Yama's Wife - Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
Aku berjalan tertatih-tatih, seluruh tubuhku dipenuhi keringat, ketika kembali ke rumah, aku membersihkan diri dan merendam kakiku yang penuh lepuhan dengan air hangat. Ada oang yang menangis di taman, lagipula ada yang tewas, nenekku dan kakek ketiga terus berusaha untuk menenangkan keluarga dari orang yang dicelakai, karena semuanya muncul ketika dia pergi bersama-sama dengan kami untuk mencari mayat kakekku, keluarga kami juga harus bertanggung jawab.
Aku awalnya mengira ibuku akan memarahiku, siapa yang menyangka dia ternyata tidak memarahiku dan hanya terdiam duduk di sisiku.
Setelah beberapa saat berlalu, dia akhirnya berkata,”Apakah kakimu terasa sakit?”
Aku menjawab dengan jujur,”Sakit.......”
Dia menghela nafasnya dan berkata,”Aku sudah mendapat kabar dari orang lain...... Kita akan kembali ke kota besok pagi, kamu tidak akan aman jika terus menetap di sini. Serahkan pencarian mayat kakekmu kepada kakek ketiga dan yang lainnya, kamu tidak perlu mengkhawatirkannya lagi, tidurlah sedikit lebih awal.”
Aku menggelengkan kepalaku,”Ibu, bukankah penjaga pintu gerbang sekolah dan Gerry He yang merupakan temanku itu berasal dari Desa Du juga? Kamu pernah bertemu dengan mereka ketika diadakan pertemuan para orang tua murid sebelumnya, aku ingat kamu pernah berbincang dengan penjaga pintu itu sebelumnya, juga pernah menyapa ibu Gerry He sebelumnya......”
Aku masih ingat akan ucapan kakek ketiga sebelumnya, mereka yang meninggalkan tempat ini lebih awal akan lebih cepat mati, orang-orang yang berada dalam desa ini tidak akan bisa melarikan diri, jika teringat kembali bahwa Gerry He dan penjaga pintu itu sudah mati, aku tentu saja harus membuktikannya kepada ibuku.
Ibuku berpikir sejenak dan menjawab,”Betul, aku masih ingat...... Bukankah anak yang melompat bunuh diri di sekolah kalian itu adalah Gerry He? Penjaga pintu itu dulu memang adalah penduduk desa kami, dia pergi ke kota bersama dengan pasangannya, ada apa?’
Ibuku masih belum tahu bahwa penjaga pintu itu juga sudah mati, aku tidak ingin menyampaikan hal-hal ini kepadanya dan membuatnya merasa takut. Aku menggelengkan kepalaku dan berkata,”Tidak apa-apa, aku hanya menanyakannya saja, aku akan tidur terlebih dahulu.”
Aku mengeluarkan kakiku dari ember rendam kaki itu, ibuku membungkuk dan mengangkat embernya, lalu berkata,”Aku akan membantumu menuangkan air rendaman kakimu ini, istirahatlah lebih awal, kamu ini benar-benar sangat mengkhawatirkan, lihat saja seberapa banyak lepuhan pada kakimu, kamu harus disiksa terlebih dahulu untuk dapat beristirahat.”
Aku tidak menjawab, aku hanya menundukkan kepalaku, mataku pun mulai berkaca-kaca, walaupun ibuku umumnya sedikit lebih galak, namun dia selalu bersikap sangat baik terhadap diriku. Dia pergi ke luar untuk menuankan airnya, aku berjalan masuk ke dalam kamar yang sebelumnya kutiduri dan berbaring di atas tempat tidur, diriku yang tidak pergi meninggalkan desa sebelumnya menetap di dalam kamar ini, bahkan masih disertai dengan aroma yang sangat akrab.
Setelah kelelahan selama seharian penuh, aku benar-benar sudah merasa sangat lelah, aku pun langsung memejamkan mataku dan tertidur tanpa memadamkan lampunya.
Dalam keadaan yang masih ling lung, aku merasa ada orang yang memanggilku, tidak tahu siapa, namun aku merasa sangat akrab. Aku menjawabnya dalam keadaan ling lung, lalu merasa sebuah tangan dingin perlahan menepuk wajahku, aku membuka mataku,”Bibi kecil......”
Aku langsung terbangun, ketika melihat bibi kecil yang sedang mengenakan pakaian berwarna putih, aku langsung ketakutan hingga nyawaku hampir saja melayang! Dia sudah pergi sejak wal, dia menikah dengan makhluk gaib pada umur 14 tahun, lalu tewas pada malam pernikahan gaibnya itu, mengapa dia kini bisa muncul di dalam kamarku?!
“Alice, jangan takut, bibi kecil datang untuk menemuimu, aku mendapat kabar dari pasanganku bahwa tempat ini akan segera mengalami masalah besar, sehingga aku datang untuk menemuimu.” Wajah muda bibi kecil itu memiliki ekspresi dewasa yang tidak cocok dengannya, aku masih ingat bahwa nenek pernah berkata, penampilan roh seseorang akan sesuai dengan penampilannya ketika mati, dia tidak akan menua, ataupun bertumbuh semakin dewasa......
Aku menenangkan perasaanku, lalu merasa bahwa dia tidak akan mungkin mencelakaiku, sama seperti kakekku, dia juga merupakan bagian dari keluargaku, dia adalah adik dari ayahku, dia tidak mempunyai alasan untuk mencelakaiku.
“Bibi kecil, apakah kamu tidak bereinkarnasi?” Aku merasa sangat aneh.
Bibi kecil menggelengkan kepalanya,”Semua wanita akan mengikuti jalan pria yang dia nikahi, pasanganku adalah hakim Yama yang terhormat, aku harus mematuhinya, aku pasti tidak akan pernah bisa reinkarnasi. Aku merasa keadaan seperti ini juga baik-baik saja, aku baru tahu bahwa kamu benar-benar sangat beruntung dapat menikah dengan Tuan Yama. Tenang saja, Tuan Yama tidak akan mungkin membiarkanmu begitu saja, sekalipun semua penduduk desa mati, kamu tetap saja tidak akan mati. Anak dalam perutmu itu adalah keberuntunganmu, jika tidak, kamu juga tidak kan bisa bertahan hidup selama ini. Sekalipun kedepannya sudah berada di Underworld, seorang ibu tetap akan tampil menonjol oleh karena putranya, kamu tetap akan menikmati keberuntungannya.”
Ketika melihat ketulusan ekspresi bibi kecil, aku mulai meragukan pengetahuanku terhadap Underworld. Dia terlihat merasa puas terhadap kehidupannya saat ini, juga sudah tidak merindukan kehidupannya yang mengenaskan pada saat itu. Aku mengelus perutku dan berkata,”Apakah kamu juga merasa bahwa aku sudah hamil?”
Bibi kecil berbicara dengan ekspresi serius,”Apakah mungkin pasanganku itu berbohong? Dia tidak memberitahu terlalu banyak permasalahan manusia kepadaku, dia berkata bahwa wanita akan lebih baik jika bersikap sedikit lebih cuek, jika bukan karena aku yang sudah memohon kepadanya, dia juga tidak akan memperbolehkanku datang untuk menemuimu.”
Aku awalnya masih ingin bertanya roh apa yang sudah disinggung oleh Desa Du ini, namun ketika mendengarnya berkata demikian, aku pun merasa yakin bahwa dia tidak tahu......
“Bibi Kecil, bagaimana keadaan di Underworld?” Perasaan penasaranku mulai bergejolak dan tetap saja tidak bisa kutahan.
Dia memiringkan kepalanya, lalu berpikir sejenak dan menjawab,”Tidak terlalu berbeda dengan dunia manusia, ada gunung dan lautan, ada perkotaan, namun terlihat lebih kuno saja. Di sana tidak ada siang dan malam, langit selalu mendung setiap harinya, melihat roh yang sudah berumur ratusan hingga ribuan tahun tidak akan terasa aneh di sana, ada orang yang tidak ingin reinkarnasi, tidak ada cara lainnya. Bagaimana kalau kamu pergi bermain bersama denganku?”
Ketika mendengarnya mengajakku ke Underworld, aku pun langsung merasa sedikit merinding,”Tidak, tidak, tidak...... Aku tidak mau pergi......”
Dia hanya tersenyum sambil berjalan menghampiriku,”Aku tahu kamu tidak akan pergi bersama denganku, lagipula kamu juga tetap akan pergi suatu saat nanti. Mari, biarkan aku melihat luka pada kakimu.”
Tangan dinginnya itu menggenggam kakiku, lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil yang berwarna merah gelap dari saku pakaiannya, dia membuka kotak kecil itu, lalu mengoleskan benda yang berada di dalamnya ke arah kakiku, aku hanya mencium sebuah aroma yang wangi, aroma segar yang sangat enak dihirup, kakiku juga sudah tidak terasa sakit lagi.”
“Ini adalah pemberian dari Tuan Yama kepada pasanganku, dia berkata bahwa ini adalah obat yang paling baik, tidak peduli terhadap penghuni Underworld ataupun manusia yang masih hidup, efek yang diberikan tetap sama, sangat enak digunakan.” Bibi kecil menyimpan kembali kotak kecil itu ke dalam sakunya setelah mengoleskannya untukku.
Aku mengantuk dan berkata,”Apakah kamu sudah pernah melihat penampilan Yama sebelumnya?”
Bibi kecil menggelengkan kepala,”Bagaimana aku mungkin bisa tahu, aku bahkan hanya bertemu dengannya beberapa kali saja, aku hanya tahu bahwa dia sangat suka mendengar opera, bahkan mempunyai banyak sekali topeng. Apakah kamu juga tidak pernah melihat penampilannya sebelumnya?”
Benar-benar menyedihkan, sudah empat tahun, namun aku tidak pernah melihat penampilan Devil Yama, dia sebelumnya sudah melepas topengnya dan menyuruhku melihatnya, namun aku merasa tidak berani, menyesal kini juga sudah tidak ada gunanya lagi. Pada saat itu, aku hanya tahu bahwa aku merasa takut, Yama adalah Yama, kekuatan penolakannya benar-benar tidaklah biasa.
“Aku tidak mempedulikan penampilannya, aku adalah seorang manusia yang hidup, aku berada pada jalur yang berbeda darinya, aku hanya ingin melewati kehidupan manusia biasa, menikah dan melahirkan anak, lalu hidup hingga mati secara natural. Sebelum semuanya terjadi, aku tidak ingin menemui segala jenis keanehan ini, jika aku bisa meninggalkan tempat ini dalam keadaan hidup, tidak peduli bagaimanapun caranya, aku tetap akan melepaskan diriku dari Devil Yama!”
Ketika aku menuturkan kata-kata ini, bibi kecil pun langsung terkejut dalam sekejap,”Kamu ini, jangan pernah menuturkan perkataan seperti ini, aku sudah mau pergi, jangan sembarangan berpikir.”
Novel Terkait
Adore You
ElinaPredestined
CarlyPengantin Baruku
FebiMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiLove In Sunset
ElinaWahai Hati
JavAliusYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk