Yama's Wife - Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
Aku melihat bahwa itu adalah kertas jimat yang aku gambar di waktu luang, aku tidak tahu bahwa dia menemukannya di sudut itu. Dengan enggan aku berkata, "Aku tidak tahu apa-apa, aku hanya melukis dan bermain, kakek ketigaku mengerti hal ini, beberapa waktu yang lalu aku pulang ke kampung halamanku dan belajar darinya."
Dia menatapku dengan serius dan berkata, "Alice Fan, katakan padaku terus terang, bagaimana kamu bisa tahu. Entah yang kamu katakan benar atau tidak, kuharap kamu bisa mengatakannya, sekarang hanya kita berdua, tidak ada yang akan mengatakan kamu memfitnah. Selain itu aku sudah pernah menyelidikimu, hal yang serupa pernah terjadi di SMA-mu dulu, aku tidak merasa ini kebetulan. Polisi setempat tidak bisa menyelesaikan kasus itu sampai saat ini, karena tidak dapat menemukan petunjuk, penyebab kematiannya terlalu aneh."
Aku takut dia mempermainkan kata-kataku, selain itu cerita tentang hantu wanita itu terlalu panjang. Kembali ke perguruan tinggi di kota kecil itu, hantu wanita itu membunuh seseorang, tidak disangka akan menemukannya secepat itu. Aku juga bukan orang yang tidak berperasaan, ditanya apa akan menjawab apa, aku berpura-pura tidak berdaya, "Karena kamu ingin bertanya, aku akan mengatakannya saja. Aku mendengar kakek ketigaku berkata ada hantu yang suka menghisap energi positif laki-laki, hantu itu akan menempel pada tubuh wanita dan melakukan hubungan itu dengan laki-laki, kemudian energi positif laki-laki itu akan diserap habis sampai kering, lalu mati. Aku hanya tahu segitu, terserah mau percaya atau tidak."
Apa yang aku katakan itu setengah benar dan setengah salah, tergantung apa yang dia pikirkan. Selain itu Edo Zheng ini bukanlah orang yang sederhana, matanya tajam dan sangat tidak nyaman untuk ditatap.
Setelah mendengarkanku, dia bahkan berkata, "Aku percaya Kamu, aku tidak tahu di mana kakek ketigamu berada, apakah nyaman untuk membantu kami?"
Aku sedikit terkejut, dia benar-benar percaya pada cerita hantu?
Dia melihat aku tercengang, lalu tersenyum dan berkata, "Tolong beritahu aku, aku telah menangani kasus selama hampir 20 tahun, dan aku telah menemui banyak kasus aneh. Aku juga menggunakan Taoist untuk menyelesaikan kasus, jadi aku cukup yakin ada hal-hal seperti itu. Kasus ini tidak mudah, jadi aku harap kamu dapat membantu."
Aku ….
Aku menyesal mengatakan kakek ketigaku, terlalu jauh, tidak enak kan memintanya datang dari jauh?
Aku ragu-ragu sejenak dan berkata, “Kakek ketigaku sudah tua, kampung halamanku terlalu jauh, cuacanya sepanas ini, sebaiknya jangan minta orang yang sudah tua datang kemari, aku akan membantumu …."
Dia bahkan tidak meragukan apakah aku kompeten, dan langsung setuju, "Oke, kalau begitu sudah beres, aku tidak tahu apa rencanamu sekarang?"
Aku merenung sejenak, menurut cara menghadapi hantu wanita sebelumnya, seharusnya dia masih akan mengganggu Evita Chen dan menggunakan Evita Chen untuk menghisap energi positif lelaki. Aku memikirkan solusinya dengan Edo Zheng, dan kemudian pergi ke kantor polisi bersamanya.
Sebelum hari gelap, seorang polisi yang masih muda dan tegap diatur khusus untuk menginterogasi kembali Evita Chen, hal itu sengaja diatur pada saat petugas polisi lainnya sedang libur. Selama proses interogasi, hanya Evita Chen dan polisi berdua, sedangkan Edo Zheng dan aku menatap ke ruangan itu melalui pengawasan di ruangan lain.
Selama polisi muda itu bergegas masuk sebelum menutup telepon, seharusnya masalahnya tidak besar, aku kira begitu ….
Aku bertanya pada Devil Yama saat aku di kamar mandi, dia bilang dia tidak mau membantu manusia hidup, meski orang mati pun dia tetap tidak mau. Singkatnya, saat dia telah banyak membantu aku sebelumnya, dia ternyata tidak merasa senang. Aku juga tidak punya pilihan selain gigit jari.
Sebelumnya aku sudah melakukan persiapan dan meminta Edo Zheng untuk menyiapkan bahan, aku menggambar beberapa kertas jimat, tapi tidak banyak.
Menatap monitor sebentar, apa yang ditanyakan polisi dan jawaban Evita Chen bukanlah hal yang aneh. Ketika langit menjadi gelap dan aku tertidur karena bosan, Edo Zheng tiba-tiba mendorongku, "Ada situasi."
Aku memusatkan mataku, Evita Chen tampak tidak nyaman, dia bersandar di kursi dan mengangkat kepalanya. Polisi muda berjalan ke arahnya untuk memeriksa situasi, Evita malah meminta polisi itu untuk menggosok dadanya, bagaimanapun juga terasa ada yang aneh dan tidak mengenakkan.
Kami berbicara dengan polisi muda itu sebelumnya, singkatnya, jangan menolak rayuan Evita Chen.
Aku juga menduga kejadian seperti itu, ketika polisi muda itu meletakkan tangannya di dada Evita Chen, hantu perempuan itu muncul!
Tangan Evita Chen dari awal dipegang oleh borgol, namun borgol secara otomatis terbuka. Evita Chen mengulurkan tangannya dan menyerang selangkangan polisi muda tersebut. Polisi itu tidak bisa berkata apa-apa, hanya bisa bertahan.
Edo Zheng juga merasa sedikit canggung, "Um ... bagaimana situasinya?"
Aku bertanya dengan aneh, "Apakah kamu tidak melihatnya?"
Dia menggeleng, kupikir dia juga bisa melihat hantu wanita yang bisa kulihat di pengawasan, sekarang sepertinya aku bisa melihatnya tapi dia tidak.
Aku mengambil jimat itu dan berjalan ke ruangan tempat Evita Chen berada, "Hantu perempuan itu muncul."
Edo Zheng mengikutiku, aku berjalan bersamanya ke pintu dengan ringan dan mendengarkan. Suara Evita Chen datang dari dalam, "Kakak yang baik, ayo cepat, di sini tidak ada orang ….”
Setelah mendengarkan kurang lebih dua menit, Evita Chen mulai berteriak, aku menaruh beberapa kertas jimat di sekitar, semoga kertas jimat yang aku gambar bermanfaat ….
Setelah menempelnya, aku membuka pintu dan masuk. Evita Chen yang dibungkam oleh hantu perempuan itu segera turun dari polisi dan bergegas ke arahku. Aku menutup pintu dan menempelkan selembar kertas jimat di pintu, lalu membungkuk ke depan untuk menghindari serangan Evita Chen, aku mulai berkeringat.
Edo Zheng menyeret polisi muda itu ke samping. Polisi muda itu, sekali lihat juga tahu, belum lama berada di bidang ini, dia tiba-tiba mengalirkan air mata, "Aku bukannya sukarela, jangan catat perbuatanku … jangan pecat aku …."
Edo Zheng menghibur, "Aku tahu aku tahu, aku akan mencatat kerja kerasmu nanti, tidak apa-apa …."
Aku tidak berdaya, anggap saja melacur gratis, bisa tidak? Tidak mungkin masih perjaka, kan? Menangisnya sampai sesedih itu ….
Evita Chen yang sedang membungkuk, berkata sambil menyeringai, “Berinisiatif datang mencariku, menarik. Aku sudah tahu dari awal Yama tidak akan membiarkanku reinkarnasi dengan baik, meski bereinkarnasi, dia juga bisa membuatku mati ketika aku dilahirkan. Selain itu aku juga tidak ingin bereinkarnasi, siapapun yang menghalangiku akan mati! Terakhir kali itu kamu beruntung, mari kita lihat siapa yang bisa membantumu kali ini!"
Aku meraih liontin giok di leherku dan berkata, "Yama ada di liontin giok, jika kamu berani main-main, kamu akan mati di sini hari ini!"
Hantu perempuan itu jelas tidak percaya, dia tertawa, "Hahahaha ... menakut-nakuti siapa? Jika dia ada di sana, dia akan keluar dari awal. Sudah jangan meronta lagi, aku akan membuatmu mati dengan cepat, meskipun aku tidak terlalu suka energi negatif wanita, tapi kamu tidak sama, energi negatif di tubuhmu merupakan produk bergizi yang baik!"
Aku dipojokkan ke sudut, saat aku merogoh saku dan menyentuh kertas jimat, aku menyadari bahwa aku tadi menggunakannya sampai habis, Evita Chen yang kerasukan melaju kemari dengan cepat, kali ini aku tidak dapat menghindar, aku ditangkap olehnya, dia mencengkeram leherku dengan keras ….
Novel Terkait
Untouchable Love
Devil BuddyMy Greget Husband
Dio ZhengVillain's Giving Up
Axe AshciellyAfter The End
Selena BeeCinta Seorang CEO Arogan
MedellineWahai Hati
JavAliusBaby, You are so cute
Callie WangThe Revival of the King
ShintaYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk