Yama's Wife - Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
Bagaimana bisa dia dengan mudah mempercayai perkataan aku, "Alice Fan, tidak memberiku melihat videonya. Bagaimana aku bisa tahu jika kamu berbohong kepadaku atau tidak? Selama kamu masih di sini, aku punya cara untuk membereskanmu."
Aku tidak pandai berbohong, dan saat ia mengetahui yang sebenarnya, aku akan dalam bahaya.
Ia melihat kepanikanku, lalu ia menggosok tangannya dan menghampiriku: "Ayolah, aku akan baik padamu, hal semacam ini akan membuat ketagihan, dan aku berjanji kamu akan menyukainya ..."
Aku berteriak minta tolong, ia bergegas maju dan menampar wajahku: "Dasar gadis sialan, apa kamu mau aku membunuhmu!"
Aku mengambil patung giok kecil yang diletakkan di atas meja dan memukul kepalanya. Dia langsung termundur dan menabrak tembok dengan keras hingga aku melihat ada retakan di dinding, tapi tidak terlalu dalam ...
Aku melihat patung giok di tanganku, itu adalah katak. Banyak orang suka meletakkan benda-benda ini di atas meja, tapi kenapa bisa begitu kuat?
Kepala Sekolah, dengan darah di mulutnya, dia melihat ke arahku dengan ekspresi ketakutan.
Saat aku sedang kebingungan, tidak tahu darimana datangnya Devil Yama, menendang dada kepala sekolah, aku seakan mendengar suara patah tulang, dan aku melihat jiwa kepala sekolah melayang keluar dari tubuhnya, dia dipukul sampai mati oleh Devil Yama ...
Pantas saja, pasti bukan aku yang memukul kepala sekolah sampai termundur sekuat itu, ketika Devil Yama datang, aku tahu pasti dia yang melakukannya.
Aku terpuruk di tanah: "Dia mati... polisi akan menyelidikinya, dan aku pasti akan menjadi tersangka satu-satunya..."
Devil Yama masih marah dan menendang lagi ke tubuh kepala sekolah: “Polisi? Apakah mereka peduli dengan sampah seperti ini?”
Aku tercengang, Devil Yama terlalu kejam...
Dia menoleh untuk melihatku dan berkata, "Kenapa? Menurutmu dia mati secara tidak adil?"
Devil Yama melihat topeng goblin hitam di wajahnya, dan jantungku berdegup kencang: "Tidak ... tidak ... tapi ... dia mati, tidak ada yang memberiku surat izin palsu..." Bagaimana aku bisa berani menentangnya sekarang?
Devil Yama bertanya: "Apanya surat izin palsu?"
Aku menenangkan diriku dulu, dan berkata: "Itu ... Untuk meminta izin keluar sekolah harus disetujui oleh dekan atau kepala sekolah. Dekan tidak memberikanku izin, dan sekarang kepala sekolah..."
Aku takut dia akan bertanya lebih banyak, jika dia tahu aku ingin meminta izin keluar untuk Nico Li, dia akan membunuhku.
Dia mendengus dingin dan berkata, "Jika kamu ingin keluar, siapa yang bisa menghentikanmu? Aku bawa kamu pergi!"
Aku melihat mayat di tanah dan berkata, "Itu ... ada kamera di koridor luar, lalu aku akan dicurigai sebagai pelaku..."
Dia meremehkan: "Ada aku, apa yang kamu takuti?"
Aku semakin tak berdaya: "Aku bukan takut, bisakah kamu mencabut kamera pengawasan?"
Aku tidak membunuh, jika saatnya tiba, aku yang akan mengatakan yang sebenarnya, dan polisi pasti tidak akan percaya jika aku mengatakan yang sebenarnya, maka kehidupanku akan hancur. Betapapun kuatnya Devil Yama, dia tidak bisa membunuh semua orang yang ingin menangkapku kan? Situasi saat ini membuat ku merasa tidak tenang dan tidak berdaya.
Dia terdiam beberapa saat dan bertanya, "Apa itu kamera pengawas?"
Aku tiba-tiba merasa semakin tak berdaya: "Itu adalah ... kamera di dinding koridor, kamera akan merekam segala sesuatu yang muncul dan terjadi dalam jangkauan, kemudian akan disimpan dalam data di komputer, itu bisa digunakan sebagai bukti pembunuhan. Tidak ada yang melihat kamu, mereka hanya akan melihatku di sini, lalu kepala sekolah meninggal. Mereka hanya akan menudingku ku sebagai pembunuh."
Dia tidak berbicara, membawaku dan berjalan keluar dari kantor kepala sekolah. Ketika dia sampai di lorong, dia mendongak dan akhirnya pandangannya tetap tertuju pada kamera: "Itukah masalahnya?"
Aku mengangguk: "Benar..."
Begitu Devil Yama mengangkat tangannya, kamera jatuh dari dinding sebelum aku bisa melihat apa yang sedang terjadi. Dia berjalan maju denganku dan menginjak kamera: “Apa ini sudah tidak masalah? Kamu bilang benda ini akan merekam semua yang terjadi, jadi dia juga melihatku barusan, lalu kamu tidak perlu mengakuinya, katakan saja tidak tahu apa-apa."
Aku kaget dengan perbuatannya, aku kembali ke kantor kepala sekolah dan mengambil surat izinku, tidak bisa meninggalkan bukti.
Devil Yama menatapku dan berkata, "Kamu mau keluar, kan? Aku membawa kamu keluar sekarang."
Aku buru-buru berkata: "Tidak, aku tetap di sekolah, sebaiknya tidak terburu-buru keluar dari sekolah..." Jika Devil Yama tahu aku pergi ke Nico Li, semuanya akan berakhir. Saat kematian kepala sekolah diselidiki, aku hanya berpura-pura bodoh dan mengatakan tidak tahu apa-apa.
Meskipun aku berpikir bahwa kepala sekolah tidak bersalah atas kematian, hal ini dilakukan oleh raja yang bertanggung jawab atas orang mati. Selain itu, orang sudah mati, tidak ada gunanya mengatakan lebih banyak.
“Kamu tidak menyalahkanku karena telah merusak hal baikmu, bukan? Kamu kesal saat aku membunuh orang itu?” Tanya Devil Yama tiba-tiba.
Aku dibuat merinding oleh tatapannya: "Tidak, tidak, tidak ... jika kamu tidak datang, aku pasti ... Aku hanya takut karena kamu membunuh orang dengan santai dan orang diatasmu akan menyalahkanmu? Kamu adalah Yama yang bermartabat. Kamu pasti sangat jelas tentang berapa lama dia akan hidup, lakukan saja dengan sembarangan ... Aku takut kamu akan didenda tiga tahun lagi dan tidak bisa kembali ke underworld."
Devil Yama mendengus dan berkata, "Orang di atas? Siapa yang bisa mencari masalah denganku selain Raja Langit? Bahkan jika dia maju, aku belum tentu bisa berbuat sesuatu padaku. Hidup dan mati ada di tanganku, dan aku juga bisa memberikan manusia umur yang panjang, orang seperti itu, jika dibiarkan hidup hanya akan membuat sengsara, dan dia tidak akan hidup dengan baik di kehidupan selanjutnya. Lebih baik dia mati lebih awal."
Aku ingin mengatakan sesuatu, kamu sampai menghabisi jiwanya, oke? Bagaimana berbicara tentang renkarnasi?
Novel Terkait
The Gravity between Us
Vella PinkyHidden Son-in-Law
Andy LeeUnperfect Wedding
Agnes YuKing Of Red Sea
Hideo TakashiPergilah Suamiku
DanisCinta Yang Berpaling
NajokurataLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk