Yama's Wife - Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
Aku diam saja, hanya terus menatap wajahnya, lalu dia menjadi tidak nyaman akibat kutatapi: "Kenapa terus menatapku?"
Aku tersenyum terhadapnya hingga membuatnya merasa merinding, baru mulai berkata: "Bagaimana caranya kamu bisa tahu Devil Yama telah dijebak seseorang? Kelihatannya, kamu sangat memperhatikannya."
Dia menghela napas lega: "Kamu idiot ya? Bikin kaget saja......Taoist sialan itu dulunya adalah murid Matteo, aku hanya sekedar mewakili Tuhan untuk membereskannya, ini bukanlah hal yang sangat rahasia bukan?"
Penjelasan ini jadi masuk akal, taoist sialan itu bukan dimusnahkan oleh Raja Langit, melainkan Nico Li. Sebelumnya, kami sudah tahu hal ini, hanya saja tidak tahu yang membereskan taoist sialan itu rupanya adalah Matteo Li. Muridnya Matteo Li saja begitu hebat, apalagi dengan Matteo Li, bukankah ini artinya dia pasti jauh lebih hebat? Kalau begitu, apakah Nico Li juga memiliki kemampuan sekuat itu juga? Dulunya aku benar-benar tidak menyadarinya.
"Kamu masih ingin hidup tidak? Mau tunggu Argus datang menyelamatkanmu?" Dia berkata dengan kesal.
Aku mendekatinya: "Bagaimana caranya?" Aku tidak berani menyentuh tubuhnya, takut akan ada lebih banyak garis-garis akan merambat ke tubuhku.
Dia tiba-tiba mengulurkan tangan dan membuat kepalaku mendekat padanya, aku langsung mengangkat tangan menutup mulutku, ciumannya mendarat ke tanganku. Dan satu tamparan kuhempaskan pada wajahnya: "Buaya darat!"
Dia berwajah murung: "Selain dengan menghisap energi negatif secara mulut ke mulut, memangnya masih bisa bagaimana lagi? Bersikap buaya darat pun tergantung pada pasangannya? Dengan orang sepertimu......"
Aku melototinya: "Memangnya kenapa denganku?!"
Dia mengerutkan kening: "Tidak kenapa-napa...... hanya saja...... dadamu sedikit kecil......"
Aku masih ingin menamparnya sekali lagi, tapi aku menyadari garis-garis di tanganku bertambah banyak setelah tanganku tercium olehnya, aku takut memukulnya pun akan sedemikian juga: "Kamu ingin mencelakaiku ya? Ingin membuat semuanya berpindah ke tubuhku? Jangan kira aku bakalan tertipu!"
Aku merasa dia sedang membohongiku, jelas-jelas akan menularkannya padaku dengan menyentuhnya, tapi malah masih ingin menciumku, dia memang buaya darat!
Dia membalikkan bola mata putih terhadapku: "Terserah mau percaya atau tidak, sudahlah, aku pun tak ingin dipukulimu lagi, tunggu saja, sekarang, roh jahat dan energi negatif telah berpencar, aku sudah tidak mampu membuat mereka berkumpul dan memaksanya keluar, setelah roh jahat bertambah kuat dengan mengandalkan energi negatif, tunggu saja saat untuk mati. Aku tidaklah masalah, sedangkan kamu yang penuh dengan aura negatif, cepat atau lambat pasti akan jadi manusia kering, lihat saja apakah Yama bisa datang menyelamatkanmu dengan tepat waktu atau tidak."
Aku mulai panik, memegang liontin giok dan berteriak: "Devil Yama, keluarlah, aku sudah hampir mati, sudah bangun belum?!"
Tetap tak ada reaksi setelah memanggilnya sesaat, saat melihat ekspresi Nico Li yang terlihat senang itu, aku sungguh ingin membunuhnya.
Aku pernah menyaksikan manusia berubah menjadi mayat kering, aku tidak ingin jadi seperti itu, sambil menggertakkan gigi, aku berjalan mendekati Nico Li. Nico Li melihatku dengan penuh kewaspadaan: "Kenapa? Masih ingin memukulku? Boleh saja pukul orang, tapi jangan pukul wajah, tahu tidak......?"
Aku meremas kerah bajunya dan berkata: "Sebaiknya jangan membohongiku, kalau tidak, kubunuh kamu!"
Tepat saat aku hampir mencium Nico Li, suaranya Devil Yama berbunyi: "Apa yang sedang kalian lakukan?!"
Aku ketakutan hingga gemetaran, entah sejak kapan Devil Yama sudah keluar dari liontin giok dan berdiri di samping. Ini...... Bagaimana ini?
Aku bergegas melepaskan Nico Li: "Tidak...... tidak melakukan apa-apa kok......"
Nico Li sialan pun berkata: "Kamu tidak lihat? Dia ingin menciumku."
Aku mengangkat tangan dan menghempaskan tamparan, tapi malah ditahan oleh lengannya: "Tak tahu malu! Siapa yang bersedia menciummu! Ini kan gara-gara kamu juga? Kalau kamu menjelaskannya dari awal, mati pun kamu takkan pernah kusentuh, tapi sekarang, aku sudah hampir jadi manusia kering!"
Devil Yama entah telah mendapat sebuah topeng dari mana, pola bagian atas berwarna hitam dan bagian bawahnya berwarna-warni, aku tidak mampu melihat ekspresi wajahnya, tapi mampu merasakan tatapan matanya yang menakutkan. Dia berjalan ke arahku, hatiku sudah sangat-sangat tegang: "Err...... aku sungguh tidak......"
Dia tidak berkata, hanya berjalan ke hadapanku dan mengulurkan tangan terhadapku, aku memejamkan mata, dalam hati berpikir, ya sudahlah kalau mati, ini jauh lebih baik daripada jadi manusia kering, hanya saja kematian ini akan terasa menyedihkan......
Tidak kusangka, dia tidak membunuhku, juga tidak melakukan apapun padaku, hanya meletakkan tangannya ke dadaku. Aku membuka mata dan melihatnya, semua garis-garis biru dan merah yang ada di tubuhku terlihat merambat ke tangannya, semuanya berkumpul pada tangan kanannya, aku samar-samar bisa mendengar suara jeritan para roh, yang bersumber dari tangan kanannya! Apakah garis-garis itu benar-benar adalah energi negatif dan roh jahat? Saat membayangkan ada begitu banyak roh jahat yang masuk dalam tubuhku, sekujur tubuhku langsung merinding.
Setelah selesai membuat roh jahat dan energi negatif pergi dari tubuhku, Devil Yama berjalan ke hadapan Nico Li tanpa mengatakan apapun, lalu meletakkan tangan kanannya yang penuh dengan roh jahat dan energi negatif pada keningnya Nico Li.
Aku kaget hingga nyaris berteriak, mulai panik saat melihat Nico Li memejamkan mata dan tak bergerak, Devil Yama ingin membunuhnya? Kenapa bisa begitu...... jelas-jelas tidak terjadi apapun kok tadi, Nico Li juga tidaklah jahat......
Sesaat kemudian, aku sadar keadaan bukanlah seperti yang kupikirkan, semua roh jahat dan energi negatif di tubuh Nico Li juga berkumpul ke tangannya Devil Yama, Devil Yama sedang menolongnya?!
Setelah semua energi negatif dan roh jahat berkumpul, Devil Yama menarik tangannya, tangan kanannya dikepalkan, lalu semua garis-garis energi negatif dan roh jahat itu berangsur menghilang, suara jeritan histeris pun sirna.
Tubuh Nico Li bergerak, lalu membuka matanya, aku mulai menghela napas lega, terima kasih Tuhan, Devil Yama tidak membunuh Nico Li, juga tidak membunuhku......
Saat aku baru saja berpikir seperti ini, Devil Yama langsung berkata: "Matteo, aku tidaklah mengambil kesempatan dalam kesempitan, sekarang sudah boleh menghentikan tindakanmu bukan?"
Aku......
Suasana hatiku sangat kacau, sudah kuduga tak akan berakhir begitu saja, apakah ingin bertarung lagi?
Aku menyadari Nico Li terlihat sedikit aneh, kenapa bola matanya merah? Apalagi ekspresi wajah dan kharismanya...... telah berubah drastis, ini rasanya seperti......
"Aku tahu kamu adalah seorang gentlemen, hanya saja watakmu terlalu kasar......" Nico Li berdiri, gayanya saat berdiri dan nada bicaranya berbeda dari Nico Li yang biasanya, ini menandakan, yang berdiri di depan mataku sekarang adalah Matteo Li!
Devil Yama mungkin tidak tahan melihat orang searogan ini, dia langsung menghempaskan satu tonjokan. Aku ketakutan hingga mundur beberapa langkah, Matteo Li bergerak, dan berhasil menghindari serangan Devil Yama, saat kembali muncul sedetik kemudian, dia sudah berada di samping jendela: "Bertarunglah di luar, tidak leluasa di kamar ini......"
Setelah melihat mereka berdua terbang keluar bersama, aku bergegas lari ke jendela untuk melihat, di luar jendela ada balkon kecil, dekorasinya pun cukup bagus.
Di luar terdapat kolam renang terbuka, untung saja sekarang tidak ada orang, kalau tidak pasti akan mati ketakutan.
Melihat kecepatan luar biasa yang dimiliki Matteo Li dan Devil Yama, aku mulai merasa curiga mereka sebenarnya adalah bangsa manusia atau bukan, memangnya orang yang terlepas dari reinkarnasi tidak termasuk dalam bangsa manusia? Tidak, tidak boleh membiarkan mereka bertarung seperti ini terus, gawat kan kalau sampai terlihat orang lain? Aku turun ke bawah, saat berlari ke kolam renang terbuka, mereka menghilang lagi. Tepat saat sedang merasa heran, langsung muncul cahaya merah dari atas atap, oh Tuhan, malah pergi ke atas atap!
Novel Terkait
Kamu Baik Banget
Jeselin VelaniInventing A Millionaire
EdisonAsisten Bos Cantik
Boris DreyGue Jadi Kaya
Faya SaitamaAir Mata Cinta
Bella CiaoCinta Dan Rahasia
JesslynAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk