Yama's Wife - Bab 99 Kebersihan Mental
Dia menatapku dengan sedikit terkejut, "Tidakkah menurutmu aku sangat neurotik? Aku benar-benar percaya pada hal semacam itu, dan masih membawa kertas jimat …."
Aku secara alami berkata, “Kakek ketigaku seorang peramal Geomansi, tentu saja aku percaya, kenapa berpikir neurotik? Seberapa besar teori hantu dan dewa di tulangku ini."
Ada ekspresi terkejut di matanya, "Benarkah? Di mana kakek ketigamu sekarang? Bisakah kamu membawaku untuk menemuinya?"
Aku tidak menyangka dia akan bereaksi begitu bersemangat, “Kakek ketigaku ada di kampung halamanku, aku mau sekolah, jadi tidak bisa kembali untuk sementara waktu. Kamu bilang kepadaku juga sama …." Meskipun aku hanya bisa melukis kertas jimat penangkal roh jahat ….
Dia bertanya kepadaku, "Apakah kamu bisa Taoisme?"
Pertanyaan ini agak sedikit canggung, kalau tidak ada masalah aku akan mendiskusikannya dengan Devil Yama dulu, jadi aku tidak berani menyanjung diri, aku hanya berkata, “Kamu jangan urusi ini dulu, yang penting aku punya cara membantumu, coba katakan apa yang kamu temui.” Kalau Devil Yama tidak membantuku, aku masih bisa mencari bantuan kakek ketiga, kalau aku tidak bisa kembali, biar kakek saja yang datang sebentar ke sini.
William Chen tanpa sadar melihat ke pintu Clarissa Ke, aku tahu apa yang dia khawatirkan, aku berkata, "Dia sudah keluar, tidak apa-apa, sekarang tinggal kita berdua, bicara saja."
Dia masih tampak gelisah dan berkata, "Masuklah ke kamarku."
Setelah berbicara demikian, dia berbalik dan kembali ke kamar, aku memikirkannya, dia berdiri di ruang tamu, dan aku harus melihat ke atas ketika aku berbicara dengannya, itu tidak nyaman.
Ketika sampai di kamarnya, tidak ada kursi atau apapun di ruangan itu, dia duduk di tempat tidur secara alami dan meminta aku untuk duduk di sana. Untuk amannya, aku masih bertanya, "Apakah kamu punya semacam maniak kebersihan?"
Dia membeku sejenak, “Sepertinya ada ... kebersihan mental, agak serius, tidak apa-apa, duduklah."
Aku sedikit beruntung, menurutnya, aku tidak bisa menyentuh batas kebersihannya. Aku duduk di tepi tempat tidur dan berkata, “Bicaralah, sebenarnya aku merasa kamu menemui sesuatu yang tidak bersih, dahimu … ada kepulan asap hijau, orang biasa tidak akan bisa melihatnya."
Dia menatapku sangat berbeda dari sebelumnya, "Kamu bisa melihatnya? Pendeta Tao yang diminta ayahku juga mengatakan hal yang sama. Jimat itu juga diberikan oleh pendeta Tao, tetapi aku masih menemukan hal-hal aneh, kamu bisa melihatnya juga? "
Aku mengangguk, “Ya.” Tidak hanya aku dapat melihat ini, tetapi aku juga dapat melihat hantu. Bukan hal yang aneh, aku sudah terbiasa.
Baru kemudian dia bersantai dan memotong topik, "Ini dimulai musim panas lalu. Suatu kali, aku pergi ke pedesaan untuk bermain dengan beberapa teman, ketika kami sampai di sungai kecil, mereka melihat bahwa airnya jernih, jadi mereka turun ke sungai untuk bermain. Aku tidak turun sendirian, lalu semua orang muncul. Seorang gadis bernama Natalie yang memiliki hubungan baik denganku tidak muncul. Lalu aku pergi ke air bersama mereka untuk mencarinya, karena ada tanaman di sungai, aku hampir tersandung, jadi sulit mencarinya. Pada akhirnya kami tidak dapat menemukannya, dia meninggal ... baru berusia sembilan belas tahun ... mayatnya diangkut keesokan harinya, terlihat mengenaskan ... hal-hal aneh yang terjadi padaku dimulai setelah itu.”
"Aku selalu bisa melihat bayangan Natalie di kerumunan dalam keadaan linglung, ketika aku mencarinya dengan serius, dia menghilang. Awalnya aku merasa ada masalah dengan psikologisku, jadi aku menemui dokter psikologis, juga memakan banyak obat-obatan, tapi tidak ada khiastnya sama sekali, bahkan bertambah parah. Belakangan saat aku tidur, aku selalu terbangun tiba-tiba, tapi tidak bisa bergerak, bahkan mata pun tak bisa kubuka. Perasaan itu sangat menyeramkan … setiap kali selalu berlangsung lama sampai aku baru bisa bergerak. Kemudian ayahku mencoba mencari Pendeta Tao, Pendeta Tao berkata aku diserang oleh roh jahat. Setiap kali aku memberitahu tentang hal-hal yang aku temui musim panas lalu, Pendeta Tao itu selalu mengatakan bahwa Natalie yang mengganggu aku."
“Aku merasa tidak berdaya dan merasa klaim mereka tidak berdasar. Kalaupun ada hantu dan dewa, Natalie adalah teman yang kukenal sejak SMA. Meski aku punya lebih banyak teman perempuan di sekitarku, tapi yang sangat dekat paling hanya dua, yang pertama adalah Natalie, yang kedua adalah pacarku. Bukan, mantan pacarku … sebelum dia mati, hubungannya begitu bagus denganku, setelah mati, dia tidak melepaskanku? Selain itu aku termasuk orang yang masuk ke air untuk mencarinya waktu itu, dia tidak punya alasan untuk menyakitiku seperti ini."
Menurutku pemikirannya sangat jernih, dia telah mengklarifikasi semua kemungkinan dan kemustahilan, sepertinya dia lebih rasional.
Mendengar apa yang dia katakan, aku juga bertanya-tanya, apakah yang dikatakan Pendeta Tao itu benar? Dengan mengatakan itu, mengapa Natalie mengganggu William Chen ketika dia meninggal?
Aku bertanya kepadanya, "Selain kamu, apakah ada orang lain?"
Dia menggelengkan kepalanya, "Aku sengaja pergi untuk mencari mereka. Mereka terlihat tidak berbeda dari biasanya. Mengenai Natalie, sudah lama sekali, dan mereka juga telah keluar dari bayang-bayang. Hanya aku sendiri yang tidak bisa keluar ….”
Aku bersimpati dengan pengalamannya, sekarang aku hanya bisa mengiburnya, “Sebenarnya … kamu juga jangan terlalu banyak berpikir, mungkin saja dia bukannya ingin menyakitimu, jangan biarkan tekanan psikologis menekanmu."
Dia mengerutkan kening kesakitan, "Kalau dia tidak ingin menyakitiku, mengapa dia mencariku? Awalnya aku merasa bahwa aku memiliki masalah mental, tetapi kemudian aku merasa bahwa aku tidak sakit, tetapi dia tidak ingin melepaskanku. Aku merasa telah memperlakukannya dengan baik saat dia masih hidup, dan dia tidak punya alasan untuk melakukannya. Jika dia benar-benar menghantuiku setelah dia meninggal, itu akan membuatku merasa tidak nyaman …."
Aku merasa kita harus mulai dengan apa yang terjadi pada Natalie saat dia masih hidup, jadi aku bertanya, "Ceritakan tentang hal-hal antara kamu dan Natalie, seperti apakah ada sesuatu yang membuatnya membencimu. Ini sangat penting, sebaiknya kamu katakan dengan sangat jelas.”
William Chen berpikir sejenak dan berkata, "Seharusnya tidak ada dendam, tapi mungkin ada ketidakpuasan, aku berpacaran dengan seorang gadis, awalnya aku sudah berjanji untuk nonton bioskop dengan Natalie, tetapi pacarku datang mencariku hari itu, jadi aku memilih menemani pacarku. Aku menelepon Natalie pada waktu itu dan dia sangat tidak senang di telepon. Awalnya, aku tidak pergi ke bioskop dengannya sendirian, ada beberapa orang lain, jadi aku pikir tidak pergi juga tidak masalah. Karena sudah punya pacar, waktu yang kuhabiskan dengan teman-teman di sekitarku lebih sedikit, belakangan aku ulang tahun, lalu aku mengundang mereka untuk karaoke bersama, Natalie mabuk, lalu membuat onar … setelah kejadian itu, aku tidak bicara dengannya selama setengah bulan.”
Aku merasa masalah ini ada hubungannya dengan hal itu, aku samar-samar berpikir bahwa Natalie sepertinya menyukai William Chen ….
Semangat gosipku muncul, aku bertanya, “Kenapa membuat onar?"
Novel Terkait
My Cold Wedding
MevitaKamu Baik Banget
Jeselin VelaniHis Soft Side
RiseCinta Yang Berpaling
NajokurataYama's Wife
ClarkYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk