Yama's Wife - Bab 38 Janin Gaib (2)
Nico Li sama sekali tidak membantu, dia hanya melihat-lihat disamping. Malaikat maut hitam putih sepertinya tidak terlalu menyukai Nico Li, dan aku tidak sengaja menyadari, malaikat maut putih yang biasanya lebih cerdas dari malaikat hitam sesekali melihat Nico Li dengan tatapan aneh.
Aku tidak tahu maksud dari tatapan tersebut, sebelumnya ketika kedua hakim melihat Nico Li mereka sepertinya juga menggunakan tatapan yang sama, sebelumnya aku tidak memperhatikannya, sekarang jika dipikir-pikir sepertinya bukan hal yang kebetulan……
Aku bukan orang yang curigaan, dibandingkan dengan orang-orang yang cerdas itu, aku benar-benar memiliki pikiran yang sangat sederhana, jika aku sedikit lebih cerdas, mungkin aku sudah bisa menyadarinya.
Tidak lama kemudian, kakek ketiga kemudian berhenti, aku kemudian melihat kedalam lubang yang telah digalinya, sebuah kain berwarna merah darah berada didalam lubang itu, dibawahnya masih ada sesuatu……
Kakek ketiga tidak segera menggalinya, Nico Li tertawa dan bertanya: “Kakek Fan, kamu takut? Orang yang sudah mati kakek seharusnya sudah sering melihatnya bukan?”
Kakek ketiga kemudian meletakkan cangkulnya: “Aku bukan takut, hanya saja aku merasa orang yang terlalu bodoh didunia ini ……”
Nico Li tetap tersenyum dan bertanya: “Ada apa?”
Kakek ketiga kemudian menghisap rokoknya dan mengatakan: “Aku juga tidak paham, aku pernah mendengarnya dari mereka yang lebih tua dariku. Dulu ada anak perempuan dari orang kaya yang telah dicelakai oleh perampok, para perampok itu tidak berprikemanusiaan, setelah dia diperkosa mereka kemudian pergi, seharusnya, tubuhnya tidak berada disini, jika tubuhnya di bawa pergi oleh anjing liar aku tentu akan mempercayainya, tetapi mengapa bisa ditempat ini? Ini berarti sebelum para perampok itu pergi, gadis ini juga telah mengalami hal yang lain……tentu saja, aku hanya mendengar hal ini dari orang lain, aku tidak pernah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri.”
Nico Li mengambil cangkul itu dan meneruskan menggali: “Kakek Fan memang orang yang cerdas, kamu tahu kalau itu bukan legenda, tapi adalah sebuah kenyataan. Tetapi hal ini juga terjadi tidak sampai 80 tahun lamanya.”
Kakek ketigaku melihat Nico Li dan bertanya: “Mengapa kamu bisa mengetahui hal ini dengan jelas? Apa kamu juga adalah orang sini? Kamu bermarga Li, mungkinkah kamu benar-benar adalah salah satu warga disini? Tapi aku tidak pernah bertemu denganmu sebelumnya……”
Nico Li tidak menjawab, tidak lama kemudian, semua benda yang berada didalam sana sudah dikeluarkan. Seorang wanita ditutupi oleh tanah, diatas kepalanya terdapat kertas jimat, melihat pakaiannya, seharusnya ini adalah dandanan puluhan tahun yang lalu, yang membuatku merasa lebih prihatin adalah, tadi ketika melihat kain merah itu, warnanya sama sekali bukan warna awal dari kain tersebut, kain itu sebelumnya adalah sebuah sapu tangan berwarna putih……warna merah itu, sepertinya karena ternoda oleh sesuatu. Kelihatannya seperti darah, wanita itu, ditubuhnya ada tanah, tapi dapat dilihat dengan jelas, setiap kulitnya masih dalam keadaan utuh. Merah merona, mana kelihatan seperti orang mati?
Berdasarkan deskripsi kakek sebelumnya, aku pun teringat pada cerita yang pernah diceritakan oleh ibu Seacht Hong padaku, hanya saja yang diceritakan oleh ibu Seacht Hong ini adalah cerita yang sudah hampir berusia 100 tahun, sementar Nico Li malah mengatakan baru 80 tahun, waktunya sepertinya tidak cocok, tapi masih tidak terlalu jauh.
Mungkinkah inilah putri orang kaya itu? Jimat kuning yang berada diatas kepalanya tergulung ketika angin meniupnya. Aku kemudian melihat wajahnya, dia sangat cantik, matanya seperti daun pillou, hidungnya tinggi, bibirnya seperti buah cheri, jika dia membuka matanya, apakah matanya benar-benar secantik itu?
Beberapa orang desa yang berkumpul untuk pergi keladang juga mendekat. Mereka tidak melihat apa yang ada didalam lubang, seorang kakek tua dengan rambut putih dan kumis panjang kemudian menyapa kakek ketigaku: “Kakek ketiga, pagi sekali, apa yang kamu lakukan disini?”
Kakek ketigaku dengan serius mengatakan: “Untuk apa lagi pergi keladang? Sebentar lagi akan terjadi masalah besar!”
Mereka barulah melihat kedalam lubang tersebut, mereka kaget sekali, cangkul ditangan mereka sampai terjatuh.
“Ini ini ini……orang mati? Sejak kapan berada disini?”
Kakek ketiga tiba-tiba kehilangan kendali dan dengan suara kecil mengatakan: “Segera panggil semua orang desa ketempat ini! Cepat!”
Aku terkejut, kakek ketiga sangat jarang seperti ini, aku tidak pernah melihatnya seperti ini.
Beberapa orang itu berlari dan berteriak-teriak memanggil orang-orang desa, tidak lama kemudian tempat itu kemudian penuh dengan orang-orang. Semua orang bergosip dan bertanya-tanya ada apa sebenarnya, kakek ketiga menunggu sampai jumlah orang yang datang sudah cukup banyak kemudian mengatakan: “Orang yang berusia 80 tahun keatas silahkan maju.”
Beberapa orang kakek-kakek dan nenek-nenek yang giginya ompong dan menggunakan tongkat kemudian maju kedepan, kakek ketigaku dengan serius bertanya: “Puluhan tahun yang lalu, ada orang kaya ditempat ini, mereka sekeluarga dibunuh oleh perampok, orang kaya itu memiliki seorang putri, setelah diperkosa oleh perampok, tubuhnya menghilang, aku ingin bertanya pada kalian yang sudah tua ini, apa kalian mengetahui kejadian itu? Jika aku tidak salah, ini adalah jasad dari putri orang kaya itu, mengapa tubuhnya dikuburkan dijalan masuk desa?!”
Beberapa orang tua itu lantas melihat kedalam lubang tersebut, dan mengatakan kalau mereka sudah tidak bisa mengingat dengan jelas hal yang sudah lama terjadi.
Kakek ketigaku kemudian melompat masuk ke dalam lubang itu, dia lantas berdiri disamping jasad tersebut dan membuka pakaiannya dari samping. Apa yang dilakukannya ini membuat aku terbengong, tetapi ketika aku melihat bagian perutnya yang terbuka, dan kosong tanpa apapun, aku merasa jijik, kemudian berlari ke samping tidak bisa menahan diri dan muntah.
Aku hanya mendengar kakek ketiga mengatakan: “Kalian lebih baik pikirkan baik-baik, arwah wanita ini sudah berubah menjadi hantu yang sangat hebat, sesuatu juga sudah keluar dari perutnya, jika orang yang mengetahui apa yang telah terjadi tidak mengatakannya, nanti ketika makhluk itu mencarimu, aku tidak akan mempedulikanmu!
Setelah aku berhasil menenangkan diri, aku juga tidak berpikir untuk melihatnya kembali, semakin dilihat semakin jijik. Aku kemudian melihat seorang pria tua berdiri di belakang, tubuhnya masih sehat, tetapi jika dilihat dari penampilannya, dia setidaknya sudah berusia 80 tahun.
Mengapa biar tidak berdiri di depan? Apa dia tidak mendengar apa yang barusan dikatakan oleh kakek?
Sepertinya dia menyadari tatapanku, kakek tua itu kemudian berbalik melihat ke arahku, sesaat dia menjadi ketakutan dan berbalik pergi.
Aku kemudian bertanya pada orang desa yang berada di sampingku: “Siapa kakek itu?”
“Kakek ketiga Li, tahun ini dia sudah berusia 98 tahun, akhir-akhir ini kesehatannya tidak terlalu baik, dia sangat jarang keluar......”
Setelah semua keributan ini, kakek masih belum juga mengetahui kejadian ini dengan jelas, beliau akhirnya membawa jasad wanita itu kembali ke rumah, tidak salah, jasad itu lagi lagi disimpan di rumah kami......
Aku sudah muntah-muntah entah berapa kali, pemandangan ini benar-benar sangat menjijikkan. Malaikat maut hitam putih berdiri mengipasiku di belakang, aku kemudian duduk di depan pintu halaman tidak berani mendekati aula, jasad itu diletakkan di aula.
Kakek ketiga berdiri di bawah pohon di halaman sambil menghisap rokok, Nico Li duduk dengan salah satu kaki diangkat seperti tidak memiliki beban apapun, aku benar-benar curiga kalau mental pria ini agak tidak beres, orang biasa yang melihat pemandangan ini, semuanya akan sangat terkejut, pria ini malah bisa bersikap seperti tidak pernah terjadi apapun.
Aku kemudian melihat kakek ketiga bertanya: “Kakek ketiga, mengapa kamu bisa teringat pada kejadian yang sudah lama terjadi itu? Kamu bahkan bisa menemukan lokasi di mana putri orang kaya tersebut dikuburkan dengan tepat......”
Novel Terkait
Your Ignorance
YayaAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaPria Misteriusku
LylyMy Cold Wedding
MevitaAwesome Husband
EdisonMata Superman
BrickThe Revival of the King
ShintaYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk