Yama's Wife - Bab 150 Konsekuensi Buruk
Lagipula aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, baru saja aku hendak berbaring untuk istirahat lagi, pintu kamar dibuka. Kukira Devil Yama, hatiku sedikit senang, ketika aku melihat itu adalah seorang wanita, aku jadi malas bergerak. !!!
Aku melihat wanita ini terakhir kali aku datang ke Underworld, saat itu, Devil Yama menyuruhnya pergi, melihat penampilannya yang agresif, apa mungkin datang mencari masalah denganku?
Ada seorang pelayan kecil di belakangnya, begitu dia masuk, dia berkata, "Alice Fan, kan? Atas dasar apa kamu tidak membiarkan Devil Yama pulang? Apa tidak cukup mendominasi dia sepanjang waktu? Jangan berpikir kamu bisa mendominasi Raja Yama saat kamu hamil, selir Nian juga sedang hamil. "
Karena dia tidak sungkan-sungkan, aku juga malas untuk bersikap sopan, “Kamu sendiri yang puas, kenapa menyeret-nyeret selir Nian?"
Hal yang sama berlaku untuk selir raja sebelumnya, kalau dia ingin bertemu dengan Devil Yama, langsung katakan saja dirinya yang ingin bertemu Devil Yama, kenapa harus menyeret-nyeret selir Nian, sampai sekarang aku masih tidak tahu seperti apa rupa selir Nian, selain itu aku juga tidak melarang Devil Yama pulang.
Wanita ini berbicara blak-blakan, “Benar, hatiku tidak puas, tapi aku juga mempertahankan keadilan untuk selir Nian, kenapa? Kamu itu hanya selir kecil, atas dasar apa kamu mendominasi Raja Yama sendirian? Juga sering membuat masalah untuknya, dasar kamu momok! Jika bukan karena kamu sedang hamil, Raja Yama juga tidak akan melirikmu tahu!"
Aku malas meladeninya, aku hanya menutup mataku dan mengabaikannya, terserah mereka saja. Mereka bahkan masih mengira aku yang tidak membiarkan Devil Yama pulang, atas dasar apa mereka berpikir seperti itu? Jika Devil Yama bersedia pulang, aku juga tidak berdaya menahannya tahu? Aku pasti merasa sedikit tidak nyaman di hatiku, bukankah itu masalah umum bagi wanita? Mengetahui pria sendiri akan bertemu wanita lain, aku masih dengan senang hati setuju, apakah otakku bermasalah?
“Kamu… beraninya kamu begitu terhadapku! Bagaimana mungkin Raja Yama bisa menikahi wanita sepertimu? Tidak berpendidikan!” Wanita itu sangat marah saat melihat aku mengabaikannya.
Dia bisa memarahiku untuk hal lain, tidak masalah bagiku, tetapi dia tidak bisa memarahiku karena tidak berpendidikan, ini setara dengan memarahi orang tuaku bersama.
Aku berdiri dan menatapnya, lalu berkata, “Bukan hakmu untuk menentukan aku berpendidikan atau tidak, apalagi … kamu yang berteriak-teriak seperti ini, apa bisa disebut berpendidikan? Benar-benar tidak tahu diri.”
Dia mengangkat tangannya dan menampar wajahku, meskipun aku orang yang hidup dan dia adalah orang Underworld, aku masih merasakan sakit yang membakar di wajahku, pipi kiri yang dipukulnya mungkin tercetak di wajahku, aku tidak menyangka dia membenciku begitu dalam, bahkan langsung main tangan.
Aku tidak repot-repot turun tangan terhadapnya, awalnya aku tidak ingin bermusuhan dengan wanita lain hanya karena seorang pria, aku terima dia memukulku, aku tahan, akan kubalas ke Devil Yama saja.
Aku dengan tenang menatapnya dan berkata, “Pukul saja, maki saja, apa lagi yang ingin kamu katakan?"
Wanita itu sangat kesal karenaku, “Baiklah, kamu punya nyali, kamu tidak bisa melawan, sebaiknya kamu tidak meninggalkan Underworld, kamu akan merasa lebih baik di masa depan!"
Setelah berbicara demikian, dia berbalik dengan marah, aku menundukkan kepalaku dan menutupi wajah kiriku yang panas, aku merasakan cairan jatuh di mataku. Argus Yan, penghinaan hari ini aku terima demi dirimu ….
Jika pada awalnya aku tidak menikah dengannya, aku tidak akan seperti aku sekarang. Mungkin aku hanya orang biasa, hidup dengan cara biasa, hantu dan dewa hanya akan ada dalam imajinasiku, mungkin aku tidak akan mengakui adanya hantu di dunia ini dalam hidupku..
Tapi sekarang semuanya berbeda, berbeda dari yang aku harapkan sebelumnya, aku tidak bisa mengubah keadaan ….
Aku berbaring di tempat tidur seperti mayat untuk waktu yang lama, ketika pintu dibuka lagi, aku tidak berharap banyak, tidak peduli siapa itu, paling-paling hanya wanita lain yang datang untuk mempermalukanku lagi, terserah mereka saja.
Aku merasakan seseorang berjalan ke atas tempat tidur, dan kemudian ada sentuhan dingin di wajahku, perasaan yang akrab ini adalah ….
Aku membuka mataku, Devil Yama sedang menatapku.
“Siapa yang memukulmu?!” tanyanya sambil menyentuh pipi kiriku.
Aku merasa sedih dalam hati, "Apakah kamu akan percaya kalau aku mengatakan bahwa aku yang memukul sendiri?"
Aku juga tidak tahu siapa nama wanita itu, aku hanya pernah bertemu dua kali. Pertama kali aku bertemu, tidak ada percikan kemarahan. Kedua kali bertemu baik-baik saja, tapi langsung main tangan. Daripada bertanya padaku, lebih baik selidiki sendiri ….
Dia tiba-tiba meraung, “Petugas akhirat!"
Seorang petugas akhirat berjalan masuk, “Raja Yama, apa perintahmu?”
Devil Yama berkata, "Periksa siapa yang pernah ke sini dan bawa orang-orang itu ke hadapanku!"
Petugas akhirat itu keluar, dia sedikit panik, dipikir-pikir, wanita yang menamparku juga merupakan wanitanya, meski berhasil menyelidiki siapa orangnya, paling-paling hanya akan dimarahi.
"Bagaimana? Apakah hantu jahat dan mayat berdarah sudah ditangkap?" tanyaku.
Aku lebih khawatir tentang hal ini sekarang, yang berarti apakah aku bisa kembali ke dunia manusia untuk merayakan ulang tahun dengan tenang.
Dia duduk di tepi tempat tidur, “Mayat berdarah sudah terselesaikan, hantu jahat belum ditemukan. Kudengar selir raja menyelamatkanmu dan membawamu kembali ke Underworld, jadi aku kembali kemari."
Aku bertanya dengan sedikit ragu, "Apakah kamu yakin aku hamil? Bukankah hantu jahat Felix Yu menatap janin gaib dalam perutku? Mengapa dia mengobrak-abrik ketika membelah perutku ….? “Pada akhirnya, sepertinya dia tidak menemukannya sama sekali, sekarang aku masih mengandalkan mutiara energi negatif untuk bertahan hidup, itu berarti, janin gaib itu masih ada. Kalau begitu kenapa Felix Yu seperti tidak menemukan apa-apa? Aku tidak mengerti ….
Devil Yama tidak menjawab, dia menghindari topik, "Jangan khawatirkan apapun dulu, percayalah padaku, aku akan menangkap hantu jahat Felix Yu itu. Awalnya aku berpikir biarkan dia menyelesaikan keinginannya dulu baru bereinkarnasi, kalau tahu dari awal, harusnya kuhancurkan saja jiwanya! Orang kasihan itu punya rasa benci, terkadang, tidak perlu melakukan hal-hal bodoh hanya karena kasihan. "
Dia tidak menjawab pertanyaanku, mungkin dia tidak mengetahuinya dengan jelas, atau ada alasan lain, aku terbiasa tidak mengajukan pertanyaan. Aku mengubah topik dan bertanya, "Bagaimana Felix Yu meninggal di kehidupan sebelumnya?" Aku ingin mengetahuinya, seberapa kasihannya dia.
Devil Yama menatapku sebentar dan berkata, "Dijebak oleh orang lain, dikhianati oleh orang lain, dan akhirnya diracun oleh wanita yang dicintainya, lalu mati. Selama bertahun-tahun, dia menolak untuk melepaskannya, dia hanya ingin bertanya pada wanita itu mengapa dia diracun sampai mati .…"
Tidak heran Felix Yu mengatakan dia perlu mencari seseorang untuk mendapatkan jawaban. Setelah lewat bertahun-tahun, tidak mudah untuk menemukannya lagi.
Jika ini kehidupan masa lalu Felix Yu, bagaimana dengan mayat berdarah?
"Di mana mayat berdarah, Andres Situ itu? Bagaimana dia bisa mati?"
Devil Yama terbiasa melepas topengnya dan memainkannya, “Andreas Situ, dia sama dengan Felix Yu, mati di tangan seorang wanita, tapi Felix Yu lebih beruntung dari dia, matinya tidak begitu mengenaskan. Andreas Situ dibunuh oleh istrinya, saat sedang tidur, tenggorokannya disayat oleh pisau. Tapi yang lucu, dia tidak mati, lukanya tidak dalam. Hanya karena tubuhnya lemah dan sakit-sakitan di kehidupan sebelumnya, jadi dia tidak berumur panjang, istrinya berhubungan seks dengan pria lain, karena uang dan aset keluarga Situ, keluarganya dijebak dan dibunuh oleh gangster.”
Novel Terkait
Yama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk