Yama's Wife - Bab 72 Tidak Tahan Lagi
Dia menghilang setelah berbicara, aku tertegun, apa yang akan dia lakukan? Dia juga bilang untuk berbagi keuntungan, dia juga tertarik dengan uang?
Sore harinya ia kembali berbaring di ranjang sambil membaca, aku bertanya dan dia tidak berkata apa-apa, hanya menyuruhku tidak khawatir, dan bisnis akan segera datang.
Aku sedikit gugup. Jika ada yang datang untuk memintaku menangkap hantu atau semacamnya, aku tidak bisa menjamin tidak akan gemetar saat melihat hantu. Aku berbaring di tepi tempat tidur, mendorongnya dan berkata, "Haruskah kita mengubah cara? Akku tidak ingin melakukan ini..."
Dia lelah didorong-dorong olehku, dan menarikku, dan aku jatuh ke pelukannya, dia menatapku dan berkata, "Kamu tidak percaya pada aku?"
Wajah ku sangat dekat dengan wajahnya, ujung hidung kami hampir bersentuhan, aku mengangkat kepala karena malu dan berkata, “Tidak… aku tidak percaya pada diriku sendiri, aku hanya bisa menggambar kertas jimat roh jahat, apa gunanya? Apa kamu tidak bisa menggunakan cara lain? Kamu adalah Raja Yama, seharusnya kamu memiliki barang-barang berharga, kan? Ayo keluarkan, itu pasti bisa diberi harga yang tinggi, beri saja aku satu atau dua itu sudah cukup..."
Tiba-tiba dia menekanku ke bawah, dan langsung mencium mulutku, dia membalikkan badan dan menekanku di bawah tubuhnya, dan ujung lidahnya masuk ke mulutku ...
Aku mendorong dan meronta-ronta: "Aku berkata serius..."
Ia mengangkat bajuku, meraih dadaku dengan kedua tangannya yang besar.
Ini masih belum terlalu malam, dan aku takut ibuku akan datang untuk mencariku, dan buru-buru berkata, "Jangan ... ini masih belum malam. Cukup!"
Nafasnya mengalir di wajahku, dan senyuman muncul di sudut mulutnya, terlihat agak jahat ...
"Setelah kamu tiba di underworld dengan ku, aku akan memberikan kamu apa pun yang kamu inginkan."
Usai berbicara, dia membenamkan kepalanya dan menggigit leher aku, tidak ringan atau kuat, sedikit geli.
Terus terang, dia pelit. Ketika aku tiba di underworld, itu pasti sudah mati. Apa gunanya dia memberiku barang berharga? "Kamu pelit! Aku akan memanggil kamu hantu pelit. Suatu hari aku akan menjual liontin giokmu ini ... Ah ...
Sebelum aku selesai berbicara, dia membuka kakiku dan langsung melakukannya, sebelum aku sempat bereaksi.
Ibuku mendengar suaraku, dan bertanya di luar pintu: "Alice, ada apa?"
Aku buru-buru berkata: "Tidak apa-apa! Jangan masuk, aku sedang ganti baju!"
Untunglah ibuku tidak masuk. Dia tidak bisa melihat Devil Yama, lalu melihatku seperti ini.
Keesokan harinya, saat aku bangun, ibuku sudah berangkat kerja, aku melihat ke kamar orang tuaku, seharusnya ayahku juga keluar, dan tidak ada yang terlihat, aku memakan mutiara energi negatif dan duduk di sofa untuk menonton TV.
Setelah beberapa saat, seseorang mengetuk pintu di luar.
Akku berjalan ke pintu dan melihat keluar melalui mata kucing itu Seorang pria paruh baya berpakaian rapi dengan perut buncit dan seorang pria muda tinggi berdiri di luar pintu. Aku tidak tahu siapa mereka, kata ibuku sebelumnya, jangan buka pintu kalau ada orang asing yang mengetuk pintu saat aku sendirian di rumah. Aku memikirkannya lagi, ada Devil Yama di sini, seharusnya aku tidak terhitung sendirian, kan?
Aku membuka pintu, pria paruh baya itu tersenyum dan bertanya dengan ramah kepadaku: "Gadis kecil, apakah ini rumah Alice Fan?"
Aku menatapnya dengan aneh: "Ya, aku Alice Fan, ada urusan apa?"
Aku memperhatikan bahwa wajah mereka telah berubah. Setelah beberapa saat, pria paruh baya itu bertanya padaku: "Kamu ... Kamu Alice Fan? Umurmu masih muda, tidak mirip ... aku bermimpi tadi malam, seseorang dalam mimpi itu menunjukku untuk datang ke sini untuk mencari seseorang bernama Alice FAn, lokasinya benar ... "
Aku tiba-tiba merasa ini pasti disebabkan oleh Devil Yama. Dahi lelaki paruh baya itu seakan tertutup udara hitam, dan wajahnya sedikit tidak wajar.
Tidak peduli apa, mereka sudah datang.
Melihat dugaan lelaki paruh baya itu, aku berkata: "Aku sekarang tahu kenapa kamu datang, seharusnya akhir-akhir ini kehidupan yang buruk, masuk, kita bicarakan dulu."
Biarkan mereka masuk ke dalam rumah, aku menghembuskan nafas panjang saat pintu ditutup, entah sampai kapan Devil Yama akan tidur, aku tidak bisa menanganinya sendiri ...
Pria paruh baya itu berjalan ke sofa dan duduk, pemuda itu meletakkan hadiah di meja dan berdiri di samping, tidak berencana untuk duduk, aku tidak mengatakan apa-apa, begitulah orang kaya.
"Margaku adalah Jin, ini kartu namaku, Nona Alice Fan terlihat sangat muda, boleh tahu berapa umurmu tahun ini?"
Aku mengambil kartu nama dan melihatnya sekilas, tidak menyangka dia seorang pedagang perhiasan dan sangat kaya. Namanya Paul Jin.
Aku duduk berpura-pura tenang dan berkata, "Umurku 18 tahun, bukankah itu mengejutkan? Apa kamu berpikir aku tidka bisa membantumu?"
Ia tersenyum dan berkata, "Apa yang tidak disadari oleh orang lain bisa dibuktikan dengan kekuatan dan tindakan."
Aku berkata dengan tenang, "Mendengarkan perktaanmu ini, apakah kamu yakin memintaku untuk membantumu?"
Ketika Paul Jin mendengar ini, ia juga sedikit mengubah sikapnya dari pertanyaan awal: "Nona Alice Fan, aku datang ke sini dengan tulus, dan memang ada sesuatu yang akan merepotkanmu untuk meminta bantuan, dan harga mudah untuk dinegosiasikan. Nona Alice Fan masih muda dan menjanjikan. Mendengarmu berbicara, aku dapat mendengar stabilitas dan kepercayaan diri di dalamnya, aku sangat mengagumi orang-orang sepertimu."
Dengan senyuman di wajahku tapi suasana hati yang kacau bergejolak di hatiku, apa Devil Yama mempermainkanku? Aku hampir tidak tahan lagi...
Novel Terkait
Anak Sultan Super
Tristan XuCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranAdieu
Shi QiThe Sixth Sense
AlexanderSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiLelaki Greget
Rudy GoldCinta Yang Tak Biasa
WennieYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk