Yama's Wife - Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
Aku berpura-pura tidak peduli dan berkata, “Datang ya datang saja, lagipula bukan datang mencariku juga …."
Bibi kecil naik ke tempat tidur dan berbaring di sampingku, "Alice, kamu harus merasa sedikit bahaya, wanitanya Raja Yama begitu banyak, aku takut kamu ditindas mereka."
Suara Raphael Bai datang dari luar pintu, "Julia, jangan bicara omong kosong!"
Aku tahu Raphael Bai tidak ingin bibi kecil mendapat masalah, jika dia tidak sengaja menyinggung selir raja, hidup mereka tidak akan mudah. Aku tersenyum dan berkata, "Bukan apa-apa, bibi kecil, kamu tidak perlu mengingatkanku, aku tahu segalanya."
Dia memelototi pintu, seolah-olah dia bisa menatap Raphael Bai melalui pintu seperti ini, "Dia terlalu berhati-hati dalam melakukan sesuatu, dasar pengecut! Aku ini bibi kandungmu, kalau aku tidak memikirkanmu, siapa yang akan memikirkanmu? Yang pasti jangan takut, sekarang Raja Yama begitu baik terhadapmu, siapa yang berani melakukan sesuatu terhadapmu? Para wanita Raja Yama itu sangat takut pada Raja Yama dan tidak pernah berani membuat masalah, tetapi beberapa hari ini, Raja Yama tidak ada di Underworld, tidak ada harimau di atas pegunungan, monyet disebut raja, kamu paham kan, aku tidak akan banyak bicara lagi, kalau tidak Raphael Bai akan mengomel lagi …."
Aku mengangguk, "Tidak apa-apa, lagipula aku tidak akan pergi ke Underworld, terserah mereka mau membuat onar bagaimana."
Dengan bibi kecil di sisiku, aku juga bisa tidur dengan nyaman, dia hanya mengambil ponselku untuk bermain-main dan tidak tidur. Aku tertidur lelap di samping, siapa tahu ketika aku bangun, aku tidak lagi berada di tempat tidur.
Ketika aku membuka mata, aku menemukan diriku diikat dengan tali, di sebuah rumah kecil bobrok yang asing, rumah kecil itu sangat berdebu, udaranya memancarkan bau yang tidak mengenakkan, benar-benar sangat tidak menyenangkan. Bibi kecilku berada tepat di sebelahku. Dia tertidur, jelas sekali ikut ditangkap bersamaku, setelah aku tertidur, apa yang sebenarnya terjadi? Dimana Celio Bai dan Raphael Bai?
Ketika aku bertanya-tanya, bayangan gelap muncul di depanku, ternyata hantu jahat itu!
Aku menatapnya dengan ngeri, “Kenapa kamu bisa ada di sini?"
Dia mendengus dingin, "Yang harus kamu tanyakan adalah kenapa kamu bisa ada di sini, apakah kamu ingin tahu bagaimana kami menangkapmu? Matteo Li dan Argus Yan sama-sama terjebak dalam rencana untuk menjauhkan harimau dari gunung, adapun kedua hakim itu, seharusnya tidak tertolong lagi … hehe ….”
Apa maksudnya? Dia mengatakan 'kami' dan bukan 'aku', yang berarti dia tidak sendiri, aku memiliki dugaan yang berani di hatiku bahwa dia bersengkongkol dengan mayat berdarah!
Benar saja, sebuah suara datang dari kegelapan, "Jangan lupakan kesepakatan di antara kita, tunggu aku menyelesaikan urusanku baru aku turun tangan, kalau kamu membunuh dua wanita ini, aku tidak akan bisa menyelesaikan urusanku, jangan sampai nantinya aku memalingkan wajahku dan tidak mengenali orang lagi!"
Samar-samar aku mencium bau darah, pada dasarnya aku yakin bahwa kedua orang yang sulit ini telah bersengkongkol, hantu jahat itu berkata, "Aku mengerti, setelah kamu membalas dendam, aku akan mulai mengambil apa yang aku inginkan, sebelum itu, jangan biarkan wanita ini ditemukan oleh Argus Yan, kalau tidak masalah akan datang. Ayo dapatkan yang kita butuhkan, jangan sampai ada yang menghalangi.”
Kedua orang ini terlalu hina, mereka ingin menggunakan aku untuk mengancam Devil Yama. Mayat berdarah ini ingin balas dendam. Aku tidak tahu berapa banyak nyawa tak berdosa yang akan dia bunuh. Setelah dia membalas dendam, aku tidak akan bisa hidup lagi, janin gaib dalam perutku juga akan dirampas. Mereka menggunakan trik apa untuk menipu Devil Yama dan Matteo Li? Sekarang segalanya menjadi sulit. Aku takut Devil Yama akan terseret, aku tidak mau mati … tapi aku juga tidak mau banyak nyawa tak berdosa yang dibunuh. Ini adalah pilihan yang sulit, aku harap Devil Yama tidak akan memperdulikanku, lakukan apa yang harus dilakukan, tapi aku takut kedua orang ini akan marah dan membunuh aku dan bibi kecilku. Tapi jika tidak begitu, aku hanya bisa menyaksikan dunia manusia terancam bahaya.
Melalui jendela bobrok, bisa melihat bahwa hari mulai terang, tapi bagiku ini bukan awal hidup yang baru, melainkan mimpi buruk. Aku melihat mayat berdarah duduk di kursi pojok, entah kenapa, dia berubah menjadi seperti ini ….
Ketika aku melihatnya sebelumnya, dia memang tidak berbeda dengan orang normal, kecuali tubuhnya dikelilingi oleh lapisan kabut seperti hantu jahat, tapi sekarang, seluruh dirinya lebih terlihat seperti tengkorak darah dengan kerangka di atasnya. Lapisan kecil daging membocorkan darah. Kursi yang dia duduki penuh dengan darah, dan masih ada darah yang kering di tanah. Aku melihat seekor lalat berhenti di tubuhnya, tetapi dalam waktu dua detik, lalat itu jatuh ke tanah, tidak bergerak sama sekali.
Aku merasa mual untuk beberapa saat, dan tidak bisa menahan ingin muntah. Mayat berdarah itu menatapku, "Apa? Merasa jijik? Jika bukan karena Argun Yan yang menundaku mengumpulkan energi positif dan negatif perempuan, aku tidak akan menjadi seperti ini. Apa boleh buat, biarpun jijik kamu tetap harus tahan."
Gadis perawan penuh dengan energi positif, setelah tidak perawan lagi, penuh dengan energi negatif, yang dimaksud energi positif dan negatif adalah yang seperti itu. Begitu dia berkata begitu, aku merasa lebih jijik lagi, dia-lah yang menyakiti Peace, aku ingin sekali memotongnya.
Roh jahat itu tersenyum dingin dan berkata, "Saudaraku, biarkan aku mencarikan dua wanita muda untukmu terlebih dahulu. Kamu terlihat seperti ini, aku juga merasa sangat mengenaskan. Kamu jaga di sini dulu, jangan sampai orang itu kabur."
Mayat berdarah itu berkata, "Kalau begitu maaf merepotkanmu saudara Yu. Hati-hati, jangan sampai ada yang menemukan jejak kita."
Rupanya hantu jahat itu bermarga Yu, secepat itu sudah saling memanggil saudara, entah apa masih akan memanggil ‘saudara’ jika ada pertengkaran di masa depan.
Hantu jahat itu tidak berbicara, sosoknya menghilang sejenak, terlalu menjijikkan, ada orang yang akan bertemu bahaya lagi, kuharap Devil Yama akan segera menyadarinya, Matteo Li juga harusnya terlibat dalam hal ini sekarang, kalau tidak, dia tidak akan mengejar hantu jahat itu sebelumnya .…
Aku mendorong-dorong bibi kecil di sampingku, dia tidak menanggapi, mayat berdarah berkata, "Jangan buang-buang waktumu, dia tidak akan bangun untuk sementara waktu, apakah dia istri Raphael Bai? Demi melindungi suami sendiri, bahkan nyawa pun tidak dipedulikan, mempertaruhkan hidupnya sampai jiwanya tersakiti. Dia terluka cukup parah, kalau tidak bangun dia akan kehilangan jiwanya, lebih baik membuatnya menjadi mutiara energi negatif untukmu makan sebelum jiwanya hilang."
Aku menjadi marah, "Cuih! Monster jelek, kamu membunuh hakim air dan api, ini masalah besar, aku takut kamu akan dibunuh sebelum kamu sempat membalas dendammu!"
Bola mata yang terbuka dari mayat berdarah seolah-olah bisa jatuh kapan saja, "Kamu tidak perlu khawatir tentang ini, aku tidak perlu melakukannya dengan keras, aku juga tidak bodoh, aku tidak akan benar-benar membunuh mereka. Setidaknya tidak sampai aku membalas dendam. Ketika saatnya tiba, meski kaisar langit turun tangan pun aku tetap tak peduli. Lebih baik pedulikan dirimu sendiri, aku tidak akan melakukan apa-apa terhadapmu, tapi Felix Yu mungkin akan membunuhmu, kalau kamu tidak mati meski perutmu dibelah, anggap saja hidupmu beruntung."
Novel Terkait
Nikah Tanpa Cinta
Laura WangMeet By Chance
Lena TanBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesYama's Wife
ClarkLove at First Sight
Laura VanessaMy Perfect Lady
AliciaHanya Kamu Hidupku
RenataYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk