Yama's Wife - Bab 87 Obsesi (1)
Dave Liang mengenakan jubah pernikahan, dengan warna merah yang cukup mencolok, tetapi tidak ada sedikit pun rasa senang di wajahnya, sebaliknya, dia mengerutkan alisnya, lalu duduk di depan hadpaan meja sambil melihat amplop yang belum dibuka, yang berada dalam genggaman tangannya.
Seseorang masuk dan mendesaknya untuk menjemput pengantin, tetapi dia tetap tidak bergerak, setelah waktu cukup lama berlalu, dia meletakkan surat itu ke dalam saku pakaiannya, lalu bangkit dan pergi meninggalkan ruangan.
Aku bisa melihatnya ketegangannya, tetapi kisahnya sebenarnya tidak sesederhana itu, Night God hanya menunjukkan kepada kita bagian yang lebih penting.
Aku bertanya pada Night God,”Surat apakah itu?"
Night God berkata,”Itu adalah surat yang Aiden Liang tinggalkan untuknya sebelum dia pergi, dia berkata bahwa surat itu harus dibuka ketika berita kematian Aiden Liang tiba."
Tentu saja, Dave Liang menghampiri Naomi Li dan menyaksikan Naomi Li melangkah memasuki pintu Liang Mansion, aku merasa simpati, aku awalnya juga enggan menikahi Devil Yama, aku memasuki rumah kecil itu hanya karena tekanan dari keluarga, yang kemudian menentukan nasib kehidupanku......
Pada malam pernikahan, pasangan lain mungkin duduk di atas tempat tidur, sedangkan kami hanya saling bertatapan tajam, aku selalu berpikir bahwa permasalahan ini sedikit menyedihkan......
Namun, niat asli Night God bukanlah untuk menyuruh kita mengintip isi kamar pengantin, melainkan mendengarkan percakapan antara Naomi Li dan Dave Liang.
Dave Liang tidak mengangkat penutup kepala merah di atas kepala Naomi Li, mereka berdua hanya duduk seperti itu, tepat ketika aku mengira mereka akan duduk seperti ini sampai langit terang, Naomi Li berkata,”Dave Liang, kamu tahu aku tidak mencintaimu, mengapa kamu masih mau menikah denganku? "
Senyuman kusut muncul di mulut Dave Liang,”Mengapa menikah denganku jika kamu sudah tahu jelas aku tidak mencintaimu? Bukankah jawabannya sudah jelas? Mengapa kamu masih saja bertanya ..."
“Aku suka Aiden Liang,” Naomi Li menjawab sekali lagi.
Dave Liang tidak merasa terkejut sedikitpun,”Aku tahu, kakakku, dia ingin aku menjagamu, aku juga tidak ingin membuatnya bersedih, sehingga aku menyetujuinya. Dia tidak ingin menikahimu, hanya karena dia takut dia tidak akan bisa kembali, terkadang , kepeduliannya terhadap dirimu itu benar-benar membuat orang lain merasa iri......”
Naomi Li terkejut,”Apa kamu merasa dia mempedulikan diriku? Mneyukaiku? Tidak, dia sudah menyukai orang lain. Aku sudah pernah menanyakan hal ini kepadanya...... Apakah kamu mungkin mengenal orang itu?"
Dave Liang sedikit tercengang,”Orang yang ada di hatinya...... Siapa lagi kalau bukan dirimu?"
Aku melihat Dave Liang secara tidak sadar mengulurkan tangan dan mengelus dadanya, surat itu ada di sana, dia ingin membuka surat itu dan membacanya sekarang ini, bukan?
Naomi Li mengangkat pentup kepalanya yang berwarna merah itu,”Sudahlah, tidak penting bagaimanapun keadaannya, Sekarang, aku adalah istrimu. Aku hanya ingin dia kembali dalam keadaan hidup, dengan demikian, aku setidaknya bisa merasa nyaman."
Dave Liang tidak berbicara, suasana lagi-lagi berubah, hingga ke musim panas. Aku mendengar suara jangkrik, Dave Liang berdiri di halaman belakang Liang Mansion, dengan keadaan tercengang menatap surat itu. Pemikiranku tidak berpikir terlalu jauh kedepan, tapi aku masih samar-samar merasa bahwa permasalahan diantara Dave Liang dan Aiden Liang tidak sesederhana itu, jarang sekali muncul hubungan antar saudara yang bisa mencapai tingkatan seperti ini......
Tiba-tiba, Naomi Li berlari menghampirinya sambil menangis tersedu-sedu,”Dave Liang! Dave Liang! Kakakmu, dia......"
Surat di tangan Dave Liang terjatuh, dia bergegas melangkah maju untuk menuntun Naomi Li,”Apa yang terjadi kepada kakakku?"
Naomi Li kini sudah menjadi seorang wanita yang sudah menikah, rambutnya digerai, namun ia tetap tidak bisa menyembunyikan kelembutan di wajahnya.
Dia tertegun dan berkata,”Kakak....... dia ditangkap oleh pihak musuh, dia awalnya sudah memenangkan peperangannya, dia memimpin pasukan untuk mengejar musuh yang melarikan diri, tidak disangka, dia jatuh ke dalam jebakan dan tertangkap. Sekarang, pihak musuh mengancam para pasukan untuk menyerahkan diri, jika tidak...... mereka akan membunuh Aiden Liang! "
Dave Liang langsung bertanya,”Apa yang dikatakan orang-orang di istana? Bagaimana dengan kehendak kaisar?"
Naomi Li langsung terduduk di atas permukaan tanah,”Semua orang di istana berkata...... Mereka berkata bahwa mereka tidak akan pernah menyerah, kepentingan umum adalah hal yang paling penting!"
Dave Liang bergegas berlari keluar seperti orang gila, mengemasi beberapa kebutuhan perjalanan, dan berkuda ke luar kota dengan secepat mungkin. Apakah dia mungkin ingin pergi ke perbatasan untuk mencari Aiden Liang?
Aku sedang berpikir tentang bagaimana dia mungkin bisa mengejar Dave Liang, Night God berkata,”Aku akan membawamu ke perbatasan sebentar lagi, mari kita baca suratnya terlebih dulu."
Aku memalingkan kepalaku, tidak tahu sejak kapan Naomi Li mengambil surat yang terjatuh itu, setelah berpikir sejenak, dia pun akhirnya tetap memutuskan untuk membukanya, aku mencondongkan tubuhku dan melihatnya, walaupun kata-katanya terlihat seperti karakter tradisional Tiongkok, aku masih bisa memahaminya.
Mengintip surat orang lain itu memang kurang sopan, tetapi Night God mengizinkanku membacanya ya, dia yang tidak sopan......
Dia bahkan mungkin saja sudah melihatnya berkali-kali.
Setelah membaca isi surat itu, Naomi Li langsung terkejut, lalu menangis, aku juga merasa terkejut, tetapi aku tidak menangis, melainkan hanya merasa sedikit pilu dalam hati.
Bukannya aku berpikir terlalu jauh kedepan, namun permasalahannya memang demikian. Dave Liang menyukai Aiden Liang, Aiden Liang juga menyukai Dave Liang, terlebih lagi, mereka bukanlah saudara kandung, Aiden Liang adalah anak angkat dari ayah Dave Liang. Awalnya aku merasa mereka tampil sangat mirip, namun sepertinya aku buta......
Di masa kini, hal semacam ini tidak begitu mudah diterima oleh masyarakat, apalagi pemikiran konservatif zaman dulu. Terlebih lagi, mereka berdua adalah saudara, tidak peduli apakah mereka berhubungan secara biologis atau tidak, hal ini tetap saja tidak diperbolehkan.
Surat itu mirip seperti kata-kata terakhir Aiden Liang, dia menyatakan semua isi hatinya, bahwa perasaannya terhadap Naomi Li hanya perasaan terhadap seorang adik perempuan, dia tidak menikahi Naomi Li karena dia takut dia akan menunda kehidupannya, pada saat yang bersamaan juga akan menyakiti perasaan Dave Liang. Memohon Dave Liang untuk menikahi Naomi Li sebenarnya adalah usahanya untuk menyatukan dua orang yang dia pedulikan, dia tahu Dave Liang tidak akan mungkin menyukai wanita, kegigihan Naomi Li juga akan membuatnya tidak bisa jatuh cinta dengan orang lain, jadi......
Secara sederhana, jika Dave Liang menikahi orang lain, itu maka dia akan melukai satu orang lebih banyak. Jika Naomi Li menikah dengan orang lain, dia akan menghabiskan seumur hidup dengan seseorang yang tidak dia cintai. Dibandingkan dengan situasi seperti itu, maka lebih baik mempersatukan kedua orang yang tidak menyukai satu sama lain sejak awal dan tidak akan menyukai satu sama lain kedepannya, tetapi masih mempunyai kasih sayang dalam proses pertumbuhan sejak kecil.
Setelah cukup lama menikah, maka mungkin saja berubah menjadi rasa cinta, kasih sayang masa kecil akan jauh lebih mudah berubah menjadi perasaan cinta.
Terlebih lagi, dua orang ini adalah orang-orang yang Aiden Liang pedulikan, satunya adalah wanita yang tidak bisa jatuh cinta, sedangkan yang satunya lagi adalah pria yang tidak bisa mencintai.
Sebenarnya, aku merasa perihal ini terasa tidak adil bagi Naomi Li, setidaknya dia tidak akan menjadi seorang istri yang harus berdiam di rumah menunggu suaminya jika dia menikah dengan orang lain, tapi menikah dengan Dave Liang berarti dia hanya akan menjadi seorang istri yang akan terus menunggu suaminya kembali dalam jangka waktu yang lama.
Night God sepertinya tahu apa yang sedang aku pikirkan, lalu berkata,”Ini bukannya tidak adil untuk Naomi Li, Naomi Li bersumpah, jika Aiden Liang meninggal, dia akan menjadi seorang janda untuk selamanya. Aiden Liang ditakdirkan untuk mati, dia juga akan ditakdirkan untuk menjadi seorang janda, jadi semuanya sebenarnya sama saja."
Aku terdiam dan tidak bisa melawan pernyataannya, ternyata sebuah sumpah benar-benar bukanlah sesuatu yang dapat sembarangan diucapkan......
Suasananya berubah ke tengah medan perang, Dave Liang memimpin pasukan untuk bernegosiasi dengan musuh. Aiden Liang sudah disiksa hingga tubuhnya berlumuran darah, lalu dia dirantai di dalam sebuah mobil tahanan.
Aku merasa sangat aneh, Dave Liang bukanlah seorang jenderal, bagaimana para prajurit ini bisa menuruti perintahnya?
Night God lagi-lagi muncul,”Sepertinya kamu sudah tidak paham akan hal ini, bukan? Dave Liang menggunakan dekret kekaisaran palsu. Dekret kekaisaran palsu itu menyatakan bahwa dia akan segera dipenggal, dia ingin memulangkah para pasukan hingga kembali ke Aiden Liang."
Awalnya, aku mengira Night God adalah orang yang sangat serius, tapi aku kini menyadari bahwa dia sangat menyukai drama......
Aku meinggikan alisku dan bertanya,”Apakah kamu tahu apa yang sedang kupikirkan?"
Dia bersikap santai,”Di dalam mimpi, tidak ada pikiran yang bisa terlepas dari jangkauanku." Aku bertanya dengan suara rendah,”Kalau begitu, apakah kamu tahu apa yang sedang dipikirkan Devil Yama sekarang ini?"
Novel Terkait
Your Ignorance
YayaKembali Dari Kematian
Yeon KyeongIstri Pengkhianat
SubardiMy Charming Lady Boss
AndikaCinta Yang Dalam
Kim YongyiCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk