Yama's Wife - Bab 63 Kolam Panjang Umur
Devil Yama langsung mengenakan topeng: "Aku bertanya apa yang kamu lakukan di sini? Ini bukan tempat yang boleh sembarang kamu datangi, dan dia bukan seseorang yang harus kamu kenal."
Wanita itu mengenakan gaun halus merah muda, berias cantik, dan tubuhnya cukup bagus, menonjol ke depan dan ke belakang, aku mengira ini adalah istri Devil Yama, kalau tidak, kenapa wanita itu menyebut dirinya selir?
Wanita itu berkata sedih: "Aku hanya merindukanmu. Sudah lama sekali aku tidak melihatmu kembali. Aku mendengar Raja Langit tidak membiarkanmu kembali ke underworld... Aku mendengar bahwa kamu kembali, jadi aku cepat-cepat datang ke sini ..."
Devil Yama berkata dengan datar, "Dia tidak membiarkanku kembali, jadi aku harus dengan patuh tidak kembali? Tidak ada urusanmu di sini, kembalilah."
Wanita itu berbalik dan pergi dengan enggan, ketika pergi, dia menatapku dengan tatapan aneh.
Aku kemudian menyadari bahwa Devil Yama tidak bisa kembali ke underworld dalam waktu tiga tahun, kenapa dia berani kembali dan malah membawaku?
Sombong, sangat sombong!
Aku hanya berurusan dengan hantu, aku juga ingin melihat seperti apa dewa itu, apa yang disebut Raja Langit?
"Kamu tidak penasaran siapa dia?"
Saat aku dalam keadaan linglung, dia bertanya padaku.
Akku berbaring di tempat tidur dan berkata, "Aku tidak penasaran, dia mengaku sebagai selir, dia pasti istrimu, tapi aku merasa dia tidak begitu baik padaku, jadi cepatlah bawa aku kembali ke dunia manusia."
Dia menampar pantatku lagi, dan aku menyeringai kesakitan: "Tidak akan!"
Ia bangkit dan mengenakan pakaiannya, melihat mantelnya melilit tubuhku, dan memutuskan untuk memberikannya padaku ...
"Kamu seperti ini, sangat tidak patuh, kedepannya ingat baik-baik. Saat matahari terbit, aku akan mengirimmu kembali, dan jangan ribut lagi."
...
Setelah dia pergi, aku tertidur di kasur, entah berapa lama sampai aku mendengar seorang wanita menangis tersedu-sedu, aku mengusap mataku lalu bangun. Setelah sekian lama tidur tengkurap, dadaku sakit ...
Teriakan terdengar diluar pintu, aku turun dari tempat tidur dan hendak membuka pintu, suara bibi kecilku terdengar di luar pintu: “Kamu tidak memberi tahuku apa-apa! Alice dipukul seperti ini oleh Raja Yama, jika tidak mendengar dari orang lain, aku tidak akan tahu, jangan sentuh aku! Raphael Bai, aku tidak mau berhubungan denganmu lagi!"
Aku merabah pantatku, sudah tidak sakit lagi, obat dari underworld selalu menjadi obat mujarab.
Aku tidak menyangka bibi kecil begitu berani meneriaki Raphael Bai. Sepertinya tidak khawatir dia mengalami masa-masa buruk di sini.
Raphael Bai terdiam, aku membuka pintu, dan bibi kecil yang sedang menangis melihatku dan langsung bergegas: "Alice, apa kamu baik-baik saja? Apa kamu masih sakit?"
Melihat tampang sedih Raphael Bai, aku ingin tertawa , tapi aku menahan diri: "Bibi kecil, aku tidak apa-apa."
Dia benar-benar menyentuh pantatku di depan Raphael Bai: "Kudengar Kamu dipukul 50 kali dengan tongkat, bagaimana bisa baik-baik saja?"
Aku agak canggung: "Sebenarnya hanya dua puluh kali... Sudah hampir lebih baik setelah minum obat. Ngomong-ngomong, kamu baik-baik saja disini?"
Dia memandang Raphael Bai dengan sedih dan berkata, "Tentu saja tidak!"
Raphael Bai membuka mulutnya, melihat ke bibi kecil lalu melihatku, pada akhirnya, tanpa berkata apa-apa, dia berbalik.
Bibi kecil mengeluh kepadaku: "Dia memang seperti ini, tidak bersuara saat bertengkar, seperti orang bisu, aku tidak tahan lagi..."
Bisu lebih baik dari pada kasar, bukan? Jika aku sangat berani bertengkar dengan Devil Yama, kepalaku pasti langsung meninggalkan leherku.
Bibi kecil berbicara denganku beberapa saat lalu pergi, aku kembali ke tempat tidur sebelum sadar kalau aku baru saja memakai pakaian Devil Yama ...
Jadi baru saja Raphael Bai berbalik, bukan karena dia tidak ingin menghadapi bibi kecil yang mengeluh, tapi ... apakah melihat sesuatu yang seharusnya tidak dilihat? Baju Devil Yama besar sekali, memang terlalu longgar ditubuhku...
Aku telah membuat malu, dan aku merasa bahwa aku tidak akan memiliki wajah untuk bertemu Raphael Bai kedepannya.
Setelah beberapa saat, seorang petugas akhirat wanita membuka pintu dan masuk. Dia memegang nampan di tangannya, yang terlihat seperti pakaian.
Dia berjalan ke jendela dan berkata, "Ratu kecil, Raja Yama mengajakmu pergi ke kolam panjang umur untuk mandi dan berganti pakaian. Matahari akan segera terbit, Raja Yama memintamu untuk tidak menunda waktu..."
Saat aku bangun dan mau pergi keluar, dia buru-buru berkata: "Ratu kecil jangan terburu-buru, tolong kamu pakai ini dulu, kamu tidak bisa ..." Aku tahu apa yang ingin dia katakan, aku tidak boleh keluar dengan pakaian Devil Yama kan?
Akku mengambil gaun putih di atas nampan di tangannya dan memakainya.
Petugas akhirat wanita itu mengikutiku dari belakang, dan sesampainya di pojok, dia menunjuk ke arahku, selalu menunduk dan enak dipandang, aku tidak menyukai hal ini yang membuatku merasakan apakah aku telah melakukan perjalanan ke jaman dahulu. aku lebih menyukai kehidupan modern yang sederajat.
Ketika sampai di kolam yang disebut kolam panjang umur, aku sedikit tercengang melihat kolam besar itu, seolah-olah itu adalah kolam air panas alami, air di dalamnya masih mengepul. Aku tidak bisa melihat apakah Devil Yama ada di dalamnya. Ada tanaman aneh yang ditanam di sekitar kolam panjang umur ini, yang dikelilingi bunga putih dan ungu, yang belum pernah kulihat sebelumnya dan bunga ini harum sekali.
Kolam panjang umur itu ada di luar ruangan, bukan di dalam ruangan, Kalau bukan karena tanaman ini, aku tidak akan berani masuk dan berendam langsung. Ini juga tempat yang bagus untuk mandi, dan aku tidak sabar untuk bertanya pada wanita di belakang: "Bisakah aku pergi mandi?"
Dia buru-buru berkata: "Ya, Raja Yama memintamu datang untuk mandi ..."
Aku merasa tidak enkkan untuk melepas pakaian di depannya, dan langsung melompat ke dalam memakai pakaian.
Aku mengira ini akan menyenangkan, ketika bagian atas kepalaku terendam air, semuanya menjadi mencekam, aku berteriak minta tolong, aku benar-benar tidak menyangka kolam panjang umur ini sangat dalam sekali!
Seseorang mengangkatku keluar dari air, aku menyeka air dari wajah dan melihat wajah Devil Yama: "Apa kamu idiot? Tidak bisa berenang?"
Apa yang harus aku katakan? Awalnya hanya mandi. Siapa yang bisa mengira kalau kolam ini sangat dalam sekali? Apakah harus bisa berenang di kolam permandian? Ini memalukan, aku benar-benar tidak bisa berenang. Dulu, anak laki-laki di desa selalu suka telanjang di sungai untuk mandi di musim panas. Aku juga punya ide untuk menyusuri sungai bersama mereka untuk mandi, tapi saat aku baru saja melepas pakaiannya dan belum turun, nenekku langsung menjewer telingaku hingga pulang dan memukuliku.
Novel Terkait
Hanya Kamu Hidupku
RenataInventing A Millionaire
EdisonWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiSi Menantu Buta
DeddyCinta Seorang CEO Arogan
MedellineIstri ke-7
Sweety GirlEternal Love
Regina WangPenyucian Pernikahan
Glen ValoraYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk