Yama's Wife - Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu

Jika yang tadi itu adalah Nico Li, mengapa dia harus melakukan hal ini? Keluarga kita sama sekali tidak bermusuhan dengannya, apa salahku sampai harus diperlakukan seperti ini? Sesudah membawanya kembali memberinya makan dan minum, apa inikah caranya membalas semuanya?

Hatiku benar-benar sangat gundah, aku berusaha berpikir kearah positif, mungkin bukan Nico Li, tadi ketika aku diculik dia masih menyuruhku untuk berhati-hati, apakah mungkin ini adalah ulah orang lain? Orang yang menjadi kaki tangan tentu adalah orang yang sudah professional, jika tidak tentu tidak akan bisa mengetahui harus melepaskan kertas jimat yang mana agar tidak sampai ketahuan.

Halaman depan jelas sekali tidak terpengaruh, kertas jimatnya telah aktif, hanya saja mereka telah melakukan sesuatu dihalaman belakang. Siapa sebenarnya orang itu?

Setelah berpikir sangat keras aku juga tidak berhasil menemukan jawabannya, aku lantas dibawa ke gua yang terletak di belakang gunung, pertama kalinya aku berada di bagian terdalam gua, tempat itu ternyata adalah sebuah tempat dengan pemandangan yang sangat menakjubkan, tempat ini ternyata adalah ruangan peti mayat!

Mungkin karena rohku telah meninggalkan tubuhku, aku bisa melihat jelas benda-benda didalam kegelapan, sejelas melihat mereka di bawah cahaya pagi. Ruangan peti mayat itu sangat luas, di tengah terdapat sebuah peti dari batu, diatas peti batu tersebut terdapat ukiran bunga yang sangat aneh, aku tidak pernah melihat peti seperti ini sebelumnya.

Sebuah aura menekan memancar dari peti tersebut, aku merasakan kalau tubuhku bergetar tanpa bisa dikendalikan, tidak, rohku yang bergetar, bisa disimpulkan betapa mengerikannya perasaan ini.

Hantu perempuan yang membawaku kembali mengatakan: “Selir Qi, dia sudah tiba, setelah melahapnya, anda bisa meninggalkan tempat ini. Segel sialan ini tidak akan bisa mengurungmu!”

Aku melihat tutup peti batu tersebut bergeser terbuka, muncul sebuah tangan yang pucat dan kisut dari dalamnya, ini adalah mayat, bukan hantu atau roh, aku terkejut dan tidak tahu harus melakukan apa, aku tidak berani melihatnya, dan menutup mataku. Aku takut jika aku sampai melihat sosok yang menyeramkan.

Didalam benakku aku memikirkan bagaimana cara matiku, berbagai macam cara mati telah terbesit disana, aku ini orang tidak memiliki banyak kekurangan, selain memiliki terlalu banyak imajinasi……

“Merry Qi, kamu berani sekali, kamu jangan mengira Underworld akan membiarkanmu begitu saja, berani sekali kamu menyentuh orang Raja Yama!”

Terdengar suara seorang laki-laki, aku kemudian sedikit membuka mataku, entah sejak kapan, ada dua orang pria berdiri didepan peti batu itu, satu berwarna merah dan satu lagi berwarna putih, yang berwarna merah itu rambut dan bajunya juga berwarna merah. Sementara yang berwarna putih rambutnya berwarna putih, dan baju yang dipakainya tentu saja senada dengan warna rambutnya. Pakaian mereka sudah sangat kuno, rambut mereka juga panjang seperti rambut orang zaman dulu, diikat dengan hiasan batu giok.

Dari sini aku hanya bisa melihat punggung dari kedua pria tersebut, rasanya terlihat agak keren…… jika hanya melihat punggung mereka tentu akan sangat mudah terkesima, tapi parasnya tidak tahu seperti apa.

Aku tidak tahu asal-usul kedua pria tersebut, tapi mendengar apa yang mereka katakan, aku merasa kalau aku masih memiliki harapan……

Dari sela-sela kedua pria itu aku melihat tangan kisut itu kembali masuk kedalam peti, suara wanita yang serak lantas terdengar dari dalam peti: “Tidak kusangka Yama bisa sangat peduli pada gadis kecil ini, sampai mengirimkan dua hakim. Baiklah, hari ini aku akan melepaskannya, tapi jangan bilang aku tidak mengingatkan kalian, meskipun aku tidak mengincarnya lagi, masih ada yang lain yang akan mengincarnya. Kalian kembalilah dan beritahu pada Yama, agar dia menjaga orangnya dengan baik, jangan nanti setelah kembali mengatakan kalau ini adalah wilayahku kemudiaan membuat perhitungan denganku. Hantu-hantu liar yang nakal juga semakin banyak, aku tidak bisa mengurus mereka semuanya.”

Hakim? Apakah hakim dari Underworld? Disaat itu aku tetap akan menganggap mereka sebagai pujaanku bakkan jika mereka memiliki paras yang aneh, asalkan mereka datang untuk menyelamatkanku, aku tidak akan peduli dengan bagaimana paras mereka……

Hantu perempuan yang membawaku ke tempat ini kemudian mundur kesamping, sekarang dia tidak marah lagi, tadi ketika dia menangkapku dia benar-benar sangat arogan.

Hakim berbaju putih itu kemudian mengatakan: “Asalkan jika bukan kamu yang melakukannya, Raja Yama tidak akan mungkin menyalahkanmu. Kamu lebih baik tahu diri, ada sesuatu yang dianggap akan membawa keberuntungan, tetapi setelah didapatkan malah bisa berubah menjadi malapetaka. Sampai kamu bebas dari segala fitnahan, lebih baik segera pergi ke Underworld dan diadili, kalau tidak mau roh kamu akan dimusnahkan.”

Wanita didalam peti mati itu mengatakan: “Aku tahu itu, kalian pergilah.”

Dua hakim itu berbalik dan berjalan kearahku, rasa takut didalam hatiku perlahan-lahan menghilang, aku tidak setakut tadi, tapi perasaan yang muncul berikutnya entah seperti apa……

Yang paling penting adalah, paras kedua hakim ini……benar-benar sangat memanjakan mata, dan mereka memiliki wajah yang sama, seperti kembar. Kecuali warna rambut dan warna pakaian mereka, wajah mereka sama percis.

“Ratu Kecil, mari ikut kami.” Ujar hakim berbaju merah tersebut.

Aku tidak berdaya: “Kakiku lemas……” sebenarnya aku tidak tahu entah mengapa aku merasa kakiku tidak bisa melangkah lagi, mungkin aku benar-benar dibuat takut oleh Merry Qi barusan.

Hakim berbaju putih itu kemudian berjalan kedepanku dan setengah berjongkok dengan punggung menghadap kearahku: “Maaf Ratu Kecil, aku bersikap kurang ajar, aku akan menggendong anda kembali.”

Aku tidak seperti wanita jaman dulu yang sangat tertutup, hanya digendong sebentar sudah dikatakan kurang ajar, bagaimana pula dengan gynekologi pria sekarang?

Aku kemudian berbaring tengkurap pada punggung hakim berpakaian putih, setelah keluar dari gua, aku akhirnya merasa tenang.

Tiba-tiba aku melihat Nico Li, dia sepertinya terus mengejar sampai ketempat ini, dia sampai tersengal-sengal. Melihatku baik-baik saja, dia lantas mengatakan: “Jabatanmu tinggi sekali, hakim sampai datang menyelamatkanmu……”

Aku kemudian turun dari punggung hakim berbaju putih, mendelik dan mengatakan padanya: “Jika kamu datang lebih lama lagi aku sudah mati! Sialan! Mengapa kertas jimat yang kamu sebarkan itu bisa bermasalah? Jika bukan karena celah itu, aku juga tidak akan diculik!”

Nico Li dengan santai mengatakan: “Tidak ada yang salah dengan kertas jimat, tapi ada yang telah merusaknya, aku juga tidak menyangka bisa seperti itu. Ini pasti manusia yang melakukannya, ada manusia yang membantu hantu-hantu ini, aku akan mencari tahu tentang hal ini, kamu segeralah kembali, jika kamu lebih lama lagi disini kamu akan menjadi roh.”

Aku melihat kedua hakim tadi, hakim berbaju putih mengatakan: “Ratu Kecil, jika dia bisa dipercaya, maka anda ikutlah dengannya, aku juga ingin kembali dan memberi laporan.”

Nico Li bisa mengejarku sampai ketempat ini, jelas karena dia ingin menyelamatkanku, kalau begitu yang menjadi kaki tangannya pasti bukan dia. Memikirkan hal ini, aku mengatakan: “Sudah merepotkan kalian, aku akan kembali dengannya.”

Tiba-tiba aku teringat pada bibi kecilku, bibi kecilku mengatakan kalau dia telah dinikahi oleh seorang hakim, aku kemudian bertanya dengan sangat antusias: “Bibi kecilku menikah dengan siapa dari kalian? Hakim underworld jumlahnya tidak banyak bukan? Nama bibiku adalah Julia Fan.”

Hakim berbaju merah kelihatannya sangat emosional, dahinya selalu agak mengerut, aku curiga kalau dia yang telah menikahi bibiku. Karena di malam pengantin bibi kecil, beliau tewas dengan keadaan yang sangat mengenaskan, dan hakim ini tidak terlihat bisa mengasihani wanita. Sementara hakim berbaju putih itu terlihat acuh tak acuh, dia terlihat agak seperti pria yang bias disuruh-suruh, dia tidak mungkin sekasar itu bukan?

Tetapi kenyataanya pemikiranku ini sudah salah, hakim berbaju putih itu dengan datar mengatakan: “Julia Fan adalah istriku.”

Aku tersenyum manis bertanya padanya: “Siapa namamu?”

Dia menjawab: “Raphael Bai.”

Aku tetap tersenyum dan mengatakan: “Baiklah, aku sudah mengingatmu, waktu itu bibi kecilku tewas dengan sangat mengenaskan, sekarang dia sudah berada di Underworld, kamu jangan berani bersikap buruk padanya, jika sampai terjadi, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu! Jangan mengatakan kalau tadi kamu baru saja menyelamatkanku dan sekarang aku malah berani bertindak tidak tahu diri, itu hal yang lain, karena kamu sudah menyelamatkanku, terima kasih.”

Menyelesaikan perkataanku aku lantas berjalan mendekati Nico Li, aku baru sadar kalau dia sudah tertawa geli.

Aku lantas mendelik padanya mengatakan: “Cepat kembali, kalau tidak aku benar-benar akan mati……”

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu