Yama's Wife - Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
Nenekku berkata bahwa aku adalah wanita kecil, tidak boleh bergaul dengan para anak laki-laki dan mandi di sungai, dan sungainya sangat dalam, juga ada hantu air di dalamnya, yang bisa membunuh orang. Alhasil, dua orang sahabat yang terjun ke air sebelum aku tenggelam pada waktu itu. Setelah itu aku percaya dengan perkataan nenek, banyak orang yang tenggelam di sungai di seberang desa, dan aku menjadi takut dengan sungai, begitu mendekat, khawatir akan terseret oleh hantu air dan tenggelam ...
“Apakah ada hantu air di dalam air ini?” Aku menanyakan hal ini saat aku tersadar.
Ekspresi Devil Yama menjadi sedikit aneh: "Apa kamu tahu untuk apa kolam panjang umur itu? Bisakah ada hantu air di dalam kolam ini? Pergi mandi!"
Aku tidak berbicara lagi, tapi berkata dalam hati, bukankah kolam panjang umur ini hanya untuk berendam dan mandi? Tampaknya sangat sakral, sampai dinamai sehebat itu.
Aku memegang tepi kolam dengan tangan agar tidak tenggelam. Petugas akhirat wanita yang membawaku telah pergi entah kemana. Nampan dan pakaian di dalamnya diletakkan di tepi kolam, aku memandangi bunga-bunga aneh di sekeliling, namun tidak memperhatikan apa yang dilakukan Devil Yama. Saat ia memelukku dari belakang, aku hanya bisa memarah di dalam hati, katanya menyuruhku datang untuk mandi dan berganti baju, tapi nyatanya ingin memanfaatkan aku...
Di dalam air, aku tidak berani bergerak.
Akku berpegangan erat di tepi kolam, dan beberapa kali hampir ditarik ke dalam air, sepertinya dia lebih bersemangat di dalam air, jauh lebih kuat daripada di tempat tidur.
Setelah selesai, aku berjuang untuk naik, berganti pakaian bersih di atas nampan, dan menghela napas lega.
Dia bersandar di sisi kolam, menatapku dan berkata, "Kenapa? Kamu takut?"
Aku menatapnya dan berkata, "Aku tidak takut, tapi menurutku anak dalam perutku cukup kokoh ..."
Tetesan air di wajah putihnya, ditambah dengan kabut di kolam, membuatnya terlihat tidak begitu nyata, dan kecantikan yang kabur agak tak terelakkan. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh pergelangan kaki aku: "Dia bukan manusia, dia tidak lemah, tiga tahun kemudian, bagaimana kalau kamu tinggal di sini denganku?"
"Berapa umurku di dunia manusia? Mari kita tunggu sampai aku mati secara alami ..." Aku tidak ingin mati begitu cepat, dan tidak ingin mati sebelum orang tuaku. Jika aku tetap di underworld, siapa yang akan menemani mereka sampai mereka tua?
Begitu dia menggenggam pergelanganaku dengan tangannya, aku ditarik ke dalam kolam, telinganya penuh dengan cipratan air, dan pakaian yang baru saja aku ganti semuanya basah kuyup ...
"Umurmu sudah tidak ada lagi, akulah yang menambahkannya. Jika kamu mati, anak dalam kandunganmu akan mati."
Menurutnya, aku seharusnya sudah lama mati. Apakah gadis dari keluarga Fan ditakdirkan untuk berumur pendek? Aku tidak tahu seperti apa, jadi sangat tidak nyaman, aku berkata: "Tapi aku tidak bisa mati dengan tidak tenang. Orang tuaku hanya memilikiku. Jika aku tidak bisa menemani mereka sampai akhir hayat mereka, kenapa kamu tidak mau memberitahuku mengapa wanita di keluarga kami harus menikah dengan makhluk underworld?"
Berbicara tentang pertanyaan tersebut, Devil Yama akhirnya menghela nafas dan berkata, “Jangan menanyakan pertanyaan yang seharusnya tidak ditanya, dengarkan aku, setelah kembali ke dunia manusia, menjauhlah dari Matteo Li, ini untuk kebaikanmu, aku juga tidak bisa tinggal di sini terlalu lama, aku akan selalu ada di dunia manusia, kalau aku tahu kamu masih berhubungan dekat dengannya, hukumannya akan lebih parah daripada dipukul dengan tongkat."
Aku menciut karena ketakutan, perasaan pukulan tongkat itu sangat tak terlupakan ...
Tiba-tiba ia menundukkan kepala dan mencondongkan tubuh mendekatiku, dan langsung menutup mulutnya: "Apakah dunia manusia sudah terang? Aku mau kembali ..."
Dia mengerutkan kening: "Wanita lain memintanya saja tidak bisa mendapatkannya."
Aku menutup mulutnya dan menggelengkan kepala, tapi tidak berbicara. Dia menarik tanganku dengan kesal, "Kalau kamu berinisiatif seperti dengan Toni Qu itu saat kerasukan, aku lebih baik tidak menolongmu!"
Dengan enggan aku merangkul lehernya dan mencium pipinya, memandangku dengan tatapan sedih, dan tidak berkata apa-apa.
Aku terpaksa menciumnya lagi ... Begitu menyentuh, dia merangkul pinggangku dan berbalik, aku berseru: "Pinggangku... pinggang ... uh ..." Pinggangku terasa hampir patah...
Dia tidak mendengarnya, tapi dia semakin bersemangat ...
Aku digendong olehnya dan dikembalikan ke dunia manusia, tidak pergi sekolah dan izin satu hari di rumah.
Aku awalnya mengira ibuku pasti sudah gila jika tidak melihatku sepanjang malam, namun setelah kembali, menyadari bahwa sebenarnya ia tidur dengan nyenyak ... karena Devil Yama sudah memberitahunya di mana aku berada.
Aku pergi ke sekolah keesokan harinya dan menemukan bahwa ada kertas jimat di pintu dan jendela ruang kelas di sekolah. Sekolah itu seharusnya menjadi tempat untuk mendidik. Sekolah itu harus menindak takhayul teori hantu dan dewa. Namun, ada begitu banyak kejadian di sekolah baru-baru ini, dan diperkirakan keyakinan hati orang-orang telah pudar.
Begitu aku masuk ruang kelas, Toni Qu berjalan menuju ke arahku dan meletakkan ransel hitam di tangannya di atas mejaku. Itu tas sekolahku yang dijatuhkan sebelum dibawa ke underworld hari itu, ternyata dia menemukannya.
Aku tidak tahu harus berkata apa, aku malu, apa yang terjadi hari itu, aku selalu sadar ...
“Itu… Terima kasih.” Aku akhirnya mengeluarkan kata seperti itu.
Dia berbisik: "Tidak perlu ... Aku sangat penasaran siapa yang muncul dalam pengawasan ... Orang yang memakai topeng itu ... dia pasti bukan manusia? Jika tidak, tidak mungkin tiba-tiba muncul dan menghilang dengan kamu."
Aku menggunakan kalimat dari Devil Yama: “Jangan menanyakan pertanyaan yang tidak seharusnya kamu tanyai. Kamu seharusnya bersyukur kamu masih hidup. Hari itu ... aku dirasuki hantu, jadi sampai melakukan hal seperti itu padamu! Yunisha Chen dan Guru Zhao juga dirasuki oleh hantu wanita ... Itu benar, seperti itulah kebenarnanya! Sekarang hantu wanita itu tidak akan muncul lagi, jangan khawatir. ADa lagi, jangan terlalu memikirkan kematian kepala sekolah juga. Ini juga tidak baik untukmu."
Novel Terkait
Pergilah Suamiku
DanisEverything i know about love
Shinta CharityI'm Rich Man
HartantoMeet By Chance
Lena TanMr. Ceo's Woman
Rebecca WangThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlHalf a Heart
Romansa UniverseCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk