Yama's Wife - Bab 68 Ancaman Yang Aneh

Aku tercengang melihat gambar di TV, aku kebetulan tinggal di tempat kejadian perkara. Seorang reporter sedang mewawancarai di tempat, dan melihat satu orang aneh di antara kerumunan, jelas-jelas musim panas, tapi dia mengenakan pakaian dengan sangat tertutup rapat, juga memakai topi, seluruh pakaiannya serba hitam, wajahnya tidak terlihat jelas.

Aku juga tidak peduli, sekarang banyak sekali orang aneh, selalu menarik orang dengan kostum yang aneh.

Setelah selesai sarapan, aku menyalakan komputer dan login qq, orang aneh itu tiba-tiba menghilang dari daftar temanku, apa mungkin dia menghapusku?

Dalam hati aku mengutuk ada masalah pada otaknya, aku semakin curiga bahwa dia hanyalah orang iseng yang tahu cerita di dalamnya, tetapi aku tidak dapat memikirkan siapa orang itu. Kalau kamu hapus, hapus saja, Devil Yama sudah berkata, sesuatu dalam perutku itu adalah anaknya, bukan monster, adapun alasan kenapa wanita dalam keluargaku menikahi makhluk gaib, meskipun aku ingin tahu, tapi aku tidak akan mencari tahu dengan sembarangan. Nico Li juga pernah berkata padaku sebelumnya, sesuatu dalam perutku memang anak. Ayah dari anak itu bukan kaum manusia, aku tahu itu.

Aku tidak tahu kenapa, saat jam 12 malam, aku masih login qq untuk mengkonfirmasi orang itu, apa benar menghilang, menurut logika, tidak ada alasan baginya untuk menghapusku, kalau tidak, untuk apa dia menambahkanku sebagai teman pada awalnya?

Begitu aku login, aku terkejut, profil kosong berkedip-kedip, dan pesan pengingat tampak sangat tiba-tiba di tengah malam. Orang yang jelas-jelas sudah menghilang tiba-tiba muncul lagi. Aku mengklik profil itu dengan tangan gemetar, dan pesannya hanya satu kalimat: Datanglah ke Jembatan Qingjia pada pukul 12 besok malam.

Waktu menunjukkan bahwa pesan itu baru saja dikirim, profil orang itu menjadi gelap lagi, bagaimanapun aku bertanya padanya, tidak ada balasan apapun.

Jembatan Qingjia berjarak sekitar dua puluh menit dari rumahku, tidak terlalu jauh, untuk apa dia memintaku datang kesana? Aku tidak akan dengan mudah percaya apa yang dikatakan orang asing, apalagi menyuruhku datang pukul 12 malam, aku ingin langsung menghapusnya, setelah menghapusnya, aku bersiap untuk tidur, profilnya tiba-tiba menlonjak di kolom temanku lagi, dan mulai melompat.

Bulu kudukku berdiri, sedang bercanda ya? Jelas-jelas aku sudah menghapusnya, dan secara khusus melihat akunku sudah tidak ada dari daftar temannya, menambahkanku sebagai teman butuh verifikasi, jelas-jelas ini hal yang tidak mungkin terjadi, tapi malah terjadi begitu saja.

Aku menggerakkan mouse dan mengklik profilnya dengan gemetar, sebuah kotak dialog muncul: Kamu tidak akan bisa menghapusku, saat aku ingin muncul maka aku akan muncul. Jangan menyesal kalau kamu tidak datang, akhir pekan ini ayahmu ada shift malam, bukankah kebetulan akan melewati Jembatan Qingjia saat pulang ke rumah? Apa mungkin kamu ingin ayahmu tidak pernah kembali ke rumah lagi?

Tiba-tiba aku menjadi tegang, benar, ayahku akan mulai shift malam besok malam, setiap hari dia akan bekerja sampai sekitar jam 12 baru pulang, jam 12, saat itu, memang benar dia akan melalui Jembatan Qingjia.

Aku bertanya siapa dia dan apa yang dia inginkan, tetapi dia tetap sama dan tidak menjawab pertanyaanku, aku sangat cemas, setelah aku memperingatkan orang tuaku untuk tidak kembali ke kampung halaman dan mereka tidak mendengarkanku, aku tidak sanggup lagi membujuk mereka, apalagi ayahku sangat menganggap penting pekerjaan, dia pasti tidak akan melepaskan pekerjaan karena omonganku, apalagi ekonomi keluarga kami juga tidak bagus.

Sebenarnya harus bagaimana? Haruskah aku pergi? Bagaimana jika pihak lain ... bukan manusia? Aku tidak bisa melakukan apapun selain menggambar jimat, apa yang bisa kulakukan?

Aku berguling kesana kemari di atas ranjang, pada akhirnya aku memutuskan untuk mempersiapkan jimat dan menjemput ayahku. Keesokan paginya, aku menelepon kakek ketiga dan memastikan bahan apa yang digunakan untuk menggambar jimat, dia memberitahukannya padaku, sampai mencapai level tertentu, tidak perlu menggunakan terlalu banyak bahan untuk menggambar jimat di atas kertas, bisa juga menggambar jimat di tempat lainnya, bahkan bisa menggambar di atas tubuh sendiri dengan menggunakan darah.

Tentu saja aku tidak memiliki kekuatan seperti itu, kakekku juga tidak ada, aku tahu Nico Li bisa menggambar di atas batang pohon, hanya saja aku tidak memperhatikan dia menggambar menggunakan apa.

Setelah menutup telepon, aku keluar untuk mencari bahan, pergi ke supermarket untuk waktu yang lama untuk menemukan beberapa, hanya tersisa urin anak kecil, aku bingung, darimana aku bisa mendapatkannya? Mataharinya sangat panas, jadi aku hanya bisa pulang ke rumah dan memikirkan suatu cara. Di tengah jalan suatu komunitas, aku melihat seorang anak laki-laki berusia 3 tahun sedang bermain di pinggir jalan, kakeknya sedang mengobrol denagn sekelompok orang tua.

Ada pepohonan di mana-mana, menghalangi sinar matahari, tidak sepanas di jalanan.

Aku tidak tahu apa yang pikirkan saat itu, aku melambai kepada anak laki-laki itu, “Ayo sini anak baik, kakak mau membisikkan sesuatu padamu ….”

….

Aku pulang ke rumah dengan kantong plastik berisi urin seperti pencuri, aku selalu merasa melakukan hal semacam ini tidak etis ….

Aku meletakkan kertas kuning satu per satu, meletakkan semua bahan yang sudah disiapkan ke dalam mangkuk kecil, dan kemudian mengeluarkan pena kuas yang aku gunakan untuk berlatih kaligrafi di sekolah, lalu mulai menggambar jimat. Orang tuaku kembali ketika aku sudah menggambar lebih dari sepuluh, aku hanya bisa menyimpan semuanya terlebih dahulu.

Aku pergi ke ruang tamu dan mengobrol dengan ayahku untuk memastikan apakah dia ada shift malam atau tidak, aku takut ada suatu pergerakan, lalu aku tidak sempat bereaksi.

Ibuku masuk ke kamarku, entah apa yang dilakukannya. Hatiku menciut, takut benda-benda itu ketahuan olehnya, aku mengintip ke arah kamar dari waktu ke waktu.

Setelah beberapa saat, ibuku memanggilku di kamar, "Alice, apa yang kamu lakukan di sini? Kotor sekali ….”

Sudah kuduga ….

Melihat ibuku mengeluarkan mangkuk kecil yang aku isi dengan bahan, dia meletakkannya di ujung hidungnya dan menciumnya, "Apa ini? Baunya sangat aneh?"

Aku buru-buru berkata, "Itu ... itu cat …." Aku tidak bisa bilang itu makanan, kan?

Dia mengambil mangkuk dan berjalan ke dapur, “Keluarkan semua barang-barang yang tidak kamu butuhkan, untuk apa disimpan di kamar? Sekarang catnya berbau sangat aneh ... bahkan baunya seperti darah."

Aku tidak berbicara, jika dia tahu apa yang aku lakukan, aku pasti akan dimarahi lagi.

Sore hari ayah berangkat kerja, malam hari saat ibu tidur, aku membawa kertas jimat dan keluar diam-diam. Keluarga kami tidak mampu untuk tinggal di rumah di pusat kota. Ini adalah daerah pinggiran kota. Saat ini, tidak ada pejalan kaki di jalan, terkadang terlihat satu atau dua orang di luar.

Kadang-kadang ada kucing dan anjing liar melompat keluar, membuatku terkejut sampai berkeringat, kemeja putiku basah karena keringat.

Celana olahraga longgar yang aku pakai mengantongi jimat dengan baik. Aku berkata pada diirku sendiri untuk tidak takut, takut ngompol di celana. Aku tahu ada jimat di tubuhku, tapi aku tidak sepercaya diri itu bisa menjauh dari semua hantu.

Ketika aku sampai di ujung Jembatan Qingjia, aku melihat sesosok orang dari kejauhan yang berjalan kemari, sosok itu sangat familiar, seperti ayahku. Hal yang aneh terjadi, tak peduli bagaimana aku berjalan ke depan, aku tidak bisa menyeberangi jembatan ini, juga tidak bisa menarik jarak antara aku dan ayahku.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu