Yama's Wife - Bab 109 Terungkap
Dalam perjalanan, aku berkata pada Nico Li: "Apa hantu air bisa dipelihara oleh siapa saja?"
Nico Li berkata: "Siapapun yang mengetahui bidang ini tahu bagaimana cara memeliharanya, tetapi hantu air jelas memiliki dua energi negatif dan positif. Beberapa orang memberinya makan dengan energi negatif murni. Alasan mengapa hantu air tidak mau bereinkarnasi, apa tujuannya? Tanya saja apakah sudah menemukannya. Yang aku ingin tahu bukanlah siapa yang memeliharanya, tapi kenapa tidak bereinkarnasi dan ingin menyingkirkan kejahatan. Singkirkan hantu air itu dan orang di balik hantu air itu akan langsung bisa diketahui, saat hantu air mati, orang yang membangkitkan hantu itu akan terluka parah jika tidak mati."
Saat hendak mencapai sungai, Nico Li tiba-tiba berhenti: "Aku tidak akan pergi hari ini, hujan akan turun deras. Keadaannya sangat tidak menguntungkan untukku, tunggu saja besok pagi."
Aku melihat ke langit sepertinya baik-baik saja dan bertanya, "Aku tidak merasa akan turun hujan, bagaimana kamu tahu?"
Dia berkata: "Di tempat seperti ini, cukup tahu dengan hanya mencium bau tanah di udara, ayo kembali."
Setelah kembali, hujan mulai turun deras begitu si aku masuk. Belum lagi, Nico Li memang sudah melihat cuaca dua kali, kami berjalan ke atas dan tiba-tiba mendengar paman ketiga Jacob memarahinya: "Dasar wanita jalang yang tidak tahu malu, menghalangi keberuntunganku, kenapa aku menikahi orang sepertimu? Kamu membunuh orang tuaku, dan sekarang mau membunuhku? Tidak ada hal baik semenjak kamu memasuki rumah ini, cepat pergi!"
Kami berhenti dan mengerutkan kening, tidak tahu bagaimana situasinya, yang paling banyak bicara adalah Jacob, jadi mari lihat bagaimana dia mengatasinya.
“Kalau kamu punya kemampuan, bunuh aku, aku sudah cukup dengan semua ini. Bukankah kamu takut mati? Kamu belum pernah bercinta denganku sejak orang tuamu meninggal, karena takut aku akan membunuhmu. Sampai saat ini, aku tidak punya anak. Kamu hanya pergi mencari wanita di luar sana, menghabiskan uang, lebih baik kita bercerai! Aku tidak akan terus tinggal denganmu lagi! Kamu bukan apa-apa! "Bibi ketiga Jacob juga menangis dan meraung.
Jacob tidak naik dan duduk di tangga: "Mereka selalu seperti ini. Bibi u selalu sangat baik padaku sebelumnya, dan juga sekarang, tapi Pamanku tidak akan membiarkannya mendekatiku, apa yang harus dikatakan, aku takut dia akan mati karenaku. Apakah kalian juga menganggap kehidupan bibiku sulit? Kalian juga berpikir ... haruskah dia diperlakukan seperti ini? Paman ketigaku sebelas tahun lebih tua darinya. Saat itu, keluarga paman ketigaku miskin, tidak bisa menikah dengan wanita manapun, barulah dia menikah dengan bibi ketigaku. Pada tahun kedua, kakek nenekku meninggal, dan pada tahun ketiga aku diambil oleh ayahku. Tapi aku masih sering kembali, jadi aku ingin tahu apa bibi ketigaku baik-baik saja..."
Aku tahu kalau bibi ketiga punya pemikiran seperti itu padanya, dulu dia mengira bibi ketiga itu tidak serius, tapi sekarang jika dipikir-pikir ... wanita malang, sejak tahun kedua pernikahan, seorang pria belum menyentuh dirinya sendiri. Umurnya yang sudah tua dan belum memiliki anak membuatku mulai bersimpati padanya.
Terdengar suara perkelahian dari lantai atas. Reaksi pertama Jacob adalah bangun dan buru-buru. Nico Li dan William Chen mengikuti dari belakang. Aku mengikuti dengan tidak tergesa-gesa. Keburukan keluarga jangan sampai terungkap. Bibi ketiga bibi ketiga belum tentu mau akus muncul saat ini.
Jacob yang duluan bergegas, berteriak dan duduk di lantai, William Chen tidak berani maju lagi, hanya Nico Li yang tidak gentar.
Reaksi pertamaku adalah terjadi suatu masalah, aku buru-buru melangkah maju dan melihat-lihat. Kepala paman ketiga Jacob ditekan paksa ke dalam bak dengan meronta-ronta oleh sesuatu, airnya memercik kemana-mana, aku agak bingung, bibi ketiga Jacob menatapku dengan tak berdaya. Mungkin ia tidak menyangka kami akan kembali tiba-tiba melihat adegan ini.
Paman ketiga Jacob berbaring dan meronta di lantai.
Nico Li mengeluarkan selembar kertas jimat dan menempelkannya pada 'benda' itu, lalu mengangkat 'benda' itu dan melemparkannya ke lantai. 'Benda' itu ternyata berwujud manusia, telanjang, berkulit kebiruan, tidak ada ciri laki-laki dan perempuan, berambut panjang, dan corak tidak jelas, aku tidak percaya bahwa ia dapat mengambil benda sebesar itu, ini seukuran orang dewasa.
Paman ketiga merasa lega, dan merangkak ke sudut dengan ngeri, gemetaran.
Meninggalkan air, 'benda' yang tidak jelas itu kehilangan kemampuan untuk melawan. Dengan kertas jimat padanya, ia tidak bisa bergerak.
Nico Li dengan tenang menatap bibi ketiga dan bertanya, "Kamu yang memelihara hantu air ini? Kamu telah memelihara hantu air ini dengan darahmu sendiri. Apa kamu memerintahkan hantu air ini membunuh Natalie? Aku ingin tahu untuk apa kamu menyimpan benda ini."
Aku terkejut, benda ini adalah hantu air di sungai, hantu air ini ... benar-benar dipelihara oleh bibi ketiga Jacob. Sebelumnya, aku hanya curiga sedikit saja, dan tidak pernah menyangka dia orangnya. Wanita yang tampaknya lemah itu sangat kejam.
Ketika bibi ketiga Jacob melihat ini, ia tidak menyembunyikan apa pun. Ia tersenyum pahit: "Dia ingin berlatih, tidak ingin bereinkarnasi, ia ingin menjadi penunggu di sungai, dan aku, mau balas dendam, tapi aku tahu persis apa yang aku inginkan. Semua orang bilang takdirku itu sulit, mereka melihatku seolah melihat hantu, kemudian aku memunculkan hantu air di sungai, dan orang-orang di desa akan menyentuh sungai, siapa pun yang berani membicarakanku di belakang, akan mati. Mengapa hanya aku yang bisa hidup begitu sial? Ketika para wanita berlidah panjang itu pergi ke sungai untuk mencuci pakaian, aku membuat mereka tidak pernah berbicara hal-hal buruk tentangku. Saat para lelaki itu pergi ke sungai untuk mandi, mereka akan berkahir sama."
"Semua orang di desa tahu bahwa priaku sudah bertahun-tahun tidak menyentuhku sedikit pun. Mata orang-orang itu melihatku seolah-olah ingin menelanjangiku. Ada apa denganku? Itulah pembalasan yang pantas diterima orang-orang itu! Akhirnya aku bertemu Jacob, dia tidak membenciku, tapi saat dia tumbuh besar ... Ada lebih banyak wanita di sekitarnya, aku tidak rela ... dia satu-satunya alasanku bertahan hidup, dan aku tidak bisa kehilangan dia. Natalie itu terlalu dekat dengan Jacob, dia layak untuk mati!"
Suara Jacob bergetar: "Jadi ... orang-orang di desa yang tenggelam di sungai di masa lalu ada hubungannya denganmu? Natalie ... benarkah kamu memerintahkan hantu air ini untuk membunuhnya?!"
Bibi ketiga Jacob tidak menjawab, dia hanya menundukkan kepalanya dan tertawa sambil menangis, tampak menyedihkan dan menyakitkan.
“Pembawa sial lalu kenapa? Aku bernasib sama denganmu!” Nico Li tiba-tiba berkata dengan dingin.
Novel Terkait
Half a Heart
Romansa UniverseUnperfect Wedding
Agnes YuTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniHarmless Lie
BaigeCinta Yang Berpaling
NajokurataTakdir Raja Perang
Brama aditioYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk