Yama's Wife - Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan

Dikamarnya ada meja komputer, sebelumnya aku juga berpikir kalau aku tidak memiliki komputer, oleh karena itu akupun memilih kamarku yang sekarang. Dia yang duduk didepan meja computer sepertinya sangat tidak bersemangat, aku kemudian mendekatinya dan bertanya: “Ada apa? Kamu baik-baik saja kan?”

Ketika aku masuk pintunya agak tertutup, setelah mengetuk pintu dia juga tidak menjawabku, aku pun langsung masuk, dari tempatku berdiri aku bisa melihat sebagian besar dari wajahnya, oleh karena itu aku pun menyadari wajahnya yang kelihatan tidak senang.

Dia tersadar setelah mendengarkan suaraku, hal pertama yang dilakukannya adalah menutup laptopnya, ya dia menggunakan laptop.

Aku juga tidak berniat diam-diam melihat privasinya, sepertinya ada sesuatu yang membuatnya gugup.

Aku kemudian meletakkan pensil itu disamping dan berkata: “Kertas gambarnya sudah habis kugunakan, aku kembalikan pensilmu……”

Dia mengangkat wajahnya dan menatapku dengan kaget: “Kertas sebanyak itu, kamu sudah menggunakan semuanya secepat itu?” dia sepertinya penasaran untuk apa aku menggunakan kertas itu, aku kemudian menyerahkan jimat penangkal roh yang digambar Devil Yama padanya: “Aku menggunakannya untuk menggambar jimat, aku rasa kamu bisa menggunakannya. Dan lagi mengenai masalahmu……aku rasa kamu harus kembali ketempat dimana Natalie tewas dan mencari jawabannya disana.”

Dia menerima jimat itu, mengernyitkan dahinya: “Tapi tempat itu adalah kampung halaman salah seorang temanku, aku hanya pernah pergi sekali, dan juga meninggalkan kenangan yang cukup buruk, aku sudah tidak ingat jalan kesana, aku harus mencari temanku itu dan meminta alamatnya.”

Aku lantas mengangkat pundakku dan mengatakan: “Mintalah, masalah ini dimana dimulai disitu diselesaikan, setidaknya kamu harus mengetahui apa sebenarnya yang terjadi. Dirimu sekarang juga sedang diikuti oleh makhuk itu, dan kamu mungkin juga sudah merasakan kalau yang mengikutimu adalah Natalie, cari tahulah, mengapa temanmu yang telah meninggal sama sekali tidak ingin melepaskanmu.”

Dia berpikir dan kemudian mengatakan: “Aku harus menghubungi ayahku terlebih dahulu, memberitahunya kalau aku ingin pergi kesana, jika terjadi sesuatu yang buruk, dia juga bisa menemukan keberadaanku dan mengambil tubuhku……”

Aku tidak menyangka kalau dia bisa berpikir seekstrim ini, setelah menghiburnya sebentar aku berniat kembali kekamar, ketika aku tiba di depan pintu dia kemudian memanggilku: “Alice Fan, bisakah kamu menemaniku ke tempat itu?”

Aku berpikir sejenak kemudian mengatakan: “Sekolah sebentar lagi akan dimulai……” maksudku aku tidak bisa pergi dengannya, tidak tahu berapa lama waktu yang akan dibutuhkan untuk berada ditempat itu, jika sekolahku sampai terganggu, ibuku tentu akan mengomeliku habis-habisan.

Dia bangkit dan mengatakan: “Ini tidak akan memakan banyak waktu, jika kamu bisa membantuku menyelesaikan masalah ini, aku akan menyetujui semua yang kamu minta. Sekarang aku tidak merasakan banyak harapan, aku sudah mencari beberapa pendeta Tao, mereka hanya menipu uangku, jujur saja aku bisa mempercayaimu, bantulah aku……”

Melihat tatapannya yang begitu muram, aku pun menyerah. Meskipun kita hanya kebetulan bertemu, dia juga bukan orang yang mudah didekati, tapi dia juga tidak pernah berselisih denganku, hubungan kita cukup baik. Masih ada 4 hari sebelum sekolah dimulai kembali, seharusnya ini cukup, asalkan tidak terlalu lama saja.

Aku pun menyetujuinya dengan terpaksa: “Baiklah, tapi jika masalah ini belum beres juga sampai saat aku sudah harus kembali kesekolah, aku harus kembali.”

Dia kemudian mengangguk: “Terima kasih, sekarang aku akan keluar lagi, aku akan pergi mencari temanku itu, akan lebih baik jika dia bisa membawa kita ketempat itu, kalau tidak tentu akan lebih merepotkan jika kita harus meraba-meraba untuk bisa tiba ditujuan.”

Dia adalah tipe praktikal, dia langsung melakukannya jika sudah mengatakannya. Tidak lama setelah kepergiannya, seorang pria paruh baya kemudian datang, aku melihat kalau wajah pria paruh baya ini agak mirip dengan wajah William Chen, aku pun langsung mengambil kesimpulan kalau beliau pastilah ayahnya atau kerabatnya. Tapi karena William Chen belum kembali, aku lantas menjadi tuan rumah dan memperlakukannya seperti seorang tamu. Dan benar saja, setelah berbasa-basi sejenak beliau mengatakan kalau dia adalah ayah William Chen. Meskipun dia datang seorang diri, tapi aku tahu kalau beliau sangat kaya, pakaian orang barat dan juga sepatu kulit, tubuhnya juga tidak gempal, jika diperhatikan kelihatan sangat muda.

Setelah memperhatikan kamar William Chen, dia kemudian bertanya tentang kamar ini dan juga biaya sewanya, terakhir dia kemudian bertanya: “Aku dengar dari William Chen, kamu tahu sedikit tentang ilmu Tao, kamu bahkan akan menemaninya pergi ke tempat dimana gadis bernama Natalie itu tewas.”

Ketika ayahnya mengatakannya, wajahnya kelihatan sangat serius, aku sama sekali tidak bisa menebak apa yang dipikirkannya, tetapi aku samar-samar dapat merasakan kalau beliau meragukanku, dia takut aku sampai mencelakai putranya. Aku mengatakan: “Benar, tetapi dialah yang memintaku untuk pergi dengannya, aku hanya memberitahunya cara menyelesaikan masalah ini. Jika anda tidak percaya tentang hantu dewa makhluk seperti itu, anda juga tidak akan mencari pendeta Tao untuk masalahnya, dan memintanya membawa jimat dengannya. Karena akan sudah percaya, bukankah akan sangat baik jika masalah ini bisa diselesaikan?”

Dia kemudian bertanya: “Kalau begitu apa kamu yakin kamu bisa melakukannya? Kamu kelihatannya masih sangat muda, sepertinya kamu bahkan lebih muda dari William Chen, berapa banyak ilmu Tao yang kamu ketahui?”

Aku kemudian tertawa dan mengatakan: “Tidak banyak yang kuketahui, aku hanya bisa menggambar jimat, hanya saja sejak kecil aku sudah sering melihat kakek ketiga dan juga nenekku berhubungan dengan hal-hal seperti ini, dan diam-diam mempelajarinya. Aku tahu anda tidak percaya padaku, aku juga tidak berani menjamin, tidak akan terjadi hal yang diluar dugaan, didunia ini tidak ada yang pasti. Jika sekarang aku mengatakan kalau aku bisa membantu William Chen menyelesaikan masalahnya anda juga tidak akan mempercayainya bukan?”

Beliau lantas melihatku sejenak dan mengatakan: “Jika masalah ini kamu benar-benar bisa membantu membereskannya, kamu bisa meminta berapapun, uang sama sekali bukan masalah. Dia satu-satunya penerus keluarga kami, ibunya setiap hari mengkhawatirkannya, melihatnya aku juga sangat sedih.”

Sebenarnya mendengar apa yang dikatakannya diawal membuatku merasa sangat tidak nyaman, seolah-olah aku melakukannya demi uang, dan juga sikapnya yang begitu sombong, seolah-olah mengatakan kalau bisa membantu kami menyelesaikan masalah ini berapapun yang kamu minta maka akan kami berikan, jika aku tidak bisa membereskannya berarti aku hanyalah penipu, mungkin saja aku sedang berusaha mendekati putranya dengan cara ini. Tetapi kata-kata terakhirnya, membuat pikiranku ini menjadi lebih baik, setidaknya dia memiliki niat baik, demi William Cen, demi putranya.

Aku dengan datar mengatakan: “Paman, aku bukan orang yang demi uang lantas menghalalkan segala cara untuk memperolehnya, jika masalah ini sudah beres, aku akan meminta bayar sesuai dengan biayanya, jika aku tidak bisa menyelesaikannya, aku tidak menginginkan sepeser pun, seperti ini apakah anda sudah bisa merasa tenang?”

Bibirnya lantas membentuk sebuah senyuman: “Aku tidak memiliki maksud lain, apa aku harus mengirim orang-orang untuk ikut dengan kalian?”

Aku berpikir sejenak kemudian mengatakan: “Sepertinya tidak ada gunanya, orang yang kamu kirim belum tentu paham akan hal ini, jika banyak yang pergi, tetapi tidak bisa melakukan apa-apa, percuma saja.”

Setelah berbasi-basi sebentar denganku diapun pergi, tidak lama kemudian William Chen pun kembali. Aku merasa kebetulan sekali, apakah beliau datang dengan tujuan untuk menemuiku?

Lewat jam 7 malam, William Chen kembali dengan seseorang bersamanya, seorang pria yang gaya dandanannya terlihat sangat spesial, usianya sepertinya sebaya dengan William Chen. Rambutnya cepak, wajahnya cerah, apakah seorang pria tampan atau tidak, dengan model rambut seperti ini semuanya menjadi sangat jelas, ini adalah contoh yang paling baik, jika kamu tampan model rambut apapun akan terlihat pantas untuknya. Pria itu memakai T-shirt hitam, dengan celana casual, sepatunya juga sepatu hitam casual, dia juga memakai topi hitam baseball, hanya saja dia memakai topinya dengan terbalik, apakah ini adalah cara memakai topi yang paling trend sekarang?

Belakangan aku pun mengetahui, pria itu bernama Jacob, tempat dimana Natalie tenggelam adalah sungai dimana kampung halamannya berada, dia ingin pergi bersama kami.

Novel Terkait

Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu