Yama's Wife - Bab 111 Cinta Tengah Malam
Mungkin Clarissa Ke akan kecewa. Penyewa juga baru diterima oleh ku. Dia seorang perempuan. Pacar perempuan itu datang untuk melihat rumah, dan dia adalah murid baru di sekolah yang sama denganku.
Nama gadis itu adalah Evita Chen, dan aku tidak tahu apa yang "aneh" di kamar yang tersisa, kenapa semua penyewa bermarga Chen?
Evita Chen masih sangat puas dengan rumahnya, dan akuserta Clarissa Ke sama-sama perempuan, jadi dia langsung menyewanya. Latar belakang keluarga Evita Chen terbilang sederhana, dia tinggal di kota, latar belakang keluarganya lebih baik dariku yang lahir dan besar di pedesaan.
Semula saat libur Hari Nasional, aku ingin kembali menemui orang tuaku, namun orang tuaku menolak untuk membiarkanku kembali. Kata mereka aku jalan-jalan sendirian, dan ibuku tidak lupa memintaku untuk berhemat.
Malam setelah Evita Chen baru saja pindah, pacar Evita Chen tiba sebelum Clarissa Ke kembali. Keduanya memesan makanan untuk dibawa pulang dan selesai makan, sampah diletakkan di atas meja dan dibiarkan kotor, lalu keduanya kembali ke kamar. Sejujurnya aku punya kesan buruk terhadap Evita Chen ini, merasa dia seperti orang yang sangat sombong, dan tidak suka mendengarkan pendapat orang lain.
Melihat Clarissa Ke akan kembali, dan sampah di meja belum dibersihkan, Clarissa Ke bukanlah orang yang baik hati, dan akan membuat keributan.
Meski kamar Clarissa Ke agak berantakan, namun ia tetap memperhatikan citra dan kebersihan di tempat umum, toilet, dapur dan ruang tamu pada dasarnya dibersihkan secara bergiliran. Setelah Evita Chen datang, ternyata tidak seperti itu sama sekali, dia menggunakan alasan sibuk setiap hari dan tidak pernah peduli dengan kebersihan. Aku ini tidak peduli padanya, setidaknya dia harus sedikit sadar, bukan?
Aku ingin mengetuk pintu, tapi ketika berjalan ke pintu kamarnya, mendengar desahan pria dan wanita. Bukannya aku tidak pernah mengalaminya, secara alamiah tahu apa yang dilakukan Evita Chen dan pacarnya. Betapapun tidak nyamannya aku, tidak bisa mengganggu orang lain.
Tepat setelah aku mengambil dua langkah ke kamarnya, Evita Chen berteriak keras dan teringat: "Kakak... Aah... Ya ... Emm..."
Aku buru-buru kembali ke kamar dengan wajah memerah.
Setelah beberapa saat, samar-samar aku mendengar suara pintu dibuka, Clarissa Ke-lah yang kembali.
Dalam dua menit, pintu kamar Evita Chen di sebelahnya diketuk, dan teriakan yang terdengar jelas di ruangku berhenti tiba-tiba, lalu Clarissa Ke bertanya: "Apakah makanan yang dibawa di meja kalian sudah makan??? Kumpulkan sampah-sampahnya setelah makan, ini musim panas, baunya sangat menyengat... "
Aku mendengar suara pacar Evita Chen: "Oke, kalau begitu, aku akan pergi dan bersih-bersih sekarang ..."
Clarissa Ke kembali ke kamar, namun Evita Chen dan pacarnya tidak langsung membersihkan sampah di meja di ruang tamu. Kamar sebelah terus terdengar suara desahan. Dulu pikir tidak apa-apa jika rumah tidak kedap suara. Sekarang berpikir masalahnya cukup besar ...
Aku sedang berbaring di tempat tidur dengan baju tidur dengan kipas kecil dinyalakan, aku menutup telinga dengan earphone, dan suara telepon dinyalakan dengan sangat keras hingga hampir tidak bisa mendengar suara di sebelah.
Tidak setiap kamar memiliki AC, cuacanya sangat panas. Jika Devil Yama tidak ada, aku tidak bisa setenang ini ...
Aku sedang berpikir, tiba-tiba merasa kakiku terasa dingin, aku membuka mata, tidak tahu kapan Devil Yama kembali, tangannya di atas kakiku, dan baju tidur yang panjang diangkat sampai ke paha.
Aku melepas earphone, suara di kamar sebelah sedikit lebih pelan, tapi belum juga berhenti, aku merasa agak cangung. Mendengarkannya sendirian tidak memalukan, tapi jika dua orang mendengarkan bersama ...
"Itu... Kenapa kamu pergi? Kenapa kamu terus keluar akhir-akhir ini?" Untuk meredakan rasa canggung, aku langsung bertanya.
Devil Yama tidak langsung kembali ke liontin giok, melainkan berbaring di samping aku, dan memeluk ku ke dalam pelukannya: "Aku mencarikan makanan untukmu ..."
Aku mendesah puas di dalam hati, dan tentu saja, dia keren!
Saat berikutnya, ia melepas topeng di wajahnya dan menggigit daun telingaku, aku merasakan benda keras di pantatku, dan suara disebelah menjadi lebih keras lagi, tidak bisakah mereka beristirahat?! Aku hampir jadi gila!
Bukannya aku belum pernah mengalami hal semacam ini, suara disebelah membuatku merasa sangat canggung, setelah Devil Yama begitu provokatif, aku hanya terasa sedikit lembut.
Devil Yama menekan tubuhku, di tengah suara desahan dari sebelah, aku juga merasa sedikit bingung. Devil Yama perlahan mendekat, wajahku agak panas dan menutup mata. Namun setelah menunggu beberapa saat ia tidak menciumnya, aku membuka mata dengan sedikit aneh, ia menatapku dengan bercanda.
Aku sedikit canggung, pura-pura marah dan mendorongnya menjauh, tapi dipeluk dengan kuat olehnya, dan ciumannya jatuh dengan cepat dan ganas ...
Aku tentu saja menerimanya, dan suasana memanas dengan cepat. Selama ini, dia jarang mengikutiku seperti ini. Meskipun aku tidak menganggap hal semacam ini penting, dia tidak berpikir akan menyedihkan jika dia tidak melakukannya dalam waktu yang lama, tetapi hati semua orang mungkin akan ada kebutuhan yang normal, belum lagi dalam keadaan seperti itu, aku perlahan-lahan melepaskan kekangan sebelumnya.
Saat dia merogoh rokku, aku pun mengulurkan tangan untuk melepaskan pakaiannya, aku tidak tahu bagaimana dia melepas bajunya, melepas ikat pinggangnya, dan gesper di dalamnya tidak bisa dibuka, sepertinya diikat mati ...
“Bodoh…!” Ucapnya pelan di telingaku.
Aku menjulurkan lidahku, dia melihat ini, menangkapku dengan ciuman sadis lagi, sampai aku tersentak, dia melepaskanku, sesaat saja, aku tidak tahu kapan dia sudah melepas bajunya, ia meletakkan kedua tangannya di kedua sisi tubuhku, dan kakinya dengan mudah memisahkan kakiku ...
Hatiku terasa getir, ia tahu bahwa rumah ini tidak kedap suara, dan aku tidak berani mengeluarkan suara, takutnya aku tidak bisa menahan, tapi Devil Yama ini malah menambah kekuatannya......
Novel Terkait
Cinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinWonderful Son-in-Law
EdrickI'm Rich Man
HartantoLove In Sunset
ElinaThis Isn't Love
YuyuUnlimited Love
Ester GohMy Greget Husband
Dio ZhengYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk