Yama's Wife - Bab 52 Gigit Lobak
Tidak tahu malu! Hal semacam ini bisa dia katakan, menyuruhku melihat mereka melakukan hubungan secara langsung? Begitu aku mau pergi, aku berbalik dan melihat hantu yang menghantui Yunisha Chen lewat, aku sangat ketakutan sampai aku tidak berani keluar, kalau sampai ketahuan, pasti akan terjadi hal buruk. Aku menebalkan kulitku dan terus melihat Nico Li dan Yunisha Chen, Yunisha Chen melakukan segalanya untuk membuat Nico Li melakukan apa saja dengannya.
Ketika aku melihat Yunisha Chen membungkuk dan melepas celana dalam putih dari bawah rok, aku sangat terkejut sampai daguku hampir jatuh. Aku seorang wanita dan tidak tertarik pada wanita, tapi menurutku, adegan seperti ini terlalu merangsang, seorang pria pasti tidak bisa menahannya, tapi Nico Li berdiri diam tanpa ekspresi.
Aku merasa jijik padanya dalam hati, dia pasti berpura-pura, pemuda seperti dia hanya bisa menjadi hantu jika dia bisa mengendalikannya.
Yunisha Chen melingkarkan lengannya di lehernya dan mengulurkan tangan untuk meraih bagiannya.
Nico Li meraih tangannya, "Jangan sembarangan sentuh …."
Yunisha Chen berkata dengan menawan, “Kalau tidak sentuh, bagaimana aku bisa tahu kamu bereaksi atau tidak?"
Aku melihat hantu itu perlahan mendekati Yunisha Chen, lalu tiba-tiba masuk ke tubuhnya. Yunisha Chen tiba-tiba memeluk Nico Li dengan erat, “Jangan pura-pura lagi, ayo cepat, aku sudah tidak sabar menunggu ….”
Nico Li juga memeluk Yunisha Chen dan tiba-tiba berteriak, "Alice Fan, cepat gigit jarimu dan tekan di pohon sebelah kiri!"
Aku terkejut, dia menatap ke arahku dan berkata, “Bengong apa lagi?! Cepat lakukan sebelum terlambat!"
Aku melihat Yunisha Chen mulai meronta, ekspresinya agak keras kepala, aku juga tidak punya waktu untuk berpikir terlalu banyak, aku melihat jariku dan tidak tega untuk menggigitnya. Di TV, mereka menggigit jari seperti menggigit lobak, sekali gigit langsung berdarah, tapi aku benar-benar ….
Aku memejamkan mata dan menggigit jari tengah kananku, pertama kali ternyata tidak berdarah, bahkan masih sakit pula. Aku menggigitnya lagi, barulah darah bewarna merah cerah mengalir keluar.
Dia bilang tekan jarinya pada pohon di sebelah kiri, sebuah font emas aneh muncul, dan pepohonan di sekitarnya muncul dengan font yang aneh ini, aku baru menyadari bahwa Nico Li dan Yunisha Chen berada dalam posisi yang dikelilingi pohon, seperti bentuk lingkaran.
Tenaga Yunisha Chen menjadi sangat kuat dan mendorong Nico Li menjauh. Yunisha Chen di depanku ini tidak bisa lagi dianggap sebagai Yunisha Chen. Ekspresi wajahnya sangat mengerikan, “Taoist bau! Ternyata berani memasang jebakan!"
Aku agak canggung, ternyata Nico Li memintaku membantunya menangkap hantu, kukira dia sangat ingin berhubungan dengan Yunisha Chen ….
Pikiranku tidak pernah bisa mengimbangi perkembangan keadaan, sebenarnya tidak sulit untuk membayangkan bahwa Yunisha Chen dijerat oleh hantu wanita, begitu dia melakukan hal seperti itu pada manusia, hantu wanita itu pasti akan merasuk untuk menyerap energi positif laki-laki. Nico Li tetap melakukan ini, dia seharusnya mengetahui bahwa Yunisha Chen tidak normal sejak awal, jika dia masih berani melakukan apapun dengan Yunisha Chen, itu akan menjadi jalan buntu. Walaupun mungkin tidak akan mati, kehilangan energi positif akan berdampak besar.
Jika aku memikirkan ini sebelumnya, aku tidak akan menganggapnya sebagai seorang munafik yang tampan.
'Yunisha Chen' melayang di udara, sebuah kilatan muncul di depanku. Nico Li berteriak padaku, "Mundur!"
Aku mundur agak jauh, 'Yunisha Chen' sepertinya menabrak sesuatu dan tidak bisa mendekatiku, font di pohon bersinar dengan cahaya keemasan, semakin menjadi lebih cerah. Seharusnya ini semacam bentukan, yang pasti aku tidak mengerti, menurutku font di atas sangat mirip dengan yang digambar di kertas jimat, sebelumnya aku tidak tahu bahwa karakter bisa digambar di tempat lain selain di kertas jimat ….
‘Yunisha Chen’ mengertakkan gigi padaku, seolah-olah aku yang mencoba membereskannya, sebelum aku datang ke sini, aku tidak tahu apa yang akan dilakukan Nico Li, sekarang jari-jariku masih sakit. Dikatakan bahwa sepuluh jari terhubung ke jantung, ini benar, sangat menyakitkan.
Nico Li menggigit jarinya dan menggambar di telapak tangannya, lalu bergegas menuju 'Yunisha Chen'. 'Yunisha Chen' memiliki sosok yang sangat lincah, dia langsung menghindarinya, dia melihat sekeliling seolah mencari terobosan, aku sedikit khawatir, "Nico Li, sebenarnya kamu bisa tidak? Kamu telah memerangkapnya, cepat selesaikan dia!"
Nico Li tidak berbicara, dan terus mengejar ‘Yunisha Chen’. ‘Yunisha Chen’ pada dasarnya tidak melawan, hanya menghindar. Dia tiba-tiba bergegas ke arahku lagi, Nico Li menampar punggungnya tetapi tidak bisa menghentikannya. Aku hanya merasa bahwa font pohon di dekatku itu bergetar, dan kemudian 'Yunisha Chen' menerobos keluar.
Dia tidak mencari masalah denganku, aku melihat hantu keluar dari tubuh Yunisha Chen, dan kemudian menghilang dengan cepat.
Nico Li menatapku dengan getir, “Rekan tim macam babi saja, seharusnya aku tidak mempercayaimu."
Aku tak berdaya, "Apakah aku ingin kamu percaya padaku? Aku bahkan tidak bisa apa-apa, kamu masih mengharapkan aku membantumu menangkap hantu itu? Berhentilah bercanda, sebenarnya tidak kamu tangkap juga tidak masalah, orang Underworld akan menangkapnya.”
Nico Li tersenyum tipis, “Orang Underworld? Jika orang-orang dari Underworld bisa menangkap hantu ini, apa dia bisa sebebas itu? Masih membutuhkan aku untuk maju? Sebelumnya memintamu untuk memulai formasi kamu malah ragu padaku, bahkan menyebabkanku menghasil terlalu banyak energi, dan pada akhirnya kamu juga tidak bantu apa-apa. Tapi tidak apa-apa, dia terluka karenaku, belakangan ini, apapun yang terjadi dia pasti akan muncul lagi untuk menyerap energi positif.”
Aku melirik ke arah Yunisha Chen yang sedang pingsan, lalu cemberut dan berkata, "Dari mana aku bisa tahu kalau kamu memintaku untuk membantumu menangkap hantu? Kupikir kamu ada di sini untuk berkencan dengan Yunisha Chen, aku awalnya tidak berencana untuk datang, aku tidak ingin melihat hal semacam itu.“
Nico Li melirik ke arah Yunisha Chen dan langsung membuang muka, Yunisha Chen sekarang dalam pakaian acak-acakan dan terlihat terhina, semua kancing bajunya terbuka, rok di bawahnya melayang ke atas saat dia jatuh ke tanah, di dalamnya tidak memakai apa-apa. Nico Li sudah melihat banyak sebelumnya, sekarang pura-pura sopan dengan memalingkan muka, aku memutar bola mataku dan berbalik hendak pergi, dia menghentikanku dan berkata, "Hei, kamu tidak mungkin membiarkanku memakaikan bajunya dan membawanya kembali ke sekolah, kan?"
Aku memiringkan kepalaku dan menatapnya, lalu berkata, “Kamu yang menyuruhnya lepas, tentu saja kamu yang membantunya memakaikan baju.” Aku tidak akan membantunya, aku ingin lihat bagaimana nantinya.
Senyumnya kembali, ”Bukankah aku begitu untuk memancing hantunya keluar? Aku tidak ingin melecehkan orang, ayolah bantu aku, bagaimanapun juga aku ini gurumu sekarang ….”
Kalau dia tidak bilang, aku masih tidak merasa apa-apa, begitu dia bilang, aku malah merasa sangat aneh, kenapa orang seperti ini bisa jadi guru?
Hati yang lembek itu sebuah penyakit, harus disembuhkan.
Aku membantu Yunisha Chen merapikan pakaiannya, kemudian Nico Li baru bisa menggendongnya kembali ke sekolah dan mengantarnya ke UKS.
Novel Terkait
After Met You
AmardaPria Misteriusku
LylyLove And War
JanePernikahan Tak Sempurna
Azalea_Beautiful Love
Stefen LeeLoving Handsome
Glen ValoraPernikahan Kontrak
JennyYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk