia juga mengalami kejadian gaib, kalau tidak, hal apa lagi?
Ia tidak langsung berkata apa-apa, melainkan berkata: "Ayahku sudah keluar kota dan tidak akan ada di rumah belakangan ini, jadi aku ingin mengajakmu datang langsung, dan harganya bagus untuk dibicarakan. Hal ini aku tidak mau diketahui olehnya."
Aku berpikir Devil Yama tidak ada, aku menunggu sampai dia kembali, tapi Peter Jin memintaku untuk segera datang, mendengarkan nadanya, seolah ingin aku segera pergi.
Aku hanya bisa setuju untuk pergi dan melihat-lihat, lalu kembali dan bertanya lagi pada Devil Yama, aku ada liontin giok padaku, Devil Yama seharusnya bisa mengetahui keberadaanku.
Sore harinya aku menunggu Ibuku berangkat kerja dan aku bilang pada ayahku aku mau keluar. Ketika sampai di rumah Peter Jin, pelayan rumah mereka menyapaku dan memintaku duduk, Peter Jin dengan cepat turun dari lantai atas. Dia memakai kemeja putih dan celana panjang hitam hari ini, wajahnya masih sama pucatnya, tapi karena kulitnya juga putih, jadi tidak terlalu mencolok. Dibandingkan kemarin, dia tampaknya lebih energik hari ini.
Dia berjalan ke sofa di seberangku dan duduk, menyuruh pelayan rumah untuk keluar dari ruang tamu dan berkata, "Kemarin aku tidak menemukan kesempatan untuk memberitahumu, karena kamu bisa membantu ayahku, kamu pasti bisa membantuku."
Ia langsung ke pokok permasalahan, namun hal itu membangkitkan rasa penasaranku, aku bertanya: "Katakan saja, banyak masalah yang tidak bisa langsung diselesaikan."
Dia meremas tangannya dengan erat, seolah-olah sedikit gugup: "Seperti ini, ketika aku masih kuliah, aku punya pacar. Dia sangat cantik, dan sering ada lebih banyak anak kaya di sekitar gadis seperti itu, sebelum berpacaran, aku sudah mendengar banyak hal buruknya ... dalam hal kehidupan pribadi, kamu bisa mengerti?"
Aku mengangguk: "Aku mengerti, kamu selesaikan dulu ..."
Dia melanjutkan dengan mengatakan: "Awalnya, aku tidak ingin bersamanya. Suatu hari dia tiba-tiba menyatakan perasaannya padaku di sekolah dan menggunakan pengeras suara. Seluruh sekolah tahu tentang itu. Dia mengancamku bunuh diri jika aku menolaknya, aku ingin membicarakan ini 4 mata dengannya, pihak unviersitas juga memperingatinya karena masalah ini, karena yang ia lakukan terlalu berlebihan."
"Kemudian, aku menyuruhnya secara pribadi untuk berhenti menggangguku, aku mengatakan dengan sangat jelas bahwa tidak akan menjadi pacarnya, tetapi dia mengatakan aku adalah kekasih keesokan harinya. Dia jelas berbohong, aku sangat jijik, aku tidak menyangkan dia melakukan hal itu, semua orang mengira kami berpacaran, dan aku sangat tidak berdaya....."
Mendengar hal itu, aku merasa aneh. Dia tidak menerima gadis itu, tapi awalnya dia bilang kalau dia pernah punya pacar, jadi gadis ini tetap jadi pacarnya?
Dia terdiam lalu berkata, “Seiring berjalannya waktu, aku tidak repot-repot menjelaskannya, semua menjadi tenang secara perlahan. Awalnya, dia sangat baik padaku, dan kalau ada waktu, dia akan bersamaku, bisa jadi setelah melihatku yang selalu bersikap dingin padanya, ia tidak sabar lagi, dan ia pun mundur. Padahal, ia memang bukan pacarku, belakangan ini aku mendengar bahwa dia bersama pria lain lagi, dan aku tidak peduli, namun beberapa orang mulai bergosip bahwa dia hamil dan itu adalah anakku. Aku bersumpah, aku tidak pernah menyentuhnya."
"Rumor seperti itu membuatku sangat marah. Aku mencarinya dan bertanya mengapa dia berbicara omong kosong, tapi dia menangis dan mengatakan padaku bahwa dia hamil dan dicampakkan. Dia menjelaskan kepadaku bahwa dia tidak berbicara omong kosong di luar. Anak itu adalah anakku, aku tidak akan mempercayainya sama sekali, kesanku terhadapnya tidak baik, dia bertanya padamengapa dia menolak untuk menerimanya, saat itu aku marah, dan langsung memarahinya, lalu …… Keesokan harinya aku mendengar bahwa dia bunuh diri dengan cara melompat dari gedung. Aku tidak tahu kenapa dia bunuh diri, atau mungkin karena aku memarahinya..."
"Itu terjadi dua tahun yang lalu, tapi aku selalu bisa memimpikannya. Sejak setengah bulan setelah kematiannya, aku mengalami mimpi yang sama hampir setiap malam, bermimpi aku berjalan di perempatan saat larut malam, ditabrak dan terbunuh oleh mobil hitam. Selama dua tahun terakhir, baik siang atau malam, aku bahkan tidak berani keluar. Aku mengira itu masalah psikologisku sendiri. Aku meminta psikolog untuk memeriksa, tapi katanya aku hanya depresi. Aku sudah minum banyak obat, tapi mimpi itu terus menghantuiku. Aku ingin kamu membantuku melihat apa yang terjadi ... Apakah ini masalahku sendiri, atau ... "
Sisanya tidak dia selesaikan, tapi aku mengerti maksudnya, dia ingin bertanya apakah mimpi yang sama dalam dua tahun terakhir ini terkait dengan kematian gadis itu.
Dari pengalamanku, ini bukanlah mimpi biasa.
Pasti ada sesuatu yang mempengaruhinya. Namun ketika mendekati rumah tersebut, aku tidak merasakan keanehan apapun. Ikan aneh di dalam akuarium telah hilang, begitu pula jiwa ibunya yang pergi. Rumahnya tidak ada energi yang aneh. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hantu yang mengganggunya, tapi dia masih bermimpi, mimpi yang sama, aku tidak bisa memahami ini...
Novel Terkait
I'm Rich Man
HartantoIstri ke-7
Sweety GirlMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaLove And Pain, Me And Her
Judika Denada1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaMy Lifetime
DevinaWahai Hati
JavAliusYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk