Yama's Wife - Bab 139 Aku Percaya Padamu
Setelah mematikan teleponnya, hatiku berdegup sangat kencang, sekarang Nico Li bisa berubah menjadi Matteo Li setiap saat, dia sejak awal sudah tahu kalau Devil Yama ingin sekali mengurus masalah ini tapi tidak bisa karena keterbatasannya, oleh karena itu dia meminta agar Devil Yama sendiri yang mencarinya, dan meminta bantuannya. Masalah ini aku tidak bisa memberi penilaian, jika aku mengatakan kalau dia mencari kesempatan dalam kesulitan orang lain, juga tidak separah itu, hanya saja Devil Yama belum tentu akan melakukannya……
Ketika aku berbalik melihat Devil Yama, aku baru sadar kalau tatapannya benar-benar sangat menakutkan, jika dia tidak memakai topeng, aku yakin aku pasti sudah tidak bisa berdiri disaat itu.
Perkataan Matteo Li ditelepon tadi sudah terdengar olehnya, aku tidak menasehatinya untuk mencari Matteo Li, jika seperti itu tentu sangat tidak adil untuknya, aku juga tidak mencari masalah dengan hal yang tidak masuk akal, bagi pria ini adalah masalah harga diri, terkadang harga diri lebih penting dari nyawa, dendamnya dengan Matteo Li bukan sesuatu yang sederhana, aku tidak bisa memaksanya.
“Sekarang……harus bagaimana?” aku sudah agak kebingungan.
Tatapannya tidak lagi semengerikan tadi, sepertinya dia tertegun sejenak, setelah itu dia memelukku: “Tidak bisa membiarkanmu sendiri, mencari pemilik peti darah, juga tidak bisa tidak memperdulikan hal ini, aku hanya bisa menemanimu. Aku tidak akan membiarkan hal buruk terjadi padamu.”
Aku lantas mengangguk: “Aku percaya padamu.”
Entah mengapa, aku merasa agak tersentuh, mungkin ini demi janjinya.
Kematian Peace, membuatku sangat sedih, kita harus bisa menemukan arwahnya dan mengirimkan arwahnya ke Underworld, kalau tidak, kita akan merasa bersalah pada Abishu Ming.
Karena kita sudah membuat keputusan maka kita pun melakukannya, yang pertama bukan mencari pemilik peti darah, tetapi mencari wanita-wanita yang telah menjadi korbannya, mengeluarkan arwah mereka, dan menanti Malaikat Maut Hitam Putih membawa mereka pergi, setelah itu segera mencari pemilik peti darah, untuk mencegah jumlah korban semakin bertambah.
Tubuh mereka ada dikantor polisi, kasus ini belum terselesaikan, maka mereka tidak akan dikremasi.
Aku ingin memikirkan cara untuk bisa masuk kekantor polisi, aku pun teringat pada Edo Zheng, aku kemudian meneleponnya, dia sedang dinas keluar kota, sepertinya itu karena sebuah kasus dari kota sebelah, aku kemudian memberitahu situasi yang sesungguhnya padanya, dia juga tahu kalau telah terjadi sebuah kasus criminal yang cukup besar, tapi sekarang dia tidak bisa kembali, dia mengatakan dia bisa membantuku untuk menghubungi kantor polisi, kemudian mengizinkanku masuk dan memeriksanya, dia akan segera membereskan kasus disana dan segera kembali.
Terkadang aku merasa koneksi itu benar-benar sangat penting, hanya dengan sebuah telepon semuanya sudah beres, tidak perlu pusing-pusing.
Aku sudah tiba dikantor polisi, setelah memberitahu mereka tentang jati diriku, petugas itu kemudian memberitahuku bahwa tubuh-tubuh itu baru saja dibawa pergi, karena tubuh-tubuh itu membusuk dengan sangat cepat, baunya sangat busuk, mereka telah mendapatkan informasi penting yang mereka butuhkan, oleh karena itu tubuh-tubuh itu dikirimkan untuk disimpan di kamar mayat dirumah sakit, mereka telah memberi tahu anggota keluarga para korban dimana tubuh itu sudah bisa di bawa untuk dikremasi.
Setelah mendengar kabar itu, aku kemudian meminta mereka menghubungi rumah sakit itu, setelah mendapatkan izin, aku segera menuju rumah sakit, berharap tidak ada satupun yang telah dibawa keluarga mereka untuk dikremasi. Peace adalah anak yatim piatu, dia tidak memiliki keluarga, seharusnya tidak ada yang akan membawanya untuk dikremasi.
Setibaku dirumah sakit, aku mendapatkan izin untuk masuk ke ruang penyimpanan mayat, dan yang membuatku tidak berdaya adalah, meskipun aku sudah berusaha bertindak cepat, tetapi lima jasad yang sudah dibawa keluarga mereka, tubuh mereka sudah seperti ini, seharusnya akan langsung dikremasi. Aku tidak bisa mengurusi terlalu banyak hal, sisa 8 jasad, jika bisa menyelamatkan satu arwah itu seperti menyelamatkan seorang manusia.
Ketika aku melihat penjaga dikamar mayat membuka peti penyimpanan yang dingin itu, aku pun melihat mayat yang sulit dikenali karena sekujur tubuh mereka mengeluarkan darah akibat guncangan yang terjadi saat proses pemindahan, isi perutku kemudian naik, meskipun disimpan di tempat dingin, tapi tetap saja ada bau tidak sedapnya, aku tidak tahan kemudian berlari keluar memuntahkan isi perutku, jika tidak memahami bagaimana rasanya ini kamu boleh membayangkannya sendiri.
Devil Yama keluar dari liontin giok, orang biasa tentu tidak akan bisa melihatnya. Dia kemudian menggunakan jurusnya mengeluarkan arwah dari tubuh-tubuh itu, aku melihat arwah-arwah kebingungan yang ditarik keluar, aku pun merasa lega, disaat bersamaan aku juga menyayangkan beberapa tubuh yang sudah dibawa pergi oleh keluarganya. Aku bertanya pada pihak rumah sakit, dan berhasil mendapatkan nomor yang bisa dihubungi dari keluarga kelima jasad tersebut, empat diantara mereka sudah dikremasi, masih ada satu yang belum dikremasi, tetapi juga sudah akan dikremasi, dan telah dibawa kekrematorium.
Aku memberitahu pihak keluarga korban untuk jangan terlalu cepat mengkremasinya, sebentar lagi aku akan segera kesana. Aku tidak memberitahu mereka alasannya, dijelaskan juga mereka tidak akan paham.
Setelah urusan Devil Yama disini selesai, aku melihat arwah-arwah itu, Peace juga ada diantara mereka……
Agar petugas penjaga kamar mayat itu tidak curiga padaku, aku hanya bisa berpura-pura memeriksa tubuh-tubuh itu dihadapannya, bagaimanapun aku datang dengan menggunakan alasan pemeriksaan, aku tidak bisa tidak melakukan apapun.
Meskipun aku sudah menahan nafas tetap saja rasanya aku ingin muntah, hari ini aku benar-benar menderita, saat menemukan pemilik peti darah itu, aku pasti akan membuatnya membayar berkali-kali lipat! Ini benar-benar terlalu kejam, nyawa tiga belas anak muda sudah tidak ada, aku ingin tahu dia bisa sombong terus sampai kapan.
Peti darah itu sudah dibawa pergi oleh arkeolog setempat, aku benar-benar sangat kagum pada mereka, mereka berani menyentuh benda apapun. Devil Yama mengatakan, zombie darah pasti sudah tidak berada didalam peti darah, alasan dia membunuh begitu banyak orang diwaktu sesingkat ini, itu karena dia ingin menghisap energi kehidupan mereka, mayat-mayat ini terlihat sangat normal, darah dan tubuhnya tetap ada, tapi sesungguhnya ada gumpalan darah yang cukup banyak dibawah lapisan kulit mereka, memang mayat-mayat itu kelihatannya membengkak, begitu disentuh langsung mengelurkan darah, memang seperti ini.
Tubuh-tubuh mereka tidak seperti mayat yang kering, tapi sesungguhnya tubuh ini tidak beda jauh dari tubuh yang dihisap sampai kering, energi kehidupan mereka telah dihisap habis. Untuk alasan mengapa korbannya semuanya adalah gadis-gadis yang masih muda, ini agak membingungkan. Penjelasan yang diberikan Devil Yama adalah, mereka semua adalah perawan. Wanita yang bukan perawan memiliki memiliki unsur energi negatif, sementara perawan memiliki unsur energi positif yang lebih besar dari pria. Untuk menghisap energi kehidupan dan energi positif, tentu dia akan memilih mereka yang masih muda, dan masih perawan.
Dan zombie darah itu pasti akan kelihatan sama seperti orang-orang biasa, tubuhnya kelihatan seperti layaknya manusia, setelah itu dia akan pergi mencari musuhnya dari kehidupan sebelumnya, jika dia tidak menemukannya dalam waktu satu hari, maka korban yang terjatuh akan semakin banyak, karena ada arwah ditubuh zombie darah, maka dia bisa bertahan dibawah cahaya matahari, tapi dia harus menghisap energi positif dan energi kehidupan dalam jumlah yang sangat besar untuk bisa mempertahankan kondisinya. Zombie darah yang tidak jauh beda dari manusia biasa, membuat kesulitan menjadi lebih besar, karena ada begitu banyak orang dikota ini, tidak mungkin memeriksa mereka semua satu per satu, yang membuat mereka berbeda dari manusia biasa adalah, tubuh mereka mudah mengeluarkan darah, dan cenderung lebih lemah dari manusia normal.
Akhirnya Malaikat Maut Hitam Putih tiba juga, Devil Yama lantas menegur mereka, kakak beradik Malaikat Maut Hitam Putih menunduk tidak mengeluarkan suara, juga tidak berani bersuara……
Aku merasa mereka tidak bisa disalahkan, didunia ini ada banyak orang mati, mereka juga sangat sibuk.
Akhirnya Devil Yama meminta Malaikat Maut Hitam membawa arwah mereka, sementara Malaikat Maut Putih tetap berada disana. Aku juga berpikir demikian, untuk sementara waktu tidak bisa meminta bantuan dari Celio Bai dan Raphael Bai, jika ada lebih banyak orang tentu bukan ide yang buruk.
Devil Yama bahkan memberi pesan pada Malaikat Maut Hitam untuk diberitahukan pada Raphael Bai dan Celio Bai, agar arwah-arwah gadis muda ini di pilihkan untuk bisa lahir dijanin yang baik, sementara Peace tidak usah, untuk sementara bawa dia untuk tinggal dengan Abishu Ming di Abyss.
Novel Terkait
Uangku Ya Milikku
Raditya DikaAnak Sultan Super
Tristan XuLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieDon't say goodbye
Dessy PutriTen Years
VivianCEO Daddy
TantoVillain's Giving Up
Axe AshciellyCinta Yang Berpaling
NajokurataYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk